Rena melanjutkan perjalanan pulangnya setelah dari rumah Bu Lidya. Rena memang tak mengenali sama sekali ibu Alvaro itu. Karena sedari awal niat Varo mendekatinya hanya untuk dendam, jadi menutup rapat rapat identitas keluarganya. Bahkan rumah kediaman keluarga Alvaro yang tadi sempat dikunjungi Rena, itu juga tak pernah ditunjukkan Alvaro kepadanya, mereka biasanya menghabiskan waktu di apartemen pribadi milik Varo.
Selama mengenal Varo, yang Rena tau kalau ibunya berada di luar negeri, Varo menjanjikan ibunya akan memberikan restu tepat di hari pernikahan mereka.
Rena yang terlena akan sikap Varo yang memanjakan dan tampak begitu menyayanginya, melupakan semua hal. Hari harinya dihabiskan dengan pria itu. Orangtuanya yang selalu kasar tak lagi menjadi masalah buat Rena, dia bisa mendapatkan kasih sayang yang selama ini tak pernah dimilikinya dari Varo. Karena hal inilah, akhirnya Rena lupa diri, dan menyerahkan harta paling berharga miliknya. Kesucian yang sangat dijaganya diberikan kepada sang kekasih yang kala itu berjanji menikahinya segera.
Namun itu dulu, Rena telah menanggung akibat dari perbuatannya. Rena yang sekarang adalah seorang wanita dewasa yang tegar dan tak berputus asa. Dia mengabdikan waktunya total untuk mengurus yayasan sebagai pelampiasan rasa berdosa nya.
Dibalik itu semua, Rena mempunyai trauma mendalam terhadap orang yang baru dikenalnya. Rena lebih banyak diam dan menunduk apabila ada orang lain yang bertemu dengannya. Tapi hal yang berbeda terjadi kepada Bu Lidya. Rena merasa lebih dekat dengan wanita itu, bahkan dengan ikhlas menjaga wanita itu saat di rumah sakit.
.
.
.
"Drtttt....drtttt"
Varo yang tengah sibuk didepan laptopnya menatap layar ponsel yang menyala, pertanda ada seseorang yang menghubunginya.
Varo menghela nafas berat, nama yang tertera di layar ponsel membuatnya gelisah.
"Mama menelepon lagi, kali ini siapa lagi yang akan dijodohkan kepadaku" gumam Varo dalam hati.
"Assalamualaikum ma" dengan sopan pria tampan itu menyapa ibunya di seberang telepon.
"Waalaikumsalam nak, apa kabar kamu disana"
"Aku baik ma, seperti biasa" jawab Varo seadanya.
"Syukurlah nak, mama khawatir dengan keadaan mu disana"
selanjutnya kedua orang itu saling bercerita tentang perkembangan bisnis yang sedang dikelola Varo.
Sebelum menutup telepon, Bu Lidya memancing Varo dengan satu pertanyaan yang aneh.
"Nak, apakah kamu masih memikirkan Renata?"
Degggg....
Varo merasakan jantungnya bergetar saat sang ibu menyebut nama itu. Untuk pertama kali mamanya menyebut nama kekasihnya dengan lembut tanpa kebencian.
"Maaf ma, aku lagi sibuk, sebentar lagi mau meeting, aku tutup ya teleponnya" Varo menjawab pertanyaan mamanya dengan diplomatis.
"Andai mama tahu apa yang kurasakan sejak berpisah dengan Rena" Varo bermonolog dengan dirinya sendiri.
"Maafkan mama Varo, mama akan memperbaiki semua yang telah mama hancurkan" Bu Lidya bergumam sendiri dalam hatinya saat sambungan di ponselnya telah diputus sepihak oleh putranya Alvaro.
Varo memilih menyibukkan kembali dirinya dengan pekerjaan. Dia takut tak bisa mengendalikan emosi jika terus memikirkan Renata.
Jam di tangannya menunjukkan waktu makan siang. Varo bergegas turun ke bagian restoran. Jam makan siang merupakan jam super sibuk baginya. Restoran ini selalu ramai di jam jam seperti ini. Varo memilih memastikan semua berjalan lancar dan tidak mengecewakan para pelanggannya.
Cara ini efektif meredam kegalauannya kepada Renata yang berada ribuan kilometer jauhnya dari tempat dia berada saat ini
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 188 Episodes
Comments
Wati_esha
Renata ... apakah ada hubungan lain dengan Bu Lidya? Biasanya ikatan batin tak bohong.
2021-08-25
0
💜🌷halunya jimin n suga🌷💜
lnjott
2021-08-18
0
Yuan Dhinie
renata sebenernya anak siapa thor, kok sama mamanya varo kaya ada kontak batin ya🤨, sempet donorin darahnya pula
wah curiga nieh, jangan2 renata anak bu Lidya 😏
2021-08-12
0