Dalvino kepikiran

"Eeeeeh yang ke bar semalam, bengong aja dari tadi, mikirin apa hayo?" ledek chandra, wakil ketua diperusahaan yang dipimpin dalvino, mendekati dalvino yang termenung didepan jendela.

Dalvin melihat sekilas sekertaris yang mencoba menghiburnya namun tenggelam dalam bengongnya lagi.

"Eh dal, mikirin apaan sih? Gak pernah- pernahnya gini," ucap chandra penasaran dengan menepuk bahu dalvin.

Dalvin hanya berdecak kesal, dalvin kepikiran dengan wanita yang berhasil menggodanya membuat dalvin tak bisa melupakan, teringat dan terus teringat siapa wanita tadi malam.

Chanda menarik nafas kesal"Yah gak sadar-sadar nih anak, dal, ayo ngomong!" rengek chandra.

"Seharusnya kamu yang larang saya kesana, kamu tau kan saya siapa?" tanya dalvin yang malas melihat wajah Chandra.

Chandra tertawa jenaka.

"But the way, cuma kamu yang manggil saya dal, dal selalu dal, coba yang lengkap!"

"Ya udah, dalvinooo,"

"Gue juga gak habis pikir kenapa bisa gue kesana, dan seharusnya gak minum itu," ucap dalvin menyesal.

"Emangnya kenapa kok bisa minum, dan kok bisa kesitu?"

"Tapi kamu sendiri yang bilang, kalo kepala pusing, pergi ke bar, ya udah saya pergi, saat saya disana—,"

Chandra memotong ucapan dalvino dengan tertawa geli"Dal, dal, masih aja kamu kayak yang dulu, polos, tapi kalo udah tegas, kayak singa cari mangsa, gimana sih,"

"Kamu biasanya kesana habis berapa botol sih! kok gila banget, kamu tau! pegawai saya yang paling melanggar aturan saya cuma kamu, dan kamu, secara sengaja entah sengaja udah ledekin saya!"

Chandra menatap dalvino dengan menantang"Makanya nikah,"

"Ngomong memang enak, melakukannya yang susah,"

"Dal, disisi kamu wanita cantik banyak, jangan-jangan, dibar sana, kamu kedapatan wanita cantik, jadi kamu—,"

"Udah kalo udah tau diam aja, gak usah diungkit lagi!"

Chandra tertawa"Kok bisa sih?"

"But the way, dua-duanya sama-sama mabuk, jadi gitu jadinya," ujar dalvino memijit pelipisnya.

Chandra menepuk tangannya, semakin membuat dalvino heran.

"Hebat dal, udah membuat wanita itu gak suci,"

"Kalo saya tau rumahnya, saya akan tanggung jawab dengannya," ucap dalvino yang masih terngiang dengan aktifitas yang dilakukannya tadi malam.

...DALVINO WIJAYA...

...Flashback on.....

Setelah melakukan hubungan itu, dalvino menarik selimut dan menutupi badan mereka, dalvino menatap wajah Dania, lalu mengusap pipinya.

Mata Dania yang tertutup, terbuka perlahan melihat dalvino, dan mendekat, memegang pipi dalvino"Aku mencintaimu, aku akan memberi seluruh cintaku kepadamu, aku mencintaimu,"

Saat jam 4 pagi, Dania terbangun, dan melihat dirinya ditutupi selimut tebal, dan melihat sebelahnya ada seorang lelaki yang tampan terlelap, tetapi Dania tetap tak tertarik, Dania mengintip badannya, ternyata sudah tanpa sehelai benang, Dania terkejut dan buru-buru memakai bajunya, dan segera lari.

Sinar pagi menerangi, dalvino terbangun dan melihat Dania sudah tak ada disisinya, dalvino mengusap wajahnya dengan kedua tangannya dan resah.

...Flashback off...

Semenjak saat itu, dalvino masih terngiang dengan wajah wanita itu, dan kepikiran dengan wanita itu.

