Re, kamu cantik

Beruntung sekali, begitu Varo dan Rena duduk di dalam mobil, hujan mengguyur dengan sangat deras. Suasana terlihat sangat gelap, padahal masih sekitar jam lima sore.

"Re, besok gak usah kerja disini lagi, aku ada teman yang sedang mencari karyawan untuk di restorannya" Varo memulai pembicaraan sambil melajukan mobilnya.

"Benarkah kak?" Rena bersemangat menerima kabar dari Varo itu.

"Emmm, tapi gak usah lah kak, takut merepotkan" ujar Rena.

"Kata siapa merepotkan, gak kok" Varo menanggapi penolakan Rena.

"Tapi nanti pacar kakak marah lagi sama aku, salah paham lagi, aku takut" Rena mulai cair dan nyaman berbicara dengan Varo.

Sifat aslinya yang manja dan ramah mengalir begitu saja saat berbicara dengan Varo.

"Ini restoran teman aku, Alya gak kenal, dan juga aku cuma bantu kamu dapat pekerjaan baru aja kok, buat tebus rasa bersalah karena insiden kemarin" Varo menjelaskan.

Rena diam tak menanggapi. Rena masih membayangkan tamparan yang diberikan oleh Alya malam itu. Secara tak sadar, Rena mengusap-usap pipinya yang kemarin jadi sasaran. Nyeri itu masih ada.

"Maaf ya re, masih sakit ya?" Varo melirik Rena sekilas yang sedang memegangi pipinya. Varo menyangka Rena kesakitan karena bekas tamparan Alya.

"He, enggak kok kak, udah biasa" jawab Rena getir.

Varo mengernyitkan dahinya mendengar jawaban Rena. Sekali lagi dia melirik kepada gadis itu. Ekspresi Rena biasa saja, datar dan kosong.

.

.

.

Varo dan Rena sampai di depan restoran mewah di kawasan elite. Rena takjub melihat mewahnya desain restoran tersebut, terlebih lagi, dilihat dari luar restoran ini untuk kalangan menengah keatas.

"Kak Varo, temannya orang kaya ya?" Rena dengan polos bertanya.

Varo yang tak tahan dengan kepolosan Rena mengusap lembut rambut gadis itu.

"Standar kekayaan dilihat dari mana sih?, gampang banget terkagum kagum" Varo bertanya kepada Rena. Bibirnya tak henti menyunggingkan senyum.

"Gedung restoran ini sangat luas, bangunannya megah, pasti pemiliknya bukan orang sembarangan" ujar Rena lagi.

"Haha, ada ada aja kamu Re" Varo kembali tertawa. Entah sudah berapa kali pemuda tampan itu tertawa lepas karena kepolosan Rena. Bukankah seharusnya Varo merasakan benci untuk Rena, tapi ini malah perasaan yang semakin nyaman yang menyerangnya.

.

.

.

Suasana di dalam restoran.

"Selamat malam bos"

Beberapa orang karyawan menyapa Varo dengan hormat.

"Bos? kamu bosnya kak? Rena langsung bertanya tak sabar.

"Bukan, karena ini milik temanku, jadi mereka anggap aku juga bos mereka" Varo ngeles.

Varo memperkenalkan Adam yang menjadi asistennya di kantor sebagai pemilik restoran tersebut. Sebelumnya Varo sudah menghubungi pria itu saat tadi menunggu Rena di tempat kerja.

Adam melakukan perannya dengan sangat baik. Setelah berkenalan dengan Rena dan sedikit berbasa basi, Adam meminta Rena untuk menunjukkan kemampuannya.

"Apakah kau bisa memasak?" tanya Adam.

"Hanya kemampuan standar, memasak untuk keluarga dirumah" Rena menjelaskan.

"Kau beruntung, apakah kau tau pria tampan di sebelah mu ini adalah seorang chef handal, minta dia mengajarimu dan bawalah hasil hidangan kalian untuk ku cicipi malam ini, aku sangat lapar" tambah Adam.

Rena menolehkan wajahnya kearah Varo. Dia sama sekali tak mengetahui kalau Alvaro adalah seorang selebriti chef yang terkenal dan sering muncul di televisi.

"Kau menantang ku? apa kau yakin?" Varo menjawab kalimat dari Adam. Ini diluar rencana mereka. Adam menikmati perannya dengan baik, dia mengambil kesempatan mengerjai Varo malam ini.

