Mengapa kamu terus melecehkanku?

Orang suruhan Kenan melepon ponsel bos nya berpuluh-puluh kali. Namun, Kenan tak kunjung mengangkat telepon itu. Sudah dua jam, Kenan beserta jajaran pentingnya itu berada dalam ruang rapat. Mereka sedang membicarakan perkembangan perusahaan dan segala kendala yang terjadi akhir-akhir ini, sehingga rapat itu berjalan alot dan memakan waktu yang tidak sebentar.

“Hah.” Kenan menarik nafas dan menyandarkan dirinya di kursi.

“Lu terlalu fokus sama cewek itu, sehingga mengabaikan kerjaan yang lain.” Ucap Vicky menepuk bahu Kenan.

“Masalahnya emang semua bertubi-tubi, Vick. Gue harus bisa menghandle urusan kerjaan juga keluarga gue.” Kenan kembali menarik nafasnya. Ia benar-benar sungguh lelah.

“Sekarang aja gue ngga tau bagaimana keadaan Kiara pasca pulang dari rumah sakit. Gue ngga tau si Gunawan udah berubah apa masih sama kelakuan setelah tau kalau dia bakal jadi ayah.” Kenan memijit pelipisnya.

“Ken, ada hal yang pengen gue ceritain ke elu.” Kata Vicky serius. Ia ingin sekali berkata jujur pada Kenan tentang hubungannya dulu dengan adik yang pria itu sayangi.

“Ah, ****. Kita rapat lama banget ya ternyata.” Kenan melihat jam tangannya, lalu berdiri. Ia lupa telah meninggalkan ponselnya di ruangan. Pasti orang suruhannya itu sudah banyak memebri kabar tentang Hanin.

“Ken.” Panggil Vicky pada Kenan yang hendak meninggalkan ruang rapat itu.

“Nanti aja kita ngobrol lagi. Gue ada urusan penting.” Kenan bergegas keluar dari ruang rapat itu dan berjalan cepat menuju ruangannya.

Vicky hanya bisa mendengus kesal dan melihat Kenan sudah berjalan jauh darinya.

Kenan sampai di ruangannya dan langusng melihat ponsel.

“Ah, ****. Ternyata benar dia telah melakukan banyak panggilan.” Guma Kenan saat ia membuka isi ponselnya yang semua tertera nama orang suruhannya. Walau ada nama Vanesa juga yang memanggilnya sebanyak tiga kali.

Lalu, Kenan mendial panggilan ke nomor orang suruhannya itu.

“Hallo.”

“Apa? Bandara.”

Kenan langsung menutup sambungan telepon itu dan langsung pergi ke Bandara.

Bruk

Kenan menabrak Vicky. “

Vick, gue mau keluar dulu bentar. Handle dulu semuanya selagi gue ngga ada di sini.” Teriak Kenan sambil terus berjalan.

Lalu, dengan tergesa-gesa ia memasuki lift. Saat keluar dari lift ia menarik nafasnya lagi karena terlihat dari kejauhan sosok Vanesa yang sudah tersenyum ke arahnya.

“Sayang.” Teriak Vanesa sambil melambaikan tangannya ke arah Vicky.

Begitu keduanya berpapasan dengan jarak yang dekat, Vanesa langsung merangkul lengan Kenan.

“Van, sorry. Aku lagi buru-buru.”

“Kamu mau keluar kantor? Kata Vicky hari ini kalian ngga ada jadwal keluar kantor.” Tanya Vanesa.

“Iya, pertemuan ini memang tidak melibatkan Vicky.” Kenan melepaskan lengan Vanesa yang melilit di lengannya.

“Kamu mau ingkar lagi ya? Nanti malam tidak jadi makan malam di ruamhku lagi?” Tanya Vanesa.

“Nan, kamu janji-janji terus.” Rengek Vanesa.

“Ssstt.. Van. Ini di kantor. Malu!” Ucap Kenan, karena saat ini mereka sedang berada di lobby dan banyak orang yang berlalu lalang di sana.

