Merasakan panas

“Ayo, Ra! Aku bantu.” Ujar Vicky, saat hendak memindahkan Kiara dari tempat tidur pasien ke kursi roda.

Siang ini, Kiara bersikeras ingin pulang dan istirahat di rumah. Ia memang anti terhadap rumah sakit, bau obat dan aroma medis membuatnya semakin ingin muntah. Sedangkan, Gunawan berada di luar untuk membereskan adminitrasi rumah sakit di sana.

Vicky membantu Kiara untuk bangkit.

“Terima kasih, Vick. Aku bisa sendiri.” Kata Kiara yang merasa tidak enak pada Vicky, karena ia sering menyakiti hati pria itu.

Kiara sudah menolak Vicky mentah-mentah bahkan memanfaatkan benihnya agar menjebak Gunawan. Namun, Vicky tetap tidak bisa membenci wanita ini. Vicky terlalu mencintai Kiara sejak pertama kali ia bertandang ke rumah Kenan dan mendapati seorang wanita cantik, ceria, dan manja.

“Kamu tidak bisa sendiri, Kiara. Tubuhmu masih lemah. Seharusnya kamu tidak di bolehkan pulang sekarang.” Jawab Vicky dan dengan cepat menggendong Kiara untuk segera duduk di kursi roda yang sudah di sediakan suster.

Kiara hanya menunduk malu.

“Semua sudah selesai. Ayo kita pulang.”

Tiba-tiba Gunawan datang dan menghampiri Kiara. Untung saja posisi Kiara sudah sampai di kursi roda dan Vicky hanya hendak mendorong kursi itu keluar. Lalu, Gunawan langsung menggantikan posisi Vicky, kini ia yang mendorong kursi istrinya.

Kiara ingin sekali menengok ke belakang, ke arah Vicky seraya mengucapkan terima kasih, tapi ia segan melakukan itu. Ia lebih memilih diam dan menunduk. Ia tahu betul bahwa hati Vicky masih sama seperti dulu. Itu terlihat dari bagaimana pria itu begitu perhatian dan peduli dengan kondisinya, walau ada Gunawan di sana.

Vicky menghelakan nafas. Ia kembali cuek dan berjalan sambil memasukkan kedua tangannya di saku. Ia berjalan lebih lambat di belakang pasangan suami istri itu. Ia juga mengantar Kiara dan Gunawan hingga sepasang suami istri itu menaiki mobilnya. Lalu, ia menghampiri mobilnya sendiri dan kembali ke kantor. Ia ingin sekali bertemu dengan Kenan dan meminta penjelasan atas apa yang ia lakukan di hotel itu.

Di dalam mobil, Kiara dan Gunawan tidak berkata sepatah kata pun. Di kepala Kiara masih teringat jelas pertemuannya dengan almarhum sang ayah. Saat itu, Kiara sedang berjuang untuk hidup, ia sedang dalam keadaan di luar kesadaran, ia melihat sosok sang ayah menghampiri. Sang ayah memeluknya dan mengelus perutnya yang rata.

“Jadilah wanita dewasa, Sayang. karena tidak semua orang yang menjaga dan menyayangimu akan selalu ada untukmu. Cinta tidak harus memiliki. Lepaskan obsesimu dan raihlah cintamu.” Sang ayah tersenyum ke arah Kiara, lalu pergi.

“Daddy.. Aku ingin ikut denganmu.” Ujar Kiara sambil mengulurkan tangannya pada sang ayah.

Namun, sang ayah menggeleng dan semakin pergi jauh hingga tak terlihat lagi. Setelah itu, Kiara sadar dari masa kritisnya.

“Ra, Kiara.” Panggil Gunawan.

“Hmm.” Kiara tersentak, karena ternyata deru mesin mobil sudah tidak lagi berbunyi.

“Kita sudah sampai.” Ujar Gunawan.

“Oh.”

Gunawan lebih dulu keluar dari mobil dan membuka pintu mobil untuk Kiara. Ia langsung menggendong Kiara menuju kamarnya.

Kiara canggung dengan perhatian yang di berikan suaminya itu, pasalnya Gunawan tidak pernah memperlakukannya seperti ini. Mungkin memang karena saat ini, ia telah mengandung anak Gunawan. Ia tetap berharap pernikahannya akan kembali membaik. Ternyata benar kata orang, anak bisa jadi pengikat sebuah hubungan.

Kiara pun tersenyum.

Gunawan meletakkan tubuh Kiara pelan di atas tempat tidurnya.

