Memulai

Jhonatan memasuki Mansion dengan buru-buru, kesabarannya suda di ambang batas dia benar-benar marah dengan tingkah istrinya.

"Dimana ibu? ..dengan nada tinggi penuh penekan dia bertanya dengan pelayan di rumahnya

"Ibu di kamar Tuan..jawab pelayan dengan gugup melihat raut marah Tuan besarnya itu.

Jhonatan meletakan tas kerjanya sembarangan di sofa ruang tamu. Tanpa permisi dia langsung mendorong pintu dengan sekuat tenaga, pintu terbuka dan tampak sang istri dengan muka datarnya duduk santai di pinggir ranjang. Jhonatan menjatuhkan dirinya di sofa, memandang istri penuh amarah.

"Sampai kapan kamu bisa menerima Aprilia di rumah ini, bukankah anak kita bahagia bersamanya?..jhonatan berusaha mengontrol emosinya

"Sampai kapan pun saya tidak sudi punya menantu yang tidak jelas bibit, bebet, bobotnya. saya tidak rela darah wijaya pratama lahir dari perempuan rendah seperti itu, saya suda memberi pilihan kepadanya untuk meninggalkan Bruno dengan tips yang banyak, tapi dengan sok jual mahalnya dia menolak uang itu. dia pikir saya tidak baca gimiknya yang mau menguasai kekayaan wijaya pratama..Shofiana dengan kata-kata yang pedasnya membalas ucapan suaminya.

"Hahaha...dan dengan pikiran sempitmu itu kamu memberi penilaian kepada orang hanya karna latar blakangnya, ingat shof!!JWP group adalah perusahan besar dengan berbagai bidang, apakah kamu pernah berpikir dengan cara apa aprilia menguasai kekayaan Wijaya Pratama group? dan kalau dia bisa menguasainya.. kekayaan itu dia kemanakan, toh dia hanya memiliki bruno dan kita..Jhonatan tetap berusaha meyakinkan istrinya.

"Justru karna kemiskinannya itu makanya dia bersifat tamak dengan harta, kamu lihat sekarang anak kita, semenjak kenal perempuan tak berpendidikan itu dia berani membanta ibunya sendiri, itu yang kau suruh supaya saya menerimanya?? sadar pa kita hanya di kelabuhi wanita miskin itu"....shofiana masi pada pendirianya membentang pernikahan anaknya.

"tapi kamu sadarkan? dengan sifat egoismu itu Bruno memilih kabur dari rumah..anak itu tidak bisa hidup tenang tanpa istrinya, dan dia tidak rela istrinya diperlakukan tidak wajar oleh ibuny sendiri...Jhonatan menyandarkan tubuhnya ke sofa.

"haha...itu tidak mungkin, bukankah memasuki pulau kita ini hanya ada akses khusus? semuanya dijaga ketat..dia di ruang kerjamu bersama istri miskinnya itu, saya suda enek lihatnya"....shofiana dengan melipat kedua tanganya di depan dada menatap sinis ke arah suaminya yang masih sandaran di sofa. dia berpikir keras untuk meyakinkan suaminya untuk memisahkan anaknya dari istri yang tidak pernah sekalipun shofia mengakuinya. dia tidak pernah tau di ruangan kerja suaminya itu memiliki pintu yang langsung terhubung ke trowong bawah tanah dan tembus ke perbatasan pulau flores. yang mengetahui tempat itu hanya Jhonatan dan bruno, trowongan itu dibuat semenjak Jhonatan membangun mansion itu, sebelum menikah sofiana.

"Mereka kabur lewat trowongan di ruangan kerja saya, kamu tahu bawahan saya sudah menunggu di permukaan trowongan semenjak sejam yang lalu, tetapi Bruno dan istrinya belum keluar, atau mungkin mereka suda pergi jauh? karna saya mengetahui prihal ini 2 jam yang lalu"..

Jhonatan hendak melepaskan sepatunya tetapi dikejutkan oleh teriakan histeris istrinya.

"aghhkkk..apalagi rahasia yang kamu sembunyikan dari saya,? kenapa saya baru tahu sekarang mengenai trowongan itu? dan anak itu...ini pasti karna kemauan wanita sialan itu...suruh semua bawahan mu pa, seret wanita itu!! saya sudah peringatkan kamu sebelumnya..wanita itu mau menguasai keluarga wijaya..tunggu kamu miskin"...shofia membuang semua bantal dan selimut di kamar itu, dia benar-benar marah dengan tingkah suaminya yang bertingkah santai tanpa merasa bersalah menyembunyikan prihal trowongan itu.

