🌷🌷🌷
Sudah tiga hari ini Lilis bekerja dengan mencoba semangat tapi pikirannya selalu melayang-layang memikirkan kenapa Dika tidak masuk kerja
"Kenapa Dika tidak masuk kantor ya? kenapa sih kemaren tidak aku tanya alasannya sama SPV ku? " tanya Lilis pada dirinya sendiri.
Dia juga berpikir bahwa Dika menjauhinya karena hal kemaren, dan dia tidak percaya akan kata-kata dika yang pernah dikatakan mau bertanggung jawab, dan hal itu membuat Lilis semakin pusing.
"Dasar laki-laki br*ngsek, ngomong doang bertanggung jawab, buktinya mah... nggak ada" gerutu Lilis.
Setelah jam pulang kerja, bertepatan juga kalau hari ini Dika pulang dari bandung. dika mampir kekantor sebentar, tanpa sengaja Dika dan Lilis yang sedang bersungut-sungut, tanpa sengaja mata mereka saling tatap dalam diam, tapi tidak ada respon sama sekali dari dika.
Saat Lilis berjalan pulang ke halte bus dan akan menunggu bus disana, Lilis melihat Dika yang keluar dari mobil untuk mengantarnya pulang.
"Kamu saya antar pulang ya?" ucap Dika
"Tidak usah tuan saya pulang naik bus saja" ucap lilis cuek.
Akan tetapi Dika sudah memegang tangan Lilis untuk diajak masuk ke dalam mobil, didalam mobil Dika bertanya pada Lilis
"Bagaimana kabar mu selama seminggu ini?"
"Kabar saya kabar baik tuan".
"Apa kamu mau mempertimbangkan omongan saya kemaren?"
"Omongan apa ya tuan?" (auto pura-pura lupa).
"Saya akan mempertanggung jawabkan yang sudah terjadi antara kita" dengan sabar dika menjawabnya kembali.
"Saya belum mau memikirkan kesana tuan, sekarang saya hanya ingin fokus bekerja saja untuk bisa membantu orangtua saya di kampung" jawab Lilis cuek.
Mobil dika sudah sampai didepan kontrakan Lilis, percapakan mereka pun masih gantung belum ada keputusan yang diambil Lilis.
🌷🌷🌷
Setelah dika sampai di rumahnya dia menyapa mamanya,
"Sore Ma, bagaimana kabar Mama?".
"Ehhh, anak Mama udah pulang, kabar mama baik sayang, kamu gimana kabar kamu?" Tanya Mama Dika balik sambil memeluk anak semata wayangnya itu.
"Baik juga Ma, Papa dimana ma?" Tanya Dika heran, karena biasanya mama sama papanya Kayak perangko sesalu bersama.
"Ada di belakang sedang bersantai dipinggir kolam, nanti malam siap makan Mama mau ngomong serius sama kamu sekarang kamu istrahatlah dulu ya kamu pasti capek.
Selesai makan malam Dika dan keluarganya berbicara serius tentang pernikahan Dika yang tak kunjung diputuskan oleh Dika,
"Dika mama sudah putuskan kamu akan menikah dengan Fina sebulan lagi maka persiapkanlah dirimu semua urusan biar Mama yang urus" ucap mama Dika Tanpa bertanya dika sudah siap atau belum.
"Tapi Ma Dika belum mau menikah sekarang, Dika tidak mau buru-buru menikah" tolak dika dengan keputusan mamanya.
"Tidak ada tapi-tapian sayang, sekarang kamu pergi kekamar dan istrahatlah" usir mamam Dika, karena nggak mau mendengar alasannya Dika.
🌷🌷🌷
Sesampainya dikamar Dika mau istirahat tapi dia tidak mengantuk sama sekali, dia masih memikirkan omongon mamanya tentang pernikahannya dengan Fina tapi dia juga berfikir bagaimana dengan Lilis, dia harus bertanggung jawab walaupun dia tidak mencintai Lilis.
"Aku harus bagaimana? bagaimana kalau dia hamil dan aku sudah menikah? bagiku pernikahan hanya sekali" dika bertanya dalam hati, dan malam ini dika pun tidur dengan seribu pikiran yang tidak tuntas.
🌷🌷🌷
Diruangan dika
"Sayang aku sudah mendengar dari Mama kalau sebulan lagi kita akan menikah" ucap Fina senang sambil memeluk dika dari belakang, tapi ditanggapi oleh Dika.
Tanpa mereka sadari Lilis yang sedang mengantar kopi, mendengar percapakan mereka.
"Permisi tuan saya mengatar kopi" Lilis masuk setelah mengetok pintu beberapa kali.
"Kok kamu tidak ketuk pintu dulu sih" sahut Fina tidak senang,
"Maaf bu, saya tadi sudah mengetuk tapi tidak ada yang mendengar" jawabnya.
Di dalam ruangan Dika tetap diam dan fokus pada pekerjaannya dan tidak mau di ganggu oleh Fina, sedangkan lilis sudah pergi dari ruangan itu.
"Sayang kamu dengarkan aku tidak?" bentak Fina "dika bisa nggak kamu dengarkan aku ngomong ini tentang pernikahan kita" sewot Fina lagi.
"Ia, saya tau tapi kamu mengganggu saya bekerja kamu bisa membahasnya sama saya pas saya tidak sibuk, dan kalau cuman itu yang mau kamu bicarakan kepada saya kamu boleh pergi" usir Dika tidak tahan dengan omelan Fina tentang pernikahan terus.
"Kamu kenapa sih Dika kamu tidak pernah memberi ku waktu untuk dekat dengan kamu, bagaimana bisa kita menikah kalau antara kita nantinya tidak ada cinta, karena keterbatas waktu kita untuk berbicara" sewot Fina lagi.
"Fina maafkan aku, tapi aku betul-betul tidak mencintai kamu dan aku terpaksa bertunangan dengan kamu, kamu bisa cari laki-laki yang mencintai mu juga". ucap dika menjekaskan. "Tapi kita sudah tunangan Dika orangtua kita sudah dekat dan sangat senang akan perjodohan kita, tidak mungkin kita membuat mereka kecewa dengan membatalkan pertungan kita" Fina mencoba menjelaskan kepada Dika.
Akhirnya dengan kesal Fina keluar dari sana dan perasaan kesal karena Dika selalu menolaknya setiap Fina selalu mendekatinya.
🌷🌷🌷
Hy teman dukung aku terus ya ❤❤❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments
M.J.M
Story about of Tiara mampir ka,
membawa 5 like tap favorit and komen ya
2021-10-09
0
Norma Yunita
aku mampir kak. 5 like mendarat.
salam dari menyusur jejak takdir🤗🤗
2021-10-08
0