Selong, Lombok timur

Selong merupakan sebuah kota yang terletak di lombok timur, kota yang mempunyai berbagai macam wisata itu adalah tempat yang dipilih bruno dan istrinya untuk memulai hidup baru. iyaa,, dengan identitas yang sudah di ganti " Tomi wirawan dan anastasya wirawan nama yang sudah di ganti itu mampu mengelabuhi pencarian sang ayah untuk menemukan mereka kembali..

Uang yang cukup mereka sediakan mampu membeli sebuah rumah kecil dengan memiliki 2 kamar tidur, ruang tamu, ruang makan dan dapur..Sang suami mencari pekerjaan untuk bertahan hidup..dengan modal penempuan pendidikan sampai S2 membuat bruno yang sudah diganti menjadi tomi itu mendapat posisi manajer marketing di perusahaan cemerlang pratama kota selong. tanpa mereka sadari nama Pratama di ujung perusahaan itu merupakan perusahaan milik sang ayah..Sedangkan sang istri yang pandai memasak membuka usaha warung makan kecil di rumahnya..Membuat pendopo kecil di depan rumah dengan, 2 meja kecil beserta kursinya dan satu steling yang menjejerkan berbagai menu makanannya.

Dengan wajah cerahnya sang suami pulang kerumah, memanggil istri tercintanya yang sedang berkutat menata berbagai makanan jualanya di steling yang diletakan di depan rumahnya itu

"hy,, anastasya ku..bagaimana hari ini rame?"..Bruno terkekeh mengingatkan kembali usaha mereka membiasakan memanggil nama baru itu.

"Sore Thom, Puji Tuhan hari ini lumayan rame, tau sendirikan gimana ibu titin tetangga kita sebagai ketua ibu-ibu sosialita komplex ini? dia yang bantu promosi dengan teman-temannya..terus kamu gimana apa hari ini ada kabar baik tentang lamaran pekerjaan mu?"..anastasya mencuci tangannya menghampiri sang suami, mencium punggung tangannya...tomi mengangguk dan membalas mengecup kening istrinya..

"Iya sayang, saya diterima bekerja di Cemerlang pratama sebagai manajer marketing,...ayo masuk saya lapar"...tomi merangkul pundak istrinya

"Sykurlah..akhirnya kamu diterima kerja juga tom..saya senang sekali...ayo duduk dulu saya siapkan dulu makannya..kamu mau lauk apa?"..anastasya mengambil makan dan sayur untuk suaminya..

"Tempe kayanya enak sayang..kamu suda terbiasa yah makanan pedas ala-ala lombok hhaha"..tomi menyodorkan piring makanya ketika tasya mengambil tempe untuknya.

"kamu kan tau tom posisi kita di mana?..lombok yang terkenal makannya pada pedas-pedas, jadi kita juga harus menyesuaikan, tapi di warung banyak yang minta menyediakan makanan khas folres loh, mereka ketagihan ketika kemarin saya memberi mereka mencoba makanan khas kita..hehe"...anastasya duduk di sebalah suaminya mulai menyuapkan makan ke mulutnya.

"Iya sayang, tempat ini unik, makanan khasnya pada pedas-pedas sesuai nama tempatnya lombok...syukur kalau banyak yang minat makanan khas kita juga sayang,, kamu siap saja di warung muda-mudahan laris terus"...tomi menghabiskan makanannya meneguk segelas air, lalu membantu sang istri membersihkan meja makan..aktivitas singkat yang sering dilakukannya itu, membuat istrinya tersenyum sambil geleng-geleng kepala..dari dulu tomi selalu membantu istrinya membereskan meja makan ketika selesai makan, anastasya selalu melarangnya tapi dia tak memperdulihkannya, namun itu membuat sang ibu justru menyudutkan menantunya itu, karena menurut ibunya anaknya tidak wajar melakukan itu. tapi dengan keras kepala anaknya itu mengabaikan setiap kata-kata pedas sang ibunya.

mengingat sang mertua membuat anastasya menghentikan aktifitasnya.

"Sayang, ibu sama ayah gimana kabarnya ya? saya kangen mereka"..tasya menoleh kearah suaminya yang mengantarkan piring bekas makanan mereka ke wastafel.

"nanti kita bahas, bereskan cuci piring mu, saya tunggu di ruang tamu..atau mau saya bantu?"..tawar tomi kepada istrinya.

"kamu tunggu saja de ruang tamu..ini tidak banyak, nanti saya susul"..tasya melanjutkan mencuci piring kotor bekas makanan mereka.

