Mengapa mengikutiku?

Cinta tetaplah cinta, tidak dengan harus mengikuti langkahnya dimanapun dia berada, dan Tuhan maha membulak balikkan hati

Dania&Dalvino

•°•°•°•°•

...Zafka Wijaya...

Diteras samping rumah keluarga pak Pratama, dalvino duduk bersama kakaknya yang pertama, yakni zafka Wijaya, yang tadinya juga ikut serta diacara lamaran dalvino, mereka berdua terdiam, kakak pertama dalvino akhirnya membuka suara.

"Jangan sampai lamaran ini batal lagi, kau sudah pernah membuat malu keluarga atas perbuatanmu,"ujar kakaknya tak menoleh ke adik bungsunya.

Dalvino menarik nafas panjang kemudian melepaskan dengan perlahan"Semoga saja tidak,"

"Kenapa kau begitu? Sepertinya resah, seperti ada yang kau inginkan sebelum acara ini,"interogasi zafka.

"Tidak kak, tidak ada apa-apa, aku baik-baik saja, jangan khawatir dengan adikmu ini, semakin dia dewasa, memang semakin banyak masalah menghadang, tetapi kakak percayakan semuanya kepadaku, semuanya baik-baik saja,"balas dalvino riang, menutupi rasa desahnya yang masih meliputi hatinya.

Sebenarnya juga zafka kecewa dengan ayahnya dan juga adiknya, yaitu dalvino, kenapa tidak dia saja yang dipercayakan memegang perusahaan ayahnya, bahkan zafka hanya datang kemudian melihat-lihat, seperti tak ada kesalahpahaman dan singgung satu sama lain, dan ayahnya juga tak berkefikiran untuk mempercayakan zafka dulu, kenapa dalvino? Zafka ingin melontarkan itu, namun dalam diam merasakan ada yang membuat hati dalvino resah, zafka berusaha melupakan itu dan merasa baik-baik saja.

Mereka diam sejenak, namun dalvino melihat kakaknya"Bagaimana dengan usaha kakak? Apakah baik-baik saja?"

"Oh, baik, cuman semalam, ada sedikit kerugian, karena kakak menanam bibit kentang, hanya kentang yang belum dikebun kakak, dan kakak iparmu juga ingin membuka usaha kentang goreng dan keripik kentang,"jawab zafka.

"Syukurlah, kak afizar juga baik kak, walaupun istirnya masih selingkuh kepada mantannya,"balas dalvino juga mengungkap afizar.

"Berapa abad aku tidak kesini? Sampai-sampai kabar adik-adikku pun aku tak tau, tapi, lebih baiknya begitu,"bathin zafka"Kakak doakan semoga istrinya sadar dengan kesalahannya, dan kakak minta maaf juga ya sudah jarang kesini,"ujar zafka menoleh ke dalvino.

"Tidak apa-apa kak, kalau kakak sempat datang saja, kalau tidak, ya tidak apa-apa, ntar mengganggu kakak,"

"Dalam diam kakak merasa bersalah dalvino, tidak menjadi pembela dan pemberi nasehat serta motivasi kepada adik-adik kakak,"keluh zafka merunduk.

"Tidak apa-apa kak, hidup kami masing-masing saja sudah memberi motivasi, juga hikmah, jika nasehat, terkadang papa dan mama menasehati kami, agar lebih bersabar dan ikhlas,"ungkap Dalvino.

"Tidak dalvino, tidak! Papa dan mama tidak pernah seperti itu! Selama kakak dulu hidup masih bersama dengan papa dan mama, mereka tak pernah menasehati kakak, mereka melarang, mengancam, dan tidak perduli dengan apa yang kakak mau, jika kau tak percaya, kau akan rasakan sendiri dalvino, kakak percaya!"cercah zafka menatap adiknya nanar seakan tak benar apa yang dikatakan dalvino.

Dalvino bungkam Mendengar perkataan kakaknya, ada benarnya juga, tetapi, disebalik itu ada kebaikan, dan selama dalvino hidup dengan orangtuanya, mama nya lah yang paling berarti dihidupnya, jika dengan papanya, bahkan untuk mendekat saja susah.

🌹

Medan, sumatera Utara.

08:00

Pagi yang cerah dikota medan, mobil dalvino terhenti ditaman kota medan, Saskia terdiam, dalvino melihat saskia, kenapa Saskia tak keluar, bibir dalvino kelu ingin bertanya.

Saskia juga belum melepas kacamata hitam nya, terdiam dan diam-diam mengintai gerak gerik dalvino.

