Rencana licik

Di Malaysia, Hanin praktis menjadi pengangguran di negara orang. ia hanya menghabiskan waktu di rumah dan menjaga kedua keponakannya yang lucu. Satu bulan di negara ini, tak juga membuat Hanin melupakan apa yang telah Kenan lakukan terhadapnya. Ia pun tidak bisa mendapatkan pekerjaan di sini karena tak memiliki visa kerja. Saat ia tiba di bandara KL dan berhadapan dengan petugas, pasport Hanin dituliskan sebagai pelancong. Ketika di tanya petugaspun, Hanin mengangguk.

“Kak, jadi aku tidak bisa bekerja di sini?” tanya Hanin pada Nida.

“Ngga, Han. Kamu harus mendapatkan surat izin kerja menjadi TKI,” jawab Nida.

“Ih, ribet amat sih.”

“Ya emang gitu peraturannya.” Nida menyuapi Ehsan buah.

“Emang Kak Emran ngga bisa bantu?” tanya Hanin lagi.

Nida menggeleng. “Kak Emran juga tidak bisa membantu karena kamu tidak memiliki izin kerja. Lagi pula nanti kamu bisa kena sangsi karena di kira pekerja ilegal. Hukum di sini itu ketat, Nin.”

“Hmm ....” Hanin merengek sambil menjatuhkan dirinya di sofa.

Tiba-tiba teleponnya berdering. Ia pun langsung mengambil ponselnya dan tertera di sana nama sahabatnya Irma.

“Irma ....”

“Hanin ....”

Keduanya berteriak antusias. Irma menelepon dalam panggilan video call melalui aplikasi chat.

“Lu masih di KL?” tanya Irma.

“Iya, nih, masih di rumah Kak Nida. Nih orangnya.” Hanin menunjukkan kamera ponselnya ke wajah sang kakak.

“Hai Kak Nida.” Sapa Irma pda Nida yangs edang bersama putra bungsunya. Nida pun melambaikan tangan seraya tersenyum ke arah kamera.

“Itu anak Kak Nida?” tanya Irma berbasa basi dan Nida pun mengangguk.

Sesaat mereka berbincang sebentar.

“Tumben lu nelepon,” kata Hanin.

“Iyuh, gue nelepon di bilang tumben. Ngga kangen apa?” cibir Irma.

“Iya kangen.” Hanin tertawa.

“Eh, ada lowongan nih di tempat gue. Mau ngga?” tanya Irma.

“Mau lah, gue di sini masih pengangguran.”

“Kebetulan bagian valiudasi di tempat gue ada yang resign. Lu bisa pajak ‘kan?”

Hanin mengangguk. “Tapi nga gape-gape banget sih.”

“Ngga apa kale. Nanti kan di ajarin juga sama senior di sana.”

“Irma.. lu emang dewa penyelamat gue,” ucap Hanin gembira.

“Ya udah cepet kirim cv lu sekarang ke email gue. Oke.”

“Siap, bu mil,” jawab Hanin ceria.

Lalu, keduanya mengakhiri komunikasi itu.

Irma memang bagian HRD di kantor itu, membuat Hanin yakin akan langsung di terima di sana.

“Emang Irma kerja di mana?” tanya Nida, setelah Hanin meletakkan ponselnya.

“Di bandung.”

“Terus kamu nge kos?” tanya Nida lagi.

“Ya iya, Kak.”

“Ya udah, yang penting bisa jaga diri,” ucap Nida.

“Ya iyalah kakakku sayang.” Hanin memeluk sang kakak, karena hari ini ia sangat senang.

Kemudian, Nida mengajak Hanin dan kedua anaknya ke sebuah mall besar di pusat KL. Di mall itu pun dapat terlihat dua menara kembar khas dari negeri itu. Nida yang memang pandai menyetir sejak SMA pun, selalu bepergian sendiri. Sementara Ehsan sedang bekerja.

“Wah, udah hafal banget jalanan sini ya, Kak,” ucap Hanin yang duduk di samping sang kakak.

