Ketika jiwa dan raga menyatu.

Terlihat Larasati menatap nanar wajah perempuan tua yang ada dihadapan nya, Larasati berusaha meyakinkan diri, jika simbah Gayatri benar-benar ingin menolongnya.

"Mbah apakah kau benar-benar akan membantuku, tapi lelaki di luar sana mengatakan jika kau akan menumbalkan jiwaku pada iblis." ucap Larasati dengan mengaitkan kedua alis mata nya.

"Aku bukan penganut iblis nduk, dia hanya ingin mengelabuhimu saja, supaya kau keluar dari gubukku dan mereka akan menangkap jiwamu, mari nduk ikut aku ke perbatasan alam lelembut, supaya kau bisa memasuki ragamu kembali, dan setelah itu kau harus melakukan ritual supaya kanjeng ratu Ageng sedo, bisa dengan mudah memasuki ragamu." jelas simbah Gayatri.

Setelah itu nampak perempuan tua itu memberikan secarik kain berwarna merah, yang dilipat sangat kecil dan meminta Larasati untuk menyimpan nya didalam kantong celana nya.

"Ketika kau sudah memasuki ragamu periksalah kantong celanamu, buka lipatan kain ini, dan kenakanlah ketika kau akan melakukan ritual pemanggilan kanjeng ratu Ageng sedo." ucap simbah Gayatri seraya menggandeng tangan Larasati dan melesat pergi.

Nampak simbah Gayatri benar-benar menepati omongan nya, perempuan tua itu membawa jiwa Larasati ke perbatasan alam lelembut, dengan membacakan mantra-mantra jawa, simbah Gayatri berusaha mendorong jiwa Larasati pergi kembali ke alam manusia.

"Setelah ini jiwamu akan kembali ke dalam ragamu, ingatlah pesanku baik-baik nduk, jika kau sudah siap melakukan semua ritual, segera pergi ke arah hutan dengan membawa sesajen, yang harus kau letakan ke arah utara, dan bawa lipatan kain yang ku berikan tadi." ucap simbah Gayatri seraya mendorong jiwa Larasati menembus dimensi dua alam.

Wuuush...

Jiwa Larasati tersentak jauh menembus lorong waktu gelap, dan tiba-tiba Larasati tersadar di sebuah ruangan, dengan jarum infus yang menempel ditangan nya, dan selang udara yang menutup hidung nya, terdengar suara alat kedokteran yang berbunyi, nampak Larasati membuka kedua matanya perlahan, terlihat suster jaga bergegas bangkit dari duduknya, memeriksa kondisi gadis yang terbangun dari tidur panjang nya.

"Alhamdulillah akhirnya pasien sadar juga." ucap suster itu seraya berjalan ke luar dari ruangan itu.

Nampak suster itu menghampirk Karsiti, yang sudah lima hari berada di rumah sakit, Karsiti hanya kembali ke rumah disaat acara tahlilan untuk almarhum suaminya dimulai, setelah itu Karsiti meminta Parjo, untuk mengantarnya ke rumah sakit, terlihat Karsiti membulatkan kedua matanya, ketika dirinya melihat seorang suster berlari keluar dari dalam ruangan Larasati dirawat.

Kenapa suster itu berlari tergesa-gesa seperti itu, jangan-jangan huhuhu tidak, aku tidak mau anakku kenapa-kenapa, batin Karsiti seraya berjalan gontai menghampiri suster itu.

"Suster ada apa dengan anakku sus huhuhu, katakan padaku sus ada apa." seru Karsiti berderai air mata.

"Alhamdulillah bu, putri ibu sudah bangun dari koma nya, tapi saya harus memanggil dokter untuk memeriksa kondisi putri ibu." tukas suster itu dengan menyunggingkan senyum nya.

Setelah itu suster memanggil dokter yang menangani Larasati, nampak dokter itu sangat terkejut, setelah memeriksa kondisi nya, semua luka yang ada ditubuh Larasati, sembuh dengan cepat, dan hanya meninggalkan bekas-bekas memar dibagian tertentu, Larasati yang masih terbaring di atas brangkar, perlahan mengucapkan sesuatu.

"Ayaah... di dimanaa aayaah." ucap Larasati perlahan.

"Tenang dulu ya mbak, jangan banyak bicara dulu, mbak Larasati harus banyak istirahat, setelah kondisi mbak Laras benar-benar membaik, kami akan memindahkan mbak Laras ke ruang perawatan umum." jelas dokter perempuan itu dengan senyum ramahnya.