Dalvino menarik nafasnya dalam-dalam lalu menghundus kasar, menoleh ke Saskia"Untuk apa kau selama ini mengikutiku? Bahkan kau tau aku kan? Mengapa kau mau bertunangan denganku, ditambah lagi menikah denganku, mengapa kau mau? Aku ingin mencari wanita yang—,"

"Cukup!"dalvino terdiam mendengar suara Saskia, Saskia juga mengkode menggunakan tangannya seperti membuka tangannya mencoba tak menatap dalvino"Karena aku mencintaimu karena itu aku begitu, namun kau terlalu bodoh dalam bermain cinta, kau terlalu lemah dengan godaan, hingga kau bisa menghancurkan nama orangtuamu, dan kini orangtuamu berusaha membenarkan namanya Dimata keluargaku, tidak ada kemanfaatan didepan mataku, cuman, dirimulah penyebab utamanya, dan jangan sampai terulang lagi, sefira sangat menyesal kepadamu, dan kini kau camkan kata-kata ku!"tekas Saskia berusaha tak menatap dalvino.

Dalvino terdiam mendengar ucapan saskia, sama seperti yang diharapkan ayahnya, dan kini juga dikatakan Saskia, dalvino menghundus nafas panjang mencoba menerima apa yang sudah dikatakan Saskia barusan.

"Hari ini kau libur?"tanya saskia menoleh ke dalvino.

"Ya, aku ingin bersamamu dalam hari ini, sekali saja,"jawab dalvino menoleh ke Saskia.

"Baiklah, nanti juga akan menjadi selama-lamanya bersamaku,"balas Saskia datar menatap kedepan lagi.

🌹

Bandar udara internasional Changi Singapura

08:00

Pesawat Garuda Indonesia sampai dibandara internasional Changi Singapura, setelah berhenti semua penumpang keluar melalui lorong yang sudah disediakan terpasang dipintu keluar.

Dania dan ayah ibunya pergi ke tempat mengambil koper, namun mata ibu Dania tak lepas melihat fakran yang aktif bertanya.

"Dia sangat aktif ya,"ujar ibu Dania menyenggol dania menggunakan sikunya.

Dania juga tak berhenti tersenyum melihat tingkah fakran"Iya Bu, entah kenapa mendadak aku suka anak-anak, dan ibu aku haus."

"Kita ambil koper dulu, setelah ambil koper, baru kita ke kafe bandara Changi,"

"Oke Bu,"

"Ibu, kita lama lagi sampai ke rumah nenek?"rengek fakran didepan Dania.

"Sebentar lagi ya, kita makan dulu sayang,"jawab Dania sembari tersenyum.

Sampai ditempat koper, Dania merasa ada kehadiran Fakhri disisinya, celingak-celinguk mencari fakhri, namun Dania tersadar bahwa Fakhri tidak ikut bersamanya.

Sudah sampai koper dania, Dania mengambilnya dan juga orangtuanya, dengan manja, Fakran memegang koper Dania dan mencoba membawa koper Dania.

Ayah ibu Dania tersenyum-senyum saling memandang satu sama lain melihat aksi fakran yang aktif bermanja didekat dania.

Setelah mengambil koper, mereka pergi ke kafe bandara Changi, ibu Dania mengajak Dania berbicara hanya 4 mata, ayah Dania tinggal dikafe bersama fakran.

"Dania, anak siapa dia?" Tanya ibu Dania mengerutkan keningnya.

"Dia, dia adalah anak asuh Fakhri Bu,"jawab Dania dengan ragu, takut jawabannya dianggap bohong.

"Kenapa Fakhri mengasuh anak? Sedangkan Fakhri adalah mahasiswa? Apa jangan-jangan saat dia berkuliah, dia membuat kesalahan bersama seorang wanita?"tanya ibu Dania bertambah penasarannya.

"Tidak Bu, malah sebaliknya,"jawab Dania.

"Apa kau mencoba membela?"

"Tidak Bu, itu benar, Fakhri memang dituduh menghamili wanita itu, tapi, Fakhri hanya membantu wanita itu lahiran, dan wanita itu menyuruh Fakhri mengasuh anaknya, sampai sekarang! Entah apa yang terjadi setelah ini dengannya,"bantah Dania dengan memelankan suaranya, agar tidak terdengar seperti bertengkar.

Ibu Dania mencoba menganggap benar perkataan Dania, menenangkan dirinya.

...Fakhriansyah...