“Kamu perlu sesuatu?” Tanya Gunawan.

Kiara menggeleng. “Tidak. Kamu pergilah ke kantor. Aku bisa di temani Bibi.”

“Kau yakin?” Tanya Gunawan. Sedari tadi sekretarisnya memang selalu menelepon atau mengirim pesan padanya tentang pekerjaan yang sudah dua hari ia abaikan. Masalahnya dengan Kiara dan Hanin membuatnya pusing dan tidak lagi fokus pada pekerjaan.

Kiara mengangguk dan tersenyum.

“Baiklah, kalau begitu aku ke kantor.”

Kiara mengangguk lagi.

“Istirahatlah.” Kata Gunawan lagi dan langsung di angguki kembali oleh Kiara.

Gunawan pun merasa ada yang aneh dengan Kiara. Wanita itu lebih banyak diam dan termenung. Tidak biasanya, karena biasanya wanita itu banyakm bicara, padahal tak satu pun pembicaraan Kiara yang di tanggapi Gunawan.

Gunawan sedikit menoleh ke arah Kiara saat ia hendak menutup pintu kamar itu. Kiara pun melihat ke arah suaminya, ia kembali tersenyum sehingga Gunawan pun ikut tersenyum, lalu menutup kembali pintu itu dan pergi.

Sikap Kiara lebih manis dari biasanya.

****

Di sebuah gedung tinggi, pemilik perushaan Aditama Grup duduk di kursi kebesarannya sambil memutar kembali video yang ia pegang. Ia pun telah mengcopy video itu ke laptop miliknya, tentunya di iringi dengan sebuah pasword, agar tidak ada orang lain yang bisa membuka video itu.

“Ssshhh.. Ah, Sial.” Gumam Kenan yang kembali merasakan panas pada tubuhnya saat memutar video itu.

Sungguh wajah Hanin sangat menggoda. Lalu, ia pun segera mematikan video itu. Kemudian, memasukkan alat perekam itu di dalam brangkas.

“Ah, kenapa langsung tegang sih.” Kenan masih berkata pada dirinya sendiri sembari mengelus miliknya yang belum bisa ia jinakkan.

“Kenan.”

“Sayang.”

Tiba-tiba dua suara wanita berbeda usia masuk ke dalam ruangannya.

“Mommy, Vanesa.” Panggil Kenan pada kedua wanita yang masuk tadi.

“Kenan. Apa yang terjadi pada Kiara? Kata Vanesa Kiara masuk rumah sakit semalam.” Tanya Rasti, ibu Kenan dengan gelisah.

Kenan mengusap wajahnya. Ia memang sengaja belum memberitahu keadaan sang adik pada ibunya, karena ia khawatir Rasti akan histeris jika di beritahu hal sebenarnya.

“Mommy tau dari mana?” Kenan balik bertanya.

“Dari kekasihmu.” Rasti menunjuk Vanesa.

Arah mata Kenan pun langsung tertuju pada kekasihnya, sedangkan Vanesa mengerti tatapan itu. Ia memang sudah sangat dekat dengan keluarga Kenan dan ia pun tahu bahwa Kenan selalu menutupi masalah rumah tangga sang adik pada ibunya. Rasti hanya tahu anak perempuannya itu sering berselisih paham pada suaminya. Ia tidak pernah tahu kalau Gunawan sering bermain wanita di luaran sana sebelumnya, yang ia tahu hanya masalah yang datang dua bulan terakhir, ketika sang putri mengeluh bahwa suaminya memiliki kekasih yang bernama Hanin.

“Aku tahu dari Kiara. Tadi pagi aku ingin mengajaknya shoping, tapi Kiara menjawab sedang di rumah sakit. Tadi pagi, aku bahkan ke apartemenmu tapi kamu tidak bilang itu.” Jawab Vanesa.

“Ya, tadi aku ingin memberitahumu tapi lupa.” Jawab Kenan.

“Memberitahu Mommy, juga lupa. Ya ampun Kenan, ini berita penting tapi kkau lupa. Sebenarnya kau sedang memikirkan apa?” Tanya Rasti yang kesal dengan putranya.

Kenan bangun dari duduknya dan menghampiri sang ibu. Ia merangkul Rasti. “Iya, Mommy. Sebenarnya Kenan ingin beritahu, tapi Mommy keburu datang ke sini.”

“Kalau Mommy tidak bertemu Vanesa di butik, mungkin Mommy tidak tahu.” Ujar Rasti cemberut.