“Habisnya kamu nyebelin akhir-akhir ini.” Vanesa kembali merengek.

“Aku benar-benar sedang buru-buru, Van. Bye.” Kenan pergi dan meninggalkan Vanesa yang masih mematung di sana. Bahkan Kenan tidak memberikan kepastian atas pertanyaan sang kekasih itu.

Kaki Kenan yang panjang, melangkah dengan cepat untuk keluar dari gedung itu. ia pun menyetri sendiri mobilnya menuju Bandara, tepat seperti yang di infokan oleh orang suruhannya.

Di Bandara, Hanin datang terlalu cepat, sehingga ia harus menunggu lagi untuk memasuki tempat boarding pass. Di sela-sela itu, ia bertelepon ria melalui panggilan video call bersama kedua sahabatnya sejak SMA.

“Han, lu beneran bakalan menetap di Malay?” tanya Irma.

Hanin mengangguk. “tapi gue juga ngga tau berapa lamanya, Ir. Bisa lama bisa juga Cuma sebentar. Gue mau coba nyari kerja di sana.”

“Kenapa sih, harus jauh-jauh nyari kerja di sana. di sini juga banyak kali, Han.” Ucap Karmen.

“Kalau lu mau, gue bisa naroh lu di salah satu usaha suami gue.” Ucap Karmen lagi.

“Maksud lu, si Hanin mau jadi bartender?” Tanya Irma, karena usaha yang di miliki suami Karmen adalah usaha club malam yang bertebar di beberapa daerah di Jakarta dan Bali.

Karmen nyengir. “Abis usaha suami gue adanya itu.”

“Gue juga baru di pindah ke Bandung, Han. Gue belom tau di sini ada lowongan apa ngga. Nanti kalo ada pasti gue bakal kasih tau lu.” Ucap Irma.

Hanin tersenyu. “Terima kasih, guys. Yah, untuk sementara waktu gue sama kakak gue dulu aja. Lagian gue juga kangen sama ponakan-ponakan gue di sana.”

“Hmm.. kita bakalan kangan nih.” Ucap Irma dan di angguki oleh Karmen.

“Ya udah sih, kalo lu pada kangen gue, tinggal terbang aja ke KL. Gue bakal jadi guide nya dah.”

Karmen dan Irma tertawa.

“Kalau Cuma ke KL mah ngga perlu pake guide kale.” Celetuk Karmen.

Hanin ikut tertawa. “Iya deh, yang sering keluar negeri.”

Irma ikut tertawa.

Irma juga sudah menikah. Saat ini ia sedang hamil berusia enam bulan, sedangkan Karmen sudah memiliki satu putra yang berusia dua tahun.

“Ah, ngga asyik banget sih lu, Han. Nanti gue lahiran berarti lu ngga di sini dong?” Tanya Irma.

Hanin menggeleng. “Gue ngga tau, Ir.”

“Hmm..” Kedua sahabantya itu menunjukkan wajah lesunya di sana.

“Eh, gue udah di suruh boarding pas nih. Bye.. sampai jumpa ya.” Hanin melambaikan tangannya.

“Hati-hati, Han.” Ucap Irma dan Karmen bersamaan.

Lalu, Hanin hanya menampilkan ibu ajrinya ke atas. Kemudian, panggilan video call itu pun berakhir.

Hanin kendak masuk ke jajaran antrian, tapi tiba-tiba lengannya di tarik oleh seseorang. Ia bingung karena pria ini terus menarik lengannya hingga berada di sebuah sudut yang sepi dan tidak ada orang lagi berlalu lalang.

Kenan langsung menghimpit tubuh Hanin. “Mau kemana?”

“Lepas.” Hanin berusaha mendorong tubuh Kenan yang tegap.

Kemudian, Kenan mencengkram dagu Hanin. “Kamu mau kemana? Hah.”

Hanin dengan cepat menepis tangan kokok Kenan. “Itu bukan urusanmu. Bukan kah ini yang kamu mau. Aku akan pergi dan tidak lagi menganggu keluargamu.”