Bus yang ditumpangi Fakhri sampai di jalan menuju kosnya, Fakhri langsung turun membawa tas ranselnya, kemudian berjalan menuju kosnya, rumah kos yang Fakhri tumpangi juga lumayan jauh dan bus tak bisa masuk kesana, khusus pengguna roda 2, memang kosnya banyak khusus untuk para anak kuliahan saja dan terletak tidak jauh dari kampus.

Asya juga sudah menunggu didepan kos Fakhri, menanti Fakhri yang sudah mengabarinya akan pulang hari ini, namun hampir resah karena lama sekali Fakhri muncul.

Tak jauh dari kosnya, Fakhri tersadar ada asya yang menunggunya, duduk diteras berhadapan dengan Fakhri, namun asya belum menyadarinya, karena bermain hp.

"Asya!"panggil Fakhri, langsung saja Fakhri berlari menuju asya yang tersadar ditegur Fakhri.

Sontak asya langsung tersadar dan tersenyum melihat kepulangan Fakhri"Fakhri! Aku kira kamu gak pulang hari ini,"

"Apa yang membuatmu yakin aku pulang hari ini?"

Asya kebingungan ingin menjawab apa"Emmm aku, aku pengen lihat fakran,"

"Sejak kapan kau jadi ingin melihat fakran? Bukannya kau tak ingin melihat dia? Jika begitu, katakan saja sampai sekarang jika kau tidak ingin melihat dia,"

"Emm bu-bukan begitu, a—aku, merindukanmu,"jawab asya ragu dengan riang.

"Ya sudah, ayo masuk,"ajak Fakhri masuk ke rumahnya.

"Kau tak membawa fakran?" Tanya asya.

"Apakah biasanya aku kerumah ini membawa fakran?"

"Berarti kau masih mengasuhnya kan?"

"Ya,"

"Apa yang membuatmu menjadi tetap ingin mengasuh fakran?"

"Dia anak yang tak berdosa, jadi tidak ada salahku untuk menjaganya, jika aku tak mempunyai sikap manusiawi, aku tak ingin mengasuh anak itu,"

Asya terdiam sembari duduk bersandar di dinding, melihat ke pintu.

Fakhri duduk disamping asya, melihat asya yang termenung, menarik nafas panjang kemudian menghembuskan nafasnya pelan"Apa yang membuatmu sering mengikutiku?"

"Aku khawatir kepada anak itu, aku merasa bersalah,"

Fakhri tak membalas ujaran asya, memilih diam.

"Apakah kau mau menikah denganku setelah wisuda? Ayahku sangat menanti menantu terakhirnya,"

"Aku sudah menikah,"balas Fakhri tak menatap asya.

Asya melihat Fakri, merasa tak percaya apa yang dikatakan fakhri, asya ingin berbicara namun Fakhri menyela.

"Jika kau ingin begitu ... Mana arka? Bukannya kau sudah menunjukkan arka kepada ayah ibumu? Bukankah kau berkata seperti itu, entah karena kau dekat denganku makanya arka membuatmu seperti ini, ditinggalkan dengan ketidakjelasan dan seorang anak dari benihnya,"

"Aku tak mengerti apa yang terjadi kepada diriku fakhri! Tetapi, selama kau ada disini, aku lebih mudah mengerti walaupun aku bukanlah pacarmu, walaupun aku hanya sekedar teman, tetapi kau sangat baik kepadaku,"

"Anggap saja kebaikanku menjadi kewajibanku menjadi teman,"

Asya terdiam dengan rasa tak mengerti, apa yang direncanakan arka padanya.

"Aku mohon jelaskan ini secara detail, aku masih tak mengerti,"lirih asya tak melihat Fakhri.

Fakhri menghunduskan nafasnya kasar, lalu mengungkapkan apa yang dia rasa saat bersama asya, mengapa arka membuatnya bingung.

