Terhindar sementara

“Lepas!” Hanin kembali mendorong tubu Kenan, setellah mereka saling berpandangan sepersekian detik.

Lagi-lagi Kenan hanya diam.

“Lepas, ngga? Nanti aku ketinggalan pesawat,” ucap Hanin.

“Aku tidak peduli,” jawab Kenan dingin.

Otak Hanin berpikir untuk mencari cara agar terlepas dari pria gila ini. ia tak tahu apa tujuan Kenan sehingga menahannya untuk pergi, padahal sebelumnya ia yang menyuruh Hanin untuk meninggalkan kota ini dan tidak mengganggu keluarganya lagi.

“Terserah, kalau itu maumu. Terima ini!”

Bugh

Hanin memukul pusaka Kenan, membuatnya langsung melepas kungkungan yang menghimpit tubuh Hanin. Lalu, ia mengerang kesakitan.

“Ah.” Kenan merintih sembari memegang pusaka milinya di bawah sana.

Sontak Hanin pun segera menjauh dari Kenan. Ia berlari ke jalan yang terbuka sambil menarik koper kecil berwarna ungu.

“Rasakan!” Ucap Hanin sambil menunjukkan jari tengah ke arah Kenan.

Kenan menatap Hanin dan berusaha mengerjarnya. “Ah.”

Namun, rasa sakit di bagian intinya itu, membuat Kenan tak mampu mengejar wanita itu. pukulan dari lutut Hanin yang tepat mengenai pusakanya benar-benar kencang. Ia hanya bisa menatap punggung Hanin yang berjalan lenggak lenggok kegirangan sambil meledek Kenan.

Hanin kembali menengok ke belakang dan menjulurkan lidahnya sambil menampilkan ibu jari ke bawah.

“Ah, si*l. Awas kau wanita penggoda.” Kenan tersenyum licik ke arah Hanin.

Setelah boarding pass, Hanin berlari memasuki area ruang tunggu pesawat yag sudah menunggunya. Terdengar dari pengeras suara bahwa pesawat yang akan ia naiki akan berangkat sepuluh menit lagi. Ia pun terus berlari, hingga langkah kakinya terhenti tepat di pintu kabin. Nafas Hanin naik turun. Ia diam sejenak sembari mengatur nafasnya.

Pramugari di sana menunjukkan tempat duduk untuk Hanin, karena Hanin adalah penumpang yang datang paling akhir.

“Thank you.” Hanin mengangguk.

Kemudian, ia pun duduk dengan tenang di sana. Akhirnya tidak akan ada lagi orang yang mengganggunya. Tidak ada lagi pria gila yang berani melecehkannya. Ia bertekad akan memulai hidupnya si sini. walau ia tidak tahu pasti, tapi ia akan mencobanya, terlebih di tempat ini ia tidak sendiri. Ada sang kakak yang akan membantunya.

Di parkir bandara, Kenan masih mengaduh dan mengelus pusakanya. Sudut bibirnya menyungging, ketika ia mengingat kejadian tadi. Ternyata Hanin tidaks selemah yang ia bayangkan. Semula ia berpikir akan dengan mudah membawa wanita itu ke apartemennya.

“Next, aku akan menyusulmu ke sana. Kau pikir aku tidak bisa menemukan tempat tinggal kakakmu.” Gumam Kenan, yang memang mengetahui banyak semua hal tentang Hanin. Sayangnya, Hain tak mengenal banyak tentang Kenan.

****

Hari semakin menguning dan matahari sebentar lagi akan tenggelam. Gunawan pulang ke rumahnya. Sebelum itu, ia sempat mampir lagi ke kantor Hanin. Ia bertemu Lani dan sahabat Hanin itu mengabarkan bahwa Hanin sudah mengunudrkan diri.

Lalu, ia beralih ke rumah Hanin. Rumah itu tampak sepi. Ia pun berinisiatif untuk menanyakan hal ini pada tetangga sebelahnya. Ternyata benar, Hanin pergi dan wanita itu sempat menitipkan rumah itu pada tetangganya.

“Aku yakin kita akan bertemu lagi, Han.” Gumam Gunawan dalam hati.

Kini ia akan mulai memperhatikn calon bayi yang tengah berkembang di rahim sang istri. Ia akan mencoba untuk tidak membuat Kiara tertekan, karena walau bagaimanapun juga Gunawan tetap sayang dengan darah dagingnya.

Ceklek

Gunawan memasuki rumah yang ia beli sendiri dari hasil usahanya. Walau beberapa kali Kenan menawarkan tempat tinggal yang cukup besar untuk adiknya, tapi sebagai kepala keluarga Gunawan menolak pemberian itu. cukup sekali ia menerima uang dari Kenan untuk membangun usahanya yang di ambang kebangkrutan dulu.