*Diruang tamu*

"Tasya kita sudah tekat untuk mengawal semuanya di sini, kita pasti pulang tapi ini beluma waktunya, saya tau ibu belum sepenuhnya menerima kamu kita sudah berusaha selama 2 tahun membujuknya untuk menerima kamu sebagai istri saya, tapi hasilnya masih samakan? apalagi sekarang cuma sebulan kita pergi dari rumah, ibu itu pendendam pasti dia menyalakan kamu atas kejadian ini, jadi tetaplah seperti ini di sini, ketika kita sudah mempunyai anak kita pulang mengabari orang tua ku...jika ibu masih menolaknya toh kita tinggal pulang lagi ke sini iya kan?"...tomi meyakinkan istrinya dan menggenggam tangannya..

ketika sang suami menyebut anak, tasya mulai piluh dia bingung untuk mengatakan yang sebenarnya kepada sang suami..dia bertekat untuk jujur kepada tomi apalgi mereka jauh dari mertuanya itu jadi tidak apa-apa kalau dia mengatakan sekarang kepada tomi, batin tasya.

"Thom,, maaf sebelumnya tapi saya berharap kamu tidak marah sama saya"...tasya membuang kasar nafasnya berusaha untuk tetap tenang..tomi mengerutkan dahi melihat tingkah istrinya, dia yakin pasti ada hal penting yang di sembunyikan sang istri..Dia berusaha tetap tenang menunggu istrinya melanjutkan pembicaraanya.

"Maaf selama ini saya menutupi ini dari kamu,, setelah menikah 2 tahun yang lalu saya memaki alat kontarasepsi untuk menundah kehamilan, saya memiliki alasan mengapa saya melakukanya sayang, kamu jangan marah yah!!?"..tasya menunduk menunggu reaksi suaminya itu.

"Bukan memiliki alasan namanya kalau ibu yang meminta itu, kamu lebih memilih takut dengan ibu dari pada memiliki anak dari saya, yang pasti tidak ada alasan apapun dari ibu untuk memisahkan kita jika kita memiliki buah hati"...nadah suara tomi melemah dia benar-benar kecewa dengan istrinya yang tidak mau jujur tentang hal itu dari awal, namun mengingat kerasnya sang ibu menolak pernikahan mereka membuat dia sadar, sang istri juga pasti tertekan saat itu...dia menyandarkan tubuhnya ke sofa, sang istri masih menunduk, walaupun dia tidak mengatakan dia melakukan itu karna perintah sang mertua, karena dia takut tomi semakin benci kepada ibunya, tapi tak disangka sang suami sudah menebaknya..tomi melirik kearah istrinya, dia mengangkat tanganya dan mengisyaratkan kepada istrinya untuk mendekat, tasya pun menurut walaupun hatinya tidak tenang..tomi memeluk pinggang istrinya dari samping.

"Sandar di bahu saya.., sekarang saya butuh ketenangan.. walaupun sedikit kecewa sama kamu tapi saya tau kamu juga tertekan dengan semua itu..toh alat itu bisa dilepas kan?"...tomi mencium puncuk kepala istrinya dan menghirup aroma rambut sang istri.

"Kita Ke puskesmas saja dulu besok untuk bertanya kepada perawat, soalnya alat kontrasepsi yang saya gunakan itu berjangka 3-5 tahun, apa bisa di lepaskan memang sebelum mencapai 3 tahun"..tasya membalas memeluk suaminya.

"Baiklah, yah walaupun tunggu sampai 3 tahun juga tidak apa-apa lagian tinggal beberapa bulan lagi kita genap 3 tahun menikah, saya juga tidak mau kamu kenapa-napa kalau melepaskan alat itu sebelum waktunya...kita juga bisa mengumpulkan uang selama bebarpa bulan ini ke depan sebelum kamu hamil"...tomi mengusap perut rata sang istri..

"Trima kasih sayang atas pengertianya"...tasya mencium pipi suaminya berkali-kali...tomi tersenyum, dia gemes melihat tingkah laku istrinya.

"haha,, jangan menggoda saya tasya..ayo tidur saya besok mulai kerja"..tomi mencubit hidung istrinya, dan tiba-tiba menggendongnya kemar..tasya kaget dan kemudian tertawa karena di gendong dadakan oleh suaminya..

reader ku ini masih tahap awal yach..jangan bosan dengan cerita unfadeh ini...salam kenal dari author😘🙏

Terpopuler

Comments

Mel Rezki

Mel Rezki

masih like Thor. Lombok ny indah kebangetan🥰😍

2021-07-30

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!