🌷🌷🌷
Sudah dua minggu waktu berjalan begitu cepat dan tidak terasa dua minggu lagi pernikahan Dika dan Fina akan di laksakan perlengkapan dan keperluan untuk pernikahan mereka juga sudah di persiapkan 70% tinggal sebar undangan dan juga fiting baju pengantin.
Siang hari ini Fina datang ke kantor Dika, karena hari ini mereka akan fiting baju pengantin, tanpa mengetok pintu Fina langsung masuk ke ruangan Dika hal itu membuat Dika tidak suka, karena Fina tidak sopan dengan mengetuk pintu sebelum masuk ruangan.
"Sayang kita pergi sekarang fiting bajunya ya! biar semuanya selesai, tinggal mengedarkan undangan" ajak Fina,
"Sebentar lagi ya, kerjaan saya tanggung", jawab dika cuek.
Bertepatan Lilis yang ada dibalik pintu ingin mengantar kopi yang tadi dipesan Dika, lilis yang mendengar percakapan mereka langsung mengetuk Pinta dan segera menyerahkan kopi itu. "lama-Lama disini buat mual aja" sungut Lilis.
🌷🌷🌷
Esok harinya seperti biasa semua orang mengerjakan tugas masing masing, dan Lilis kebetulan hari ini merasa kurang enak badan tidak tau kenapa, dia merasa kurang fit dua hari ini, tapi masih berusaha untuk bekerja semaksimal mungkin agar tidak ada masalah yang dia dapat.
Saat Lilis dipantry beristirahat sebentar dia mendengar suara bunyi telefon dan mengankat nya, ........ "Baik tuan", jawab lilis.
Lilis pun bergegas membuat kopi dan mengantarnya keruangan CEO, setelah didepan pintu Lilis mengetok pintu.
Setiap Lilis mengatar kopi memang sudah kewajiban Lilis langsung keruangan Dika, karena Dika meminta Lilis selalu yang mengantar kopi masuk kedalam tanpa pamit dulu pada sekretarisnya Dika, namun bagitu setiap Lilis mengantar kopi selalu permisi pada sekretaris Dika itu dilakukan karena Lilis menghargai sekretaris Dika.
Tok.. tok.. tok..
Masuk sahut Dika,
"Tuan kopinya" saat Lilis meletakkan kopi dimeja, Dika memperhatikan muka Lilis yang pucat.
"Kamu baik-baik saja?" tanya dika.
"Saya baik-baik saja tuan" jawab Lilis lemas.
"Kayaknya kamu kurang sehat, beristirahatlah sebentar di ruangan ini" sahut Dika.
"Tidak usah tuan terimakasih".
"Tidak usah keras kepala istirahatlah sebentar agar kamu bisa bekerja nanti" dika memaksa lilis untuk istrahat alhasil Lilis Pun menuruti kemauan Dika.
Tidak Teresa setengah jam Lilis istirahat tanpa sadar dia sudah tertidur 20 menit yang lalu. "Maaf tuan saya ketiduran" ucap lilis sambil merapikan rambutnya yang berantakan dan hendak pergi dari ruangan itu.
"Tidak apa-apa bagaimana apa sudah lumayan?" tanya Dika, sambil memperhatikan muka Lilis yang baru bangun "Manis" itulah terucap dalam hati dika
"Sudah tuan, terimakasih tumpangannya" sambil pamit keluar.
🌷🌷🌷
Pulang kerja Di kontrakana Rima.
"Rim aku mau bicara sama kamu".
"Bicara apa Lis?"
"Tuan Dika dan tunangannya akan menikah".
"Dari mana kamu tau?"
"Kemarin tanpa sengaja aku mendengar percakapan mereka".
"Lis kemarenkan sudah aku bilang kamu harus mau kalau Dika mau bertanggung jawab kepada kamu, tapi kamu menolaknya. bagaimana kalau kami hamil kitakan nggak tau Lis?".
