Melanjutkan Misi

Langit sudah memulai aksinya, beberapa malam ini dia membiarkan Kinan tidur di ranjangnya, bahkan ketika Kinan sengaja mengganggu tidurnya Langit tak bergeming, dia malah memeluknya hingga akhirnya mereka tidur dalam keadaan berpelukan sepanjang malam.

Sudah hampir seminggu Langit sudah berbaik hati pada istrinya, tapi dia masih belum merasakan cinta dari Kinan untuk dirinya.

"David cari tahu semua yang berhubungan dengan wanita gila itu!" Ucap Langit pada David yang berada di seberang telpon.

"Bar, aku mulai lelah. Wanita gila itu sangat sulit ditaklukkan, berbagai cara aku lakukan untuknya tapi aku masih belum merasakan cinta dari si gila itu." Langit mengeluh pada adiknya yang sengaja berkunjung ke kantornya.

Biasanya dia hanya butuh lima menit untuk membuat seorang wanita jatuh hati padanya, tapi untuk pertama kalinya dia sangat kesulitan membuat istrinya sendiri jatuh hati.

"Sabar Kak, kau kan tahu istrimu memang sulit untuk ditaklukkan. Bahkan ku dengar dia belum pernah merasakan yang namanya jatuh cinta. Kau harus melakukan hal yang berbeda Kak."

"Seperti apa?" Tanya Langit, sedikit mencibir.

"Kau sudah mengajaknya menonton film-film romantis?" 

"Belum, aku tak suka melihat film konyol seperti itu, film yang hanya menjual mimpi, mereka pikir setiap cinta pasti berakhir indah?" Ucap Langit sambil tersenyum getir. "Membayangkannya saja sudah membuatku merinding."

"Ayolah Kak, bukankah ini adalah misi kita untuk membuat dia jatuh cinta padamu!" Bara menyemangati Kakaknya.

Satu jam kemudian David sudah berada di ruangan Langit dengan sebuah map di tangannya, yang berisi segala informasi tentang Kinan.

"Kinanti Bintang Prasetiya, ulang tahun 24 Januari. Lulusan S2 di Columbia university, memiliki IQ 131 berbeda hanya satu angka dibawah anda."

"Hah? si Gila itu memiliki IQ yang hanya berbeda satu angka dariku? Bisa-bisanya orang ber-IQ tinggi itu memporak-porandakan dapurku. Ckckck." Ucap Langit masih tidak percaya dengan apa yang dia dengar.

"Bukankah Anda juga ikut andil dalam pertempuran kemarin?" David memotong omongan Langit dengan nada menyindir, karena dia masih kesal dengan kelakuan pasangan cerdas itu. 

Langit langsung diam membisu, dia kalah telak, ucapan David seperti telah menusuk tepat di jantungnya.

"Aku akan meneruskan Tuan. Dia memiliki hobi menonton film atau drama-drama Korea, sangat tergila-gila pada Hyun Bin, tapi sepertinya semenjak mengenal Anda Nona sudah tidak lagi menyukainya lagi."

"Apa hubungannya denganku?" Tanya Langit bingung, begitu pun Bara.

"Karena wajah kalian sangat mirip." Menyodorkan foto aktor Korea yang sangat masih sangat tampan di usianya yang semakin matang.

Foto Langit

Foto Hyun Bin

"Kakak, apa Papi punya selingkuhan di Korea? Mengapa wajah kalian sangat mirip?" Bara sangat terkejut melihat kemiripan mereka, begitupun Langit, dia bahkan sulit membedakan mana foto dirinya dan mana foto aktor Korea itu.

Dengan segala cara akhirnya Bara dan David berhasil membujuk Langit untuk mengajak istrinya menonton film romantis, walaupun hanya di mini bioskop yang ada di apartemennya.

🎬

Sesampainya di apartemen, Langit sudah melihat istrinya sedang duduk santai di depan TV dengan masih mengenakan setelan kerjanya.

"Hei Debitur Bodoh, apa yang sedang kau lakukan?" Tanya Langit ketika melihat Kinan mencari siaran TV yang bisa ditonton.