“Ya, iyalah. Udah dua tahun.”

“Nikah itu gimana sih, Kak? Menyenangkan ya?” tanya Hanin sembari memposisikan dirinya menghadap Nida.

“Ya, ada kalanya menyenangkan dan ada juga tidak. Tapi lebih banyak menyenangkannya. Yang penting kalian saling mencintai, jadi apa yang kita lakukan enak aja buat di jalanin.”

“Hmm ....” Hanin memalingkan wajahnya ke arah jendela. Ia kembali mengingat Gunawan, padahal ia sudah banyak beranga-angan tentang pernikahan terhadap pria itu. namun semuanya kandas.

“Hei, udah jangan sedih! masih banyak kok pria lain yang lebih baik dari Gunawan,” kata Nida membuyarkan lamunan Hanin.

Hanin sudah menceritakan semua tentang Gunawan yang sudah memiliki istri, bahkan saat ini sang istri tengah mengandung. Namun, Hanin belum menceritakan tentang Kenan. Yang Nida tahu, Hanin datang ke sini untuk menenangkan pikirannya yang syok karena telah di bohongi dan berpacaran dengan pria yang sudah menikah.

Sesampainya di KLCC, Hanin mengajak Putri ke sebuah toko mainan, sementara Nida berbelanja di lantai atas bersama Ehsan. Saat Hanin menaiki eskalator untuk menemui Nida di sebuah toko di lantai tiga. Hanin berpapasan dengan pria bertubuh tegap. Pria itu tengah menuruni eskalator. Dari kejauhan pria itu menyungging senyum. Namun, bukan senyum ramah.

Dada Hanin berdegup kencang, seketika rasanya ingin keluar dari tempatnya. Ia tak menyangka ternyata pria yang terakhir ia pukul pusakanya dengan lutut di bandara Soekarno Hatta, ada di sini.

Hanin tetap berusaha tenang, sambil memeluk putri dari samping. Sementara Ehsan berada bersama Nida di atas. Tangan Hanin masih setia di atas pegangan eskalator itu. Semakin lama, keduanya semakin mendekat karena eskalator yang berbeda jalan itu terus bergerak. Hingga saat mereka berpapasan dekat, Kenan mengecup lengan Hanin yang berada di atas pegangan eskalator.

Sontak Hanin membulatkan matanya ke arah Kenan dan terus berputar ke belakang. Kenan pun melakukan hal yang sama sembari menyeringai licik.

“Dasar orang gila. Senengnya ngelecehin orang.” Kesal Hanin sambil menggosok lengannya yang tadi di kecup oleh Kenan. Saat ini, Hanin memang mengenakan kaos polos lengan pendek berwarna biru langit dengan rok jeans selutut berwarna biru dongker.

Hati Hanin masih sangat kesal, walau kejadian tadi telah berlalu satu jam yang lalu. Nida mengajak Hanin ke restoran untuk makan siang.

“Nin, kamu harus coba makanan di sini. Enak banget. Kalo makan makanan seefood di sini, inget sama masakan mama. Rempah-rempahnya Indonesia banget,” kata Nida.

Kami pun mencari tempat duduk, lalu memesan makanan.

“Katanya yang punya juga orang Indonesia. Masih muda lagi,” ucap Nida lagi.

“Tau banget sih, Kak.”

“Iya lah, soalnya kaki tangan pemilik resto ini, teman Kak Nida. Kamu ingat Danu ‘kan?”

Hanin mengangguk.

“Nanti kita juga makannya gratis. Nih kakak punya voucher nya.” Nida menunjukkan lima lembar voucher dengan nilai satu lembarnya sebesar lima puluh ringgit.

“Hmm .... pantes sering makan di sini. orang dapet gratisan.”

Nida pun tertawa.

“Kalian bisa makan di sini sepuasnya dan tanpa voucher.” Tiba-tiba suara bariton yang sangat Hanin kenal, duduk di hadapannya.