"Eh dal, btw siapa sih nama cewe itu, mana tau saya kenal,"

"Dia asing, apa yang kamu pernah lihat, saya juga tau, dan dia sangat berbeda," ucap dalvino.

Sefira membuka pintu dan berjalan, dan terlihat Chandra yang berdiri disamping dalvino"Ini berkasnya ... ngapain Candra kesini? Pentingnya kok lama banget?!" ketus sefira kesal melihat chandra.

"Jangan marah dong, sayang," Chandra memainkan matanya"Ntar aku kasi tips,"

Sefira berdecak kesal lalu pergi.

"Kenapa kamu gak teguran sama sefira?" tanya Chandra ke dalvino.

Dalvino mengundus nafas pelan"Masalah pernikahan,"

Chandra ber O ria sembari mengangguk.

"Itu kan gara-gara kamu!" cetus dalvino.

Chandra langsung terheran.

...Saskia Amanda...

Saskia memberhentikan mobilnya didepan perusahaan milik keluarga dalvino, Saskia memijit pelipisnya teringat dengan kejadian tadi malam yang menimpa dalvino, awalnya Saskia tak percaya jika dalvino mau ke bar, dan siapa yang mengajaknya? dan dalvino sendirian saat kesana, namun wanita yang bercinta dengan dalvino pulang dengan Saskia.

"Sungguh memalukan jika diingat," umpat Saskia kesal.

Saskia melihat perusahaan milik dalvino, dan rasa hatinya ingin marah, dengan nekat, Saskia memarkirkan mobilnya diparkiran perusahaan milik dalvino dan masuk.

"Permisi pak, ada yang ingin bertemu bapak," ucap pegawai dalvino, membuat dalvino menoleh.

"Ya sudah, suruh dia masuk," perintah dalvino.

Saskia langsung masuk, mata dalvino terbelalak melihat kaki sampai kepalanya, dan dia adalah Saskia, dalvino teringat saat dalvino akan melamar Saskia didepan keluarga Saskia.

"Sa ... sa ... Saskia!" dalvino terheran, lalu berdiri dan masih memandangi Saskia.

Saskia yang berjalan ke dalvino berhenti didepan dalvino, dan melipat tangannya dengan wajah seperti ada masalah menurut dalvino.

"Tadi malam kemana?" tanya Saskia penasaran.

"Emm aku ... " dalvino memeluk pinggang Saskia dari belakang dan kepalanya di bahu Saskia"Tadi malam aku ke bar, kamu tadi malam tumben gak aktif WhatsApp nya, kamu kemana?"

Chandra yang melihat Saskia tak henti-hentinya melihat wajah Saskia dan baju yang dipakai Saskia, sangat feminim dan seksi.

"Kamu gak tau pekerjaan aku? Oh ya, ayahku ada urusan denganmu, apakah kau sekarang bisa datang ke perusahaan ayahku?" tanya Saskia menatap wajah dalvino yang kini masih memeluknya.

"Mungkin besok, hari ini jadwalku padat," dalvino melepaskan pelukannya dan pergi ke kursi kerjanya.

"Oh ya, apa yang kau lakukan?" tanya Saskia melihat dalvino.

"Aku akan mengatakannya nanti malam," balas dalvino.

"Emm aku keluar ya, sepertinya mengganggu sekali ya?"

"Untuk apa kau kesini? Apakah ini waktu istirahat?" Saskia melihat jamnya"Seharusnya kau kembali kan? Bukan tetap Disini? Dan ini jam kerja kan? Bukan jam istirahat? Apakah kau tidak mempunyai aturan atau bos mu tidak membuat aturan?"

"Ba ... ba ... baiklah, aku pergi dulu, selamat siang!" ucap chandra pamit lalu pergi.