“Iya, Mommyku sayang. Maaf. Saat ini pekerjaan Kenan sedang banyak. Maaf ya.” Kenan tersenyum ke arah sang ibu seperti anak kecil. Senyum yang tidak pernah ia tampilkan pada siapapun, bahkan Vanesa.

Vanesa ikut tersenyum. Ia sangat senang bila dekat dengan keluarga Kenan, karena Kenan sangat menyayangi keluarganya.

Ceklek

“Kenan, apa yang lu lakuin sama cewek itu?”

Tiba-tiba Vicky masuk ke ruangan Vicky dan memperkeruh suasana.

“Cewek? Cewek siapa, Nan?” Tanya Vanesa melirik ke arah Kenan dan Vicky.

“Ups, sorry. Saya kira di sini tidak ada orang.” Ujar Vicky dan langsung menghampiri Rasti serta mencium punggung tangannya.

Sementara Kenan hanya menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

“Nan, cewek siapa?” Tanya Vanesa merajuk. Vanesa menghampiri Kenan dan menggoyang-goyangkan lengannya. Ia memang tipe wanita pencemburu.

“Bukan siapa-siapa, Van. Aku hanya memastikan wanita yang mengganggu rumah tangga Kiara sudah pergi dari sini.” Jawab Kenan.

“Benarkah? Mommy senang mendengarnya. Kau beri dia uang?” Tanya Rasti pada Kenan dan Kenan pun langsung mengangguk.

“Huh, dasar wanita penggoda. Benarkan feeling Mommy, wanita itu hanya mengincar harta Gunawan.’

Kenan mengelus dagunya sembari mengangguk kecil.

“Syukurlah, kalau semuanya sudah selesai. Lalu, Kiara bagaimana?” Tanya Vanesa.

“Kiara sudah pulang ke rumah. Keadaannya sudah membaik.” Jawab Vicky.

“Memang Kiara kenapa, Ken?” Tanya Rasti.

“Hanya kecapean, Mom, karena Kiara saat ini sedang mengandung.”

“Oh, syukurlah.” Ucap Rasti gembira.

“Kalau begitu, Ayo antar Mommy ke rumah Kiara! Ayo Van!” Ucap Rasti lagi sambil menarik lengan Vanesa.

Kenan langsung menahan lengan Vanesa. “Mommy di antar Vicky. Kenan masih ada perlu dengan Vanesa.”

“Hmm.. kamu ini, dasar nakal.” Kata Rasti yang mengerti apa yang ingin di lakukan putranya pada sang kekasih.

Rasti keluar lebih dulu dari ruangan Kenan, di ikuti Vicky. Namun, Vicky menghampiri Kenan terlebih dahulu sebelum pergi dari ruangan itu.

“Lu utang cerita sama gue.” Bisik Vicky di telinga Kenan, sementara Kenan tidak menanggapi dan hanya tersenyum ke arah Vanesa.

Setelah Rasti dan Vicky kelaur dari ruangan itu. Kenan langsung menutup kembali pintu dan menguncinya.

“Kamu kenapa, Nan?” Tanya Vanesa, yang melihat wajah Kenan memerah seperti menahan sesuatu.

Padahal sedari tadi milik Kenan masih sama seperti saat ia melihat video Hanin yang tanpa busana, serta ekspresi wajah Hanin saat ia mencumbu tubuh itu.

Kenan langsung menghampiri Vanesa dan meraih pinggangnya. Ia ******* bibir Vanesa dan Vanesa pun dengan senang hati membalas ciuman itu. Kenan merasakan ciuman yang berbeda dengan ciuman yang ia lakukan pada Hanin tadi pagi. Namun, ia tak peduli karena yang terpenting saat ini adalah menuntaskan hasratnya.

Lalu, ia meminta Vanesa untuk memberinya pelepasan lewat mulut kekasihnya itu, karena Vanesa sangat ahli dalam hal itu. Dan, Vanesa tidak merasa keberatan, karena memang ia tahu bahwa Kenan tidak pernah ingin melakukan s*x sebelum mereka menikah.

Terpopuler

Comments

liberty

liberty

prettttttt asswwww 😑

2023-12-09

2

gembulers

gembulers

cowo kebanyakan menuntut ,pengenya yg msh virgin,tp cewe ngg tau cowo yg perjaka itu kyk gmn krn ngg ad Bks ny.kl cewe yg pasti ..