"Rim aku melupakannya ternyata aku sudah lambat 2 hari datang bulan".
"Astaga Lis kok kamu sampe melupakan itu padahal kamu tau sendiri Dika sebentar lagi akan menikah apa yang akan kamu lakukan?".
"aku juga nggak tau Rim biar lebih pasti aku akan keapotik sebentar ya mudah-mudahan negatif". amin sahut Rima
🌷🌷🌷
pulang dari apotik lilis langsung ke toilet dan menegecek hasilnya.
"Bagaimana Lis?"
Lilis menunjukkan hasilnya pada Rima, Lilis terduduk lemas di lantai
"Bagaimana ini Rim, aku nggak mau membuat pernikahan tuan Dika jadi berantakan gara-gara aku hamil".
"Tapi kamu hamil anak Dika Lis, nggak mungkin kamu diamkan saja, kamu harus ngomong pada Dika" saran Rima pada Lilis.
"Aku gk bisa Rim".
🌷🌷🌷
Pagi harinya
Sebelum berangkat kerja Rima bertanya kembali pada lilis.
"Lis apa kamu udah buat keputusan tentang kehamilan kamu?"
"Udah Rim" jawab Lilis singkat, dengan senang Rima bertanya apa keputusan Lilis,
"Aku memutuskan mencari pekerjaan lain dan berhenti dari tempat sekarang dan membesarkan anak ini sendiri" jawab Lilis tidak bersemangat, Rima terkejut dengan jawaban Lilis,
"Apakah ini udah keputusan paling tepat Lis?" tanya Rima dengan ragu, tapi Lilis menjawab mantap dengan keputusannya.
🌷🌷🌷
Di kediaman Dika.
"Sayang kamu kok nggak sarapan?" tanya Mama Dika penasaran saat melihat anaknya tidak berselera makan.
"Ia Ma, nggak tau kenapa Dika nggak selera makan dan pengen muntah kalau lihat makanan, sudah beberapa hari seperti ini" jawab dika, karena tidak tau akar masalahnya.
"Mungkin kamu terlalu keras bekerja, kamu harus ingat kesehatan kamu jangan terlalu dipaksakan bekerja" Saran mamanya lagi.
"Ia Ma" sahut Dika lemas.
Dika berangkat ke kantor di supiri oleh Raka asistennya, biasanya Dika menyetir sendiri kalau mau pergi kerja, selain dari meeting kerja dan pergi keluar kota. karena Dika sifatnya mandiri, selagi masih bisa dikerjakan sendiri maka dia akan mengerjakan itu sendirian tanpa melibatkan Raka sebagai asistennya.
Di dalam mobil Dika bertanya
"Apa kamu tau penyebab hilangnya selera makan Raka?"
"Memangnya siapa yang tidak selera makan tuan?"
"sayalah, nggak mungkin ibu RT" jawab dika konyol "beberapa hari ini saya kayak nggak ada ***** makan lihat makanan pun saya mau muntah, nanti kamu hubungi doktek farhan ya biar dia mengecek saya, saya nggak mau karna sakit jadi terhalang kerja" kata dika.
"Baik tuan" sahut raka
"Tumben bos dingin ini becanda" dalam hati raka.
Tidak terasa Dika dan Raka telah sampai di kantor, mereka langsung menuju lift untuk naik kelantai atas untuk memulai rutinitas masing masing.
🌷🌷🌷
Sama halnya dengan Lilis, bekerja pun tidak ada semangatnya mengingatkan dia sedang hamil dan akan berhenti bekerja membuatnya pusing untuk mencari pekerjaan lagi. karena mencari pekerjaan sangat sulit dengan izazah SMA yang dia punya.
🌷🌷🌷
Hy teman teman jangan lupa dukung aku ya dan juga jangan lupa vote dan like.
Terima kasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments
Mikhayla Ridwan
ceritanya bagus Thor gak bertele tele... lanjut Thor bikin cerita yg menarik seperti ini
2022-02-14
0