Ciuman dari Tania

Ternyata lagu kalau sudah tiada baru serasa, itu benar adanya.

Sudah tiga hari Tania tak muncul di tempat Rayhan bekerja.

Rayhan sendiri teramat sangat menyesal telah memakan masakan Tania , gara-gara memakan masakan Tania Rayhan seperti ketagihan dan ingin merasakan makanan dari Tania lagi, tetapi Rayhan pintar menyembunyikan perasaannya saat sang Kaka gencar menggodanya.

Bohong jika Rayhan tak merasa sedikit kehilangan dengan tak hadirnya Tania yang biasanya bikin risih dengan tatapan mendamba nya itu.

" Ray kamu masih waras kan?" ucapan Dastant membuat Rayhan mendengus.

" Ya kali aku gila mas!" kesal Rayhan

Dastant terkekeh.

" La ngak biasanya kamu senyum-senyum sendiri."

" Ayo kita segera berangkat!!" Rayhan mengabaikan Dastant yang masih menggoda nya.

Melihat itu Dastant kian tergelak.

Mereka sedang berangkat menuju kota Samarinda, ada urusan di kota yang memiliki julukan kota tepian itu.

" Nanti mampir ke pasar pagi Pak, mau ada yang saya dibeli!!" ucap Rayhan pada sopir mereka.

Sang sopir meng iyakan ucapan majikan nya dengan sopan, Rayhan memang dingin dan pendiam tetapi kalau dengan orang-orang yang lebih tua Rayhan tau sopan santun.

Pertemuan mereka berjalan lancar, waktu sudah menunjukkan sore hari, Rayhan turun dari mobil meninggalkan Dastant dan sopirnya.

Melangkah mendekati toko yang berjajar di sepanjang pasar pagi, saat hendak memasuki salah satu toko mata Rayhan melihat sosok yang terlihat familiar di sebrang jalan tak jauh dari tempatnya berdiri Rayhan melihat Tania yang tengah berbincang-bincang dengan para laki-laki yang seperti nya mereka semua mahasiswa sebuah fakultas.

Hatinya berdecak malas menatap Tania yang tengah bersenda gurau bersama sejumlah Pria yang mengerumuni nya, pikirannya ingin segera pergi tetapi langkahnya justru mendekat.

" Tania??" sumpah Rayhan kesal dengan mulutnya sendiri yang dengan fasih nya menyebut nama bocah tengil itu.

Tania yang merasa dipanggil menoleh kearah suara.

Mulut gadis itu terbuka dengan lebar nya, entah syok atau apa sampai membuat Tania kehilangan sifat anggunnya, dia justru terlihat seperti buaya yang berjemur dengan mulut menganga.

Entah kesambet apa tiba-tiba Rayhan menarik tangan gadis itu.

Tania sendiri masih bingung dengan situasi.

" Apa ini yang kamu bilang ada kegiatan di luar kampus? Asik bercanda dengan para pria dengan bebas itu yang kamu sebut sebuah kegiatan penting? Semurah itukah kamu menjadi wanita hingga dengan mudahnya kamu hidup dengan di kelilingi pria yang jelas bukan mahram mu hah?".

Mata Tania berkedip-kedip, sakit dong seharusnya hati Tania mendengar Rayhan menghinanya sebagai wanita murahan, tapi kok hati Tania damai- damai saja ya, justru ada gelenyer aneh gitu saat melihat amarah yang terpancar di mata Pria yang mampu menggetarkan hati nya.

Tania tersenyum.

Satu hal yang ingin Tania lakukan adalah mencium bibir Rayhan yang suka menggumpatinya itu.

Tanpa sepatah katapun Tania menjijikkan kakinya dan 'Cup'

Tania benar-benar melakukan khayalan nya, dada Tania di penuhi jutaan kupu-kupu bisa merealisasikan angannya, sedangkan seluruh tubuh Rayhan mematung karena ulah Tania.

Di saksikan banyak pasang mata Tania melangkah tanpa dosa meninggalkan Rayhan yang kayak Malin Kundang menjadi batu karena sebuah kutukan, sedangkan Rayhan karena sebuah ciuman.

Oh sosweet nyaaa.

Tania pergi bersama gerombolan pria yang tak lain adalah mahasiswa nya itu, mengabaikan Rayhan yang tampak bodoh dengan gaya kaku nya.

Beberapa saat.

Tangan Rayhan terangkat untuk meraba bibir nya yang telah di renggut kesuciannya oleh bocah yang begitu Ia benci.

Sumpah, serapah Rayhan umpatkan untuk Tania

Rayhan tak jadi membeli sesuatu, kakinya melangkah masuk kembali kedalam mobil dengan wajah memerah, entah karena malu ataupun marah atau mungkin keduanya menjadi satu, yang membuat Dastant kebingungan.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***