Epsd. 19. Melati

Setelah perdebatan yang kembali terjadi antara Rama dan Kinar berakhir dengan keluar nya Kinar dari ruangan yang membuat otak mesum nya aktif, dan di sini lah dia sekarang di dalam sebuah ruangan yang di dominasi warna coklat.

Duduk di pinggiran tempat tidur dengan terus menggerutu, tampak nya tidak terima dengan kamar yang akan dia tempati sekarang.

Meminta kepada dayang yang mengantar nya tadi agar di buatkan kamar seperti milik yang mulia raja.

**Memang nya siapa dia, hanya makhluk tawanan tapi mau minta kamar seperti punya yang mulia, masih untung yang mulia raja murah hati dan tidak memenjarakan nya**, begitulah isi hati dayang yang jengkel mendengar ocehan Kinar.

"Awas saja kalau mata hantu itu gak mau menuruti aku, besok akan ku cari dia dan ku buat perhitungan pada nya", kesal Kinar

Tak berapa lama, dayang yang tadi pun kembali lagi dengan membawa makanan, Kinar yang melihat nya pun langsung bangkit dan menghampiri si dayang.

"Kenapa kau hanya membawa makanan, mana melati yang aku minta tadi", tanya Kinar

"Tidak ada melati untuk mu, semua melati yang ada di taman istana hanya untuk yang mulia raja, jadi jangan pernah meminta nya lagi, tapi jika kau memang sangat ingin mencicipi melati itu aku akan membawa nya untuk mu, itu pun melati kering yang sudah berjatuhan di tanah", seru dayang mencemoh.

'Dasar mata hantu.. aku gak mau melati kering, apa lagi yang sudah jatuh, mana ada wangi nya.. aku mau yang segar dan baru di petik", seru Kinar

"Siapa yang kau sebut mata hantu..!! namaku Bariri dan kau hanya tawanan di sini jadi jaga sikap mu, sampai kapan pun kau tidak akan pernah mendapat kan melati itu", jawab dayang Bariri kesal

Setelah mengatakan demikian dayang Bariri pun keluar dari sana, meninggalkan Kinar yang terdiam bingung.

"Apa dia bilang tadi, nama nya biri-biri.. dan semua melati untuk yang mulia raja.. melati sebanyak itu memang nya buat apa..?, jangan panggil aku Kinar kalau gak bisa mendapatkan apa yang aku mau, lihat aja nanti biri-biri.. aah bukan nanti tapi besok, ini kan sudah larut sebaik nya aku istirahat, dan tunggu besok kejutan apa yang akan aku berikan pada kalian, terutama kau biri-biri hantu", gerutu Kinar sambil menatap pintu yang tadi di lewati dayang Bariri.

Keesokan pagi nya, semua dayang terlihat panik dan ketakutan, matahari sudah semakin naik tapi mereka belum mengganti melati yang ada di kamar raja Alfa.

Biasa nya semua melati selalu baru sebelum raja Alfa kembali dari jalan-jalan pagi nya, setiap pagi sebelum matahari terbit raja Alfa akan berkeliling istanan untuk menikmati udara dan embun, itu lah rutinitas raja Alfa setiap hari nya.

Tak berapa lama para dayang yang bertugas membersih kan kamar raja pun menghadap sebelum raja memanggil mereka.

Mengakui kesalahan di awal lebih baik dari pada harus menunggu di panggil kan.. begitu lah pemikiran mereka.

"Yang mulia.. mohon ampuni kami, kami benar-benar tidak tau kenapa semua melati yang ada di taman istana hilang dalam semalam, jangan kan yang mekar yang masih kuncup pun ikut hilang semua, itu sebab nya kami belum mengganti melati yang ada di kamar yang mulia dengan yang baru", jelas salah satu dayang dengan tubuh gemetar.