Langkah kaki Gunawan terhenti saat ia hendak menaiki anak tangga, karena memang biasanya sesampainya di rumah, ia langsung ke kamar dan tak memeprdulikan Kiara yang tengah menyiapkan makan malam di dapur.

Namun, kali ini arah mata Gunawan tak berhenti untuk menatap sang istri. Ya, Kiara terlihat berbeda.

Biasanya istri Gunawan itu akan berdandang cetar membahana dengan riasan yang cukup tebal di wajahnya dan lipstik yang merah menyala. Kiara juga selalu memakai lingeri ketika di rumah, membuat Gunawan segan menatap istrinya karena Kiara terlihat seperti ****** yang ia temui di club malam.

Namun, sore ini Kiara tampak cantik dengan kaos oblong milik Gunawan yang tampak kebesaran di tubuhnya tanpa pakaian bawahan. Kerah kaos itu pun tampak kebesaran hingga terlalu turun ke samping dan memperlihatkan sebelah bahunya yang mulus. Kiara juga hanya mengenakan bedak tipis di wajahnya, serta lipstik merah muda.

Gunawan menurunkan langkah kakinya kembali ke bawah, lalu menghampiri Kiara.

“Ekhem.” Gunawan sengaja berdehem untuk menunjukkan bahwa dirinya sudah ada di sini.

Kiara mendongak dan tersenyum. “Hai, sudah pulang.”

“Hmm .... Lagi apa?” Tanya Gunawan.

“Masak mie goreng. Aku lagi pengen mie instan,” jawab Kiara.

"Aku kira sedang membuatkan makan malam untukku.”

Kiara tersenyum. “Maaf, aku kira kamu pulang malam, atau sudah makan di luar, karena biasanya kamu jarang menyentuh masakanku.”

“Maaf,” ucap Gunawan lirih.

Selama ini, Kiara memang sangat dekat dengan kekasih kakaknya. Cara fashion Kiara pun sama seperti Vanesa, karena setiap membeli pakaian, tas, atau sepatu, ia selalu meminta saran dari Vanesa. Sedangkan cara berpakaian Vanesa memang selalu senang terbuka dan menampilkan tubuhnya yang indah, karena ia merasa memang tubuhnya sangat indah. Tapi saat ini, Kiara lebih suka berpakaian casual, mungkin bawaan si jabang bayi.

Namun tanpa di sadari, justru penampilan Kiara saat ini membuat Gunawan sedikit meliriknya.

“Aku juga mau mie instan. Tolong buatkan satu ya!” Pinta Gunawan dan membalikkan tubuhnya untuk kembali ke kamar. ia ingin merehatkan sejenak tubuhnya setelah setengah harian bekerja.

“Bi, tolong buatkan bapak mie instan!” Pinta Kiara pada si Bibi dan itu terdengar di telinga Gunawan yang baru saja sampai di tangga atas.

Gunawan mengeryitkan dahinya. ia sadar sepertinya Kiara sudah tak ingin lagi melayaninya, bahkan hanya untuk sekedar membuatkan mie instan. Kiara pun tak pernah menyinggung tentang Hanin lagi, ia juga tak pernah bertanya kapan suaminya pulang, padahal sebelumnya Kiara sangat bawel dan cerewet.

Gunawan menggelengkan kepalanya dan menepis semua isi di kepalanya. Ia tak tahu akan di bawa kemana pernikahan ini. Satu yang pasti, ia akan menjadi seorang ayah dan ia akan bertanggung jawab hingga Kiara melahirkan, karena anak akan tetap menjadi seorang anak dan tidak ada bekas anak, walau pernikahan itu sudah tak lagi menjadi utuh.

Sedangkan, di Bandara Kuala Lumpur. Hanin baru saja sampai. Ia menghirup udara sebanyak-banyaknya dengan senyum yang menyungging di sudut bibirnya. Ia senang akhirnya bisa terhindar untuk sementara waktu dari keluarga Aditama yang membuatnya selalu menangis.

Setelah itu, Hanin manaiki taksi. Satu jam kemudian, ia sampai tepat di depan rumah sang kakak.

“Aunty ....” Teriak Putri dan Ehsan, dua keponakan Hanin yang lucu. Mereka membentangkan kedua tangannya untuk memeluk Hanin.

Hanin pun melakukan yang sama. Mereka berpelukan dan tertawa, di iringi Nida dan suaminya yang saling berpelukan tepat berdiri di ambang pintu utama sambil tersenyum ke arah putra putri mereka dan adik kandungnya.

