Kedatangan dan kepulangan Fakhri

Kini Fakhri sudah didalam pesawat bersama anaknya, sampai sekarang juga Fakhri masih bingung dengan apa yang sekarang dialaminya, siapa ayah kandung dari anak ini? Tetapi Fakhri tidak meletakkannya di panti asuhan, melainkan mengurusnya hingga sampai 4 tahun walaupun dititip dengan ibu kantin saat kekampus, dan fakran tidak pernah menanyakan tentang ibunya, melainkan selalu mencari Fakhri saat Fakhri tak izin pulang lama.

Fakhri mengusap kepala fakran yang melihat dunia luar dari jendela pesawat.

"Papa, fakran kapan sekolah?" tanya fakran yang menoleh ke Fahri.

Fakhri langsung melihat anaknya dan tersenyum"Bentar lagi fakran sekolah,"

"Asyik, fakran sekolah, papa juga sekolah kan?"ucap fakran gembira melihat papanya.

Fakhri tersenyum"Iya,"

"Pa, fakran mau jumpa nenek ya?" tanya fakran lagi.

Walaupun tak pernah menanyakan ibunya, dan Fakhri ingin sekali mengembalikan Farkhan ke ibu kandungnya, tetapi pemikiran Fakhri dan Fakran sama, tak ingin bertanya tentang ibu"Iya, nenek sama kakek fakran pengen ketemu fakran,"

"Nenek sama kakek rindu ya sama fakran?"

Fakhri tersenyum"Iya," Fakhri memalingkan wajahnya dari fakran dan berfikir apa respon Dania ketika melihat dirinya sekarang, apakah harus terima atau menolah dirinya menjadi temannya lagi.

Pagi pun tiba, Fadhil mendapat telepon dari Fakhri, Fadhil segera mengangkatnya, dan menyambutnya.

"Assalamualaikum, Fakhri udah sampai?" tanya Fadhil.

"Wa'alaikumsalam, Udah kak, baru sampai dibandara, ini lagi mau nyari taksi,"

"Gimana, anak kamu baik-baik aja kan saat naik pesawat?" tanya Fadhil yang khawatir dengannya.

Fakhri terdiam, dan menoleh ke fakran yang tertidur pulas digendongannya"Iya kak, ini lagi tidur,"

"Owh kalo enggak kakak jemput aja ya, soalnya kakak hari ini masuk kerjanya jam satu siang nanti," ujar Fadhil.

"Owh, ya udah kak," balas Fakhri lalu melihat anaknya yang masih tertidur pulas.

Setelah menjemput Fakhri, dan sampai dirumah, Fadhil masuk ke kamar Dania yang masih tertidur pulas, Fadhil menepuk pundak dania"Dania, bangun, Fakhri udah pulang,"

Dania membuka matanya, dan menatap kakaknya, Dania langsung duduk dan kakaknya juga kini disebelahnya.

"Fakhri udah sampai?"

Fadhil menganggukkan kepalanya.

Dania memelas dan perasaannya juga campur baur, Dania bangkit terus menuju kamar mandi.

"Setelah mandi, kamu turun," suruh Fadhil kemudian Fadhil pergi dan menutup kembali pintu kamar adiknya.

Sampai diruang tamu, Afifah juga berada disitu, dan anak Fakhri sudah bangun dan sedang menyicipi kue buatan Afifah.

"Tante, ini kuenya enak," puji fakran ke Afifah.

"Lain kali kesini kalo kangen sama kue buatan Tante, ya!" seru Afifah.

Fakran mengangguk sembari tersenyum.

Fadhil duduk disebelah Afifah, Afifah dan Fakhri melihat fadhil.

"Lho Dania mana kak?" tanya Fakhri melihat fadhil.

"Masih mandi, soalnya kalo enggak dibangunin gak bangun," jawab Fadhil melihat Fakhri.

"Owh," Fakhri menunduk, masih resah dengan dirinya.

"Ditawarin kerja di perusahaan kakak gak mau, maunya di bar terus,"

"Memangnya ada yang ditunggunya disana kak?"

"Gak tau, kakak larang juga dia kesana, tapi dia tetap aja mau kesana,"

Fakhri terdiam dan menatap fakran yang asyik menikmati camilan buatan Afifah.

Dania melangkahkan kakinya perlahan mendekati kursi tamu, tepat dimana Fakhri dan kakaknya duduk, sembari melihat fakran, Dania hanya menatap datar, sampai dikursi, Dania duduk dan masih menatap fakran.

Fadhil, Afifah, Fakhri terdiam menatap Dania yang juga terdiam tetapi hanya menatap fakhri.

"Anak kamu?" tanya Dania yang menatap Fakhri.

"Em iya," jawab Fakhri agak gugup.

Dania tersenyum.

"Fakran, ayo salam sama mama kamu," suruh fakhri ke fakran, fakran segera melihat Dania dan menyalami Dania.

Mata Dania terbelalak dan hanya tersenyum melihat fakran dan tak membencinya"Kau sudah besar ya, tetapi … kamu mirip banget sama papa kamu!" seru Dania yang awalnya ingin mengatakan bahwa fakran dan Fakhri tidak mirip menjadi mirip sembari tersenyum.

