Sifat baik Rena

Waktu terus berjalan.

Dua hari pasca insiden pertama yang dialami Rena, gadis itu masih seperti biasa. Luka yang dialaminya masih dalam pengobatan, tapi tak menyurutkan semangatnya dalam bekerja.

Dua hari berlalu, dan selama itu juga, Varo tak muncul di hadapan Rena. Namun bukan berarti Varo tak mengawasinya. Apapun kegiatan Rena tak luput dari pantauan orang orang suruhan Varo.

Varo sengaja tak menemui Rena, dia tak ingin melihat gadis itu dalam keadaan luka dan berkeluh kesah kepadanya. Padahal tak sedikitpun Rena mengeluh akan hidupnya. Dia menganggap semua yang terjadi adalah suratan takdir yang harus diterimanya. Tak menyalahkan siapapun.

Saat tengah istirahat makan siang di kantin tempatnya bekerja, ingatan tentang Varo melintas dalam pikiran Rena.

"Kak Varo kemana ya? kenapa dia tak pernah menemui ku lagi ya?" Rena bergumam dalam hati.

"Ah bodoh kau Rena, emangnya kamu ini siapa?, kemarin kemarin kak Varo baik hati membantu mencarikan pekerjaan itu hanya karena dia merasa bersalah"

"Lagian dia sudah punya pacar, yang sangat cantik dan kaya, tak mungkin dia masih memikirkan mu Rena" Sebagian hati kecil Rena mulai menyadarkannya.

Rena menggeleng geleng sendiri membuang pikiran tentang Varo dalam otaknya.

"Woi Re, loe kenapa?" salah satu teman kerja Rena yang tadi makan satu meja dengannya kebingungan dengan aksi Rena yang komat kamit sendiri.

"Eh, gak ada, gak apa apa, lagi pusing" Rena berbohong untuk menutupi malu.

.

.

.

Siang berganti sore, saatnya Rena mengakhiri pekerjaannya.

Rena telah mengganti seragam kerjanya di loker khusus karyawan. Dia bersiap pulang.

"Sore Rena" sebuah suara mengagetkannya saat dia baru saja keluar dari pintu.

Rena menoleh kearah suara yang memanggilnya. Suara seseorang yang sangat dirindukannya.

"Eh kak Varo" Rena gugup saat mendapati Varo berdiri di sebelahnya dengan senyuman yang begitu manis.

Pria itu menggunakan baju santai dan memakai celana pendek, tampak begitu imut dimata Rena.

"Yuk pulang, aku antar ya" Varo memberi penawaran kepada Rena.

"Kak Varo ngapain kesini? Rena tak menjawab pertanyaan Varo, malah balik bertanya.

"Sengaja jemput kamu, rindu, lama gak jumpa" goda Varo.

Pipi Rena bersemu merah mendapatkan kata kata itu dari Varo.

"Maaf Re, aku gak tau soal tangan kamu" Varo berbohong.

"Iya kak, gak apa apa, udah mau sembuh kok ini" Rena berusaha bersikap biasa menanggapi Varo.

"Masih sakit?" Varo menunjukkan perhatiannya, dalam bayangannya Rena pasti akan bersikap manja mencari perhatian.

Namun apa yang diperkirakan Varo salah. Rena tak menunjukkan ekspresi sakit sedikitpun. Gadis itu tetap ceria.

"Namanya kerja di dapur, kena cipratan minyak panas ya biasalah kak, gak ada yang harus dikhawatirkan, ini merupakan resiko pekerjaan" jawab Rena santai.

Varo menatap Rena dengan tatapan tak terbaca. Rencana pertama menyakiti Rena gagal, gadis itu lebih kuat dari apa yang dibayangkan. Varo mengharapkan air mata Rena jatuh, namun itu tak terjadi. Rena tak sedih sama sekali.

"Ya udah, ayo pulang" Varo hampir melupakan tujuannya datang adalah untuk menjemput Rena.

Gadis itu mengangguk, mereka berdua melenggang ke parkiran tempat dimana mobil Varo diparkir.

.

.

.

Varo dan Rena saat ini berada didalam mobil, mereka terjebak macet di lampu merah. Jam saat ini adalah jam semua orang pulang kantor, ini mengakibatkan macet di beberapa ruas jalan dan traffic light berdurasi lebih lama.

Rena tiba tiba menurunkan kaca mobil saat melihat seorang bocah pengamen berada tak jauh dari mobil yang ditumpanginya.