"Ayo Re, kita jawab tantangan bos besar ini" Varo tak sadar menggenggam tangan Rena dan mengajaknya berdiri.

"Jika aku dan Rena berhasil membuatmu puas dengan makanan yang dihidangkan, Rena akan bekerja disini dengan gaji dua kali lipat dan kontrak eksklusif selama setahun" tambah Varo sebelum melangkahkan kakinya.

"Tak masalah" dengan angkuh Adam mengiyakan permintaan Varo.

"Terserah anda lah bos, saya hanya pemeran pembantu" gumam hati Adam.

Varo mengajak Rena kearah dapur restoran tempat mereka akan memasak. Tangan mereka masih terus saling berpegangan, keduanya sama sama tak menyadarinya.

.

.

.

Alvaro Prasetya dan dapur adalah satu jiwa yang saling menyatu. Apapun masalah dalam hidup pria itu, saat memasuki area dapur, jiwanya akan langsung melebur, larut didalamnya.

Varo mengambil apron yang digantung di pintu masuk, setelah memakai untuk dirinya sendiri, Varo memakaikan juga untuk Rena. Apron itu dikalungkan ke leher Rena dan diikat di bagian pinggang belakang.

Rena masih mencoba membaca situasi. Dapur restoran ini sangatlah luar biasa, semua peralatan memasak canggih dan desain yang mempesona. Besarnya dapur ini bahkan melebihi tiga kali lipat kamarnya dirumah.

"Siap jadi asisten chef Varo?" dengan senyum Varo mengembalikan Rena ke dunia nyata.

"Emmm,,,emmm siap chef" Rena menanggapi, meskipun ragu tapi kemauannya untuk belajar menguatkan hatinya.

"Mari kita mulai" Varo bergaya ala seorang youtuber yang terkenal.

Mereka berdua kembali tertawa cekikikan, beberapa orang lain yang ada di ruangan itu memperhatikan mereka sekilas sebelum kembali fokus dengan tugasnya masing-masing.

.

.

.

Rena sungguh takjub dengan skill memasak Varo. Cara pria itu memotong bawang super cepat dan mengolah banyak bahan membuat Rena terkagum kagum.

Varo dan Rena memasak pasta ala Italia menu andalan restoran itu. Semua hal Varo yang menyiapkan, Rena yang menjadi soes chef bertugas mengambilkan bumbu bumbu yang diminta Varo.

Saat Rena tengah serius mengolah pasta yang ditugaskan Varo, wajah gadis itu sedikit belepotan dengan tepung. Rena tak menyadari itu.

Varo menahan senyum melihat wajah Rena yang seperti itu. Penampilannya semakin lucu dan menggemaskan.

Akhirnya, tak menunggu lama, hidangan kebanggaan hasil karya mereka berdua siap untuk disajikan. Rena lagi lagi dibuat takjub oleh makanan yang sudah dihias cantik di depannya itu.

"Wah, luar biasa kak, pasti enak sekali, aku bahkan belum pernah makan makanan seperti ini" ceplos Rena polos.

Varo hanya tersenyum menanggapi.

Varo mengeluarkan ponselnya dan mengaktifkan kamera di benda tersebut.

"Re, sini" Varo menarik Rena mendekat kepadanya.

"Cheers" Varo dan Rena berfoto melalui kamera depan ponsel Varo yang merupakan keluaran terbaru.

Varo langsung melihat hasil foto mereka yang baru saja dijepret. Tawanya meledak saat melihat wajah Rena yang belum siap untuk difoto. Wajah gadis itu masih belepotan tepung dan ekspresi yang tampak bodoh.

Rena mencubit kecil lengan Varo yang menertawai fotonya.

"Puas sekali ketawanya kak" sindir Rena.

Varo terdiam, langsung mengubah ekspresi wajahnya menjadi normal kembali.

"Maaf Re" ujarnya.

Varo mulai mendekati Rena, dan dengan gerakan cepat namun lembut, tangan pria itu membersihkan sisa sisa tepung yang bertaburan di wajah Rena.

Mata, hidung, pipi, dahi bahkan bibir Rena pun tak luput dari jamahan tangannya. Dia ingin memastikan penampilan Rena kembali rapi.

"Re, kami cantik" ujar Varo tak sadar.

Saat ini kedua tangannya menangkup wajah Rena. Mata mereka saling menatap dengan tatapan penuh arti.

