Tujuan

...***...

"Pertama, aku tidak mencintainya, kedua kami tidak akan balikan, ketiga, aku jijik dengannya yang sama dengan mu, terlalu menggilai uang."

Oh? Jadi dia tidak akan kembali dengan mantannya? Ah, meskipun aku ragu sih. Baiklah, seenggaknya dalam posisi ini aman untuk waktu dekat. Aku tidak perlu khawatir untuk di tendang.

"Eh, tapi aku dan dia berbeda loh. Kami memang sama-sama menginginkan uang, tapi caraku tulus, dan dia mengkhianati anda. Jadi menurut anda, di antara kami mana yang lebih baik?"

"Membandingkan dua hal buruk tidak akan membuat salah satunya menjadi baik." Kata Devan bangkit berdiri.

"Ya ampun, kalimat mu itu salah suami ku. Bagaimana bisa, aku yang baik, kalem dan polos ini adalah hal yang buruk. Ck... Ck... Ck kejam sekali..."

"Ya, hal buruk yang membawa bencana."

Liz tersentak halus, namun seketika dia tersenyum miring penuh maksud tanpa Devan sadari. "Ya benar..., aku memang adalah bencana untuk kehidupan mu, ben... " Liz langsung tersadar sebelum dia mengatakan hal yang lebih jauh lagi.

"Tidak masalah, aku tau kau adalah bencana, karna itu aku memungutnya, aku suka tantangan." Devan berjalan pergi ke kamar mandi.

Liz memegangi dadanya, jantungnya berdegub begitu kencang, bukan karna dia baru saja berdekatan dengan Devan. Hanya saja dia hampir  membocorkan tujuannya.

Bersabar lah Liz, semua akan tiba pada waktunya, waktu yang aku tunggu-tunggu, dan semuanya akan baik-baik saja. Mama..., lihatlah perjuangan putri mu dari atas sana, demi membalaskan keadilan untuk mu.

Pagi ini juga sama seperti pagi biasanya. Liz menyiapkan sarapan untuk Devan. Dan Devan kemudian berangkat ke kantor, meski ini sudah pukul 10 pagi. Tapi kali ini, Liz tidak ikut ke kantor. Dia hanya diam di rumah, mungkin?

Di dalam mobil Devan melihat sebuah gelang di tangannya,

itu adalah gelang yang dulu sempat Tuan berikan pada nona Grisha. Bagaimana mungkin ada pada tuan lagi? Nona Grisha mengembalikan nya kemarin? Pasti begitu. Apa aku tanya hal yang terjadi kemarin?

Batin Vin yang diam-diam memperhatikan gelang itu.

"Kau ingin bertanya apa yang Grisha ingin bicarakan dengan ku bukan? Vin, harusnya kau sudah mengerti, inti dari semua itu dia hanya ingin aku kembali padanya, atau dia yang mengemis kembali pada ku. Ya dengan sedikit memori-memori lama yang dia ungkit." Kata Devan sebelum Vin sempat bicara.

Tuan Devan itu mengerikan, entah darimana dia mendapat bakat seperti itu. Kharisma yang dia miliki jelas berbeda dari CEO lainnya.

Batin Vin, dia menghela napasnya lega. Saat ini dia semakin yakin telah mengabdikan dirinya pada orang yang benar.

"Lalu? Apakah tuan muda menerima kembali nona Grisha?"

Flashback:

Pertanyaan itu kembali mengingatkan Devan pada hari itu. Setelah Grisha menutup pintunya, Grisha langsung memeluk Devan erat. "Devan..., akhirnya aku bisa memeluk mu lagi. Aku merindukan mu, kau tau betapa aku merindukan kehangatan ini? Aku sangat merindukannya...," kata Grisha dengan suara hangat dan juga lembut.

Devan hanya diam saja, tidak menolak dan juga tidak memeluk Grisha kembali. Dan Grisha cukup kecewa dengan respon Devan. Dia pikir Devan akan tersenyum dan memeluknya hangat seperti dulu.

"Bukan kah kau yang melepas pelukan yang baru kau sebut hangat itu? Demi pelukan bersama orang lain?" Mata Devan sendu, dia cukup terluka pada masa itu. Ingatannya kembali terkuak luka hatinya juga kembali terbuka, dikhianati oleh orang yang sangat dia cintai pada masanya, pasti benar-benar sangat menyakitkan.

