Bab 10..senjata makan tuan

Hari pertama opsek luar ruangan kini sudah usai..semua siswa terlihat merenggangkan tangan karena kelelahan seharian menguras tenaga melakukan berbagai aktivitas.

Sebelum pulang mereka berkumpul terlebih dahulu untuk mendengarkan pengumuman mengenai kegiatan besok.

Ketika semuanya pulang,,caca menemui alfons.

"Pong saya takut nanti semua panitia berselisih karena kejadian tadi..kasihan kaka ekha"...kata caca ketika sudah duduk di sebelah alfons

"Ehh kamu panggil saya apa tadi??..risih telingah saya dengarnya"...alfons berpura-pura cemberut dengan caca.

"Ah itu..kan saya dengar tadi pa devandra memanggil kamu apong,,makanya biar lain dari pada yang lain saya panggil pong saja..keren tau"...kata caca...iya..sekarang Dua orang itu sudah sangat dekat bahkan sering menjahili satu sama lain.

"Keren dari mananya cicak kerdil,,ada-ada saja..saya tidak mau yang itu yang lain saja...atau mending apong sama kaya bang deva"..alfons menggerutu.

"terserah saya dong....ehh kamu sama pa devandra ada hubungan apa sih?? kayanya dekat?...tanya caca.

" ya sudah saya panggil kamu cicak kerdil saja..terlalu bagus kalau kamu di panggil caca"..alfons tidak mau kalah.

"Terserah kamu saja"..kamu belum jawab pertanyaan saya pong"..caca masih penasaran dengan hubungan 2 orang itu.

"Oh itu..bang deva itu anak mama avelia kaka kandung mama saya..yang tadi disebut mama susan oleh bang deva..di tempat kita di flores kan begitu adik atau kakak perempuan dari mama kita itu..kita panggilnya tetap mama..begitu juga dengan papa..adik atau kakak laki-laki mereka kita panggilnya papa juga"...jelas alfons..

"oh begitu..jadi kalian sangat dekat yah"..memangnya kalian asli flores?"...tanya caca masih penasaran.

"Iya cicak..kita asli flores..tapi kakek dan nenek kita duluh pindah kesini,,,kamu kaya wartawan impotemen saja..kepo banget..ayo siswa baru sudah pulang semua..kita ke ruangan panitia sekarang, saya lapar mau cepat-cepat pulang setelah itu"..ajak alfons.

mereka masuk keruangan panitia..terlihat semua panitia ospek berkumpul di situ..alfons dan caca duduk di tempat yang sudah di sediakan...pa deva terpanah melihat penampilan caca yang sudah rapi setelah tadi seperti badut

*Caca sesudah membersihkan diri.

Devandra cepat-cepat sadar dari lamunanya sebelum semua orang tau kalau dia terpanah melihat penampilan caca.

"Selamat sore semuanya..saya meminta kalian berkumpul karena ada hal yang perlu kita luruskan tapi sebelumnya supaya kalian tidak bingung saya akan memutarkan rekaman video kepada kalian semua supaya kalian paham kendala apa yang mesti di luruskan"..kata devandra kemudian memutarkan rekaman CCTV itu di layar proyektor semua panitia serius menyaksikanya..sketika wajah dua orang yang tidak lain ekha dan cristin memucat ketika melihat rekaman mereka yang sengaja menjebak caca tadi pagi.

"Silahkan jelaskan alasan apa kalian melakukan itu?..Saya rasa dalam aturan kepanitiaan kemarin tidak seperti itu..apa kalian ada dendam pribadi kepada siswa baru ini?"..tanya devandra penuh slidik.

"Maaf pa..itu apa..eee apa,, pa tadi saya hanya mengikuti suruhan ekha pa...iya pa dia yang minta saya..lihat di video dia membisik ke arah saya"..cristin brusaha membela dirinya dengan gugup.

"He bukannya kamu senang melakukannya..kalau kamu tidak mau juga saya tidak paksa"..ekha mulai emosi dengan jawaban cristin.

"Cukup..saya hanya mau kalian menjelaskan apa maksud kalian melakukan itu pada siswa baru..kalau kalian ada maslah pribadi selesaikan baik-baik dan jangan sampe bawah di lingkungan sekolah..kalau ini terulang saya akan mengeluarkan kalian dari kepanitiaan..saya tidak mau ada yang tidak profesional dalam melakukan tugasnya hanya karna masalah pribadi"..tegas devandra

"Baik pak, maaf atas kesalahan yang kami lakukan ini🙏"..cristin dan ekha menunduk.

"ko jadi begini sih...tenang ekha masi banyak cara lain buat si songong itu ..batin ekha menenangkan dirinya.

"Oke berdamailah..kalian minta maaf dengan anak itu"..pinta pa devandra

"Tapi pa"...protes ekha

"tidak ada tapi-tapian..atau kamu saya keluarkan"..potong devandra.

"Tidak apa-apa pa..lagian ini juga bagian dari pembinaan mental kami..saya tidak kenapa-napa ko pa"..cegah caca yang tidak tega sampai ekha tersisikan hanya karena masalah yang dia anggap sepeleh.

"Bukan begitu de..kami hanya profesional sesuai aturan kepanitiaan...wajar dia minta maaf supaya tidak melakukan hal semena-mena lagi kedepanya"..selo menjelaskan ke caca maksud mereka...dalam hati dia memuji ketulusan caca.

"Ya sudah kaka ekha yang terhormat bisa kan minta maaf sekarang...kita lapar mau cepat-cepat pulang..apalagi bekal caca tadi di buang di tong sampah oleh kalian"..alfons tidak mau kalah..dia tau dari duluh ekha suka dengan devandra abang sepupunya itu..

"Pong-pong jangan kelewatan,,kasihan kaka ekha"..bisik caca dengan alfons,,tapi masih di dengar oleh devandra..dia semakin mengagumi sikap caca..

"Caca maafkan saya..saya berjanji tidak melakukan ini"..ekha memegang kedua tangan caca,,sontak caca melepaskanya karena kaget..namun beberapa saat di memegang tangan eka kembali.

"ka ekha tidak apa-apa..saya tidak marah ko ..sudah ya ka saya sudah memaafkan kaka eka"...caca mencoba menenangkan ekha..dia tidak tega dengan ekha.

"sudah kan minta maafnya?..apa kami boleh pulang pak?"..tanya alfons sengaja menghentikan drama ekha.

"Oke pahlawan kesiangan,,kalian boleh pulang"..kata pa devandra menyindir alfons.

"Trima kasih pa,,kami permisi pulang duluan"..pamit caca yang dibalas senyum oleh devandra...ekha yang melihat itu terbakar emosi..selama ini deva tidak pernah sekalipun melirik bahkan tersenyum ke arahnya.

"Jaga mata woi" bisik alfons dengan kaka sepupunya sebelum dia keluar..devandra terkekeh dengan tingkah adik sepupunya itu.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***