Nampak Lasmini tetap berpegang pada pendirian nya, dia memaksa semua keluarga nya untuk mendukungnya, hanya suami nya saja pak Tirto yang tidak sependapat dengan nya.
Aku akan mempengaruhi Adinata, supaya dia mau mendengarkanku, batin Lasmini didalam hati nya.
Sementara Karsiti yang sudah sampai di rumah nya, berjalan gontai dengan bederai air mata, nampak Larasati terperanjat melihat kedatangan ibu nya dan segera berlari menghampiri nya.
"Ibu apa yang telah terjadi denganmu, kenapa ibu menangis seperti ini?." tanya Larasati seraya memeluk ibu nya.
"Tidak ada apa-apa nduk, ibu hanya sedikit tersinggung dengan ucapan ibu nya Adinata, dia mengatakan sesuatu yang menyakiti hatiku, aku tidak menyangka mereka semua begitu memandang hina keluarga kita, maafkan ibu ya nduk, ibu tidak bisa meyakinkan keluarga mereka, sementara Adinata sendiri masih terguncang setelah mengetahui kejadian buruk yang menimpamu, dia tidak tau apa-apa sampai ibu nya mengatakan segalanta tentangmu, Lasmini tidak menyetujui hubungan anaknya denganmu, dia meminta Adinata untuk mengakhiri hubungan nya denganmu, tapi Adinata belum memutuskan apa pun, dia masih sangat terguncang setelah mengetahui segalanya, entah apa yang akan dia putuskan, kalian berdua harus berbicara empat mata nduk, mungkin keadaanmu saat ini, tidak akan bisa diterima oleh siapa pun, tapi jika Adinata tulus mencintaimu, mungkin dia masih bisa menerimamu nduk, coba lah kau hubungi dia melalui telepon." jawab Karsiti berlinangbair mata.
"Sudah lah bu, aku tidak mau hati ibu terluka, biarkan saja mereka menghinaku, tapi aku tidak terima jika mereka semua juga menghina dan merendahkan ibu, jika hubunganku dengan mas Adinata tidak bisa dilanjutkan lagi, insyaAlloh aku ikhlas bu, mungkin sudah takdirnya aku tidak bisa bersamanya lagi." tukas Larasato dengan menundukan kepala nya.
"Tidak nduk, ibu yakin Adinata masih sangat mencintaimu, ibu melihatnya menangis setelah mendengar apa yang terjadi padamu, mungkin dia hanya membutuhkan waktu sendiri, untuk menerima semua kenyataan yang ada, bersabarlah nduk biarkan Adinata sendiri dulu, pasti dia membutuhkan waktu untuk menerima keadaan ini." ucap Karsiti seraya memeluk anak nya.
Apakah yang dikatakan ibu itu benar, tapi aku sadar diri jika mas Adinata tidak pantas bersamaku, wajar saja jika ibu nya memintanya untuk meninggalkanku, batin Larasati didalam hati nya.
Setelah itu Larasati meminta ibu nya untuk beristirahat, dan tidak lama setelah itu ada beberapa pegawai yang datang ke rumah nya, mereka menuntut gaji yang bulan itu belum dibayarkan, lantaran almarhum juragan Darman belum mendapatkan keuntungan dari hasilnya menjual tanah, lalu Larasati berbicara pada semua pegawai ayahnya, jika dia membutuhkan waktu untuk membayarkan gaji mereka.
"Saya mohon pengertian nya, keluarga kami baru saja tertimpa musibah, dan kondisi keuangan kami belum stabil, saya harap kalian semua mengerti dan tetap bekerja seperti biasa nya, saya janji pasti saya akan membayar tunggakan gaji kalian, tapi tolong beri saya waktu, dan kalian tetap bekerja seperti biasanya, supaya pemasukan terus ada dan kalian bisa mendapatkan gaji secepatnya, tolong jangan datang ke rumah ini lagi, kasihan ibu saya jika mendengar semua ini, saya yang akan mengurus semuanya dan mendatangi kalian di perkebunan." jelas Larasati dengan menghembuskan nafasnya panjang.
Dan setelah mendengar penjelasan Larasati, mereka semua bersedia meninggalkan rumah itu, beberapa dari mereka iba melihat keadaan juragan mereka, padahal sebelumnya gaji mereka selalu dibayarkan tepat waktu, tapi setelah tragedi yang menimpa keluarganya, masalah demi masalah datang begitu saja, nampak Larasati mengusap rambut nya kasar, dia berpikir keras bagaimana caranya mendapatkan uang, untuk membayar gaji semua pegawai perkebunan.