2023-03-22

3

Cicih Sophiana

Cicih Sophiana

kata sebelum nikah ga mau melakukan itu...tp apa coba?🤭😆😆

2023-01-27

1

lihat semua
Episodes
1 Di labrak
2 Kenan Aditama
3 Aku bukan wanita penggoda
4 Selesaikan urusanmu
5 Hanin Aqila
6 Peringatan pertama
7 Lebih baik di cintai dari pada mencintai
8 Lepaskan aku
9 Kiara hamil
10 Cantik
11 Mengulang rasa manis itu
12 Peringatan terakhir
13 Merasakan panas
14 Memblokir nomor Gunawan
15 Sudah tergoda
16 Bye.. Bye.. Jakarta
17 Mengapa kamu terus melecehkanku?
18 Terhindar sementara
19 Menikahi wanita itu
20 Rencana licik
21 Video rekaman itu
22 Kamu akan menjadi milikku
23 Psyco!
24 Semakin terlihat berbeda
25 Apa aku keterlaluan?
26 Kepribadian ganda
27 Terdiam dalam pikiran masing-masing
28 Ciuman terakhir
29 Kesekian kalinya, Kenan terpesona
30 Kebiasaan yang hilang
31 Ingin membahagiakan diri sendiri
32 Benarkah aku mencintai wanita penggoda itu?
33 Kita impas
34 Kisah cinta yang rumit
35 Baru sehari, udah stres
36 Aku mencintai wanita lain
37 Mimpi mesum
38 Keputusan besar
39 Semangat, Ken. Kamu bisa
40 James murka
41 Rindu bibir itu
42 Ya Tuhan, Apa dosaku?
43 keluar kandang singa, masuk kandang macan
44 Nervous
45 Tidak ada bukti pernikahan
46 Hatiku pun mulai merasakan sesuatu yang berbeda
47 Hukuman pertama
48 Tak ingin berspekulasi tinggi
49 Hukuman kedua
50 Mengutarakan rasa
51 Bibitt, bebet, dan bobot
52 Siapa wanita itu? Siapa wanita yang dinikahi Kenan?
53 Satu malam seperti satu tahun
54 Keadaan genting
55 Skandal besar "K" bersaudara - satu
56 Skandal besar "K" bersaudara - dua
57 Aku butuh kamu
58 Benci jadi cinta
59 Rencana licik James
60 Di intai
61 Terharu
62 Sejarah itu terulang
63 Anak Mami nakal
64 Like father like son
65 Oh, my God
66 Go public
67 Mendadak terkenal
68 Sakit hati Gunawan
69 Pantang untuk di tantang
70 Airmata terakhir
71 Jangan ganggu keluargaku!
72 Keputusan Kiara
73 Vanesa dan Riza
74 Ibu dan anak kompak
75 Tatapan penuh cinta
76 Andai waktu bisa diputar
77 Kejahilan Kenan 1
78 Kejahilan Kenan 2
79 Vanesa hamil
80 Masih cemburu
81 Hanin milikku
82 Macan tutul
83 Indahnya mereka yang tak menyimpan dendam
84 Membuat film sendiri
85 Mendapat penolakan
86 Oleng
87 Gunawan cemburu
88 Tidak akan melepasmu
89 Menemui Vanesa
90 Gunawan berubah
91 Hanin hamil
92 Memberi efek jera
93 Maaf, Sayang
94 Mengubur cinta itu sedalam mungkin
95 Hati itu masih beku
96 Kebaikan Kenan