"Tanpa kamu minta pun saya sudah menyuruh bawahan saya untuk mencari mereka, tetapi karena kamu masih menyalakan aprilia dan mau menyertnya saya akan menelfon bawahan saya untuk menghentikan pencarian, kamu pikir Bruno mau pulang kalau kamu masih egois, dia memilih pergi dan bahagia bersama istrinya dari pada berada di rumah ini..seharusnya kamu sadar dari dulu shofia anak kita bahagia dengan aprilia"...Jhonatan mengambil Hp di atas meja hendak menelfon bawahanya, tetapi ditahan istrinya.

"oke,, kalau memang itu yang membuat Bruno kembali saya tidak menyalakan aprilia, jangan membatalkan pencarian. saya tidak mau bruno pergi pa, saya berjanji mencoba menerima wanita itu" dengan mengepalkan tanganya shofia berusaha tenang, dadanya memburuh dalam hati dia benar-benar marah dengan aprilia, tetapi demi putra semata wayangnya dia berusaha menahan amarahnya..

"Bagus, coba kalau dari dulu kamu begini pasti semua ini tidak akan terjadi..kata jhonatan dan meletakan kembali HP nya...tiba-tiba Handphone berdering, dia menekan tombol hijau pada handphonenya..panggilan terhubung.

"Halo, marko bagaimana?" jhonatan

"Halo bos..mereka suda keluar dari trowongan dan informasi dari pengawal..tadi sore beberapa orang melihat sepasang suami istri jalan di sekitar sini"..jawaban dari telfon.

"semoga saja mereka belum jauh, suruh yang lain langsung ke Bima malam ini, siapa tau mereka mereka suda duluan naik kapal ke bima, karna ini sudah malam kalian tetap di desa itu tetap mencari, utus saja 5 atau 6 orang yang ke bima"...Jhonatan mulai gusar.

"Itu dia kewalahannya boss semua kapal dan perahu yang ada di desa ini suda pada berlayar semua..dan pulangnya palingan jam 04.00 subuh, apakah kami tetap menunggu boss?"..tanya marko

"Astaga..bagaimana ini?? di Bima tidak menerima jet mendarat dadakan, palingan kalau kita minta sekarang mereka izinnya besok pagi..pulanglah marko sisakan 5 pengawal di desa itu..suruh yang lain pulang karna besok pagi kalian langsung ke Bima"..sambungan telfon terputus..jhonatan mengela nafasnya, mengusap kasar wajahnya, dia juga tidak rela anaknya jauh-jauh dari dirinya.

"Bagaimana pa? apa mereka sudah ketemu?"..shofia gusar melihat raut wajah suaminya dia takut terjadi apa-apa dengan putranya.

"Mereka suda tidak ada di desa perbatasan pulau ini..kata pengawal mereka tadi sore sempat di sana di lihat oleh warga desa..besok yang lain langsung ke bima, karna yang dekat dengan pulau kita hanya bima, pasti mereka kesana". Jhonatan berdiri meninggalkan istrinya yang dilanda kegelisaan, dia berjalan ke kamar mandi, membasuh wajahnya dan menggantikan pakyan kerjanya dengan baju tidur..dia keluar kamar mandi melihat istrinya yang mondar-mandir di kamar.

"Udah jangan terlalu khawatir, mereka tidak bisa kemana-mana..yakinlah besok mereka pasti pulang, ayo makan saya suda lapar" jhonatan keluar kamar menuju meja makan..

"Iya pa duluan, nanti saya nyusul"..shofiana berusaha tersenyum..dalam hati dia mengumpat.."Oke aprilia untuk sekarang saya mengalah, tunggu apa yang saya lakukan kalau kau kembali, untung semenjak menikah saya memaksa wanita itu memakai alat kontrasepsi, yah walaupun hanya berlaku 3-5 tahun itu lumayan, biar suaminya mengira dia mandul..lalu melepasnya hahaha" kekhawatiran shofiana pun menghilang dia tersenyum penuh kemenangan.

Di tempat lain(Bhima)

"Pak berapa lama identitas kita selesai di gantikan" tanya bruno kepada pengurus identitas di tempat itu.

"Cuma sejam saja pak, sabar ya!!silahkan tunggu di luar, kalau suda kelar saya langsung panggil bapak lagi!!!"...dengan ramahnya sang pengurus mempersilahkan Bruno untuk meninggalkan ruangan itu..

Disinilah bruno bersama istrinya..dia menggantikan identitasnya bersama sang istri..dia akan meninggalkan tempat itu dengan identitas yang baru.

hay readerq♥️ selamat bergabung di cerita unfadeh ku ini😘😘

Terpopuler

Comments

ms huang

ms huang

nice story!!

2021-07-30

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!