Sementara Larasati sedang berpikir keras di rumah nya, nampak dua orang dari beberapa pegawai perkebunan itu, mendatangi juragan Suripto, ternyata dua pegawai itu diminta juragan Suripto, untuk menghasut semua pegawai perkebunan, supaya mereka protes dan mendatangi rumah Karsiti, padahal sebelumnya semua pegawai itu dengan sabar menunggu pembayaran gaji mereka, tapi setelah dua orang itu dibayar juragan Suripto, untuk menghasut semua orang, akhirnya semua pegawai terhasut dan mendesak juragan nya untuk membayar upah mereka.
"Bagus sekali kerjaan kalian berdua, tidak membutuhkan waktu lama kalian berhasil membuat mereka semua protes ke rumah Karsiti." tukas juragan Suripto tersenyum licik.
"Tentu saja lah juragan, kami ini kan juga membutuhkan uang untuk makan sehari-hari, lalu apa lagi yang bisa kami lakukan untuk juragan Surip." ucap mereka bersamaan.
"Kalian bekerja saja seperti biasanga, tidak lama lagi aku yang akan memimpin di perkebunan itu, dan kalian berdua akan menjadi orang kepercayaanku." seru juragan Suripto.
Dreet dreet dreet...
Ada pesan singkat yang masuk diponsel juragan Suripto, ternyata itu adalah pesan dari Larasati, yang meminta nya datang ke rumah karena ada yang ingin dia bicarakan.
Bagus semua sudah sesuai rencanaku, dengan begini Larasati akan membutuhkan bantuanku, dan perlahan aku akan merebut hati mereka semua, lalu setelah itu akan memasuki keluarga mereka dan merebut segalanya, setelah aku menikahi Karsiti, aku akan memiliki segalanya termasuk Larasati, aku tidak akan membiarkan nya bersama dengan Adinata, karena aku yang akan memiliki Larasati, aku benar-benar tidak bisa melupakan keindahan tubuhnya itu, batin juragan Suripto seraya menyunggingkan senyum nya.
Setelah itu juragan Suripto bergegas pergi ke rumah Karsiti, nampak Larasati sudah menunggu kedatangan lelaki itu, lalu Larasati menjelaskan masalahnya saat itu, dia terpaksa meminta bantuan juragan Suripto, untuk membayarkan tunggakan gaji para pegawai nya.
"Sebenarnya Laras bisa saja menggunakan uang peninggalan alamarhum ayah, tapi di dalam tabungan itu juga banyak hak saudara-saudara ayah yang lain, Laras tidak bisa menggunakan uang itu begitu saja, dan Laras tidak ingin membuat ibu hawatir, karena itu lah Laras ingin meminjam uang pada bapak, Laras pasti akan segera mengembalikan nya, karena uang yang saat ini kami pegang tidak seberapa pak." jelas Laras dengan menghembuskan nafas nya panjang.
"Kau tenang saja Ras tidak usah sungkan padaku, kapanpun itu kau bebas mengembalikan nya, besok siang aku akan datang dengan membawa uang itu, karena jumlahnya tidak sedikit aku harus pergi ke kota, dan mengambilnya di bank langsung." ujar juragan Suripto dengan mencuri pandang melihat kemolekan tubuh Larasati.
Dan tidak jauh dari sana berdirilah Karsiti yang mendengar perkataan mereka, Karsiti melangkahkan kaki nya menatap tajam juragan Suripto dengan kemarahan.
"Tolong mas jangan datang ke rumahku lagi, bukankah aku sudah memintamu untuk tidak kesini lagi, tapi sekarang kau kembali ke rumahku dan ingin memberikan bantuan pada kami, aku tidak perlu bantuanmu mas, aku bisa menangani semua masalah didalam keluargaku." cetus Karsiti dengan mengkerutkan kening nya.
"Ibu jangan salah paham dulu, aku yang meminta juraga Suripto datang, karena tadi semua pegawai perkebunan datang meminta tunggakan gaji, karena aku tidak mau ibu menjadi cemas, aku berusaha mencari jalan keluar dengan meminjam uang ke juragan Surip, supaya semua pegawai dapat menerima gaji, dan tetap melanjutkan pekerjaan mereka, supaya perekonomian dari hasil kebun terus berjalan." jelas Larasati dengan wajah sendu.
*
*
...Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
Fatimah Afath
😒
2022-03-10
0
Rania Puspa
bregsek bner mang suripto pgn kluar semua kebun binatang... 😫😫
2021-12-26
1
Aira Muhamad Aira Muhamad
lamgsung 2 ataou 3.up thor jgn satu 2,penisirin
2021-09-13
0