"Iko..Iko" Rena sedikit berteriak menjulurkan kepalanya keluar jendela mobil.

Bocah pengamen yang namanya dipanggil itu berjalan mendekat kearah Rena.

"Eh kak Rena, apa kabar kak?" bocah pengamen itu menyapa Rena. Tampak mereka berdua sudah sangat akrab.

"Kakak baik, kamu dan adik adik gimana?, sehat kan?" Rena menjawab pertanyaan bocah itu.

"Sehat kak" Iko menjawab pertanyaan Rena.

"Mobil kakak bagus" Iko mengungkapkan kekagumannya atas mobil yang ditumpangi Rena.

"Bukan punya kakak, ini punya teman kakak ini, namanya kak Varo, ayo disapa" Rena menunjukkan Varo kepada Iko.

"Hallo kak Varo, kakak pacarnya kak Rena ya?" bocah itu dengan polos melontarkan pertanyaan yang membuat Rena salah tingkah.

"Aih kamu masih kecil bicara pacar pacaran, gak boleh ah" Rena menanggapi pertanyaan Iko.

Sementara Varo hanya tersenyum tak menjawab pertanyaan Iko.

"Ini makanan, nanti bagi sama yang lain ya, kamu baik baik kerjanya, jangan berbuat kriminal" Rena mengakhiri pembicaraan dengan Iko karena lampu petunjuk sudah mendekati hijau.

"Siap kak Rena, makasih" Iko mengambil pemberian dari Rena dan bergegas menepi.

Rena kembali menutup kaca jendela mobil dan mobil pun melaju membelah jalanan ibukota.

"Itu tadi siapa Re?" Varo penasaran dengan bocah pengamen yang tadi tampak sangat akrab dengan Rena.

"Adik aku" jawab Rena singkat.

"Adik kamu? masa sih Re?" Varo tak percaya dengan apa yang didengarnya. Berdasarkan penyelidikan dan data keluarga Rena yang sudah dimiliki Varo, tak ada nama bocah laki laki itu didalamnya.

"Maksudnya, itu adik angkat aku, dulu kan aku hidup di jalanan juga, seperti mereka, melakukan apa aja buat dapatkan duit, nah dari mereka aku bisa mendapatkan kehangatan keluarga.

Walaupun mereka miskin, tapi mereka ramah dan baik sama aku, jadi setiap aku punya rejeki, sebisa mungkin aku akan ajak mereka untuk ikut menikmati" Terang Rena dengan lugas.

"Kenapa kamu hidup di jalanan Re? bukannya kamu masih punya orangtua?" Varo mulai mengulik lebih dalam mengenai hidup Rena.

"Panjang kak ceritanya, tapi yang pasti, orangtua ku adalah orangtua yang baik" Rena menunduk menahan emosi sedihnya saat membahas keluarga.

Varo lagi lagi melirik kearah wanita yang ada disampingnya ini. Rasa kagum itu muncul lagi.

"Siapa kamu sebenarnya" gumam hati Varo.

Perjalanan masih terus berlanjut. Varo memilih berkonsentrasi melajukan mobilnya. Ribuan pertanyaan berputar putar di otaknya.

Rena pun memilih menikmati pemandangan yang ada di luar jendela mobil. Semilir angin dari pendingin udara di mobil mewah milik Varo ini membuatnya mengantuk.

"Re, ngantuk ya, tidur aja, nanti kalo udah sampai aku bangunin" Varo memberikan penawaran kepada Rena.

"Emmm, gak kak, gak ngantuk kok" Rena merasa malu karena ketahuan.

Rena segera memperbaiki posisi duduknya, dan memasang mode siap.

"Ya udah, ngopi dulu yuk, biar gak ngantuk" Varo mengarahkan mobilnya ke cafe yang tak jauh dari posisi mereka saat ini.

Rena tak menolak ajakan Varo. Gadis itu bergegas ingin melepaskan sabuk pengamannya yang terpasang. Saat ini mobil telah diparkir di depan cafe.

Rena kesulitan melepaskan sabuk karena sebelah tangannya sakit saat ditekuk. Varo yang mengetahui itu berinisiatif membantu Rena.