97 Sikap manis
98 Melupakan janji
99 Yang hamil siapa, yang ngidam siapa
100 Resepsi mewah Kenan dan Hanin
101 Mengubur masa lalu 1
102 Mengubur masa lalu 2
103 Ingin membahagiakanmu
104 Mencoba melepaskan
105 Kecolongan
106 Pengorbanan
107 Nadi itu masih berdenyut
108 Terbaring lemah
109 Kiara melahirkan
110 ingin cucu sepasang
111 Gadis aneh
112 Keposessifan Kenan
113 Meluapkan dahaga atas nama cinta
114 Kebesaran hati Vicky
115 See you again
116 Senang berdandan
117 PENGUMUMAN
118 Panggilan kesayangan
119 Ternyata, posesif juga
120 Aku pun beruntung mendapatkannya
121 Bagai rollercoaster
122 Dag dig dug
123 Berharap dibela
124 Aku tak bisa membiarkanmu disudutkan
125 Terjebak ke dalam pernikahan seorang putra mahkota
126 melepaskan semua penat
127 Hanin menghilang
128 Dia bukan wanita matre
129 Sampai menjadi kesebelasan
130 Ini kesalahan Kenan
131 Aku bukan wanita pencemburu
132 Harus siap
133 Menyukai bukan berarti mencintai
134 Semakin nakal
135 Mencoba menghindar
136 Dikejar masa lalu
137 Trauma dengan kebohongan
138 Semakin berspekulasi negatif
139 Memindahkan ke rekening pribadi
140 Perempuan istimewa
141 Masih belum siap menjadi istri putra mahkota
142 Kakak beradik itu memang macan
143 Abege labil
144 Semakin merasa bersalah
145 Maafkan aku - End
146 Ekstra part 1
147 Ekstra part 2
148 Ekstra part 3
149 Ekstra part 4
150 Ekstra part 5
151 Ekstra part 6
152 Ekstra part 7
153 Ekstra part 8
154 Ekstra part 9
155 Vicky dan Rea 1
156 Vicky dan Rea 2
157 Vicky dan Rea 3
158 Ekstra part 10
159 Eksta part 11
160 Novel baru rilis
161 Vicky dan Rea 4
162 Vicky dan Rea 5
163 Ekstra part 12
164 Ekstra part 13
165 Ekstra part 14
166 Vicky dan Rea 6
167 Vicky dan Rea 7
168 Vicky dan Rea 8
169 Vicky dan Rea 9
170 Kenan, Vicky, dan Gunawan
171 Vicky dan Rea 10
172 Vicky dan Rea 11
173 Vicky dan Rea 12
174 Vicky dan Rea 13
175 Vicky dan Rea 14
176 Vicky dan Rea 15
177 Vicky dan Rea 16
178 Kenan, Vicky, dan Gunawan
179 Kenan, Vicky, dan Gunawan lagi
180 Vicky dan Rea 17
181 Kapal pesiar - satu
182 Kapal pesiar - dua
183 Kapal pesiar - tiga
184 Kapal pesiar - empat
185 Kapal pesiar - lima
186 Kapal pesiar - enam
187 Kapal pesiar - tujuh
188 Kapal pesiar - delapan
189 kapal pesiar - sembilan
190 Kapal pesiar - sepuluh
191 Kapal pesiar - Hari terakhir
192 Congratulation ...
193 Novel Baru
194 Empty Love Syndrome
195 Gairah Cinta Sang Pembalap
Episodes