“Ini pak Kenan, Nid. Pemilik resto ini. Beliau sedang berkunjung langsung ke beberapa usahanya di sini.” Danu, kaki tangan Kenan yang merupakan teman Nida yang memperkenalkan Emran pada Nida, hingga mereka menikah.

“Oh iya.” Nida bersalaman, tapi tidak dengan Hanin.

“Saya Kenan,” ucap Kenan saat bersalaman dengan Nida.

“Saya Nida istri Emran. Emran sering menceritakan anda dan usaha-usaha anda di sini.”

Emran yang bekerja di pemerintahan, memang sering membantu memuluskan dokumen usaha Kenan di sini, melalui Danu, kaki tangannya. Emran juga pernah bertemu Kenan sekali dan terkadang membicarakan pria itu pada sang istri.

Nida menyenggol lengan Hanin untuk melakukan hal yang sama seperti dirinya. Kemudian, mau tidak mau Hanin pun bersalaman. Ia mengulurkan tangan ke arah Kenan dengan malas. Namun. Kenan hanya tersenyum senang.

Untung saja, waktu itu Kenan berhasil membujuk Vanesa untuk tidak ikut bersamanya ke tempat ini. Karena. Jika Vanesa ikut, pasti wanita itu akan merusak misinya.

“Apa kabar Hanin?” tanya Kenan seolah pria itu sudah kenal Hanin sangat dekat.

Hanin membulatkan matanya.

“Jadi kalian kenal?” tanya Nida.

Kenan mengangguk. “Bukan hanya kenal, tapi dekat. Sayangnya, Hanin malah memilih pria beristri.”

Kenan melirik ke arah Hanin yang langsung dibalas dengan tatapan tajam oleh Hanin. Sedangkan Nida mengerutkan keningnya.

“Nanti malam, boleh saya main ke rumah anda?” tanya Kenan pada Nida.

“Oh, tentu saja,” jawab Nida.

“Kebetulan, sudah lama sekali saya tidak bertemu Mr. Emran.”

Nida mengangguk. Sementara Hanin terus menatap Kenan, tersirat ada suatu rencana licik di wajah Kenan untuknya. Namun, Hanin tidak tahu apa?