Wajah Kenan semakin mendekat pada wajah Hanin, hingga deru nafasnya menerpa kulit wajah hanin yang mulus.

“Aku harus tahu kau akan pergi ke mana, karena kemana pun kau pergi, tidak akan menutup kemungkinan kalian akan bertemu lagi di sana.” Ucap Kenan.

“Apa kau gila? Sudah berapa kali aku bilang kalau aku sudah tidak lagi berkomunaksi dengan Gunawan. Bahkan nomornya saja sudah aku blokir.” Jawab Hanin dengan nada yang keras.

Sebenarnya, Kenan pun mengetahui itu. Hanya saja ia ingin tahu ke mana Hanin akan pergi.

Cup

Nada bicara Hanin yang keras pun membuat Kenan ingin membalasnya. Namun, ia membalasnya dengan sebuah pangutan yang cukup dalam.

“Mmpphh..” Hanin mendorong dada Kenan kuat, hingga akhirnya mau tidak mau Kenan melepas pangutan itu, padahal ia masih sangat ingin melakukannya.

“Mengapa kamu terus melecehkanku, Hah? Kenapa?” Hanin sudah ingin menumpahkan air matanya.

“Karena kamu sudah menunjukkan dirimu di hadapanku. Itu salahnya.”

“Kalau begitu, biarkan aku pergi. Dan, aku tidak akan lagi menunjukkan diriku di hadapanmu.” Jawab Hanin,.

“Sayangnya, itu sudah tidak bisa lagi.”

“Kenapa?” Tanya Hanin sambil menatap kedua bola mata Kenan.

Mereka pun saling bertatapan tanpa jarak. Kenan terus menatap wajah cantik Hanin dan kedua bola matanya yang lembut.

Kenan tidak menjawab pertanyaan Hanin, karena ia sendiri bingung mengapa ia menjadi seperti ini sekarang?

Mereka terus saling berpandangan.