Grisha menatap Devan. "Itu tidak benar Dev, itu ga bener, aku cuma cinta sama kamu. Pada waktu itu aku juga terpaksa, aku pura-pura jadian sama Reno karna paksaan Papa aku, Papa bilang kalo Reno mau ngasih dia modal, dan akhirnya karna itu Perusahaan Papa naik. Sekarang aku sadar, meski Papa udah kaya dan jadi seorang Presdir, hati ku tetap kosong. Karna kamu yang mengisinya sudah pergi."   Tangan Grisha memegang kedua pipi Devan. Tatapan Grisha sangat lembut dan menghangatkan, senyuman dari bibirnya yang manis terlukis begitu indah. Wajah cantik dengan ekspresi selembut itu, itulah yang selalu Devan rindukan sejak dulu.

Devan juga menyentuh tangan Grisha lembut. Grisha tersenyum bahagia, wajahnya berseri, dia pikir Devan akan kembali menerimanya. Tapi sayang, Devan menepis tangan Grisha dan mendorongnya hingga jatuh ke lantai? Apa Devan menolongnya? Oh tidak, bagaimana mungkin Devan menolong wanita ular itu. Bahkan Devan sama sekali tak terlihat menyesal, melakukan kekerasan pada wanita yang pernah atau masih dia cintai itu?

"Cih, kau benar-benar rendahan, Apa kau pikir aku akan terjebak lubang yang sama dua kali? Apa menurut mu Devan Arkasa sebodoh itu, Grisha Venofin?" Devan duduk di kursinya, tepat di depannya sudah ada Grisha yang terduduk di lantai.

"Aku tau aku yang dulu salah, tapi ku mohon percayalah pada ku Dev, aku melakukan semuanya karna terpaksa. Aku di paksa untuk bertunagan dengan Reno, karna Papa ingin memanfaatkan Reno untuk bisnisnya." Teriak Grisha dengan air mata yang sudah membanjiri wajahnya.

"Oh, jadi kesimpulannya kau datang kemari untuk merayuku dengan suruhan Papa mu karna dia ingin memanfaatkan aku dalam keuntungan bisnisnya, begitu?   Memperlakukan ku seperti Reno? Jangan bodoh, aku tidak sepayah dia."

"Engga, gak gitu Dev. Papa kali ini tulus sama kamu, dia beneran tulus ingin kamu jadi menantunya, bukan karna bisnis dan nama belakang mu, karna Papa tau, kalau aku sangat mencintai mu. Selama ini Papa sendiri yang melihat aku menjalani hidup dalam penderitaan karna berpisah dengan mu. Dev...,  aku mohon, kasih aku kesempatan sekali lagi. Aku akan perbaiki semuanya, aku bakal buktiin kalau papa ga bersalah, jadi izinin aku buat berjuang sekali lagi yaaa? Izinin aku buat bersaing sama dia, perempuan di depan sana."

"Terserah kau saja, asal persaingan yang kau katakan tidak melukainya." Devan menatap Grisha dingin, namun tidak menusuk.

"Terima kasih Dev..., aku akan berjuang untuk merebut kembali hatimu, seperti yang aku lakukan dulu." Grisha tersenyum begitu lembut, wajahnya berseri hangat. Entah kisah yang dia ceritakan itu asli atau palsu, tak ada yang tau.

Flashback selesai

"Jadi anda ingin memberikan Nona Grisha kesempatan kedua? Untuk kembali masuk ke dalam hati anda?" Tanya Vin sedikit bingung, dia juga agak tidak menyangka.

"Tentu saja tidak. Aku bahkan tidak perduli dia mau mati atau hidup." Jawab Devan jelas.

"Lalu? Untuk apa anda mengizinkan dia melakukan persaingan dengan Nona Liz?"

"Akhir-akhir ini aku sangat bosan dengan kehidupan kantor. Aku butuh hiburan, dan hiburannya adalah mereka berdua, mainan yang aku mainkan. Permainan menarik yang di perankan oleh artis maniak uang dan wanita ular dengan segudang cara liciknya, keduanya sama-sama memiliki wajah polos dan mencintai uang. Aku lumayan tertarik melihat, bagaimana mereka berdua akan bersaing memperebutkan posisi ini."

Pada akhirnya tuan muda benar-benar membalas perbuatan Nona Grisha, dan sungguh menjadikan Nona Liz mainan.

Tring!

Tiba-tiba sebuah pesan masuk di ponsel Devan menghentikan pembicaraan keduanya.

Tuan muda, saya mengikuti nona muda. Dan dia pergi ke rumah sakit, selama saya memperhatikannya, nona muda selalu memegangi dagunya dan terus bergumam soal rahang dan patah.

...***...