Updated 195 Episodes

1
Di labrak
2
Kenan Aditama
3
Aku bukan wanita penggoda
4
Selesaikan urusanmu
5
Hanin Aqila
6
Peringatan pertama
7
Lebih baik di cintai dari pada mencintai
8
Lepaskan aku
9
Kiara hamil
10
Cantik
11
Mengulang rasa manis itu
12
Peringatan terakhir
13
Merasakan panas
14
Memblokir nomor Gunawan
15
Sudah tergoda
16
Bye.. Bye.. Jakarta
17
Mengapa kamu terus melecehkanku?
18
Terhindar sementara
19
Menikahi wanita itu
20
Rencana licik
21
Video rekaman itu
22
Kamu akan menjadi milikku
23
Psyco!
24
Semakin terlihat berbeda
25
Apa aku keterlaluan?
26
Kepribadian ganda
27
Terdiam dalam pikiran masing-masing
28
Ciuman terakhir
29
Kesekian kalinya, Kenan terpesona
30
Kebiasaan yang hilang
31
Ingin membahagiakan diri sendiri
32
Benarkah aku mencintai wanita penggoda itu?
33
Kita impas
34
Kisah cinta yang rumit
35
Baru sehari, udah stres
36
Aku mencintai wanita lain
37
Mimpi mesum
38
Keputusan besar
39
Semangat, Ken. Kamu bisa
40
James murka
41
Rindu bibir itu
42
Ya Tuhan, Apa dosaku?
43
keluar kandang singa, masuk kandang macan
44
Nervous
45
Tidak ada bukti pernikahan
46
Hatiku pun mulai merasakan sesuatu yang berbeda
47
Hukuman pertama
48
Tak ingin berspekulasi tinggi
49
Hukuman kedua
50
Mengutarakan rasa
51
Bibitt, bebet, dan bobot
52
Siapa wanita itu? Siapa wanita yang dinikahi Kenan?
53
Satu malam seperti satu tahun
54
Keadaan genting
55
Skandal besar "K" bersaudara - satu
56
Skandal besar "K" bersaudara - dua
57
Aku butuh kamu
58
Benci jadi cinta
59
Rencana licik James
60
Di intai
61
Terharu
62
Sejarah itu terulang
63
Anak Mami nakal
64
Like father like son
65
Oh, my God
66
Go public
67
Mendadak terkenal
68
Sakit hati Gunawan
69
Pantang untuk di tantang
70
Airmata terakhir
71
Jangan ganggu keluargaku!
72
Keputusan Kiara
73
Vanesa dan Riza
74
Ibu dan anak kompak
75
Tatapan penuh cinta
76
Andai waktu bisa diputar
77
Kejahilan Kenan 1
78
Kejahilan Kenan 2
79
Vanesa hamil
80
Masih cemburu
81
Hanin milikku
82
Macan tutul
83
Indahnya mereka yang tak menyimpan dendam
84
Membuat film sendiri
85
Mendapat penolakan
86
Oleng
87
Gunawan cemburu
88
Tidak akan melepasmu
89
Menemui Vanesa
90
Gunawan berubah
91
Hanin hamil
92
Memberi efek jera
93
Maaf, Sayang
94
Mengubur cinta itu sedalam mungkin
95
Hati itu masih beku
96
Kebaikan Kenan
97
Sikap manis
98
Melupakan janji
99
Yang hamil siapa, yang ngidam siapa
100
Resepsi mewah Kenan dan Hanin
101
Mengubur masa lalu 1
102
Mengubur masa lalu 2
103
Ingin membahagiakanmu
104
Mencoba melepaskan
105
Kecolongan
106
Pengorbanan
107
Nadi itu masih berdenyut
108
Terbaring lemah
109
Kiara melahirkan
110
ingin cucu sepasang
111
Gadis aneh
112
Keposessifan Kenan
113
Meluapkan dahaga atas nama cinta
114
Kebesaran hati Vicky
115
See you again
116
Senang berdandan
117
PENGUMUMAN
118
Panggilan kesayangan
119
Ternyata, posesif juga
120
Aku pun beruntung mendapatkannya
121
Bagai rollercoaster
122
Dag dig dug
123
Berharap dibela
124
Aku tak bisa membiarkanmu disudutkan
125
Terjebak ke dalam pernikahan seorang putra mahkota
126
melepaskan semua penat
127
Hanin menghilang
128
Dia bukan wanita matre
129
Sampai menjadi kesebelasan
130
Ini kesalahan Kenan
131
Aku bukan wanita pencemburu
132
Harus siap
133
Menyukai bukan berarti mencintai
134
Semakin nakal
135
Mencoba menghindar
136
Dikejar masa lalu
137
Trauma dengan kebohongan
138
Semakin berspekulasi negatif
139
Memindahkan ke rekening pribadi
140
Perempuan istimewa
141
Masih belum siap menjadi istri putra mahkota
142
Kakak beradik itu memang macan
143
Abege labil
144
Semakin merasa bersalah
145
Maafkan aku - End
146
Ekstra part 1
147
Ekstra part 2
148
Ekstra part 3
149
Ekstra part 4
150
Ekstra part 5
151
Ekstra part 6
152
Ekstra part 7
153
Ekstra part 8
154
Ekstra part 9
155
Vicky dan Rea 1
156
Vicky dan Rea 2
157
Vicky dan Rea 3
158
Ekstra part 10
159
Eksta part 11
160
Novel baru rilis
161
Vicky dan Rea 4
162
Vicky dan Rea 5
163
Ekstra part 12
164
Ekstra part 13
165
Ekstra part 14
166
Vicky dan Rea 6
167
Vicky dan Rea 7
168
Vicky dan Rea 8
169
Vicky dan Rea 9
170
Kenan, Vicky, dan Gunawan
171
Vicky dan Rea 10
172
Vicky dan Rea 11
173
Vicky dan Rea 12
174
Vicky dan Rea 13
175
Vicky dan Rea 14
176
Vicky dan Rea 15
177
Vicky dan Rea 16
178
Kenan, Vicky, dan Gunawan
179
Kenan, Vicky, dan Gunawan lagi
180
Vicky dan Rea 17
181
Kapal pesiar - satu
182
Kapal pesiar - dua
183
Kapal pesiar - tiga
184
Kapal pesiar - empat
185
Kapal pesiar - lima
186
Kapal pesiar - enam
187
Kapal pesiar - tujuh
188
Kapal pesiar - delapan
189
kapal pesiar - sembilan
190
Kapal pesiar - sepuluh
191
Kapal pesiar - Hari terakhir
192
Congratulation ...
193
Novel Baru
194
Empty Love Syndrome
195
Gairah Cinta Sang Pembalap

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!