Varo menggeser tubuhnya sangat dekat dengan Rena karena ingin melepaskan sabuk pengaman. Namun seketika pemuda tampan itu membeku. Aroma vanila yang keluar dari tubuh Rena menghanyutkannya. Posisinya yang hanya sejengkal dari wajah Rena semakin memperburuk situasi. Varo tak bisa mengendalikan diri.

"

Terpopuler

Comments

💜🌷halunya jimin n suga🌷💜

💜🌷halunya jimin n suga🌷💜

dah tau kehidupn yg janggal...masih dilnjutin dendamy

2021-08-18

0

Yuan Dhinie

Yuan Dhinie

Rena dengan sejuta kisah yang kelam😞

2021-08-12

2

Intan Amalia

Intan Amalia

sedikit2 mulai terbuka siapa Rena... next mba.🤗

2021-08-11

0

lihat semua
Episodes
1 Pesta pernikahan adalah mimpi buruk
2 Awal penderitaan
3 Hari yang buruk setiap hari
4 Kisah Rena kecil
5 Kabar mengejutkan
6 Life must go on
7 Pertemuan dengan nyonya besar
8 Pelukan tulus
9 Kegalauan Alvaro
10 Pengakuan Halu Alvaro
11 Kepingan cerita lalu
12 Kepingan cerita lalu bagian 2
13 Hal pertama yang membuat Varo simpati
14 Mulai pendekatan
15 Badut
16 gara gara petir
17 Re, kamu cantik
18 Pembalasan dimulai
19 Sifat baik Rena
20 Mulai terpengaruh pesona Mu
21 Kedudukan Varo terancam
22 Cemburu?
23 Ungkapan perasaan
24 Rena diculik
25 Varo berhasil menemukan Rena
26 petualangan berdua
27 Hasutan
28 Mulai nyerempet
29 Saling meyakinkan
30 Semua karena tawon
31 Jadian
32 First Kiss
33 First LOVE
34 Janji janji bertaburan
35 Rumah Rena
36 Manusia bermuka dua bermulut manis
37 Kembali suram, kembali dendam
38 Tahan,,, bertahan
39 Dipecat, kesialan lagi
40 Mencari kios
41 Memulai mandiri
42 Mama dengan amarah
43 Ciuman pertama di warung
44 Chef Bayu
45 Masakan Rena juara
46 Mengungsi ke apartemen
47 Ular kiriman mama
48 Tuduhan tanpa bukti
49 Varo menghapus dendam
50 Jamu penambah
51 Setelah bahagia terbitlah derita
52 Karma simalakama
53 Varo menyerah
54 Akhir ingatan Varo
55 Kunjungan Bu Lidya
56 Makan siang bersama
57 Penderitaan Rena
58 Pertemuan dengan Aulia
59 Kesan demi kesan tentang Rena
60 Varo di Indonesia
61 Benda peninggalan Rena
62 Diary Rena
63 Siapa Zifa?
64 Rencana pergi ke yayasan
65 Jreng jreng jreng,,detik detik pertemuan
66 Akhirnya....
67 Menemui dokter Desi
68 Desi dan Rena
69 Via
70 Salad buah penuh cinta
71 Bola mata milik Varo
72 Varo ketahuan
73 Sarapan bersama-jaga jarak
74 Kemarahan Rena
75 Preman pengganggu
76 Berikan ruang, jangan memaksa
77 Varo... selesaikan masalah ini
78 Mimpi...awal dari masa depan
79 Memaafkan adalah obat terbaik dari penyakit hati
80 Terapi menyakitkan
81 Saingan datang
82 Teka teki ucapan Desi
