"Bukan kah kau bilang dia hanya tidur, lalu mengapa banyak darah di tubuh nya?." Tanya panglima setelah pengawal membalikan nya
"Ampun tuan, hamba tadi hanya melihat nya dari dalam."
Tangan kanan raja yang bernama Bima menyuruh pengawal untuk membawa manusia yang tidak sadarkan diri itu.
"Ayo bawa manusia itu ke dalam istana, yang mulia harus melihat nya."
"Baik tuan."
Setelah sampai di istana Bima mengatakan bahwa manusia yang di jumpai nya seorang wanita, raja yang melihat itu hanya diam memandang dengan wajah datar nya.
"Ternyata aroma manis itu berasal dari wanita ini." Kata para petinggi di situ
"Bagaimana yang mulia, apa yang harus kami lakukan pada wanita ini."
"Bawa dia kedalam dan segera panggil tabib."
"Baik yang mulia."
Kemudian raja pun ikut bangkit dan pergi ke kamar nya.
Setelah kepergian raja semua yang ada di dalam langsung bicara dengan heran. bagaimana tidak, jika selama ini raja mereka yang masih muda itu terkenal dengan sikap nya yang dingin, kejam dan tidak perduli dengan siapa pun.
"Ada apa dengan yang mulia raja Zain, tidak biasa nya dia perduli seperti itu." Kata jendral Raksa
"Entah lah, mungkin saja yang mulia sedang berbaik hati hari ini."
Sementara itu di sebuah ruangan yang berdesain kuno, tabib tengah mengobati seorang wanita yang di sekujur tubuh nya terdapat banyak luka.
Setelah mengobati dan membalut luka nya tabib segera keluar dan meminta para dayang untuk mengganti pakaian nya.
Begitu tabib keluar dia melihat panglima Bima yang ternyata memang menunggu sedari tadi.
"Bagaimana tabib, mengapa wanita itu bisa mendapat banyak luka di sekujur tubuh nya."
"Entah lah panglima, aku juga bingung dari mana dia mendapat luka sebanyak itu. Tapi kalau di lihat, goresan di bagian tangan dan kaki nya itu seperti terkena ranting pohon yang tajam. Mungkin saja dia berjalan tidak memperhatikan keadaan sekitar." Jawab tabib
"Lalu bagaimana, kapan kira-kira dia akan sadar?."
"Mungkin besok sudah sadar, karna luka nya tidak terlalu parah, dan lagi yang terluka itu hanya bagian luar tubuh nya saja."
"Baik lah tabib, terimakasih atas waktu nya."
"Sudah menjadi kewajiban hamba tuan. Kalau begitu hamba pamit."
Setelah tabib pergi para dayang yang bertugas mengganti pakaian pun keluar
"Panglima Bima, kami sudah selesai mengganti pakaian nya."
"Yaa..:kalian boleh pergi." Setelah membungkuk para dayang pun kembali bekerja
Bima pergi ke kamar raja Zain ingin memberi tau tentang keadaan nya.
"Yang mulia, hamba memberi tau bahwa wanita yang di temui tadi sudah diobati oleh tabib, dan kemungkinan besok sudah sadar. Apakah yang mulia ingin melihat wanita itu." Tanya Bima
Zain yang awal nya menghadap jendela pun seketika berbalik setelah mendengar sura Bima.
"Tidak perlu." Hanya itu yang keluar dari mulut Zain.
"Baik lah yang mulia, kalau begitu hamba pamit."
Setelah kepergian Bima, Zain kembali menghadap jendela. Entah apa yang di pikirkan nya hanya dia yang tau
Keesokan hari nya, seorang wanita yang tertidur dari semalam menampakan tanda-tanda akan sadar. Jari tangan yang lentik itu nampak bergerak-gerak.
Para dayang yang bertugas untuk menjaga nya pun segera mendekat.
"Nona, apakah nona bisa mendengar kami?." Tanya dayang sambil mengguncang tubuh nya dengan lembut
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
Ningsih
alur ceritanya sangat menarik thorrr...😁😁😁
2021-10-24
5
Naura
masih belum kelihatan horornya 🤔🤔
oadahal akj mau baca novel ini rada2 takut lho karna begron gmbarnya 🤦♀️ternyata ga serem😁
2021-10-18
2
EL CASANDRA
judulnya ada apa dengan Kinar🤔, emm tapi mereka bertanya² tentang raja....entahlah mending next baca😄
2021-10-14
2