Saskia melihat Chandra pergi dan menutup pintu, Saskia duduk disofa tamu, sembari menatap dalvino yang seperti berpura-pura bekerja, nyatanya seperti ada masalah yang ditutupi dari Saskia.

"Apa yang kau pikirkan?" tanya Saskia menatap intens dalvino dari jauh.

"Apa yang kau ucapkan?" tanya dalvino juga menatap heran Saskia.

"Jangan menyembunyikan sesuatu dariku, termasuk rencanamu!" ketus Saskia mengancam.

"Rencana apa?" tanya dalvino yang berpura-pura lupa.

"Tatap wajahku, kau akan teringat apa yang pernah terjadi!" ketus Saskia tak menatap jendela.

Dalvino tersenyum, tentu saja dalvino teringat, terutama tentang dalvino berjanji akan melamar Saskia didepan orangtuanya, tetapi dalvino masih terpikir juga dengan wanita yang tidur bersamanya tadi malam.

...Sefira Munaldi...

Ditempat kerjanya, sefira seperti orang setres, memegang kepalanya dan menahan malunya, tepatnya disaat akan hari pernikahannya diminggu lalu, sebelum akad nikah, sefira melihat jelas dalvino berjalan dengan wanita lain dan berbincang sangat asik, dan dalvino juga seperti tak mengingat dirinya jika akan menikah dengan wanita yang sudah dipinangnya, setelah melihat pemandangan yang membuat hatinya terbakar cemburu, sefira langsung membakar semua surat undangan pernikahannya dengan dalvino dan sefira langsung mengatakan pernikahannya dibatalkan, dari masalah itu, membuat sefira tak ingin melihat dalvino, dan cukup menjadi bosnya saja.

"Sepertinya aku harus pergi dari sini, tepat ini seperti tempat bunuh diri bagiku!"umpat sefira kesal.

"Eeeh sayang, kenapa sih, jangan gitu dong, ntar kukasih tips nih!" seru Chandra yang baru datang dan ingin memberikan kejutan kepada sefira.

Sefira melihat Chandra dengan kesal"Apaan sih! Tips apaan!?"

Chandra langsung membisikkannya ke telinga sefira"Aku akan nikahi kamu," bisiknya.

"Aaaaa udah udah! Aku udah gak percaya lagi sama omongan laki-laki, termasuk kamu!"

"Gak percaya, liat aja nanti,"kode Chandra.

"Udah pergi sana! Rese tau!" umpat sefira kesal dan memalingkan wajahnya.

Chandra tertawa dan pergi ke tempat kerjanya.

