Aku Kalah

☘️Jangan menangis, kau bisa membuatku jatuh cinta☘️

Sejak kejadian malam itu, Langit jadi terlihat menjaga jarak dengan Kinan. Dia memilih tidur di sofa bed, daripada harus seranjang dengan Kinan, Langit jadi lebih sering mengalah daripada harus adu mulut dengan istrinya. Hal itu membuat Kinan bingung dengan sikap Langit yang berubah drastis.

"Ini kunci mobilmu, mulai besok aku tidak akan mengantarmu lagi." Ucapnya datar tanpa melihat ke arah Kinan. Dia begitu saja meletakkan kunci mobil Kinan di nakas samping tempat tidur. Dan pergi meninggalkan Kinan ke ruang tengah.

"Kamu kenapa sih? Kamu aneh akhir-akhir ini." Kinan menghampirinya, dia berusaha memulai berdebatan dengan Langit.

Dan lagi-lagi Langit hanya diam, tak merespon pertanyaan Kinan.

"Apa aku ada salah padamu?" Kinan menarik lengan baju, hingga membuat suaminya menoleh ke arahnya.

"Kita memang seharusnya seperti ini, kau dan aku akan melawati batas, jika kita terlalu akrab nanti. Hal itu akan membuat kita sulit saat berpisah nanti." Langit terlihat datar saat berbicara pada Kinan.

"Aku? melewati batas? Takan mungkin. Baiklah, mulai sekarang kita akan hidup layaknya Debitur dan Kreditur. Selamat malam!" Kinan berjalan melewatinya.

Cih, dia pikir aku akan jatuh cinta padanya? jangan terlalu percaya diri Tuan, itu tak kan pernah terjadi.

Kinan tidur di sofa bed yang memang dikhususkan untuk jadi tempat beristirahatnya. Karena ini sudah mendekati akhir tahun, pekerjaan Kinan sebagai kepala cabang jadi sangat menumpuk, karena banyak laporan-laporan yang akan dia kerjakan, hingga dia harus membawa tugas kantor ke rumah.

Tak selang lama, Langit masuk ke kamarnya dan melihat Kinan tidak tidur di ranjangnya, ada sedikit kekecewaan saat melihat Kinan tak menempati ranjangnya seperti biasa. Di lihatnya Kinan sedang berkutat dengan pekerjaannya, berkali-kali dia membenarkan letak kacamata yang dia kenakan.

Rambut panjangnya yang dikuncir asal, celana training yang biasa menemani malamnya dipadukan dengan kaos longgar bergambar kupu-kupu yang biasa dia kenakan saat tidur menjadikannya terlihat sangat cantik di mata Langit yang sedang memperhatikannya di balik selimut.

"Ada apa Fad?" Sapa Kinan pada Fadli di ujung telepon.

"Gue lagi di Bandung, mau dibawain oleh-oleh apa?"

"Apa aja deh, gue Langi sibuk, males mikir!"

"Jangan begadang! Jaga kesehatan lu Kin?" Ucap Fadli tulus.

"Kalo gue ga begadang, ga bakal kelar ni kerjaan. Udah dulu ya gue sibuk banget nih." Kinan mengakhiri perbincangannya.

Tanpa Kinan sadari Langit masih memperhatikannya.

"Hadeuuuuhh, gue yang cape begadang, dia yang tambah kaya. Nasib babuuuu." Rengeknya pada dirinya sendiri, dan kembali berkutat dengan laptopnya.

Teutas senyum terbit dari bibir Langit mendengar ocehan Kinan yang sedang merutukinya. Dan akhirnya dia terlelap dengan senyuman di wajahnya.

**

Seorang gadis cantik keluar dari sebuah ruangan kantor dengan wajah kesal dan penuh kemarahan. Ingin sekali dia berteriak dan memaki-maki orang yang tiba-tiba memecatnya, hanya dengan alasan yang tidak jelas atasannya memecatnya hanya dalam hitungan menit. 

Beberapa saat lalu sebelum memasuki ruangan atasannya dia adalah seorang kepala cabang yang sangat diperhitungkan kualitas kerjanya. Tapi ketika dia keluar dari ruangan itu statusnya berubah menjadi seorang pengangguran.

Pemecatan Kinan membuat para staf kantornya terkejut, pasalnya dia adalah seorang dengan kinerja yang sangat baik, beberapa kali dia mendapatkan penghargaan sebagai pemimpin kepala cabang terbaik di negeri ini. Oleh sebab itu mereka ikut sedih ketika mengetahui Kinan dipecat begitu saja tanpa alasan yang jelas.

Kinan mengendarai mobil mewahnya, tanpa tahu arah dan tujuannya. 

Ini pasti kelakuan Presdir tak beradab itu.

Dia mencari menskrol kontak di handphonenya, dan menekan tombol hijau.

"Halo, ada apa Kin?" Tanya seorang pria di seberang telepon itu lembut.

"Bisa temenin gue ngobrol?" Kinan bertanya dengan suara bergetar.

"Kamu nangis?"

"Gue dipecat Fad, gue butuh temen ngobrol."

"Tapi gue ga bisa kalo sekarang, gue lagi di Bandung. Gimana kalo entar malam aja?" Tawarnya.

