Bab 3

🌷🌷🌷

"Umur saya sekarang 20 tahun tuan" jawab lilis sopan.

"Ohhhh" jawab dika singkat, terimakasih sudah membantu saya" ucap dika lagi.

"Kalau begitu saya permisi tuan masih ada pekerjaan saya yang belum selesai" kata Lilis dan pergi meninggalkan Dika.

Tepat pukul 5 sore Lilis mau pulang ke kostnya menaiki lift untuk turun kelantai bawah, saat Lilis menunggu bus dihalte untuk dinaikinya dan mengantarnya ketempat tujuan, mata Lilis melihat sesuatu, yaitu mobil yang berhenti tidak jauh dari halte, Lilis melirik sebentar dan tersadar saat Dika keluar dari kursi kemudi. hari ini Dika yang membawa mobil sendiri karena asistennya lagi ada urusan dari kantor. saat Dika sampai dihalte dia langsung bertanya pada Lilis.

"Mau bareng dengan saya biar saya antar ke ke tempat mu?"

"Tidak usah tuan saya naik bis saja" tolak lilis sopan.

"Saya tawarkan kedua kali nya dan saya mau tidak ada penolakan. saya antar pulang?"

"Apa tidak merepotkan tuan?"

"Tidak kok jawab nya santai".(kayaknya tuan Dika dh mulai ya🤣🤣🤣🤣

Didalam mobil Lilis diam tidak berbicara kalau tidak diajak dika berbicara?

"Kamu di sini sama siapa"?

"Saya bersama teman tuan, satu kampung saya juga".

"Dimana alamat kost mu"?

"Jl.xxxxx. tuan" jawab Lilis

Setelah sampai didepan kontrakan Lilis, Lilis mengucapkan terimakasih dan hendak keluar tapi dika menahannya.

"Saya mau kamu buat nomor kamu di hanphone saya" sambil menyerahkan hpnya, Lilis yang bingung kelakuannya Dika pun langsung mengetik nomornya dihp Dika yang mahal itu.

"Sekali lagi terimakasih tuan" kata lilis sambil keluar dari mobil Dika.

Dika pun pergi dari kontrakan Lilis untuk pulang ke rumahnya. sampai di rumah Dika lngsung mandi, setelah selesai mandi dan berpakaian dia duduk dikasur yang empuk itu sambil perpikir kenapa dirinya hari ini begitu aneh yang tiba-tiba mau mengantar karyawannya terlebih hanya seorang cleaning service dan anehnya lagi dia meminta nomor cleaning service tersebut, sambil termenung Dika pun memutuskan beristirahat sebentar sebelum makan malam tiba.

🌷🌷🌷

Di tempat lain yaitu Lilis sedang beres-beres memasak menyapu dan juga mandi setelah semuanya selesai, semua itu ia kerjakan sendiri karena tadi temannya Rima memberi tahu kalau dirinya malam ini lembur sampai jam 11 malam.

Selesai mandi Lilis bersiap untuk makan malam dengan makanan yang sederhana. dia berhemat karena mengingat Lilis harus menabung untuk keluarganya di kampung. selesai makan Lilis memutuskan ke kamar untuk istrahat karena tidak ada temannya malam ini untuk bercerita.

Sebelum tidur Lilis terbayang Dan juga merasa heran kenapa seorang Dika orang terpandang hari ini mau mengantarnya dan meminta nomor hpnya, Lilis yang tidak mau berpikir aneh-aneh dan memejamkan matanya agar tertidur, malam ini Lilis memustuskan untuk tidur cepat biar besok pagi Lilis semangat untuk bekerja.

🌷🌷🌷

Sedangkan di tempat lain Dika yang merasa lapar sadar bahwa sebentar lagi makan malam. Dika segera turun ke lantai bawah untuk makan malam bersama keluarganya.

Setelah makan malam selesai keluarga Dika berbicara diruang keluarga untuk berbincang-bincang.

"Dika mama mau tanya, kapan kamu akan menikahi Fina kaliankan sudah 3 bulan lalu bertungan, apa sebaiknya kalian cepat menikah, itukan lebih bagus?"

"Dika masih bingung Ma tunggu sebentar lagi ya Ma, Dika belum kepikiran untuk menikahi Fina".

"Kurang apa Fina nak? dia orangnya cantik baik juga, apalagi yang kurang?, keluarga kita juga udah saling kenal" ucap Mamanya memberi nasehat kepada anaknya

"Dika cuman nggak mau aja Ma buru-buru untuk menikah".