Terpopuler

Comments

Maminya Nathania Bortum

Maminya Nathania Bortum

hadir lagi yah

2022-04-15

0

lihat semua
Episodes
1 Dibenci Kakak ipar
2 Kedatangan dan kepulangan Fakhri
3 Dalvino kepikiran
4 Menikah? Dengan fakhri?
5 Akadku, aib terbesarku
6 Diari Dania
7 Mengapa Bertemu?
8 Keputusan
9 Mengapa mengikutiku?
10 Mengintai dibalik tirai
11 Pertengkaran ku dan pengakuanku
12 Sefira, juga Chandra?
13 Buah tak jauh jatuh dari pohonnya
14 Baju Pengantin
15 Beginikah Seorang Dalvino?
16 Mencarimu, menantimu
17 Imbalan minta maaf
18 Hasil USG
19 Tinggal hari ini, esok dan lusa
20 Harus menghindar itu lebih baik
21 Calon mantu?
22 Hari bahagia dan perasaan itu
23 Rencana bulan madu
24 Hasil yang kurang dipercaya
25 Welcome 3F
26 Tekanan Batin
27 kembali menjadi kisah romantis
28 ulah sefira
29 Masih kenal denganku?
30 Dalvino bertemu 3F
31 Keluh kesah 3F
32 Hak untuk rasa tanggung jawab
33 Undangan pernikahan untuk Fakhri
34 Kukira hari itu adalah pertemuan terkahir kita
35 Sedikit lagi wisuda, sabar ya
36 lupakan dan harus percaya
37 Gak pengen punya momongan?
38 Isu yang harus dipercaya
39 Bukan menantu pilihan
40 Weekend yuk!
41 Habis wisuda terbitlah bimbang
42 Dimanfaatkan?
43 jangan suuzon dulu
44 Rencana licik ayah asya
45 Berarti benar? Baiklah
46 Dipermalukan
47 Duka dalvino
48 Ada yang berbeda
49 Fakran diculik
50 Dimana dia?
51 Mengakui bahwa
52 menjadi janda atau dimadu?
53 Hanya berbohong
54 Bukan pembohong
55 Tumben Kebalik
56 Menghadiri acara fakran
57 Fidi, fakran, dan jejak fakhri
58 hanyalah boneka saja
59 Mengungkit masa lalu
60 Tanpa mengucapkan kata maaf
61 kekhawatiran Dania
62 Feya, fidi dan Fara ditangan yang benar
63 Situasi tanpa emosi? Entahlah
64 Ingin bercerai
65 Jatuh cinta lagi
66 Cemburu?
67 Jangan patah hati dulu
68 2 Lelaki tangguh
69 Dijodohkan?
70 Mama Asya atau mama Dania?
71 Janji Setia
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Dibenci Kakak ipar
2
Kedatangan dan kepulangan Fakhri
3
Dalvino kepikiran
4
Menikah? Dengan fakhri?
5
Akadku, aib terbesarku
6
Diari Dania
7
Mengapa Bertemu?
8
Keputusan
9
Mengapa mengikutiku?
10
Mengintai dibalik tirai
11
Pertengkaran ku dan pengakuanku
12
Sefira, juga Chandra?
13
Buah tak jauh jatuh dari pohonnya
14
Baju Pengantin
15
Beginikah Seorang Dalvino?
16
Mencarimu, menantimu
17
Imbalan minta maaf
18
Hasil USG
19
Tinggal hari ini, esok dan lusa
20
Harus menghindar itu lebih baik
21
Calon mantu?
22
Hari bahagia dan perasaan itu
23
Rencana bulan madu
24
Hasil yang kurang dipercaya
25
Welcome 3F
26
Tekanan Batin
27
kembali menjadi kisah romantis
28
ulah sefira
29
Masih kenal denganku?
30
Dalvino bertemu 3F
31
Keluh kesah 3F
32
Hak untuk rasa tanggung jawab
33
Undangan pernikahan untuk Fakhri
34
Kukira hari itu adalah pertemuan terkahir kita
35
Sedikit lagi wisuda, sabar ya
36
lupakan dan harus percaya
37
Gak pengen punya momongan?
38
Isu yang harus dipercaya
39
Bukan menantu pilihan
40
Weekend yuk!
41
Habis wisuda terbitlah bimbang
42
Dimanfaatkan?
43
jangan suuzon dulu
44
Rencana licik ayah asya
45
Berarti benar? Baiklah
46
Dipermalukan
47
Duka dalvino
48
Ada yang berbeda
49
Fakran diculik
50
Dimana dia?
51
Mengakui bahwa
52
menjadi janda atau dimadu?
53
Hanya berbohong
54
Bukan pembohong
55
Tumben Kebalik
56
Menghadiri acara fakran
57
Fidi, fakran, dan jejak fakhri
58
hanyalah boneka saja
59
Mengungkit masa lalu
60
Tanpa mengucapkan kata maaf
61
kekhawatiran Dania
62
Feya, fidi dan Fara ditangan yang benar
63
Situasi tanpa emosi? Entahlah
64
Ingin bercerai
65
Jatuh cinta lagi
66
Cemburu?
67
Jangan patah hati dulu
68
2 Lelaki tangguh
69
Dijodohkan?
70
Mama Asya atau mama Dania?
71
Janji Setia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!