Fakran melihat Dania"Makasih ma, mama kemana aja selama ini, kenapa aku ditinggal, aku cuma tinggal sama papa aja lho, mama gak rindu sama aku?"

Dania tersenyum"Rindu banget, mama juga lagi kerja, untuk kebutuhan kita,"

"Oh ya, terimakasih ma,"

"Sama-sama sayang," Dania mengusap rambut fakran lembut lalu menciumnya"Gimana kuliahnya, entar lagi wisuda kan?" tanya Dania ke Fakhri.

"Enggak, masih mau PKL" jawab Fakhri.

"Emangnya dikasi pulang?" tanya Dania lagi yang penasaran.

"Tapi … "

"Iya iya aku tau, jadi kamu udah pulang ke rumah mama kamu?"

"Belum,"

"Gimana kalo aku antar aja, kan lebih asik,"

"Ya udah,"

Dania tertawa setelah mendengar ucapan fakrhi.

Fadhil, Afifah, Fakhri yang mendengar Dania tertawa menjadi tertawa.

"Ngapain pulang kalau belum siap?" tanya Dania lagi.

"Aku mau ngajak fakran pulang kampung,"

"Bukannya jadi masalah kalau kamu pulang kampung? Anak kamu udah tau mamak sama bapak kamu belum?"

"Ma, ayo ke rumah nenek, fakran pengen jumpa nenek, kata papa kakek sama nenek kangen sama fakran," ujar fakran mengambil tangan Dania.

"Iya, bentar lagi ya," ucap Dania dengan hatinya yang campur aduk.

...Afakran Elfakhri...

Sampai di rumah orangtua Fakhri, mereka disambut hangat oleh orangtua Fakhri.

Tetapi dihati orangtua Fakhri terbesit penasaran, sejak kapan Fakhri mempunyai anak? dan jika Fakhri dan Dania sudah punya anak, kenapa tidak mengatakannya kepada orangtua Fakhri.

Kini mereka duduk diruang tamu, ibu Fakhri mengajak Dania untuk kedapur.

"Dania, ayo ikut ibu ke dapur," pinta mamak Fakhri.

Dania mengangguk menandakan iya, dan ikut bangkit mengikuti ibu Fakhri.

Dania dan mamak Fakhri pun kedapur, mamak Fakhri dengan buru-buru begitu sampai didapur langsung bertanya dengan nada pelan.

"Itu anak siapa? Kok ikut Fakhri? Kalian udah punya anak, atau nikah diam-diam, dan kalian punya anak?" tanya ibu Fakhri dengan curiga.

Dania langsung resah, bingung menjawab seperti apa, Dania menarik nafasnya dalam-dalam dan menjelaskan semua"Bu, aku juga gak tau, soalnya Fakhri tadi pas sampai dibandara, Fakhri dijemput sama kakak aku, makanya sama aku kesini, kalo enggak—,"

"Tapi tunggu, jadi itu anak siapa?"

"Anak pacar Fakhri kali buk," jawab Dania santai, nyatanya dihatinya terasa seperti teriris.

"Gak, enggak mungkin, Fakhri itu orangnya setia, dia setia kan sama kamu?" ujar ibu Fakhri yakin.

"Ya mana tau Bu, soalnya kan Fakhri kuliahnya jauh, jadi tau deh pergaulan disana, bebas dan tak terarah," jawab Dania santai.

"Maafkan ibu ya Dania, gak sengaja nuduh kamu," ucap ibu Fakhri merasa bersalah.

"Iya,"

"Tetapi, kamu tetap mau nikah sama Fakhri kan walaupun Fakhri udah punya anak?"

Dania mengangguk pelan, menandakan iya.

Mamak Fakhri menghela nafas lega, tetapi masih heran anak siapa yang dibawa Fakhri, tidak mungkin saja Fakhri selingkuh dan membuat wanita kota hamil, sehingga menyuruh Fakhri mengasuhnya, mamak Fakhri mengintip Fakhri yang asik berbincang dengan ayahnya dari balik dinding dapur.

Tak lama, ibu Fakhri kembali lagi keruang tamu, tersenyum keramahan dan Dania juga, tetapi tidak tersenyum, Dania hanya menunjukkan wajah datarnya saja.

"Jadi, pernikahan kalian udah diperkirakan?" tanya bapak Fakhri yakin.

"Jika bisa secepatnya," ujar Dania, semua melihat Dania, kecuali fakran.