Terpopuler

Comments

pecinta kucing

pecinta kucing

😗

2022-12-25

0

Ismu Srifah

Ismu Srifah

gila mau k rmh kak nida mau nikahi hanin

2022-09-05

0

Fitri Lubis

Fitri Lubis

bukan nya Ehsan nama anaknya Nida, nama suami nya nida itu kan Emran

2022-07-29

0

lihat semua
Episodes
1 Di labrak
2 Kenan Aditama
3 Aku bukan wanita penggoda
4 Selesaikan urusanmu
5 Hanin Aqila
6 Peringatan pertama
7 Lebih baik di cintai dari pada mencintai
8 Lepaskan aku
9 Kiara hamil
10 Cantik
11 Mengulang rasa manis itu
12 Peringatan terakhir
13 Merasakan panas
14 Memblokir nomor Gunawan
15 Sudah tergoda
16 Bye.. Bye.. Jakarta
17 Mengapa kamu terus melecehkanku?
18 Terhindar sementara
19 Menikahi wanita itu
20 Rencana licik
21 Video rekaman itu
22 Kamu akan menjadi milikku
23 Psyco!
24 Semakin terlihat berbeda
25 Apa aku keterlaluan?
26 Kepribadian ganda
27 Terdiam dalam pikiran masing-masing
28 Ciuman terakhir
29 Kesekian kalinya, Kenan terpesona
30 Kebiasaan yang hilang
31 Ingin membahagiakan diri sendiri
32 Benarkah aku mencintai wanita penggoda itu?
33 Kita impas
34 Kisah cinta yang rumit
35 Baru sehari, udah stres
36 Aku mencintai wanita lain
37 Mimpi mesum
38 Keputusan besar
39 Semangat, Ken. Kamu bisa
40 James murka
41 Rindu bibir itu
42 Ya Tuhan, Apa dosaku?
43 keluar kandang singa, masuk kandang macan
44 Nervous
45 Tidak ada bukti pernikahan
46 Hatiku pun mulai merasakan sesuatu yang berbeda
47 Hukuman pertama
48 Tak ingin berspekulasi tinggi
49 Hukuman kedua
50 Mengutarakan rasa
51 Bibitt, bebet, dan bobot
52 Siapa wanita itu? Siapa wanita yang dinikahi Kenan?
53 Satu malam seperti satu tahun
54 Keadaan genting
55 Skandal besar "K" bersaudara - satu
56 Skandal besar "K" bersaudara - dua
57 Aku butuh kamu
58 Benci jadi cinta
59 Rencana licik James
60 Di intai
61 Terharu
62 Sejarah itu terulang
63 Anak Mami nakal
64 Like father like son
65 Oh, my God
66 Go public
67 Mendadak terkenal
68 Sakit hati Gunawan
69 Pantang untuk di tantang
70 Airmata terakhir
71 Jangan ganggu keluargaku!
72 Keputusan Kiara
73 Vanesa dan Riza
74 Ibu dan anak kompak
75 Tatapan penuh cinta
76 Andai waktu bisa diputar
77 Kejahilan Kenan 1
78 Kejahilan Kenan 2
79 Vanesa hamil
80 Masih cemburu
81 Hanin milikku
82 Macan tutul
83 Indahnya mereka yang tak menyimpan dendam
84 Membuat film sendiri
85 Mendapat penolakan
86 Oleng
87 Gunawan cemburu
88 Tidak akan melepasmu
89 Menemui Vanesa
90 Gunawan berubah
91 Hanin hamil
92 Memberi efek jera
93 Maaf, Sayang