Terpopuler

Comments

Femmy Femmy

Femmy Femmy

mengharap lu

2024-02-10

0

Cicih Sophiana

Cicih Sophiana

bikin berbalik thor Gunawan yg mengejar"Kiara...

2023-01-27

0

pecinta kucing

pecinta kucing

😁

2022-12-25

0

lihat semua
Episodes
1 Di labrak
2 Kenan Aditama
3 Aku bukan wanita penggoda
4 Selesaikan urusanmu
5 Hanin Aqila
6 Peringatan pertama
7 Lebih baik di cintai dari pada mencintai
8 Lepaskan aku
9 Kiara hamil
10 Cantik
11 Mengulang rasa manis itu
12 Peringatan terakhir
13 Merasakan panas
14 Memblokir nomor Gunawan
15 Sudah tergoda
16 Bye.. Bye.. Jakarta
17 Mengapa kamu terus melecehkanku?
18 Terhindar sementara
19 Menikahi wanita itu
20 Rencana licik
21 Video rekaman itu
22 Kamu akan menjadi milikku
23 Psyco!
24 Semakin terlihat berbeda
25 Apa aku keterlaluan?
26 Kepribadian ganda
27 Terdiam dalam pikiran masing-masing
28 Ciuman terakhir
29 Kesekian kalinya, Kenan terpesona
30 Kebiasaan yang hilang
31 Ingin membahagiakan diri sendiri
32 Benarkah aku mencintai wanita penggoda itu?
33 Kita impas
34 Kisah cinta yang rumit
35 Baru sehari, udah stres
36 Aku mencintai wanita lain
37 Mimpi mesum
38 Keputusan besar
39 Semangat, Ken. Kamu bisa
40 James murka
41 Rindu bibir itu
42 Ya Tuhan, Apa dosaku?
43 keluar kandang singa, masuk kandang macan
44 Nervous
45 Tidak ada bukti pernikahan
46 Hatiku pun mulai merasakan sesuatu yang berbeda
47 Hukuman pertama
48 Tak ingin berspekulasi tinggi
49 Hukuman kedua
50 Mengutarakan rasa
51 Bibitt, bebet, dan bobot
52 Siapa wanita itu? Siapa wanita yang dinikahi Kenan?
53 Satu malam seperti satu tahun
54 Keadaan genting
55 Skandal besar "K" bersaudara - satu
56 Skandal besar "K" bersaudara - dua
57 Aku butuh kamu
58 Benci jadi cinta
59 Rencana licik James
60 Di intai
61 Terharu
62 Sejarah itu terulang
63 Anak Mami nakal
64 Like father like son
65 Oh, my God
66 Go public
67 Mendadak terkenal
68 Sakit hati Gunawan
69 Pantang untuk di tantang
70 Airmata terakhir
71 Jangan ganggu keluargaku!
72 Keputusan Kiara
73 Vanesa dan Riza
74 Ibu dan anak kompak
75 Tatapan penuh cinta
76 Andai waktu bisa diputar
77 Kejahilan Kenan 1
78 Kejahilan Kenan 2
79 Vanesa hamil
80 Masih cemburu
81 Hanin milikku
82 Macan tutul
83 Indahnya mereka yang tak menyimpan dendam
84 Membuat film sendiri
85 Mendapat penolakan
86 Oleng
87 Gunawan cemburu
88 Tidak akan melepasmu
89 Menemui Vanesa
90 Gunawan berubah
91 Hanin hamil
92 Memberi efek jera
93 Maaf, Sayang
94 Mengubur cinta itu sedalam mungkin
