Merasa ada sentuhan di tubuh nya Kinar pun berusaha membuka mata. Di lihat ada beberapa orang wanita yang mengenakan pakaian aneh menurut nya.
"Nona, apa yang anda inginkan." Tanya dayang yang membangunkan kinar tadi
"Air.. aku mau air."
Dengan sigap dayang tadi memberikan air untuk kinar. Setelah merasa dahaga nya hilang Kinar kemudian bertanya
" Ada dimana aku, dan siapa kalian. Mengapa kalian memakai pakaian yang aneh?."
"Nona ada di dalam kerajaan kami, tepat nya di istana yang mulia raja Zain."
"Bagaimana bisa. Seingatku.. aku di kejar para penduduk desa dan lari kehutan tanpa arah. Kemudian aku melihat ada pohon beringin besar dan berhenti di situ, lalu bagaimana bisa aku berada di sebuah kerajaan." Tanya Kinar dengan bingung.
"Apakah nona tidak tau, bahwa pohon beringin yang nona datangi adalah gerbang keluar masuk kami?." Tanya dayang itu
"Gerbang masuk apa?. Maksud nya gimana sih, aku gak ngerti."
"Aah.. tidak ada apa- apa nona. Kalau nona ingin mengetahui sesuatu tentang kerajaan ini, sebaik nya nona menanyakan nya pada panglima Bima. Baiklah nona, kami permisi dulu menyiapkan makanan untuk nona."
Kemudian para dayang pun keluar untuk menyiapkan makanan seperti yang mereka bilang.
Bersamaan dengan itu, terlihat Bima berjalan masuk ke kamar Kinar. Para dayang pun berpapasan dengan nya
"Salam tuan Bima." Sapa para dayang
"Apakah gadis itu sudah bangun. Dan mau kemana kalian?."
"Sudah tuan, nona sudah bangun. Dan kami keluar ingin menyiapkan makanan untuk nona."
"Yasudah, siapkan lah segera. Gadis itu pasti kelaparan karna semalaman tidak memakan apapun."
"Baik tuan, kalau begitu kami permisi."
Bima melanjutkan langkah nya untuk pergi kekamar Kinar, begitu sampai dia masuk setelah mengetuk pintu
"Kau sudah sadar nona?." Tanya Bima basa basi, yang sebenar nya sudah mengetahui dari para dayang yang berpapasan dengan nya tadi.
Terlebih lagi, Bima merasa gugup saat melihat wajah manis Kinar. Kalau sebelum nya wajah Kinar terlihat kucel karna darah yang mengalir, kini wajah itu tampak bersih dan cantik walau agak sedikit pucat.
"Ah iya.. aku sudah sadar. Apakah tuan yang membawaku kesini." Tanya kinar
"Yaa.. aku yang membawamu, tapi atas izin yang mulia raja." Bima semakin gugup saja saat mendengar suara lembut Kinar
"Berarti kau bukan yang mulia raja?. Aku pikir kau raja nya, karna kau terlihat sangat tampan dan berwibawa."
"Hahahaa nona.. kau ini pandai sekali berkata manis, hingga membuatku kehabisan kata-kata."
"Jangan selalu memanggilku nona, aku tidak nyaman. Namaku Kinara Ayu, kau boleh memanggilku Kinar seperti orang tua ku memanggil ku."
Setelah Kinar mengucapkan kata orang tua, kemudian dia menunduk sedih saat mengingat kejadian yang menimpa keluarga nya. Air mata kembali menetes membasahi pipi nya yang mulus.
Bima yang melihat itu langsung bertanya. "Kinar, apa kau baik-baik saja?. Kenapa kau tiba-tiba menangis."
Bukan nya berhenti, justru tangisan kinar bertambah keras.
"Hei... apa yang terjadi katakan padaku, memang nya apa yang salah dalam omongan ku sebelum nya."
Kinar mengangkat wajah nya dan memandang Bima.
"Maaf tuan, tidak ada yang salah dalam kata-kata mu. Aku cuma teringat kedua orang tua ku."
"Memang nya ada apa dengan orang tua mu."
Bima berjalan mendekati tempat tidur kinar
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
Aqila Salsabila
wah2 mulai asyik
2022-02-02
2
Vivian lopez
disini hantunya sopan2 dan baik bget gak sperti rumor yang beredar
2021-10-23
10
Ade Hendaya
mulai ceritanya.....
2021-10-21
2