bab 4

Waktu terus berjalan, 2 tahun setelah kabur dari kediamannya, tomi dan istri mulai terbiasa dengan kehidupan mereka yang baru. Kebahagian mereka semakin lengkap semenjak kelahiran seorang putri yang di beri nama Chasandra Wirawan...putri kecil yang kerap di panggil caca itu kini usianya genap 6 bulan. kehadiran sosok caca membuat sang ayah tomi wirawan semakin semangat bekerja demi membahagiakan dua wanita yang dia cinta.

"Sayang,, saya berangkat kerja dulu yah"...tomi mencium kening sang istri, lalu beralih pada sang buah hati dalam gendongan sang istri..

"caca,,papa kerja dulu yah..jangan rewel kasihan mama"...tomi berkali-kali mencium putri kecilnya yang membuat caca berceloteh mungkin gerah dan risi dengan kelakuan ayahnya itu, namun justru membuat tomi tertawa.

"Sayang jaga caca baik-baik,,kalau ada apa-apa hubungin saya secepatnya"..perintah tomi sebelum berangkat.

"pasti sayang, udah berangkat nanti kamu terlambat..hati-hati kerjanya ya papa, caca dan mama menunggumu di rumah"..sahut tasya sambil menirukan suara anak-anak, dia mencium punggung tangan suaminya sebelum sang suami berangkat...tomi melambaikan tangannya dan berjalan meninggalkan rumahnya.

Sedangkan di belahan pulau lain, sofia tidak pernah tenang setiap hari dia terus menyesal dan merutuki dirinya,, seandainya dia bisa mengontrol emosi dan egoisnya semua pasti tidak akan terjadi,, karena sekeras apapun dia membentang pernikahan sang anak yang justru membuat Bruno anak semata wayangnya itu memilih meninggalkanya..harusnya dia dulu mengikuti perkataan sang suami,,tapi apa daya semua sudah terjadi.. 2 tahun bruno meninggalkan rumah tanpa memberikan kabar..semua pengawal yang mencarinya selama 2 tahun tidak menemukan hasil apa-apa..pergantian identitas bruno di tutup rapat-rapat oleh pengurus identitas di Bima atas permintaan Bruno dengan alasan orang yang mencari mereka adalah orang yang mau merebut semua hartanya dan bahkan berencana membunuh bruno dan istrinya jika mereka tidak menyerahkan hartannya...dengan rasa kemanusiaan si pengurus identitas tentu mematuhi permintaan bruno..apalagi ke esokkan paginya setelah pergantian identitas itu belasan pengawal yang di ketuai marko menggeledah kantor itu,,siapa sangka orang itu adalah suruhn sang ayah dari kliennya tadi malam..dengan gugup pengurus identitas itu memberikan kesaksian bahwa kemarin mereka tidak ada klien yang mengurus pergantian identitas...Setelah hari itu semua suruhan jhonatan hanya terpencar mencari Bruno di setiap plosok Bima..

Shofia mondar-mandir di ruang tamu, terkadang dia memukul meja dan mengusap wajahnya karena menyesal dan marah.

Jhonatan menghampiri sang istri, dia juga prihatin dengan keadaan sang istri yang terus merutuki dirinya hampir tiap hari.

"Shof berhenti seperti ini, Bruno sedang menata hidupnya sebelum kembali ke rumah ini,,dia juga pasti merindukan kita..saya mengerti dengan penyesalan kamu,,tapi kamu harus yakin bruno dan aprilia pasti akan pulang sejauh mana dia pergi,, kita tetap rumah tempat dia dan istrinya pulang"...jhonatan mengusap punggung istrinya..

"Harusnya duluh saya mendengarkan kamu pa..ini sudah 2 tahun, saya tidak yakin bruno mau pulang dia pasti sangat membenci ibunya sekarang"...shofia mulai terisak, dia benar-benar terpukul semenjak kabar bruno tidak di temukan, dia mulai sadar dari keegoisanya itu..

"Jangan bicara seperti itu,,bruno tidak pernah membenci kita..dia hanya butuh waktu untuk meyakinkan kita dan menata dirinya"..jhonatan memeluk istrinya dan memberi kekuatan kepada sang istri untuk berhenti menyalahkan dirinya.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!