94 Mengubur cinta itu sedalam mungkin
95 Hati itu masih beku
96 Kebaikan Kenan
97 Sikap manis
98 Melupakan janji
99 Yang hamil siapa, yang ngidam siapa
100 Resepsi mewah Kenan dan Hanin
101 Mengubur masa lalu 1
102 Mengubur masa lalu 2
103 Ingin membahagiakanmu
104 Mencoba melepaskan
105 Kecolongan
106 Pengorbanan
107 Nadi itu masih berdenyut
108 Terbaring lemah
109 Kiara melahirkan
110 ingin cucu sepasang
111 Gadis aneh
112 Keposessifan Kenan
113 Meluapkan dahaga atas nama cinta
114 Kebesaran hati Vicky
115 See you again
116 Senang berdandan
117 PENGUMUMAN
118 Panggilan kesayangan
119 Ternyata, posesif juga
120 Aku pun beruntung mendapatkannya
121 Bagai rollercoaster
122 Dag dig dug
123 Berharap dibela
124 Aku tak bisa membiarkanmu disudutkan
125 Terjebak ke dalam pernikahan seorang putra mahkota
126 melepaskan semua penat
127 Hanin menghilang
128 Dia bukan wanita matre
129 Sampai menjadi kesebelasan
130 Ini kesalahan Kenan
131 Aku bukan wanita pencemburu
132 Harus siap
133 Menyukai bukan berarti mencintai
134 Semakin nakal
135 Mencoba menghindar
136 Dikejar masa lalu
137 Trauma dengan kebohongan
138 Semakin berspekulasi negatif
139 Memindahkan ke rekening pribadi
140 Perempuan istimewa
141 Masih belum siap menjadi istri putra mahkota
142 Kakak beradik itu memang macan
143 Abege labil
144 Semakin merasa bersalah
145 Maafkan aku - End
146 Ekstra part 1
147 Ekstra part 2
148 Ekstra part 3
149 Ekstra part 4
150 Ekstra part 5
151 Ekstra part 6
152 Ekstra part 7
153 Ekstra part 8
154 Ekstra part 9
155 Vicky dan Rea 1
156 Vicky dan Rea 2
157 Vicky dan Rea 3
158 Ekstra part 10
159 Eksta part 11
160 Novel baru rilis
161 Vicky dan Rea 4
162 Vicky dan Rea 5
163 Ekstra part 12
164 Ekstra part 13
165 Ekstra part 14
166 Vicky dan Rea 6
167 Vicky dan Rea 7
168 Vicky dan Rea 8
169 Vicky dan Rea 9
170 Kenan, Vicky, dan Gunawan
171 Vicky dan Rea 10
172 Vicky dan Rea 11
173 Vicky dan Rea 12
174 Vicky dan Rea 13
175 Vicky dan Rea 14
176 Vicky dan Rea 15
177 Vicky dan Rea 16
178 Kenan, Vicky, dan Gunawan
179 Kenan, Vicky, dan Gunawan lagi
180 Vicky dan Rea 17
181 Kapal pesiar - satu
182 Kapal pesiar - dua
183 Kapal pesiar - tiga
184 Kapal pesiar - empat
185 Kapal pesiar - lima
186 Kapal pesiar - enam
187 Kapal pesiar - tujuh
188 Kapal pesiar - delapan
189 kapal pesiar - sembilan
190 Kapal pesiar - sepuluh
191 Kapal pesiar - Hari terakhir
192 Congratulation ...
193 Novel Baru
194 Empty Love Syndrome
195 Gairah Cinta Sang Pembalap
Episodes