"Oke."

Setelah sambungan telepon diputus, Kinan mencoba menghubungi Langit untuk meminta pertanggungjawaban, karena pasti dia lah dalang dari pemecatannya ini.

"Ada apa?" Tanya Langit tanpa basa-basi.

"Puas lu udah bikin gue jadi pengangguran?"

"Maksud kamu?" Tanya Langit bingung.

"Jangan pura-pura b*go deh! Elu kan yang udah ngehasut atasan gue untuk mecat gue? Dasar licik!" Kinan sudah tidak lagi berusaha menjaga bicaranya pada Langit. Amarahnya sudah melupakan hutangnya kepada Langit.

"Jaga ucapanmu. Kau tahu kau sedang berbicara pada siapa?" Kali ini suara Langit tak kalah tinggi dari Kinan, dia sangat marah, karena untuk pertama kalinya ada seorang yang memaki-makinya tanpa sebab yang jelas.

"Si Tuan muda Sombong." Jawab Kinan sambil mematikan teleponnya.

"Ada apa Tuan?" Tanya David melihat raut wajah Tuannya yang berubah setelah menerima telepon. Tanpa menjawab pertanyaan Sekretaris pribadinya itu Langit membanting gelas di hadapannya dengan keras ke dinding sehingga membuatnya jadi serpihan-serpihan kaca kecil.

"Cari tahu siapa orang yang membuat wanita gila itu dipecat!"

Flashback On

Melihat hubungan Langit dan kinan yang tidak ada kemajuan, akhirnya David dan Bara menyusun strategi agar Kinan bisa bekerja di kantor Langit. Bara yang memiliki saham terbesar kedua setelah Kakaknya menggunakan kekuasaannya untuk bisa memecat Kinan. 

"Tapi ini akan membuat Nona terpuruk, dia sangat mencintai pekerjaannya. Apakah tidak apa?" David memperingatkan Bara.

"Tapi hanya ini cara agar dia bisa keluar dari tempatnya bekerja. Ini kulakukan semata-mata untuk kebaikan mereka."

Kedua orang itupun kembali beraksi, Bara menemui atasan Kinan agar dia memecat Kinan secepatnya. Dan mengancamnya akan memecatnya jika dia tidak memecat Kinan.

Flashback off

Kini Kinan sedang berada di sebuah Kafe dan menangisi dirinya sendiri, hingga menjadikan pusat perhatian di kafe itu. David menunjukkan foto di tabletnya kepada Langit, terlihat foto seorang wanita dengan setelan kerja berwarna putih sedang menangis di salah satu sudut Kafe.

"Antarkan aku ke sana! Aku ingin dia berlutut di kakiku, hingga menyesali setiap kata yang dia ucapkan kepadaku tadi."

Langit dan sekretarisnya masuk ke dalam kafe yang Kinan singgahi, sementara dua orang pengawalnya berjaga di pintu kafe tersebut.

Seperti biasa Langit seketika menjadi pusat perhatian para pengunjung kafe itu. Wajah rupawan ditambah tubuhnya yang kekar dan tinggi menghipnotis semua orang agar menolehkan wajah mereka ke arahnya.

Dilihatnya Kinan di salah satu sudut yang di mejanya telah ada beberapa gelas kosong dan segelas ice coklat yang baru dia minum setengah juga tisu-tisu yang berceceran dimana-mana.

"Apa yang kau lakukan Bod*h?" Ucap Langit ketika melihat Kinan  yang membenamkan wajahnya dengan bahu yang turun naik.

Wajah cantik itu sudah belepotan riasan matanya yang luntur. Terlihat sekali raut wajah marah, kesal dan kecewa yang ia tujukan ketika mendongakkan wajahnya ke arah sumber suara.

Dia tidak seperti seorang wanita yang terlihat ceria saat Langit lihat tadi pagi, bahkan dia terdengar bersenandung riang ketika berhasil menyelesaikan tugas yang ia bawa ke rumah. Kina dia seperti seorang yang kehilangan separuh jiwanya.

Entah mengapa ada rasa iba dan kecewa ketika dia melihat wajah Kinan yang berantakan itu.

"Buat apa kau kesini? Mau mempermalukanku sekarang? Silahkan! Sekalian saja, aku memang sudah tidak punya harga diri lagi dihadapan mu." Ucap Kinan kemudian bangkit dan memukul-mukul dada bidang Langit yang berdiri tanpa suara.

"Pergi kau! Aku benci dirimu, aku benar-benar benci!" Kinan terus memukul-mukul tubuh suaminya.

David yang melihat kejadian itu, merasa tidak percaya atas apa yang dilihatnya. 

Bukankah tadi dia ingin Nona berlutut di kakinya?

Langit menarik tangan Kinan dan membawanya tubuh ramping itu kedalam pelukannya.

Aku kalah...

Terpopuler

Comments

Diana diana

Diana diana

batu koral kalah duluan . . tinggal batu gamping nech yg blm terkalahkn . .

2023-07-28

1

Erni Fitriana

Erni Fitriana

frustasi banget y kinan

2023-05-19

0

Diana diana

Diana diana

kalahhh . .

2023-04-11

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!