Terpopuler

Comments

I Gusti Ayu Widawati

I Gusti Ayu Widawati

Bagus banget karyamu Thor.
Dak salah saya milih karya2mu setelah membaca novelmu pertama kali yg berjudul: " Cinta tulus seorang CEO"
lanjutkan semangatlah.
Salam kenal sy salah satu penggemarmu seorang nenek usia 82 thn dari Bali. Thank you.

2022-01-05

2

💜🌷halunya jimin n suga🌷💜

💜🌷halunya jimin n suga🌷💜

cie yg udah nyaman .....

2021-08-18

0

Yuan Dhinie

Yuan Dhinie

next

2021-08-12

0

lihat semua
Episodes
1 Pesta pernikahan adalah mimpi buruk
2 Awal penderitaan
3 Hari yang buruk setiap hari
4 Kisah Rena kecil
5 Kabar mengejutkan
6 Life must go on
7 Pertemuan dengan nyonya besar
8 Pelukan tulus
9 Kegalauan Alvaro
10 Pengakuan Halu Alvaro
11 Kepingan cerita lalu
12 Kepingan cerita lalu bagian 2
13 Hal pertama yang membuat Varo simpati
14 Mulai pendekatan
15 Badut
16 gara gara petir
17 Re, kamu cantik
18 Pembalasan dimulai
19 Sifat baik Rena
20 Mulai terpengaruh pesona Mu
21 Kedudukan Varo terancam
22 Cemburu?
23 Ungkapan perasaan
24 Rena diculik
25 Varo berhasil menemukan Rena
26 petualangan berdua
27 Hasutan
28 Mulai nyerempet
29 Saling meyakinkan
30 Semua karena tawon
31 Jadian
32 First Kiss
33 First LOVE
34 Janji janji bertaburan
35 Rumah Rena
36 Manusia bermuka dua bermulut manis
37 Kembali suram, kembali dendam
38 Tahan,,, bertahan
39 Dipecat, kesialan lagi
40 Mencari kios
41 Memulai mandiri
42 Mama dengan amarah
43 Ciuman pertama di warung
44 Chef Bayu
45 Masakan Rena juara
46 Mengungsi ke apartemen
47 Ular kiriman mama
48 Tuduhan tanpa bukti
49 Varo menghapus dendam
50 Jamu penambah
51 Setelah bahagia terbitlah derita
52 Karma simalakama
53 Varo menyerah
54 Akhir ingatan Varo
55 Kunjungan Bu Lidya
56 Makan siang bersama
57 Penderitaan Rena
58 Pertemuan dengan Aulia
59 Kesan demi kesan tentang Rena
60 Varo di Indonesia
61 Benda peninggalan Rena
62 Diary Rena
63 Siapa Zifa?
64 Rencana pergi ke yayasan
65 Jreng jreng jreng,,detik detik pertemuan
66 Akhirnya....
67 Menemui dokter Desi
68 Desi dan Rena
69 Via
70 Salad buah penuh cinta
71 Bola mata milik Varo
72 Varo ketahuan
73 Sarapan bersama-jaga jarak
74 Kemarahan Rena
75 Preman pengganggu
76 Berikan ruang, jangan memaksa
77 Varo... selesaikan masalah ini
78 Mimpi...awal dari masa depan
79 Memaafkan adalah obat terbaik dari penyakit hati
80 Terapi menyakitkan
81 Saingan datang
82 Teka teki ucapan Desi
83 Takdir buruk pertama
84 Insecure
85 Makhluk manis dalam lift