Kemudian dokter itu berjalan keluar, menghampiri Karsiti dan mengatakan padanya, jika Larasati sudah lebih baik, dan akan dipindahkan ke ruang perawatan umum, supaya ibu nya bisa segera melihat kondisi anak gadisnya itu.

Apa yang sebenarnya terjadi padaku, setelah malapetaka itu terjadi, aku merasa seperti berada di alam lain, tapi tiba-tiba aku sudah ada di rumah sakit, batin Larasati bingung.

Terlihat Larasati berusaha keras mengingat apa yang terjadi padanya, tapi kepalanya semakin sakit ketika dirinya berusaha untuk mengingat.

"Aaarggh... Sakit huhuhu kepalaku sakit." pekik Larasati meringis kesakitan.

Kemudian suster jaga berjalan menghampiri Larasati, dan memberikan suntikan anti nyeri, supaya kepala Larasati tidak merasakan sakit kembali.

"Mbak Laras istirahat kembali ya, sore ini saya akan memindahkan mbak ke ruangan lain, supaya ibu mbak Laras bisa berada disamping mbak." jelas suster itu menenangkan hati Larasati.

Sore hari nya Larasati dipindahkan ke ruang rawat umum, nampak Karsiti meminta Parjo untuk mengurusi berbagai kebutuhan nya selama di rumah sakit, Parjo juga harus mengurus semua berkas perawatan Larasati, dan berkas kasus di kantor kepolisian, terlihat Parjo mengatakan pada juragan Karsiti, jika polisi menemukan sebuah jam tangan di tempat kejadian perkara.

"Polisi menduga barang itu adalah milik salah satu pelaku bu, dan besok ibu diminta ke kantor polisi, untuk melihat barang bukti itu, siapa tau ibu pernah melihat seseorang disekitar ibu yang memakai jam tangan tersebut." jelas sang sopir Parjo.

Ternyata dibelakang mereka sudah ada juragan Suripto, nampak dia mengkerutkan keningnya, mendengarkan percakapan Karsiti dan juga Parjo.

"Eh mas Suripto sudah lama datangnya, kenapa tidak bilang dulu jika mau datang kesini." seru Karsiti dengan mengaitkan kedua alis matanya.

"Tadi aku ke ruang ICU, tapi suster jaga memberitauku, jika Larasati sudah sadar dan dipindahkan ke ruangan lain, karena itulah aku datang kesini." ujar juragan Suripto dengan jantung yang berdegup kencang.

Tadi aku mendengar percakapan mereka, jika polisi menemukan barang bukti, jangan-jangan salah satu anak buahku, meninggalkan sesuatu di tempat kejadian perkara, batin juragan Suripto resah.

"Mas Suripto bisakah kau membantuku, besok aku harus ke kantor polisi, tapi tidak ada yang bisa mengantarku, karena Parjo harus berada di rumah sakit untuk menjaga Larasati, jika tidak merepotkanmu bisakah kau mengantarku?." tanya Karsiti dengan menghembuskan nafasnya panjang.

"Tentu saja Kar kau tidak merepotkanmu, besok aku akan datang menjemputmu, ngomong-ngomong bagaimana keadaan Larasati anakmu.* jawab juragan Suripto agak resah.

"Alhamdulillah Larasati sudah lebih baik mas, dokter juga heran kenapa luka-luka ditubuh Laras bisa sempuh secepat itu, setelah Larasati terbangun dari tidur panjangnya, kondisinya pulih dengan cepat, tapi aku belum mengatakan pada Larasati jika ayahnya sudah meninggal dunia." seru Karsiti dengan mata berkaca-kaca.

"Aku mengerti dukamu ini Kar, aku akan membantumu menjelaskan nya pada anakmu, tapi kau tidak boleh bersedih didepan nya, supaya dia tidak semakin larut dalam kesedihan." ucap juragan Suripto dengan mengusap air mata Karsiti.

Terlihat Parjo tercekat dengan pemandangan yang ada didepan matanya, entah kenapa Parjo memiliki firasat yang buruk pada juragan Suripto, kehadiran nya ditengah-tengah keluarga juragan nya, yang tengah berduka terasa sedikit ganjal.

Semoga lelaki itu tidak memiliki niat jahat, pada keluarga almarhum juragan Darman, bagaimanapun aku berhutang budi pada keluarga mereka, aku tidak mau sesuatu hal yang lebih buruk terjadi dikeluarga mereka, batin sang sopir Parjo dengan mengkerutkan kening nya.