Terpopuler

Comments

Femmy Femmy

Femmy Femmy

karena Kenan sudah jatuh cinta ke padamu Hanin😊

2024-02-10

0

Dede Mila

Dede Mila

si Kenan udah Ter Hanin Hanin....😉

2023-12-29

1

Denok Wibowo

Denok Wibowo

mbok sekali²...ditampar sik. kenan itu main cup cup

2023-02-10

1

lihat semua
Episodes
1 Di labrak
2 Kenan Aditama
3 Aku bukan wanita penggoda
4 Selesaikan urusanmu
5 Hanin Aqila
6 Peringatan pertama
7 Lebih baik di cintai dari pada mencintai
8 Lepaskan aku
9 Kiara hamil
10 Cantik
11 Mengulang rasa manis itu
12 Peringatan terakhir
13 Merasakan panas
14 Memblokir nomor Gunawan
15 Sudah tergoda
16 Bye.. Bye.. Jakarta
17 Mengapa kamu terus melecehkanku?
18 Terhindar sementara
19 Menikahi wanita itu
20 Rencana licik
21 Video rekaman itu
22 Kamu akan menjadi milikku
23 Psyco!
24 Semakin terlihat berbeda
25 Apa aku keterlaluan?
26 Kepribadian ganda
27 Terdiam dalam pikiran masing-masing
28 Ciuman terakhir
29 Kesekian kalinya, Kenan terpesona
30 Kebiasaan yang hilang
31 Ingin membahagiakan diri sendiri
32 Benarkah aku mencintai wanita penggoda itu?
33 Kita impas
34 Kisah cinta yang rumit
35 Baru sehari, udah stres
36 Aku mencintai wanita lain
37 Mimpi mesum
38 Keputusan besar
39 Semangat, Ken. Kamu bisa
40 James murka
41 Rindu bibir itu
42 Ya Tuhan, Apa dosaku?
43 keluar kandang singa, masuk kandang macan
44 Nervous
45 Tidak ada bukti pernikahan
46 Hatiku pun mulai merasakan sesuatu yang berbeda
47 Hukuman pertama
48 Tak ingin berspekulasi tinggi
49 Hukuman kedua
50 Mengutarakan rasa
51 Bibitt, bebet, dan bobot
52 Siapa wanita itu? Siapa wanita yang dinikahi Kenan?
53 Satu malam seperti satu tahun
54 Keadaan genting
55 Skandal besar "K" bersaudara - satu
56 Skandal besar "K" bersaudara - dua
57 Aku butuh kamu
58 Benci jadi cinta
59 Rencana licik James
60 Di intai
61 Terharu
62 Sejarah itu terulang
63 Anak Mami nakal
64 Like father like son
65 Oh, my God
66 Go public
67 Mendadak terkenal
68 Sakit hati Gunawan
69 Pantang untuk di tantang
70 Airmata terakhir
71 Jangan ganggu keluargaku!
72 Keputusan Kiara
73 Vanesa dan Riza
74 Ibu dan anak kompak
75 Tatapan penuh cinta
76 Andai waktu bisa diputar
77 Kejahilan Kenan 1
78 Kejahilan Kenan 2
79 Vanesa hamil
80 Masih cemburu
81 Hanin milikku
82 Macan tutul
83 Indahnya mereka yang tak menyimpan dendam
84 Membuat film sendiri
85 Mendapat penolakan
86 Oleng
87 Gunawan cemburu
88 Tidak akan melepasmu
89 Menemui Vanesa
90 Gunawan berubah
91 Hanin hamil
92 Memberi efek jera
93 Maaf, Sayang