86 Pecahkan masalah satu demi satu
87 Terpuruk
88 Kehidupan baru Varo
89 Pernyataan Rena membuat bunga bersemi
90 Bubur ayam spesial
91 Jajan dari Om
92 Pas foto buku nikah
93 Barang barang masa lalu
94 Jalan jalan perdana
95 Bertemu lagi
96 Mocca latte hangat
97 Varo tak percaya diri
98 Rasa iba
99 Terus berusaha
100 Semua masih ku simpan disini
101 Isi hati
102 Kembali kritis
103 Jam besuk
104 Berteman
105 Rasa haru
106 Perhatian Rena
107 Tanyakan isi hati
108 Rena adalah adiknya Desi
109 Duka
110 Genggam tanganku
111 Persiapan kembali ke Indonesia
112 Pertemuan mengejutkan
113 Cemburu
114 Telepon dari Zifa
115 Aku akan menghilang saat semuanya selesai
116 Puzzle pertama
117 Video kiriman Zifa
118 Suasana manis
119 Kondisi mengenaskan Bu Wiya
120 mantan calon istri
121 Kamar masa kecil
122 Berdamai dengan hati
123 Pertemuan dengan Aldi
124 Kenapa satu persatu muncul?
125 cerita Aldi
126 Hati yang merasa terabaikan
127 Tiga pria satu misi
128 Ancaman Niko
129 Rena dan Niko jadian
130 Aksi nekat Zifa
131 Perjanjian cinta
132 Frustasi
133 Nilai buruk
134 Dua pasangan dengan rasa berbeda
135 Cerita masa lalu langsung dari Rena
136 Bukti
137 Kemarahan Niko dan Alya
138 Masa lalu Alya
139 Kampus Zifa
140 Melepaskan
141 Varo dan perasaannya
142 Berita bahagia dari Aulia
143 Memberitahu Desi
144 Surat undangan
145 Rencana terselubung
146 Oopss...Kiara Keceplosan
147 Makam kecil
148 Prank masih berlanjut
149 Persiapan menuju akad #prank berlanjut
150 Akad nikah ???
151 Akhirnya sadar
152 Detik detik menuju halal
153 Manuver tajam dari kak Desi
154 Sah
155 Habis nikah ngapain?
156 Cerita dua pasangan
157 Ujian pertama setelah sah
158 Kepercayaan
159 Fitnah itu akhirnya datang
160 Kepercayaan Rena
161 Rencana awal
162 Bertemu pengacara
163 Tetap romantis dan semakin cinta
164 Akhirnya menyatu
165 Hempaskan Alya
166 Dua manusia saling ledek
167 Saldo rekening
168 Mencari lokasi usaha baru
169 Bismillah, usaha baru
170 Hari pertama
171 Penyesalan Bu Wiya
172 Pertengkaran pertama
173 Tamu tak diundang
174 Keanehan Rena
175 Diagnosa mengejutkan
176 Perlahan membaik
177 Benang kusut mulai terurai
178 Ikatan cinta ibu dan anak
179 Puncak amarah Varo
180 Pertemuan Varo dan Nathan
181 Menyelesaikan urusan masa lalu part 1
182 Menyelesaikan urusan masa lalu (part 2)
183 Permintaan Rena
184 Menjaga Alya
185 Kabar bahagia
186 Rencana manis yang terselubung
187 Semua hal indah part 1
188 Semua hal indah part 2
Episodes