"Umur kamu udah tua lho nak coba kamu pikirkan lagi ya nak! mama kasih kamu waktu seminggu ini".

"Baiklah Ma Dika akan pikirkan, dika permisi ya Ma mau kekamar".

Dika yang sampai di kamar tidak langsung tidur melainkan keruang kerjanya untuk memeriksa laporan. ruangan kerja Dika yang ada di dalam ruangan tidur tapi terpisah oleh kaca yang membuat Dika murah untuk keruangan kerjanya.

Pukul 11 malam Dika baru selesai mbaca laporannya dan juga mengerjakan tugas lain, dan memutuskan untuk keluar dari ruang kerja dan pergi tidur kekamar.

Tapi siapa sangka sesudah Dika mau tidur dan memejamkan mata dia seperti membayangkan muka Lilis menunduk saat bersama, "aku kok aneh ya? bisa-bisanya aku kepikiran dengan dia, pikir Dika sambil memejamkan mata dan mulai terlelap dalam tidurnya.

🌷🌷🌷

Esok paginya dikantor seperti biasa orang-orang yang ada dikantor sibuk dengan pekerjaan masing-masing, termasuk Lilis, Dika dan yang lainnya.

Saat Lilis sudah siap dengan pekerjaannya Lilis kepantry untuk minum, didalam pantry Lilis dan teman-temannya yang lain juga ada disana, mereka mengobrol sebentar sekitar pekerjaan mereka. saat mereka semua sudah siap minum dan genial kembali bekerja, tapi sebelum mereka bubar ada yang aneh karena melihat CEO dari perusaannya ada di pintu, mereka semua pamit untuk bekerja lain halnya dengan lilis.

"Maaf tuan apa tuan membutuhkan sesuatu" Lilis inisiatif untuk bertanya ke dika mana tau dika ingin kopi,

"Saya mau kopi kamu antar sekarang ke atas"! "Baik tuan" Lilis merasa heran karena baru satu jam lalu dia mengantar kopi tapi kok minta kopi lagi dan sampai datang ke pantry apa segitu hausnya dia?" pikir Lilis sambil membuat kopi.

🌷🌷🌷

"Permisi buk saya mau antar kopi pada tuan Dika", kata Lilis kepada sekretaris Dika.

"Saya minta tolong kamu yang antar ya" kata sekertaris Dika.

"Baik Buk".

Tok... tok... tok...

"Permisi tuan", sambil berjalan ke meja tempat Lilis meletakkan kopi seperti biasa, setelah mendapatkan izin masuk oleh Dika. Dika berjalan kesofa sambil berbicara

"Kamu duduk dulu sini sebenatar sambil menunjukkan sofa kepada Lilis". Lilis pun duduk disofa diikuti oleh Dika yang duduk di sebelahnya untuk minum kopi.

Lilis yang heran dengan sikap Dika pun malamun dan saat dika berbicara kepadanya dia tidak mendengarnya alhasil kopi yang ada dipegang Dika tumpah karena tangan Lilis tanpa sengaja menamparnya karena kaget.

"Maaf, maaf tuan, saya tidak sengaja" ucap Lilis sambil mengambil tisu yang ada di meja sambil melap celana Dika yang basah karena kopinya tumpah.

Tanpa sengaja tangan Lilis menyenggol sesuatu yang sudah membesar di bawah sana.

Dika pun heran kenapa akhir-akhir ini sangat aneh kadang membayangkan muka Lilis, seperti tadi sebelum dika ke bawah, Dika ingin melihat wajah Lilis, dan Dika langsung bergegas ke pantry padahal bisa menelfonnya (aneh kan gayss?)😂😂😂.

Tangan Lilis diam saja sambil Lilis melirik Dika dan tanpa mereka sadari mereka saling tatap hingga pada akhirnya dika tanpa sadar menc*um bibir Lilis, Lilis yang kaget hanya diam saja tanpa dia sadari dika sudah mel*mat bib*rnya dan tangan Dika sudah memegang gunung kembar milik Lilis.

🌷🌷🌷

Jangan lupa vote dan dukung ya agar saya semangat buat cerita nya 😙😙😙😙

Terpopuler

Comments

Nnzxy

Nnzxy

hai kak aku udah mampir
and beri like+fav

2021-10-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!