83 Takdir buruk pertama
84 Insecure
85 Makhluk manis dalam lift
86 Pecahkan masalah satu demi satu
87 Terpuruk
88 Kehidupan baru Varo
89 Pernyataan Rena membuat bunga bersemi
90 Bubur ayam spesial
91 Jajan dari Om
92 Pas foto buku nikah
93 Barang barang masa lalu
94 Jalan jalan perdana
95 Bertemu lagi
96 Mocca latte hangat
97 Varo tak percaya diri
98 Rasa iba
99 Terus berusaha
100 Semua masih ku simpan disini
101 Isi hati
102 Kembali kritis
103 Jam besuk
104 Berteman
105 Rasa haru
106 Perhatian Rena
107 Tanyakan isi hati
108 Rena adalah adiknya Desi
109 Duka
110 Genggam tanganku
111 Persiapan kembali ke Indonesia
112 Pertemuan mengejutkan
113 Cemburu
114 Telepon dari Zifa
115 Aku akan menghilang saat semuanya selesai
116 Puzzle pertama
117 Video kiriman Zifa
118 Suasana manis
119 Kondisi mengenaskan Bu Wiya
120 mantan calon istri
121 Kamar masa kecil
122 Berdamai dengan hati
123 Pertemuan dengan Aldi
124 Kenapa satu persatu muncul?
125 cerita Aldi
126 Hati yang merasa terabaikan
127 Tiga pria satu misi
128 Ancaman Niko
129 Rena dan Niko jadian
130 Aksi nekat Zifa
131 Perjanjian cinta
132 Frustasi
133 Nilai buruk
134 Dua pasangan dengan rasa berbeda
135 Cerita masa lalu langsung dari Rena
136 Bukti
137 Kemarahan Niko dan Alya
138 Masa lalu Alya
139 Kampus Zifa
140 Melepaskan
141 Varo dan perasaannya
142 Berita bahagia dari Aulia
143 Memberitahu Desi
144 Surat undangan
145 Rencana terselubung
146 Oopss...Kiara Keceplosan
147 Makam kecil
148 Prank masih berlanjut
149 Persiapan menuju akad #prank berlanjut
150 Akad nikah ???
151 Akhirnya sadar
152 Detik detik menuju halal
153 Manuver tajam dari kak Desi
154 Sah
155 Habis nikah ngapain?
156 Cerita dua pasangan
157 Ujian pertama setelah sah
158 Kepercayaan
159 Fitnah itu akhirnya datang
160 Kepercayaan Rena
161 Rencana awal
162 Bertemu pengacara
163 Tetap romantis dan semakin cinta
164 Akhirnya menyatu
165 Hempaskan Alya
166 Dua manusia saling ledek
167 Saldo rekening
168 Mencari lokasi usaha baru
169 Bismillah, usaha baru
170 Hari pertama
171 Penyesalan Bu Wiya
172 Pertengkaran pertama
173 Tamu tak diundang
174 Keanehan Rena
175 Diagnosa mengejutkan
176 Perlahan membaik
177 Benang kusut mulai terurai
178 Ikatan cinta ibu dan anak
179 Puncak amarah Varo
180 Pertemuan Varo dan Nathan
181 Menyelesaikan urusan masa lalu part 1
182 Menyelesaikan urusan masa lalu (part 2)
183 Permintaan Rena
184 Menjaga Alya
185 Kabar bahagia
186 Rencana manis yang terselubung
187 Semua hal indah part 1
188 Semua hal indah part 2
Episodes