*

*

...Tinggalkan jejak like dan komentar, ataupun hadiahnya kak, supaya author lebih semangat update 😉...

...Bersambung....

Terpopuler

Comments

Astiah Harjito

Astiah Harjito

Makhluk gaib yg katanya baik kok pake ritual hubungan sex dgn perjaka wkwkwk

2022-04-17

1

Fatimah Afath

Fatimah Afath

firasat parjo benar

2022-03-10

1

Liani.

Liani.

kpn up sih thor 😟😟😟

2021-08-23

0

lihat semua
Episodes
1 Awal mula persaingan bisnis.
2 Sakit hati berujung dendam.
3 Rencana jahat Suripto.
4 Terjebak sebuah tragedi.
5 Malam mencekam!!!
6 Penemuan mayat di gudang terbengkalai.
7 Sandiwara juragan Suripto.
8 Larasati kritis.
9 Jiwa Larasati tersesat di alam lain.
10 Malam mencekam di desa lelembut.
11 Ketika jiwa dan raga menyatu.
12 Kepanikan juragan Suripto!!!
13 Larasati ziarah ke makam.
14 Memutuskan hubungan!!!
15 Perdebatan keluarga Adinata.
16 Cara licik juragan Suripto.
17 Meminta bantuan mbah Parmin.
18 Hati yang bimbang.
19 Rencana pernikahan.
20 Pernikahan membawa malapetaka.
21 Menikmati malam di hutan Larangan.
22 Awal pembalasan dendam.
23 Ketakutan warga desa.
24 Tipu muslihat.
25 Pengorbanan Pak Cecep.
26 Rencana merebut harta benda.
27 Kecelakaan Mobil.
28 Adinata Koma.
29 Misteri sosok gaib?
30 Jiwa tanpa raga Adinata.
31 Bersekutu dengan sosok buto.
32 Misteri dimasa lampau.
33 Dendam Ardi.
34 Gadis penggoda.
35 Ancaman Kanjeng Ratu Ageng Sedo.
36 Pernikahan di alam gaib.
37 Keributan di perkebunan.
38 Syarat berat dari mbah Warno.
39 Kecemburuan ayah tiri.
40 Perjaka langka.
41 Kabar kehamilan???
42 Rencana kejahatan berantakan.
43 Ritual Persembahan.
44 Permainan panas setelah ritual.
45 Pembantaian Di Hutan Larangan.
46 Awal kisah baru?
47 Kecurigaan Awan.
48 Nasib Buruk Widuri.
49 Istri Muda Si Dukun Tua.
50 Kecurigaan Larasati?
51 Pengintaian Umar.
52 Firasat Larasati yang kalut.
53 Pertemuan yang tak terduga.
54 Perjanjian baru dengan Kanjeng Ratu.
55 Rahasia yang hampir terbongkar.
56 Usaha Awan menyadarkan Larasati.
57 Larasati tertangkap.
58 Ungkapan hati Awan.
59 Penuh dendam?
60 Terungkapnya sebuah kebenaran!!!
61 Umar celaka!!!
62 Bagaikan Mayat Hidup?
63 Bantuan Ki Barata di Alas Roban.
64 Rencana Besar Ki Barata.
65 Amarah Larasati!!!
66 Tewas dimangsa gagak hitam.
67 Tewas dibunuh!!!
68 Ada apa dengan Karsiti?
69 Jiwa Awan terlepas dari raganya.
70 Rencana besar Awan dan Adinata.
71 Jiwa yang pergi untuk selamanya.
72 Merasuk Ke Dalam Raga Awan!!!
73 Amarah Sang Ratu Kegelapan.
74 Larasati di antara dua pilihan?
75 Pergolakan batin?
76 Satu raga dua ingatan?
77 Menggali sisa kenangan.
78 Hilangnya kesaktian!!!
79 Di antara dua pilihan yang berat?
80 Melepaskan Karsiti dari pengaruh gaib.
81 Kiriman Santet.
82 Karsiti kerasukan makhluk gaib.
83 Penyiksaan.
84 Permainan Licik Ki Barata?
85 Putusan Hakim.
86 Kilas balik kehidupan sebelumnya.
87 Disekap di Alas Roban!!!
88 Titisan penguasa gaib?
89 Kisah Masa Lampau Sang Kanjeng Ratu.
90 Pinangan makhluk sakti?
91 Sosok gaib itu mimpi atau nyata?
92 Karma itu ada.
93 Tipu daya makhluk gaib.
94 Bisikan gaib sang Kanjeng.