94 Mengubur cinta itu sedalam mungkin
95 Hati itu masih beku
96 Kebaikan Kenan
97 Sikap manis
98 Melupakan janji
99 Yang hamil siapa, yang ngidam siapa
100 Resepsi mewah Kenan dan Hanin
101 Mengubur masa lalu 1
102 Mengubur masa lalu 2
103 Ingin membahagiakanmu
104 Mencoba melepaskan
105 Kecolongan
106 Pengorbanan
107 Nadi itu masih berdenyut
108 Terbaring lemah
109 Kiara melahirkan
110 ingin cucu sepasang
111 Gadis aneh
112 Keposessifan Kenan
113 Meluapkan dahaga atas nama cinta
114 Kebesaran hati Vicky
115 See you again
116 Senang berdandan
117 PENGUMUMAN
118 Panggilan kesayangan
119 Ternyata, posesif juga
120 Aku pun beruntung mendapatkannya
121 Bagai rollercoaster
122 Dag dig dug
123 Berharap dibela
124 Aku tak bisa membiarkanmu disudutkan
125 Terjebak ke dalam pernikahan seorang putra mahkota
126 melepaskan semua penat
127 Hanin menghilang
128 Dia bukan wanita matre
129 Sampai menjadi kesebelasan
130 Ini kesalahan Kenan
131 Aku bukan wanita pencemburu
132 Harus siap
133 Menyukai bukan berarti mencintai
134 Semakin nakal
135 Mencoba menghindar
136 Dikejar masa lalu
137 Trauma dengan kebohongan
138 Semakin berspekulasi negatif
139 Memindahkan ke rekening pribadi
140 Perempuan istimewa
141 Masih belum siap menjadi istri putra mahkota
142 Kakak beradik itu memang macan
143 Abege labil
144 Semakin merasa bersalah
145 Maafkan aku - End
146 Ekstra part 1
147 Ekstra part 2
148 Ekstra part 3
149 Ekstra part 4
150 Ekstra part 5
151 Ekstra part 6
152 Ekstra part 7
153 Ekstra part 8
154 Ekstra part 9
155 Vicky dan Rea 1
156 Vicky dan Rea 2
157 Vicky dan Rea 3
158 Ekstra part 10
159 Eksta part 11
160 Novel baru rilis
161 Vicky dan Rea 4
162 Vicky dan Rea 5
163 Ekstra part 12
164 Ekstra part 13
165 Ekstra part 14
166 Vicky dan Rea 6
167 Vicky dan Rea 7
168 Vicky dan Rea 8
169 Vicky dan Rea 9
170 Kenan, Vicky, dan Gunawan
171 Vicky dan Rea 10
172 Vicky dan Rea 11
173 Vicky dan Rea 12
174 Vicky dan Rea 13
175 Vicky dan Rea 14
176 Vicky dan Rea 15
177 Vicky dan Rea 16
178 Kenan, Vicky, dan Gunawan
179 Kenan, Vicky, dan Gunawan lagi
180 Vicky dan Rea 17
181 Kapal pesiar - satu
182 Kapal pesiar - dua
183 Kapal pesiar - tiga
184 Kapal pesiar - empat
185 Kapal pesiar - lima
186 Kapal pesiar - enam
187 Kapal pesiar - tujuh
188 Kapal pesiar - delapan
189 kapal pesiar - sembilan
190 Kapal pesiar - sepuluh
191 Kapal pesiar - Hari terakhir
192 Congratulation ...
193 Novel Baru
194 Empty Love Syndrome
195 Gairah Cinta Sang Pembalap
Episodes