Terpopuler

Comments

Maminya Nathania Bortum

Maminya Nathania Bortum

semangat thor

2022-05-11

0

lihat semua
Episodes
1 Dibenci Kakak ipar
2 Kedatangan dan kepulangan Fakhri
3 Dalvino kepikiran
4 Menikah? Dengan fakhri?
5 Akadku, aib terbesarku
6 Diari Dania
7 Mengapa Bertemu?
8 Keputusan
9 Mengapa mengikutiku?
10 Mengintai dibalik tirai
11 Pertengkaran ku dan pengakuanku
12 Sefira, juga Chandra?
13 Buah tak jauh jatuh dari pohonnya
14 Baju Pengantin
15 Beginikah Seorang Dalvino?
16 Mencarimu, menantimu
17 Imbalan minta maaf
18 Hasil USG
19 Tinggal hari ini, esok dan lusa
20 Harus menghindar itu lebih baik
21 Calon mantu?
22 Hari bahagia dan perasaan itu
23 Rencana bulan madu
24 Hasil yang kurang dipercaya
25 Welcome 3F
26 Tekanan Batin
27 kembali menjadi kisah romantis
28 ulah sefira
29 Masih kenal denganku?
30 Dalvino bertemu 3F
31 Keluh kesah 3F
32 Hak untuk rasa tanggung jawab
33 Undangan pernikahan untuk Fakhri
34 Kukira hari itu adalah pertemuan terkahir kita
35 Sedikit lagi wisuda, sabar ya
36 lupakan dan harus percaya
37 Gak pengen punya momongan?
38 Isu yang harus dipercaya
39 Bukan menantu pilihan
40 Weekend yuk!
41 Habis wisuda terbitlah bimbang
42 Dimanfaatkan?
43 jangan suuzon dulu
44 Rencana licik ayah asya
45 Berarti benar? Baiklah
46 Dipermalukan
47 Duka dalvino
48 Ada yang berbeda
49 Fakran diculik
50 Dimana dia?
51 Mengakui bahwa
52 menjadi janda atau dimadu?
53 Hanya berbohong
54 Bukan pembohong
55 Tumben Kebalik
56 Menghadiri acara fakran
57 Fidi, fakran, dan jejak fakhri
58 hanyalah boneka saja
59 Mengungkit masa lalu
60 Tanpa mengucapkan kata maaf
61 kekhawatiran Dania
62 Feya, fidi dan Fara ditangan yang benar
63 Situasi tanpa emosi? Entahlah
64 Ingin bercerai
65 Jatuh cinta lagi
66 Cemburu?
67 Jangan patah hati dulu
68 2 Lelaki tangguh
69 Dijodohkan?
70 Mama Asya atau mama Dania?
71 Janji Setia
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Dibenci Kakak ipar
2
Kedatangan dan kepulangan Fakhri
3
Dalvino kepikiran
4
Menikah? Dengan fakhri?
5
Akadku, aib terbesarku
6
Diari Dania
7
Mengapa Bertemu?
8
Keputusan
9
Mengapa mengikutiku?
10
Mengintai dibalik tirai
11
Pertengkaran ku dan pengakuanku
12
Sefira, juga Chandra?
13
Buah tak jauh jatuh dari pohonnya
14
Baju Pengantin
15
Beginikah Seorang Dalvino?
16
Mencarimu, menantimu
17
Imbalan minta maaf
18
Hasil USG
19
Tinggal hari ini, esok dan lusa
20
Harus menghindar itu lebih baik
21
Calon mantu?
22
Hari bahagia dan perasaan itu
23
Rencana bulan madu
24
Hasil yang kurang dipercaya
25
Welcome 3F
26
Tekanan Batin
27
kembali menjadi kisah romantis
28
ulah sefira
29
Masih kenal denganku?
30
Dalvino bertemu 3F
31
Keluh kesah 3F
32
Hak untuk rasa tanggung jawab
33
Undangan pernikahan untuk Fakhri
34
Kukira hari itu adalah pertemuan terkahir kita
35
Sedikit lagi wisuda, sabar ya
36
lupakan dan harus percaya
37
Gak pengen punya momongan?
38
Isu yang harus dipercaya
39
Bukan menantu pilihan
40
Weekend yuk!
41
Habis wisuda terbitlah bimbang
42
Dimanfaatkan?
43
jangan suuzon dulu
44
Rencana licik ayah asya
45
Berarti benar? Baiklah
46
Dipermalukan
47
Duka dalvino
48
Ada yang berbeda
49
Fakran diculik
50
Dimana dia?
51
Mengakui bahwa
52
menjadi janda atau dimadu?
53
Hanya berbohong
54
Bukan pembohong
55
Tumben Kebalik
56
Menghadiri acara fakran
57
Fidi, fakran, dan jejak fakhri
58
hanyalah boneka saja
59
Mengungkit masa lalu
60
Tanpa mengucapkan kata maaf
61
kekhawatiran Dania
62
Feya, fidi dan Fara ditangan yang benar
63
Situasi tanpa emosi? Entahlah
64
Ingin bercerai
65
Jatuh cinta lagi
66
Cemburu?
67
Jangan patah hati dulu
68
2 Lelaki tangguh
69
Dijodohkan?
70
Mama Asya atau mama Dania?
71
Janji Setia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!