"Mencari tonton yang bagus." Jawab Kinan, merebahkan tubuhnya di sofa.

"Apa kamu punya film yang bisa aku tonton?" Lanjutnya.

Sepertinya semesta sedang berpihak kepada Langit, dia tak harus mencari alasan untuk mengajak Kinan menonton film, karena Kinan sendirilah yang memintanya.

"Banyak. Bahkan aku punya mini bioskop di lantai atas." Jawab Langit bangga.

"Aku sangat bersyukur bisa mengenalmu sekarang, kau seperti ibu peri bagiku." Ucap Kinan, lalu beranjak dari tempat duduknya menuju kamar untuk membersihkan diri dan berganti pakaian.

Entah mengapa ucapan Kinan membuat Langit tanpa sadar menarik sudut bibirnya.

🎬🎬

"Kau sedang menggodaku?" Ucap Langit yang terkejut melihat Kinan hanya mengenakan celana yang sangat pendek, hingga mempertontonkan kaki jenjangnya.

Kinan bingung dan tidak mengerti apa yang Langit maksud dia hanya mengernyitkan keningnya.

"Aku laki-laki normal, kenapa kau memakai celana yang seperti itu?" Bentaknya.

"Cih, dasar otak mesum!" Kemudian kembali ke kamarnya untuk berganti celana.

Setelah memilih film mana yang akan mereka tonton, Kinan akhirnya memilih The Conjuring sebagai tontonan mereka malam itu.

Dia benar-benar gila mengapa dari sekian film romantis yang aku sodorkan dia lebih memilih film horor.

"Kamu ikut nonton kan? Aku takut soalnya." Pintanya.

"Mengapa kau memilih film yang membuatmu takut?"

"Karena aku penasaran, kata Fadli film ini sangat menyeramkan aku sudah lama ingin menontonnya tapi aku tidak punya teman untuk menemaniku."

Film itu pun mulai diputar, sejak menit pertama diputar Kinan sudah mencengkram erat lengan kekar suaminya, dia menonton film itu sambil bersembunyi dari balik bahu Langit yang bidang, kelakuan Kinan membuat suaminya hanya geleng-geleng kepala.

Berkali-kali dia menjerit ketakutan, membuatnya mengeratkan cengkramannya. Tapi Langit terlihat menikmatinya, dia terus tersenyum melihat kelakuan istrinya yang ketakutan.

"Hentikan filmnya! Aku sudah tidak sanggup melihatnya." Ucap Kinan sesegukan membuat Langit menatap wajahnya.

Dilihatnya wajah Kinan yang sudah banjir air mata, tubuhnya gemetar ketakutan, dan keringat pun bercucuran dari wajahnya. Tangannya masih menggenggam erat lengan Langit.

"Ckckck, dasar Bodoh! Kalau kau penakut  kenapa kau memilih menonton film ini?" Bentak Langit sambil memeluk tubuh istrinya agar dia berhenti ketakutan.

Gara-gara ulahnya yang menyetujui menemani Kinan nonton film horor, Langit harus direpotkan oleh Kinan. Selain dia terus berpegang padanya, Langit bahkan harus menemaninya buang air kecil, Kinan bahkan memaksanya agar menunggunya di depan toilet, meminta Langit menemaninya ke dapur hanya untuk mengambil minum di kulkas, bahkan sekarang dia harus merelakan tubuhnya di peluk istrinya yang atas ranjang.

Dia lelaki normal, walaupun dia tidak memiliki perasaan lebih terhadap istrinya, tapi jika begini keadaannya sifat naluriahnya laki-lakinya keluar. Pria mana yang sanggup bertahan dipeluk erat wanita secantik Kinan?

"Si Bodoh ini benar-benar akan membuatku gila." Langit berbicara pada dirinya sendiri sambil menatap istrinya yang telah tertidur pulas di pelukannya.

Terpopuler

Comments

Diana diana

Diana diana

hihihi . .

2024-02-02

1

Alea

Alea

bodoh bodoh gitu IQ nya satu angka dibawah kamu Lang

2023-06-10

2

handa_seokjin🥀

handa_seokjin🥀

senjata makan tuan🤣🤣🤣🤣

2023-06-06

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!