Benci Untuk Rena
Tap.....tapppp
Suara langkah kaki seorang gadis berpakaian pengantin sedang berlari keluar menyusuri koridor gedung mewah di selatan Jakarta. Gedung yang sengaja disewa eksklusif untuk sebuah acara pesta pernikahan, dan sudah dipenuhi banyak tamu undangan.
Sang calon pengantin wanita tampak kacau, dengan riasan yang sudah berantakan bercampur dengan air mata yang terus turun berlinangan.
Renata nama gadis itu.
"Ren, rena,,, tunggu" sang sahabat yang seharusnya menjadi pendamping sekaligus saksi pernikahan gagal itu kesulitan mengejar Renata yang berlari terlalu kencang.
"Duh, gaun gue ribet amat sih" sang sahabat yang bernama Aulia itu terus merutuki dirinya sendiri.
Taksi yang secara kebetulan berhenti tepat disaat Renata sampai di gerbang gedung itu, membuat Aulia tak dapat lagi mengejar Renata, gadis itu menghilang diujung jalan bersama dengan taksi yang ditumpanginya.
********
Lobby apartemen Star X
Setelah membayar ongkos taksinya, Renata langsung berlari memasuki lobby utama apartemen tempat dimana calon suaminya tinggal selama ini.
"Lantai 11"
Renata memencet tombol lift apartemen tersebut. Tempat ini sudah sangat akrab dengannya, hampir setiap hari gadis itu menghabiskan waktu bersama sang kekasih dan sahabatnya di apartemen tersebut.
Beberapa orang yang ada didalam lift memandang heran dengan tatapan aneh kepada gadis itu. Seorang gadis dengan pakaian pengantin yang acak acakan dan wajah sembab sisa tangisan. Renata tak mempedulikannya, yang ada di pikirannya saat ini adalah, menuntut penjelasan dari Alvaro sang calon suami yang seharusnya hadir di acara pernikahan mereka tadi siang.
"KLIK"
Pintu kamar Alvaro tak dikunci dan Renata langsung masuk kedalamnya.
"Kak Varo"
Dengan suara serak, Renata memanggil nama seorang pria yang tengah berdiri menghadap jendela, membelakanginya.
Wajah pria itu tak kalah kusut, bau alkohol pun terasa sangat menyengat di ruangan itu.
"Pulanglah, jangan kesini lagi, selamanya" kalimat singkat namun menusuk hati itu meluncur dari bibir pria itu. Posisinya belum berubah, masih sama seperti beberapa menit yang lalu, menatap jauh keluar jendela tanpa sedikitpun mau melihat lawan bicaranya.
"Apa salah aku, jelaskan apa yang terjadi, kenapa seperti ini" Renata masih berusaha meminta penjelasan Alvaro sang pria yang dicintainya itu.
Renata berjalan mendekat, dan berusaha memegang lengan pria itu. Dengan yakin, dia merasa kalau apa yang telah terjadi masih bisa diperbaiki, hanya saja mereka perlu berbicara dari hati ke hati.
Baru saja tangan gadis itu hendak mendekat, lengan kekar pria itu langsung menepisnya dengan kasar.
Renata sangat terkejut akan reaksi yang diberikan oleh orang yang sangat dicintainya itu. Selama mereka menjalani hubungan percintaan satu tahun ini, tak pernah sekalipun kata dan perbuatan kasar yang pernah diterimanya.
"Sudah ku bilang, pergilah dari sini, jangan mendekat, aku tak ingin melihat wajahmu lagi, aku membencimu" dengan kejam pria itu melontarkan kalimat menyakitkan itu.
Renata berusaha mengatur emosinya, dia diam terpaku mendengar makian dari Alvaro.
"Dengarkan aku gadis bodoh, kau telah ku tipu, aku berhasil mendapatkan semua milikmu, dan sekarang saatnya aku mencampakkan mu, aku tak pernah mencintaimu, dan jangan pernah bermimpi bisa menjadi istriku" Alvaro melanjutkan caci makinya kepada Renata.
DUARRRRR...
Renata merasakan jantungnya begitu perih mendapati keadaan saat ini, sang kekasih hati yang biasanya begitu menyayangi dan memanjakannya berubah menjadi manusia sangat kejam dan tidak berperasaan.
Renata merasa pandangannya mulai gelap dan perlahan kehilangan kesadaran, sebelum tubuhnya jatuh terhempas ke lantai, beruntung seseorang menangkap tubuhnya.
"Ya Allah Rena" Aldi dan Aulia, duo sahabat yang menjadi saksi kisah cinta sepasang pengantin gagal itu datang di waktu yang tepat.
"Keterlaluan loe ya" Aulia yang melihat semua perbuatan Alvaro kepada Renata tadi meradang, sama dengan sahabatnya, dia pun tak menyangka akan perubahan sikap pria itu.
"Tolong bawa dia ke rumah sakit, gue mohon" wajah Varo pias, kekhawatiran tak dapat disembunyikannya. Renata yang pingsan ingin segera dipeluknya, namun untuk saat ini itu tak mungkin dilakukan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 188 Episodes
Comments
Nurhayati Nia
hadirrr thorr
2024-08-13
0
Borahe 🍉🧡
mampir
2023-10-30
0
Sri Widjiastuti
nyimak
2022-10-24
0