95 Duka membangkitkan dendam.
96 Kekhawatiran Suripto.
97 Janji Setia Pada Nyai Loreng.
98 Balas dendam berujung petaka.
99 NOVEL BARU PESAN KEMATIAN
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Awal mula persaingan bisnis.
2
Sakit hati berujung dendam.
3
Rencana jahat Suripto.
4
Terjebak sebuah tragedi.
5
Malam mencekam!!!
6
Penemuan mayat di gudang terbengkalai.
7
Sandiwara juragan Suripto.
8
Larasati kritis.
9
Jiwa Larasati tersesat di alam lain.
10
Malam mencekam di desa lelembut.
11
Ketika jiwa dan raga menyatu.
12
Kepanikan juragan Suripto!!!
13
Larasati ziarah ke makam.
14
Memutuskan hubungan!!!
15
Perdebatan keluarga Adinata.
16
Cara licik juragan Suripto.
17
Meminta bantuan mbah Parmin.
18
Hati yang bimbang.
19
Rencana pernikahan.
20
Pernikahan membawa malapetaka.
21
Menikmati malam di hutan Larangan.
22
Awal pembalasan dendam.
23
Ketakutan warga desa.
24
Tipu muslihat.
25
Pengorbanan Pak Cecep.
26
Rencana merebut harta benda.
27
Kecelakaan Mobil.
28
Adinata Koma.
29
Misteri sosok gaib?
30
Jiwa tanpa raga Adinata.
31
Bersekutu dengan sosok buto.
32
Misteri dimasa lampau.
33
Dendam Ardi.
34
Gadis penggoda.
35
Ancaman Kanjeng Ratu Ageng Sedo.
36
Pernikahan di alam gaib.
37
Keributan di perkebunan.
38
Syarat berat dari mbah Warno.
39
Kecemburuan ayah tiri.
40
Perjaka langka.
41
Kabar kehamilan???
42
Rencana kejahatan berantakan.
43
Ritual Persembahan.
44
Permainan panas setelah ritual.
45
Pembantaian Di Hutan Larangan.
46
Awal kisah baru?
47
Kecurigaan Awan.
48
Nasib Buruk Widuri.
49
Istri Muda Si Dukun Tua.
50
Kecurigaan Larasati?
51
Pengintaian Umar.
52
Firasat Larasati yang kalut.
53
Pertemuan yang tak terduga.
54
Perjanjian baru dengan Kanjeng Ratu.
55
Rahasia yang hampir terbongkar.
56
Usaha Awan menyadarkan Larasati.
57
Larasati tertangkap.
58
Ungkapan hati Awan.
59
Penuh dendam?
60
Terungkapnya sebuah kebenaran!!!
61
Umar celaka!!!
62
Bagaikan Mayat Hidup?
63
Bantuan Ki Barata di Alas Roban.
64
Rencana Besar Ki Barata.
65
Amarah Larasati!!!
66
Tewas dimangsa gagak hitam.
67
Tewas dibunuh!!!
68
Ada apa dengan Karsiti?
69
Jiwa Awan terlepas dari raganya.
70
Rencana besar Awan dan Adinata.
71
Jiwa yang pergi untuk selamanya.
72
Merasuk Ke Dalam Raga Awan!!!
73
Amarah Sang Ratu Kegelapan.
74
Larasati di antara dua pilihan?
75
Pergolakan batin?
76
Satu raga dua ingatan?
77
Menggali sisa kenangan.
78
Hilangnya kesaktian!!!
79
Di antara dua pilihan yang berat?
80
Melepaskan Karsiti dari pengaruh gaib.
81
Kiriman Santet.
82
Karsiti kerasukan makhluk gaib.
83
Penyiksaan.
84
Permainan Licik Ki Barata?
85
Putusan Hakim.
86
Kilas balik kehidupan sebelumnya.
87
Disekap di Alas Roban!!!
88
Titisan penguasa gaib?
89
Kisah Masa Lampau Sang Kanjeng Ratu.
90
Pinangan makhluk sakti?
91
Sosok gaib itu mimpi atau nyata?
92
Karma itu ada.
93
Tipu daya makhluk gaib.
94
Bisikan gaib sang Kanjeng.
95
Duka membangkitkan dendam.
96
Kekhawatiran Suripto.
97
Janji Setia Pada Nyai Loreng.
98
Balas dendam berujung petaka.
99
NOVEL BARU PESAN KEMATIAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!