Updated 188 Episodes

1
Pesta pernikahan adalah mimpi buruk
2
Awal penderitaan
3
Hari yang buruk setiap hari
4
Kisah Rena kecil
5
Kabar mengejutkan
6
Life must go on
7
Pertemuan dengan nyonya besar
8
Pelukan tulus
9
Kegalauan Alvaro
10
Pengakuan Halu Alvaro
11
Kepingan cerita lalu
12
Kepingan cerita lalu bagian 2
13
Hal pertama yang membuat Varo simpati
14
Mulai pendekatan
15
Badut
16
gara gara petir
17
Re, kamu cantik
18
Pembalasan dimulai
19
Sifat baik Rena
20
Mulai terpengaruh pesona Mu
21
Kedudukan Varo terancam
22
Cemburu?
23
Ungkapan perasaan
24
Rena diculik
25
Varo berhasil menemukan Rena
26
petualangan berdua
27
Hasutan
28
Mulai nyerempet
29
Saling meyakinkan
30
Semua karena tawon
31
Jadian
32
First Kiss
33
First LOVE
34
Janji janji bertaburan
35
Rumah Rena
36
Manusia bermuka dua bermulut manis
37
Kembali suram, kembali dendam
38
Tahan,,, bertahan
39
Dipecat, kesialan lagi
40
Mencari kios
41
Memulai mandiri
42
Mama dengan amarah
43
Ciuman pertama di warung
44
Chef Bayu
45
Masakan Rena juara
46
Mengungsi ke apartemen
47
Ular kiriman mama
48
Tuduhan tanpa bukti
49
Varo menghapus dendam
50
Jamu penambah
51
Setelah bahagia terbitlah derita
52
Karma simalakama
53
Varo menyerah
54
Akhir ingatan Varo
55
Kunjungan Bu Lidya
56
Makan siang bersama
57
Penderitaan Rena
58
Pertemuan dengan Aulia
59
Kesan demi kesan tentang Rena
60
Varo di Indonesia
61
Benda peninggalan Rena
62
Diary Rena
63
Siapa Zifa?
64
Rencana pergi ke yayasan
65
Jreng jreng jreng,,detik detik pertemuan
66
Akhirnya....
67
Menemui dokter Desi
68
Desi dan Rena
69
Via
70
Salad buah penuh cinta
71
Bola mata milik Varo
72
Varo ketahuan
73
Sarapan bersama-jaga jarak
74
Kemarahan Rena
75
Preman pengganggu
76
Berikan ruang, jangan memaksa
77
Varo... selesaikan masalah ini
78
Mimpi...awal dari masa depan
79
Memaafkan adalah obat terbaik dari penyakit hati
80
Terapi menyakitkan
81
Saingan datang
82
Teka teki ucapan Desi
83
Takdir buruk pertama
84
Insecure
85
Makhluk manis dalam lift
86
Pecahkan masalah satu demi satu
87
Terpuruk
88
Kehidupan baru Varo
89
Pernyataan Rena membuat bunga bersemi
90
Bubur ayam spesial
91
Jajan dari Om
92
Pas foto buku nikah
93
Barang barang masa lalu
94
Jalan jalan perdana
95
Bertemu lagi
96
Mocca latte hangat
97
Varo tak percaya diri
98
Rasa iba
99
Terus berusaha
100
Semua masih ku simpan disini
101
Isi hati
102
Kembali kritis
103
Jam besuk
104
Berteman
105
Rasa haru
106
Perhatian Rena
107
Tanyakan isi hati
108
Rena adalah adiknya Desi
109
Duka
110
Genggam tanganku
111
Persiapan kembali ke Indonesia
112
Pertemuan mengejutkan
113
Cemburu
114
Telepon dari Zifa
115
Aku akan menghilang saat semuanya selesai
116
Puzzle pertama
117
Video kiriman Zifa
118
Suasana manis
119
Kondisi mengenaskan Bu Wiya
120
mantan calon istri
121
Kamar masa kecil
122
Berdamai dengan hati
123
Pertemuan dengan Aldi
124
Kenapa satu persatu muncul?
125
cerita Aldi
126
Hati yang merasa terabaikan
127
Tiga pria satu misi
128
Ancaman Niko
129
Rena dan Niko jadian
130
Aksi nekat Zifa
131
Perjanjian cinta
132
Frustasi
133
Nilai buruk
134
Dua pasangan dengan rasa berbeda
135
Cerita masa lalu langsung dari Rena
136
Bukti
137
Kemarahan Niko dan Alya
138
Masa lalu Alya
139
Kampus Zifa
140
Melepaskan
141
Varo dan perasaannya
142
Berita bahagia dari Aulia
143
Memberitahu Desi
144
Surat undangan
145
Rencana terselubung
146
Oopss...Kiara Keceplosan
147
Makam kecil
148
Prank masih berlanjut
149
Persiapan menuju akad #prank berlanjut
150
Akad nikah ???
151
Akhirnya sadar
152
Detik detik menuju halal
153
Manuver tajam dari kak Desi
154
Sah
155
Habis nikah ngapain?
156
Cerita dua pasangan
157
Ujian pertama setelah sah
158
Kepercayaan
159
Fitnah itu akhirnya datang
160
Kepercayaan Rena
161
Rencana awal
162
Bertemu pengacara
163
Tetap romantis dan semakin cinta
164
Akhirnya menyatu
165
Hempaskan Alya
166
Dua manusia saling ledek
167
Saldo rekening
168
Mencari lokasi usaha baru
169
Bismillah, usaha baru
170
Hari pertama
171
Penyesalan Bu Wiya
172
Pertengkaran pertama
173
Tamu tak diundang
174
Keanehan Rena
175
Diagnosa mengejutkan
176
Perlahan membaik
177
Benang kusut mulai terurai
178
Ikatan cinta ibu dan anak
179
Puncak amarah Varo
180
Pertemuan Varo dan Nathan
181
Menyelesaikan urusan masa lalu part 1
182
Menyelesaikan urusan masa lalu (part 2)
183
Permintaan Rena
184
Menjaga Alya
185
Kabar bahagia
186
Rencana manis yang terselubung
187
Semua hal indah part 1
188
Semua hal indah part 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!