Terpopuler

Comments

Maminya Nathania Bortum

Maminya Nathania Bortum

semangat thor

2022-04-15

0

Siti Maemunah

Siti Maemunah

mana lanjutannya thoooorrr....?!!!
pleaseee jangan lama" 🙏🙏🙏🙏🙏

2021-10-09

0

Siti Maemunah

Siti Maemunah

lanjuttttt thooorr

2021-10-06

1

lihat semua
Episodes
1 Dibenci Kakak ipar
2 Kedatangan dan kepulangan Fakhri
3 Dalvino kepikiran
4 Menikah? Dengan fakhri?
5 Akadku, aib terbesarku
6 Diari Dania
7 Mengapa Bertemu?
8 Keputusan
9 Mengapa mengikutiku?
10 Mengintai dibalik tirai
11 Pertengkaran ku dan pengakuanku
12 Sefira, juga Chandra?
13 Buah tak jauh jatuh dari pohonnya
14 Baju Pengantin
15 Beginikah Seorang Dalvino?
16 Mencarimu, menantimu
17 Imbalan minta maaf
18 Hasil USG
19 Tinggal hari ini, esok dan lusa
20 Harus menghindar itu lebih baik
21 Calon mantu?
22 Hari bahagia dan perasaan itu
23 Rencana bulan madu
24 Hasil yang kurang dipercaya
25 Welcome 3F
26 Tekanan Batin
27 kembali menjadi kisah romantis
28 ulah sefira
29 Masih kenal denganku?
30 Dalvino bertemu 3F
31 Keluh kesah 3F
32 Hak untuk rasa tanggung jawab
33 Undangan pernikahan untuk Fakhri
34 Kukira hari itu adalah pertemuan terkahir kita
35 Sedikit lagi wisuda, sabar ya
36 lupakan dan harus percaya
37 Gak pengen punya momongan?
38 Isu yang harus dipercaya
39 Bukan menantu pilihan
40 Weekend yuk!
41 Habis wisuda terbitlah bimbang
42 Dimanfaatkan?
43 jangan suuzon dulu
44 Rencana licik ayah asya
45 Berarti benar? Baiklah
46 Dipermalukan
47 Duka dalvino
48 Ada yang berbeda
49 Fakran diculik
50 Dimana dia?
51 Mengakui bahwa
52 menjadi janda atau dimadu?
53 Hanya berbohong
54 Bukan pembohong
55 Tumben Kebalik
56 Menghadiri acara fakran
57 Fidi, fakran, dan jejak fakhri
58 hanyalah boneka saja
59 Mengungkit masa lalu
60 Tanpa mengucapkan kata maaf
61 kekhawatiran Dania
62 Feya, fidi dan Fara ditangan yang benar
63 Situasi tanpa emosi? Entahlah
64 Ingin bercerai
65 Jatuh cinta lagi
66 Cemburu?
67 Jangan patah hati dulu
68 2 Lelaki tangguh
69 Dijodohkan?
70 Mama Asya atau mama Dania?
71 Janji Setia
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Dibenci Kakak ipar
2
Kedatangan dan kepulangan Fakhri
3
Dalvino kepikiran
4
Menikah? Dengan fakhri?
5
Akadku, aib terbesarku
6
Diari Dania
7
Mengapa Bertemu?
8
Keputusan
9
Mengapa mengikutiku?
10
Mengintai dibalik tirai
11
Pertengkaran ku dan pengakuanku
12
Sefira, juga Chandra?
13
Buah tak jauh jatuh dari pohonnya
14
Baju Pengantin
15
Beginikah Seorang Dalvino?
16
Mencarimu, menantimu
17
Imbalan minta maaf
18
Hasil USG
19
Tinggal hari ini, esok dan lusa
20
Harus menghindar itu lebih baik
21
Calon mantu?
22
Hari bahagia dan perasaan itu
23
Rencana bulan madu
24
Hasil yang kurang dipercaya
25
Welcome 3F
26
Tekanan Batin
27
kembali menjadi kisah romantis
28
ulah sefira
29
Masih kenal denganku?
30
Dalvino bertemu 3F
31
Keluh kesah 3F
32
Hak untuk rasa tanggung jawab
33
Undangan pernikahan untuk Fakhri
34
Kukira hari itu adalah pertemuan terkahir kita
35
Sedikit lagi wisuda, sabar ya
36
lupakan dan harus percaya
37
Gak pengen punya momongan?
38
Isu yang harus dipercaya
39
Bukan menantu pilihan
40
Weekend yuk!
41
Habis wisuda terbitlah bimbang
42
Dimanfaatkan?
43
jangan suuzon dulu
44
Rencana licik ayah asya
45
Berarti benar? Baiklah
46
Dipermalukan
47
Duka dalvino
48
Ada yang berbeda
49
Fakran diculik
50
Dimana dia?
51
Mengakui bahwa
52
menjadi janda atau dimadu?
53
Hanya berbohong
54
Bukan pembohong
55
Tumben Kebalik
56
Menghadiri acara fakran
57
Fidi, fakran, dan jejak fakhri
58
hanyalah boneka saja
59
Mengungkit masa lalu
60
Tanpa mengucapkan kata maaf
61
kekhawatiran Dania
62
Feya, fidi dan Fara ditangan yang benar
63
Situasi tanpa emosi? Entahlah
64
Ingin bercerai
65
Jatuh cinta lagi
66
Cemburu?
67
Jangan patah hati dulu
68
2 Lelaki tangguh
69
Dijodohkan?
70
Mama Asya atau mama Dania?
71
Janji Setia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!