Sejak pulang dari Samarinda, Rayhan jadi uring-uringan, sudah dua hari Pria yang biasanya tak memiliki cuaca ekspresi itu kini terlihat berbeda, kini ada guratan mendung di wajah yang biasanya datar itu seperti iklim yang akan memasuki musim hujan.
Rayhan duduk termenung di depan tablet Android milik nya, sudah dua jam dirinya berada di kantor terapi Pria itu hanya termenung tanpa melakukan rutinitas apapun.
Dastant bukanya tidak tau jika ada sesuatu yang tidak beres pada adiknya hanya saja Dastant tak ingin ikut campur, toh biarkan sejenak sang adik beristirahat, selama ini Rayhan begitu banyak menghabiskan waktunya hanya untuk bekerja, itu sebabnya di usia muda mereka , mereka sudah dinobatkan sebagai pemilik perkebunan kelapa sawit terbesar di pulau Kalimantan, bahkan memiliki baprik sendiri, padahal tanpa turun tangan secara langsung pun usaha mereka akan tetap berjalan.
Sebenarnya Dastant tak mengerti mengapa Adik nya terlihat murung, mungkinkah karena penawaran bisnis kemarin malam, yang menyeret namanya untuk menerima seorang gadis yang di tumbal kan oleh kedua orang tuanya demi menyelamatkan bisnis mereka, jika karena itu seharusnya Ray tak semurung ini, tinggal berkata tidak saja sudah beres, lagian rencananya baru hari ini wanita itu akan datang untuk memperkenalkan diri, seandainya dirinya belum memiliki Intan, jelas kedua orang tua gadis itu menginginkan putrinya menikah dengan Dastant ketimbang Rayhan, tapi karena Rayhan lah yang belum memiliki pasangan, akhirnya mereka pun rela menyerahkan putri nya pada Rayhan asal perusahaan mereka yang terancam bangkrut kembali berjalan
Mirisnya bisnis ketika harus mempertaruhkan wanita sebagai budak keserakahan.
" Mas ada mba Tania di depan!!" ucap salah satu satpam memberi tahu.
Dastant yang tadinya termenung menatap sekilas sang Adik.
Entah salah lihat atau berhalusinasi Dastant melihat ekspresi wajah Rayhan yang mendung berubah cerah seketika, tetapi beberapa saat wajah itu kembali datar tak berekspresi.
Dasar bunglon. Cemooh Dastant pada Ray dalam hati.
" Assalamualaikum!!" suara seorang gadis membuat Dwi putra itu menoleh.
Senyum secerah matahari terpatri di bibir Tania.
" Pak Dastant maaf saya baru sempat mengambil kotak makan saya!!" ucap Tania dengan mencuri pandang pada Rayhan.
Tetapi Rayhan hanya sok sibuk dengan tablet di tangan kanannya padahal Dastant yakin tablet itu tidak menunjukkan apapun.
Saat tangan Tania akan meraih kotak makanya tiba-tiba seorang wanita dengan tampilan serba terbuka menyelonong masuk.
Tania terbelalak melihat sang wanita yang tiba-tiba bergelayut manja di samping Rayhan.
Seketika dada Tania seperti di remas oleh sesuatu tak kasat mata.
Mata Tania menyorot tak suka perilaku wanita yang memakai baju kurang bahan tersebut, melihat pujaan hatinya hanya diam di tempeli wanita jadi-jadian seperti itu membuat Tania geram luar biasa.
Sedangkan Dastant juga tampak terkejut dengan kehadiran wanita asing itu, apakah wanita ini yang sedang di umpankan sepasang suami istri kemarin malam?
" Tidak kah Anda memiliki sopan santun saat masuk kedalam sebuah ruangan Nyonya?"
Percayalah aura Tania saat ini berubah 180 derajat, wanita yang biasanya terlihat mengemaskan itu kini tampak seperti psikopat yang hendak menguliti mangsanya.
" Heh siapa kau, bocah ingusan jangan ikut campur!!" wanita itu menunjuk Tania nyalang, membuat wajah yang penuh dempul itu kian menakutkan.
Dastant hendak bicara tetapi Tania menahannya, percayalah Rayhan tak bergeming di tempatnya, tapi kedua tangannya mengepal kuat hingga jari-jari nya memutih.
Jelas Rayhan ingin menyeret wanita yang dengan lancangnya berani bergelayut di tubuhnya, apalagi mendengar bentakan nya pada wanita yang..... ah entah mengapa Rayhan sakit mendengar seseorang berani membentak Tania.
" Siapa Aku?" tanya Tania tersenyum smirk."
lantas siapa Anda, yang dengan tidak sopan berani bergelayut manja di lengan calon Ayah anak-anak saya?"
Mata wanita itu terbelalak, bukan cuma wanita itu tetapi juga Rayhan dan Dastant.
Calon Ayah untuk anak-anak itu berarti menandakan kalau Ray seharusnya saat ini berstatus pacar atau bahkan suami bukan? Sedangkan Rayhan dan Tania sama sekali ......ah sudahlah Rayhan memilih bungkam dengan ulah dua wanita aneh yang memperebutkan dirinya, bukankah itu suatu kebanggaan?
Dastant menggeleng tak mengerti memilih duduk tenang sambil menonton wanita yang memperebutkan Adik nya itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Sandisalbiah
Hadeh.. Tania.. itu mulut gak ada filternya sama sekali ya..? 🤦♀🤦♀
2023-10-25
0
Fe☕
Syukaaaa dengan tingkah Tania 💃😄
2022-08-17
0
Maulida
ach baru kali ini baca novel cewek nya beda banget
2021-12-29
0