"Hiks.. tuan, orang tua ku sudah meninggal, mereka di bunuh para penduduk desa",
"Jangan sungkan ceritakan lah padaku, agar beban dihatimu berkurang", sembari duduk dekat tempat tidur Kinar
Setelah diyakin kan oleh Bima akhirnya Kinar pun mulai bercerita.
Flashback..
"Keluar kalian keluarga keparat.. berani nya kalian menumbalkan gadis-gadis di desa ini", terdengar suara riuh di luar rumah pak usman
Bu Nia istri pak usman yang sedang memasak pun lari tergopoh gopoh keluar rumah untuk melihat keributan itu.
"Bapak-bapak ada apa ini, kenapa kalian datang beramai-ramai kerumah saya", tanya bu Nia.
"Gak usah banyak tanya cepat suruh usman keluar", kata salah seorang dari mereka
"Suami saya masih di ladang mungkin sebentar lagi pulang".
Dan benar saja, setelah mengucapkan itu terlihat seorang laki-laki setengah abad yang berjalan kearah keramaian sambil membawa cangkul yang dia pakai untuk berkebun.
"Nah.. ini dia nih biang keladi nya", kata mereka
"Ada apa ini bu..? kenapa rumah kita jadi ramai gini..?" tanya usman pada istri nya
"Entah pak ibu juga gak tau, para warga tiba-tiba saja datang terus marah-marah nyari bapak".
"Ada apa ini bapak-bapak, kenapa datang marah-marah gini, kalau saya sekeluarga ada salah kan bisa di bicarakan baik-baik.
"Halaahh gak usah banyak omong, ayo langsuang aja kita hajar biar tau rasa dia",
Usman pun diseret dan di pukuli, bu Nia yang melihat suami nya di pukuli berusaha membantu dengan memeluk tubuh renta suami nya, alhasil dia juga kena pukul.
Sementara itu seorang gadis yang baru pulang dari kebun dengan membawa banyak sayur segar di dalam keranjang yang terbuat dari anyaman bambu itu tengah berjalan dengan wajah ceria, tidak sabar untuk sampai rumah dan memperlihatkan hasil sayuran yang di petik sendiri kepada ibu nya.
Tapi seketika senyum di wajahnya menghilang saat melihat orang tua nya sudah babak belur dan berdarah-darah tengah di hajar para warga, sontak saja keranjang yang berisi sayur tadi terlepas dari tangan nya.
Berlari secepat mungkin menghampiri orang tua nya..
"Kinar lari nak.. larii....!!" begitulah teriakan kedua orang tua nya,
"Kinar gak mau, kenapa Kinar harus lari, apa yang terjadi pak, bu..?? hiks..".
"Dasar keluarga bejat, penganut ilmu hitam, gak usah kalian main drama, jangan kalian pikir kami akan kasihan melihat drama yang kalian main kan",
"Ayo habisi mereka, jangan sampai ada jatuh korban lagi karna membiarkan mereka hidup", begitulah hujatan mereka untuk keluarga Usman.
"Tolong jangan sakiti putriku, kalau kalian mau habisi saja aku, tapi jangan kalian sentuh putriku Kinar". teriak Usman mengiba pada mereka
"Gak ada dari kalian yang kami biarkan hidup, kalau putrimu kami bebaskan pasti dia akan balas dendam sama kami, gak mungkin anak mu gak tau soal pekerjaan mu, pasti dia akan memperaktikan nya sendiri nanti",
Mereka kembali di hajar dan di lempari dengan batu, kayu, atau apapun yang ada di sekitar situ.
"Tolong hentikan.. kalian salah faham, bapak saya bukan dukun", teriak kinar di sela kebisingan warga, tapi mereka tidak ada yang mau mendengar dan terus menghajar keluarga Usman tanpa ampun.
Sampai saat seorang warga akan memukul kepala Usman dengan kayu kemudian Usman mendorong Kinar agar keluar dari kerumunan warga yang mulai menggila
Jangan lupa tinggalkan jejak, jejak kaki, tangan atau apapun itu yang buat hati autor senang 😄
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
Irahsantoso
warga yg suruh membunuh itulah biang keladinya ato dukunya.
2022-11-04
0
eli rina
tau ngk yg paling nyeremin itu manusia kesetanan drpd setan itu sendiri.. 😏
2022-08-20
2
Anonymous
pasti ada yang menghasut
2022-05-08
1