95 Hati itu masih beku
96 Kebaikan Kenan
97 Sikap manis
98 Melupakan janji
99 Yang hamil siapa, yang ngidam siapa
100 Resepsi mewah Kenan dan Hanin
101 Mengubur masa lalu 1
102 Mengubur masa lalu 2
103 Ingin membahagiakanmu
104 Mencoba melepaskan
105 Kecolongan
106 Pengorbanan
107 Nadi itu masih berdenyut
108 Terbaring lemah
109 Kiara melahirkan
110 ingin cucu sepasang
111 Gadis aneh
112 Keposessifan Kenan
113 Meluapkan dahaga atas nama cinta
114 Kebesaran hati Vicky
115 See you again
116 Senang berdandan
117 PENGUMUMAN
118 Panggilan kesayangan
119 Ternyata, posesif juga
120 Aku pun beruntung mendapatkannya
121 Bagai rollercoaster
122 Dag dig dug
123 Berharap dibela
124 Aku tak bisa membiarkanmu disudutkan
125 Terjebak ke dalam pernikahan seorang putra mahkota
126 melepaskan semua penat
127 Hanin menghilang
128 Dia bukan wanita matre
129 Sampai menjadi kesebelasan
130 Ini kesalahan Kenan
131 Aku bukan wanita pencemburu
132 Harus siap
133 Menyukai bukan berarti mencintai
134 Semakin nakal
135 Mencoba menghindar
136 Dikejar masa lalu
137 Trauma dengan kebohongan
138 Semakin berspekulasi negatif
139 Memindahkan ke rekening pribadi
140 Perempuan istimewa
141 Masih belum siap menjadi istri putra mahkota
142 Kakak beradik itu memang macan
143 Abege labil
144 Semakin merasa bersalah
145 Maafkan aku - End
146 Ekstra part 1
147 Ekstra part 2
148 Ekstra part 3
149 Ekstra part 4
150 Ekstra part 5
151 Ekstra part 6
152 Ekstra part 7
153 Ekstra part 8
154 Ekstra part 9
155 Vicky dan Rea 1
156 Vicky dan Rea 2
157 Vicky dan Rea 3
158 Ekstra part 10
159 Eksta part 11
160 Novel baru rilis
161 Vicky dan Rea 4
162 Vicky dan Rea 5
163 Ekstra part 12
164 Ekstra part 13
165 Ekstra part 14
166 Vicky dan Rea 6
167 Vicky dan Rea 7
168 Vicky dan Rea 8
169 Vicky dan Rea 9
170 Kenan, Vicky, dan Gunawan
171 Vicky dan Rea 10
172 Vicky dan Rea 11
173 Vicky dan Rea 12
174 Vicky dan Rea 13
175 Vicky dan Rea 14
176 Vicky dan Rea 15
177 Vicky dan Rea 16
178 Kenan, Vicky, dan Gunawan
179 Kenan, Vicky, dan Gunawan lagi
180 Vicky dan Rea 17
181 Kapal pesiar - satu
182 Kapal pesiar - dua
183 Kapal pesiar - tiga
184 Kapal pesiar - empat
185 Kapal pesiar - lima
186 Kapal pesiar - enam
187 Kapal pesiar - tujuh
188 Kapal pesiar - delapan
189 kapal pesiar - sembilan
190 Kapal pesiar - sepuluh
191 Kapal pesiar - Hari terakhir
192 Congratulation ...
193 Novel Baru
194 Empty Love Syndrome
195 Gairah Cinta Sang Pembalap
Episodes