Updated 188 Episodes

1
Pesta pernikahan adalah mimpi buruk
2
Awal penderitaan
3
Hari yang buruk setiap hari
4
Kisah Rena kecil
5
Kabar mengejutkan
6
Life must go on
7
Pertemuan dengan nyonya besar
8
Pelukan tulus
9
Kegalauan Alvaro
10
Pengakuan Halu Alvaro
11
Kepingan cerita lalu
12
Kepingan cerita lalu bagian 2
13
Hal pertama yang membuat Varo simpati
14
Mulai pendekatan
15
Badut
16
gara gara petir
17
Re, kamu cantik
18
Pembalasan dimulai
19
Sifat baik Rena
20
Mulai terpengaruh pesona Mu
21
Kedudukan Varo terancam
22
Cemburu?
23
Ungkapan perasaan
24
Rena diculik
25
Varo berhasil menemukan Rena
26
petualangan berdua
27
Hasutan
28
Mulai nyerempet
29
Saling meyakinkan
30
Semua karena tawon
31
Jadian
32
First Kiss
33
First LOVE
34
Janji janji bertaburan
35
Rumah Rena
36
Manusia bermuka dua bermulut manis
37
Kembali suram, kembali dendam
38
Tahan,,, bertahan
39
Dipecat, kesialan lagi
40
Mencari kios
41
Memulai mandiri
42
Mama dengan amarah
43
Ciuman pertama di warung
44
Chef Bayu
45
Masakan Rena juara
46
Mengungsi ke apartemen
47
Ular kiriman mama
48
Tuduhan tanpa bukti
49
Varo menghapus dendam
50
Jamu penambah
51
Setelah bahagia terbitlah derita
52
Karma simalakama
53
Varo menyerah
54
Akhir ingatan Varo
55
Kunjungan Bu Lidya
56
Makan siang bersama
57
Penderitaan Rena
58
Pertemuan dengan Aulia
59
Kesan demi kesan tentang Rena
60
Varo di Indonesia
61
Benda peninggalan Rena
62
Diary Rena
63
Siapa Zifa?
64
Rencana pergi ke yayasan
65
Jreng jreng jreng,,detik detik pertemuan
66
Akhirnya....
67
Menemui dokter Desi
68
Desi dan Rena
69
Via
70
Salad buah penuh cinta
71
Bola mata milik Varo
72
Varo ketahuan
73
Sarapan bersama-jaga jarak
74
Kemarahan Rena
75
Preman pengganggu
76
Berikan ruang, jangan memaksa
77
Varo... selesaikan masalah ini
78
Mimpi...awal dari masa depan
79
Memaafkan adalah obat terbaik dari penyakit hati
80
Terapi menyakitkan
81
Saingan datang
82
Teka teki ucapan Desi
83
Takdir buruk pertama
84
Insecure
85
Makhluk manis dalam lift
86
Pecahkan masalah satu demi satu
87
Terpuruk
88
Kehidupan baru Varo
89
Pernyataan Rena membuat bunga bersemi
90
Bubur ayam spesial
91
Jajan dari Om
92
Pas foto buku nikah
93
Barang barang masa lalu
94
Jalan jalan perdana
95
Bertemu lagi
96
Mocca latte hangat
97
Varo tak percaya diri
98
Rasa iba
99
Terus berusaha
100
Semua masih ku simpan disini
101
Isi hati
102
Kembali kritis
103
Jam besuk
104
Berteman
105
Rasa haru
106
Perhatian Rena
107
Tanyakan isi hati
108
Rena adalah adiknya Desi
109
Duka
110
Genggam tanganku
111
Persiapan kembali ke Indonesia
112
Pertemuan mengejutkan
113
Cemburu
114
Telepon dari Zifa
115
Aku akan menghilang saat semuanya selesai
116
Puzzle pertama
117
Video kiriman Zifa
118
Suasana manis
119
Kondisi mengenaskan Bu Wiya
120
mantan calon istri
121
Kamar masa kecil
122
Berdamai dengan hati
123
Pertemuan dengan Aldi
124
Kenapa satu persatu muncul?
125
cerita Aldi
126
Hati yang merasa terabaikan
127
Tiga pria satu misi
128
Ancaman Niko
129
Rena dan Niko jadian
130
Aksi nekat Zifa
131
Perjanjian cinta
132
Frustasi
133
Nilai buruk
134
Dua pasangan dengan rasa berbeda
135
Cerita masa lalu langsung dari Rena
136
Bukti
137
Kemarahan Niko dan Alya
138
Masa lalu Alya
139
Kampus Zifa
140
Melepaskan
141
Varo dan perasaannya
142
Berita bahagia dari Aulia
143
Memberitahu Desi
144
Surat undangan
145
Rencana terselubung
146
Oopss...Kiara Keceplosan
147
Makam kecil
148
Prank masih berlanjut
149
Persiapan menuju akad #prank berlanjut
150
Akad nikah ???
151
Akhirnya sadar
152
Detik detik menuju halal
153
Manuver tajam dari kak Desi
154
Sah
155
Habis nikah ngapain?
156
Cerita dua pasangan
157
Ujian pertama setelah sah
158
Kepercayaan
159
Fitnah itu akhirnya datang
160
Kepercayaan Rena
161
Rencana awal
162
Bertemu pengacara
163
Tetap romantis dan semakin cinta
164
Akhirnya menyatu
165
Hempaskan Alya
166
Dua manusia saling ledek
167
Saldo rekening
168
Mencari lokasi usaha baru
169
Bismillah, usaha baru
170
Hari pertama
171
Penyesalan Bu Wiya
172
Pertengkaran pertama
173
Tamu tak diundang
174
Keanehan Rena
175
Diagnosa mengejutkan
176
Perlahan membaik
177
Benang kusut mulai terurai
178
Ikatan cinta ibu dan anak
179
Puncak amarah Varo
180
Pertemuan Varo dan Nathan
181
Menyelesaikan urusan masa lalu part 1
182
Menyelesaikan urusan masa lalu (part 2)
183
Permintaan Rena
184
Menjaga Alya
185
Kabar bahagia
186
Rencana manis yang terselubung
187
Semua hal indah part 1
188
Semua hal indah part 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!