Updated 195 Episodes

1
Di labrak
2
Kenan Aditama
3
Aku bukan wanita penggoda
4
Selesaikan urusanmu
5
Hanin Aqila
6
Peringatan pertama
7
Lebih baik di cintai dari pada mencintai
8
Lepaskan aku
9
Kiara hamil
10
Cantik
11
Mengulang rasa manis itu
12
Peringatan terakhir
13
Merasakan panas
14
Memblokir nomor Gunawan
15
Sudah tergoda
16
Bye.. Bye.. Jakarta
17
Mengapa kamu terus melecehkanku?
18
Terhindar sementara
19
Menikahi wanita itu
20
Rencana licik
21
Video rekaman itu
22
Kamu akan menjadi milikku
23
Psyco!
24
Semakin terlihat berbeda
25
Apa aku keterlaluan?
26
Kepribadian ganda
27
Terdiam dalam pikiran masing-masing
28
Ciuman terakhir
29
Kesekian kalinya, Kenan terpesona
30
Kebiasaan yang hilang
31
Ingin membahagiakan diri sendiri
32
Benarkah aku mencintai wanita penggoda itu?
33
Kita impas
34
Kisah cinta yang rumit
35
Baru sehari, udah stres
36
Aku mencintai wanita lain
37
Mimpi mesum
38
Keputusan besar
39
Semangat, Ken. Kamu bisa
40
James murka
41
Rindu bibir itu
42
Ya Tuhan, Apa dosaku?
43
keluar kandang singa, masuk kandang macan
44
Nervous
45
Tidak ada bukti pernikahan
46
Hatiku pun mulai merasakan sesuatu yang berbeda
47
Hukuman pertama
48
Tak ingin berspekulasi tinggi
49
Hukuman kedua
50
Mengutarakan rasa
51
Bibitt, bebet, dan bobot
52
Siapa wanita itu? Siapa wanita yang dinikahi Kenan?
53
Satu malam seperti satu tahun
54
Keadaan genting
55
Skandal besar "K" bersaudara - satu
56
Skandal besar "K" bersaudara - dua
57
Aku butuh kamu
58
Benci jadi cinta
59
Rencana licik James
60
Di intai
61
Terharu
62
Sejarah itu terulang
63
Anak Mami nakal
64
Like father like son
65
Oh, my God
66
Go public
67
Mendadak terkenal
68
Sakit hati Gunawan
69
Pantang untuk di tantang
70
Airmata terakhir
71
Jangan ganggu keluargaku!
72
Keputusan Kiara
73
Vanesa dan Riza
74
Ibu dan anak kompak
75
Tatapan penuh cinta
76
Andai waktu bisa diputar
77
Kejahilan Kenan 1
78
Kejahilan Kenan 2
79
Vanesa hamil
80
Masih cemburu
81
Hanin milikku
82
Macan tutul
83
Indahnya mereka yang tak menyimpan dendam
84
Membuat film sendiri
85
Mendapat penolakan
86
Oleng
87
Gunawan cemburu
88
Tidak akan melepasmu
89
Menemui Vanesa
90
Gunawan berubah
91
Hanin hamil
92
Memberi efek jera
93
Maaf, Sayang
94
Mengubur cinta itu sedalam mungkin
95
Hati itu masih beku
96
Kebaikan Kenan
97
Sikap manis
98
Melupakan janji
99
Yang hamil siapa, yang ngidam siapa
100
Resepsi mewah Kenan dan Hanin
101
Mengubur masa lalu 1
102
Mengubur masa lalu 2
103
Ingin membahagiakanmu
104
Mencoba melepaskan
105
Kecolongan
106
Pengorbanan
107
Nadi itu masih berdenyut
108
Terbaring lemah
109
Kiara melahirkan
110
ingin cucu sepasang
111
Gadis aneh
112
Keposessifan Kenan
113
Meluapkan dahaga atas nama cinta
114
Kebesaran hati Vicky
115
See you again
116
Senang berdandan
117
PENGUMUMAN
118
Panggilan kesayangan
119
Ternyata, posesif juga
120
Aku pun beruntung mendapatkannya
121
Bagai rollercoaster
122
Dag dig dug
123
Berharap dibela
124
Aku tak bisa membiarkanmu disudutkan
125
Terjebak ke dalam pernikahan seorang putra mahkota
126
melepaskan semua penat
127
Hanin menghilang
128
Dia bukan wanita matre
129
Sampai menjadi kesebelasan
130
Ini kesalahan Kenan
131
Aku bukan wanita pencemburu
132
Harus siap
133
Menyukai bukan berarti mencintai
134
Semakin nakal
135
Mencoba menghindar
136
Dikejar masa lalu
137
Trauma dengan kebohongan
138
Semakin berspekulasi negatif
139
Memindahkan ke rekening pribadi
140
Perempuan istimewa
141
Masih belum siap menjadi istri putra mahkota
142
Kakak beradik itu memang macan
143
Abege labil
144
Semakin merasa bersalah
145
Maafkan aku - End
146
Ekstra part 1
147
Ekstra part 2
148
Ekstra part 3
149
Ekstra part 4
150
Ekstra part 5
151
Ekstra part 6
152
Ekstra part 7
153
Ekstra part 8
154
Ekstra part 9
155
Vicky dan Rea 1
156
Vicky dan Rea 2
157
Vicky dan Rea 3
158
Ekstra part 10
159
Eksta part 11
160
Novel baru rilis
161
Vicky dan Rea 4
162
Vicky dan Rea 5
163
Ekstra part 12
164
Ekstra part 13
165
Ekstra part 14
166
Vicky dan Rea 6
167
Vicky dan Rea 7
168
Vicky dan Rea 8
169
Vicky dan Rea 9
170
Kenan, Vicky, dan Gunawan
171
Vicky dan Rea 10
172
Vicky dan Rea 11
173
Vicky dan Rea 12
174
Vicky dan Rea 13
175
Vicky dan Rea 14
176
Vicky dan Rea 15
177
Vicky dan Rea 16
178
Kenan, Vicky, dan Gunawan
179
Kenan, Vicky, dan Gunawan lagi
180
Vicky dan Rea 17
181
Kapal pesiar - satu
182
Kapal pesiar - dua
183
Kapal pesiar - tiga
184
Kapal pesiar - empat
185
Kapal pesiar - lima
186
Kapal pesiar - enam
187
Kapal pesiar - tujuh
188
Kapal pesiar - delapan
189
kapal pesiar - sembilan
190
Kapal pesiar - sepuluh
191
Kapal pesiar - Hari terakhir
192
Congratulation ...
193
Novel Baru
194
Empty Love Syndrome
195
Gairah Cinta Sang Pembalap

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!