Updated 195 Episodes

1
Di labrak
2
Kenan Aditama
3
Aku bukan wanita penggoda
4
Selesaikan urusanmu
5
Hanin Aqila
6
Peringatan pertama
7
Lebih baik di cintai dari pada mencintai
8
Lepaskan aku
9
Kiara hamil
10
Cantik
11
Mengulang rasa manis itu
12
Peringatan terakhir
13
Merasakan panas
14
Memblokir nomor Gunawan
15
Sudah tergoda
16
Bye.. Bye.. Jakarta
17
Mengapa kamu terus melecehkanku?
18
Terhindar sementara
19
Menikahi wanita itu
20
Rencana licik
21
Video rekaman itu
22
Kamu akan menjadi milikku
23
Psyco!
24
Semakin terlihat berbeda
25
Apa aku keterlaluan?
26
Kepribadian ganda
27
Terdiam dalam pikiran masing-masing
28
Ciuman terakhir
29
Kesekian kalinya, Kenan terpesona
30
Kebiasaan yang hilang
31
Ingin membahagiakan diri sendiri
32
Benarkah aku mencintai wanita penggoda itu?
33
Kita impas
34
Kisah cinta yang rumit
35
Baru sehari, udah stres
36
Aku mencintai wanita lain
37
Mimpi mesum
38
Keputusan besar
39
Semangat, Ken. Kamu bisa
40
James murka
41
Rindu bibir itu
42
Ya Tuhan, Apa dosaku?
43
keluar kandang singa, masuk kandang macan
44
Nervous
45
Tidak ada bukti pernikahan
46
Hatiku pun mulai merasakan sesuatu yang berbeda
47
Hukuman pertama
48
Tak ingin berspekulasi tinggi
49
Hukuman kedua
50
Mengutarakan rasa
51
Bibitt, bebet, dan bobot
52
Siapa wanita itu? Siapa wanita yang dinikahi Kenan?
53
Satu malam seperti satu tahun
54
Keadaan genting
55
Skandal besar "K" bersaudara - satu
56
Skandal besar "K" bersaudara - dua
57
Aku butuh kamu
58
Benci jadi cinta
59
Rencana licik James
60
Di intai
61
Terharu
62
Sejarah itu terulang
63
Anak Mami nakal
64
Like father like son
65
Oh, my God
66
Go public
67
Mendadak terkenal
68
Sakit hati Gunawan
69
Pantang untuk di tantang
70
Airmata terakhir
71
Jangan ganggu keluargaku!
72
Keputusan Kiara
73
Vanesa dan Riza
74
Ibu dan anak kompak
75
Tatapan penuh cinta
76
Andai waktu bisa diputar
77
Kejahilan Kenan 1
78
Kejahilan Kenan 2
79
Vanesa hamil
80
Masih cemburu
81
Hanin milikku
82
Macan tutul
83
Indahnya mereka yang tak menyimpan dendam
84
Membuat film sendiri
85
Mendapat penolakan
86
Oleng
87
Gunawan cemburu
88
Tidak akan melepasmu
89
Menemui Vanesa
90
Gunawan berubah
91
Hanin hamil
92
Memberi efek jera
93
Maaf, Sayang
94
Mengubur cinta itu sedalam mungkin
95
Hati itu masih beku
96
Kebaikan Kenan
97
Sikap manis
98
Melupakan janji
99
Yang hamil siapa, yang ngidam siapa
100
Resepsi mewah Kenan dan Hanin
101
Mengubur masa lalu 1
102
Mengubur masa lalu 2
103
Ingin membahagiakanmu
104
Mencoba melepaskan
105
Kecolongan
106
Pengorbanan
107
Nadi itu masih berdenyut
108
Terbaring lemah
109
Kiara melahirkan
110
ingin cucu sepasang
111
Gadis aneh
112
Keposessifan Kenan
113
Meluapkan dahaga atas nama cinta
114
Kebesaran hati Vicky
115
See you again
116
Senang berdandan
117
PENGUMUMAN
118
Panggilan kesayangan
119
Ternyata, posesif juga
120
Aku pun beruntung mendapatkannya
121
Bagai rollercoaster
122
Dag dig dug
123
Berharap dibela
124
Aku tak bisa membiarkanmu disudutkan
125
Terjebak ke dalam pernikahan seorang putra mahkota
126
melepaskan semua penat
127
Hanin menghilang
128
Dia bukan wanita matre
129
Sampai menjadi kesebelasan
130
Ini kesalahan Kenan
131
Aku bukan wanita pencemburu
132
Harus siap
133
Menyukai bukan berarti mencintai
134
Semakin nakal
135
Mencoba menghindar
136
Dikejar masa lalu
137
Trauma dengan kebohongan
138
Semakin berspekulasi negatif
139
Memindahkan ke rekening pribadi
140
Perempuan istimewa
141
Masih belum siap menjadi istri putra mahkota
142
Kakak beradik itu memang macan
143
Abege labil
144
Semakin merasa bersalah
145
Maafkan aku - End
146
Ekstra part 1
147
Ekstra part 2
148
Ekstra part 3
149
Ekstra part 4
150
Ekstra part 5
151
Ekstra part 6
152
Ekstra part 7
153
Ekstra part 8
154
Ekstra part 9
155
Vicky dan Rea 1
156
Vicky dan Rea 2
157
Vicky dan Rea 3
158
Ekstra part 10
159
Eksta part 11
160
Novel baru rilis
161
Vicky dan Rea 4
162
Vicky dan Rea 5
163
Ekstra part 12
164
Ekstra part 13
165
Ekstra part 14
166
Vicky dan Rea 6
167
Vicky dan Rea 7
168
Vicky dan Rea 8
169
Vicky dan Rea 9
170
Kenan, Vicky, dan Gunawan
171
Vicky dan Rea 10
172
Vicky dan Rea 11
173
Vicky dan Rea 12
174
Vicky dan Rea 13
175
Vicky dan Rea 14
176
Vicky dan Rea 15
177
Vicky dan Rea 16
178
Kenan, Vicky, dan Gunawan
179
Kenan, Vicky, dan Gunawan lagi
180
Vicky dan Rea 17
181
Kapal pesiar - satu
182
Kapal pesiar - dua
183
Kapal pesiar - tiga
184
Kapal pesiar - empat
185
Kapal pesiar - lima
186
Kapal pesiar - enam
187
Kapal pesiar - tujuh
188
Kapal pesiar - delapan
189
kapal pesiar - sembilan
190
Kapal pesiar - sepuluh
191
Kapal pesiar - Hari terakhir
192
Congratulation ...
193
Novel Baru
194
Empty Love Syndrome
195
Gairah Cinta Sang Pembalap

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!