Updated 195 Episodes

1
Di labrak
2
Kenan Aditama
3
Aku bukan wanita penggoda
4
Selesaikan urusanmu
5
Hanin Aqila
6
Peringatan pertama
7
Lebih baik di cintai dari pada mencintai
8
Lepaskan aku
9
Kiara hamil
10
Cantik
11
Mengulang rasa manis itu
12
Peringatan terakhir
13
Merasakan panas
14
Memblokir nomor Gunawan
15
Sudah tergoda
16
Bye.. Bye.. Jakarta
17
Mengapa kamu terus melecehkanku?
18
Terhindar sementara
19
Menikahi wanita itu
20
Rencana licik
21
Video rekaman itu
22
Kamu akan menjadi milikku
23
Psyco!
24
Semakin terlihat berbeda
25
Apa aku keterlaluan?
26
Kepribadian ganda
27
Terdiam dalam pikiran masing-masing
28
Ciuman terakhir
29
Kesekian kalinya, Kenan terpesona
30
Kebiasaan yang hilang
31
Ingin membahagiakan diri sendiri
32
Benarkah aku mencintai wanita penggoda itu?
33
Kita impas
34
Kisah cinta yang rumit
35
Baru sehari, udah stres
36
Aku mencintai wanita lain
37
Mimpi mesum
38
Keputusan besar
39
Semangat, Ken. Kamu bisa
40
James murka
41
Rindu bibir itu
42
Ya Tuhan, Apa dosaku?
43
keluar kandang singa, masuk kandang macan
44
Nervous
45
Tidak ada bukti pernikahan
46
Hatiku pun mulai merasakan sesuatu yang berbeda
47
Hukuman pertama
48
Tak ingin berspekulasi tinggi
49
Hukuman kedua
50
Mengutarakan rasa
51
Bibitt, bebet, dan bobot
52
Siapa wanita itu? Siapa wanita yang dinikahi Kenan?
53
Satu malam seperti satu tahun
54
Keadaan genting
55
Skandal besar "K" bersaudara - satu
56
Skandal besar "K" bersaudara - dua
57
Aku butuh kamu
58
Benci jadi cinta
59
Rencana licik James
60
Di intai
61
Terharu
62
Sejarah itu terulang
63
Anak Mami nakal
64
Like father like son
65
Oh, my God
66
Go public
67
Mendadak terkenal
68
Sakit hati Gunawan
69
Pantang untuk di tantang
70
Airmata terakhir
71
Jangan ganggu keluargaku!
72
Keputusan Kiara
73
Vanesa dan Riza
74
Ibu dan anak kompak
75
Tatapan penuh cinta
76
Andai waktu bisa diputar
77
Kejahilan Kenan 1
78
Kejahilan Kenan 2
79
Vanesa hamil
80
Masih cemburu
81
Hanin milikku
82
Macan tutul
83
Indahnya mereka yang tak menyimpan dendam
84
Membuat film sendiri
85
Mendapat penolakan
86
Oleng
87
Gunawan cemburu
88
Tidak akan melepasmu
89
Menemui Vanesa
90
Gunawan berubah
91
Hanin hamil
92
Memberi efek jera
93
Maaf, Sayang
94
Mengubur cinta itu sedalam mungkin
95
Hati itu masih beku
96
Kebaikan Kenan
97
Sikap manis
98
Melupakan janji
99
Yang hamil siapa, yang ngidam siapa
100
Resepsi mewah Kenan dan Hanin
101
Mengubur masa lalu 1
102
Mengubur masa lalu 2
103
Ingin membahagiakanmu
104
Mencoba melepaskan
105
Kecolongan
106
Pengorbanan
107
Nadi itu masih berdenyut
108
Terbaring lemah
109
Kiara melahirkan
110
ingin cucu sepasang
111
Gadis aneh
112
Keposessifan Kenan
113
Meluapkan dahaga atas nama cinta
114
Kebesaran hati Vicky
115
See you again
116
Senang berdandan
117
PENGUMUMAN
118
Panggilan kesayangan
119
Ternyata, posesif juga
120
Aku pun beruntung mendapatkannya
121
Bagai rollercoaster
122
Dag dig dug
123
Berharap dibela
124
Aku tak bisa membiarkanmu disudutkan
125
Terjebak ke dalam pernikahan seorang putra mahkota
126
melepaskan semua penat
127
Hanin menghilang
128
Dia bukan wanita matre
129
Sampai menjadi kesebelasan
130
Ini kesalahan Kenan
131
Aku bukan wanita pencemburu
132
Harus siap
133
Menyukai bukan berarti mencintai
134
Semakin nakal
135
Mencoba menghindar
136
Dikejar masa lalu
137
Trauma dengan kebohongan
138
Semakin berspekulasi negatif
139
Memindahkan ke rekening pribadi
140
Perempuan istimewa
141
Masih belum siap menjadi istri putra mahkota
142
Kakak beradik itu memang macan
143
Abege labil
144
Semakin merasa bersalah
145
Maafkan aku - End
146
Ekstra part 1
147
Ekstra part 2
148
Ekstra part 3
149
Ekstra part 4
150
Ekstra part 5
151
Ekstra part 6
152
Ekstra part 7
153
Ekstra part 8
154
Ekstra part 9
155
Vicky dan Rea 1
156
Vicky dan Rea 2
157
Vicky dan Rea 3
158
Ekstra part 10
159
Eksta part 11
160
Novel baru rilis
161
Vicky dan Rea 4
162
Vicky dan Rea 5
163
Ekstra part 12
164
Ekstra part 13
165
Ekstra part 14
166
Vicky dan Rea 6
167
Vicky dan Rea 7
168
Vicky dan Rea 8
169
Vicky dan Rea 9
170
Kenan, Vicky, dan Gunawan
171
Vicky dan Rea 10
172
Vicky dan Rea 11
173
Vicky dan Rea 12
174
Vicky dan Rea 13
175
Vicky dan Rea 14
176
Vicky dan Rea 15
177
Vicky dan Rea 16
178
Kenan, Vicky, dan Gunawan
179
Kenan, Vicky, dan Gunawan lagi
180
Vicky dan Rea 17
181
Kapal pesiar - satu
182
Kapal pesiar - dua
183
Kapal pesiar - tiga
184
Kapal pesiar - empat
185
Kapal pesiar - lima
186
Kapal pesiar - enam
187
Kapal pesiar - tujuh
188
Kapal pesiar - delapan
189
kapal pesiar - sembilan
190
Kapal pesiar - sepuluh
191
Kapal pesiar - Hari terakhir
192
Congratulation ...
193
Novel Baru
194
Empty Love Syndrome
195
Gairah Cinta Sang Pembalap

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!