Terpopuler

Comments

Katherina Ajawaila

Katherina Ajawaila

kasisn juga Liz, malu mengakuin akhirnya rugi sendiri, untung ngk mencon. 🥺🥺🥺🥺

2023-04-21

0

Gina Savitri

Gina Savitri

kapan liz ketemu papanya tara, biar akhirnya tara tau liz anaknya dan liz nggak ada niat buat jahatin devan lagi malah bahagia sama devan jadi suami istri sebenarnya 😎

2021-06-24

2

My_ChA

My_ChA

si Vin lupa apa gmn ya, sifat Devan tuh y warisan dr opa Nathan dan Daddy Arfen lah. kn kangen sm kenarsisan mereka

2021-06-24

1

lihat semua
Episodes
1 Rencana Balas Dendam
2 Gagal deh...,
3 Kesepakatan
4 Berhasil kok!
5 Hari Pertama
6 Mainan Baru
7 Pulang
8 Datang ke kantor
9 Ikuttt
10 Bertemu Mantan Devan
11 Gadis polos yang tertindas~
12 Mantan
13 Surat Berharga Liz~
14 Alasan~
15 Tujuan
16 Rumah Sakit
17 Tanda tangan kontrak
18 Makan siang
19 Sumber Informasi Liz
20 Gengsi membuat mu lapar~
21 Kehilangan Hal yang berharga
22 Angkuh nya dia
23 Kenza
24 Jemputan Malam~
25 Tidak jelas
26 Bekerja
27 Suara Hati Liz
28 Suara Hati Liz #2
29 Sia-sia
30 Oh?
31 Kumat
32 Mulai menyadarinya, Bisakah jadi awal baru?
33 Maya~
34 Tau
35 Ini... saatnya kan?
36 ...
37 Pertemuan yang tak terduga
38 Panggil...
39 Kunjungan
40 Pertemuan yang di bayangkan
41 Hati-hati
42 Undangan
43 Hmmmm
44 Cekrek!
45 Kok bisa?
46 Liz...
47 Pagi gelap atau cerah?
48 Viral~
49 Klarifikasi
50 Apa rencana Kenza?
51 Pilih Gaun~
52 Dalang
53 Seandainya
54 Tamu!
55 Aku berbohong
56 Di luar dugaan!
57 Anna #1
58 My Mine!
59 Surat.
60 Berpisah
61 Vasa POV
62 Love is gone
63 Resepsinya hari ini!
64 Akhirnya!
65 Kejutan!
66 Kehilangan Deyna selamanya!
67 Masuk Ke Kediaman Arkasa
68 Rencana Liz!
69 Kecurigaan Tara!
70 Vasa hilang!
71 Arkasa Family
72 Belum saatnya
73 Dede!
74 Berita Bahagia
75 Devan Gak waras
76 Kembalinya Anna
77 Puncaknya!
78 Puncaknya (2)
79 Kemana?
80 Percobaan memenangkan hati Liz!
81 Telepon!
82 Akhirilah Ken!
83 Time to Ayah dan Anak
84 Belum pulang
85 END
86 Diary Dinda: I'm Heroine!
87 Ayo Move On Suamiku!
88 Shiren Arkasa Story
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Rencana Balas Dendam
2
Gagal deh...,
3
Kesepakatan
4
Berhasil kok!
5
Hari Pertama
6
Mainan Baru
7
Pulang
8
Datang ke kantor
9
Ikuttt
10
Bertemu Mantan Devan
11
Gadis polos yang tertindas~
12
Mantan
13
Surat Berharga Liz~
14
Alasan~
15
Tujuan
16
Rumah Sakit
17
Tanda tangan kontrak
18
Makan siang
19
Sumber Informasi Liz
20
Gengsi membuat mu lapar~
21
Kehilangan Hal yang berharga
22
Angkuh nya dia
23
Kenza
24
Jemputan Malam~
25
Tidak jelas
26
Bekerja
27
Suara Hati Liz
28
Suara Hati Liz #2
29
Sia-sia
30
Oh?
31
Kumat
32
Mulai menyadarinya, Bisakah jadi awal baru?
33
Maya~
34
Tau
35
Ini... saatnya kan?
36
...
37
Pertemuan yang tak terduga
38
Panggil...
39
Kunjungan
40
Pertemuan yang di bayangkan
41
Hati-hati
42
Undangan
43
Hmmmm
44
Cekrek!
45
Kok bisa?
46
Liz...
47
Pagi gelap atau cerah?
48
Viral~
49
Klarifikasi
50
Apa rencana Kenza?
51
Pilih Gaun~
52
Dalang
53
Seandainya
54
Tamu!
55
Aku berbohong
56
Di luar dugaan!
57
Anna #1
58
My Mine!
59
Surat.
60
Berpisah
61
Vasa POV
62
Love is gone
63
Resepsinya hari ini!
64
Akhirnya!
65
Kejutan!
66
Kehilangan Deyna selamanya!
67
Masuk Ke Kediaman Arkasa
68
Rencana Liz!
69
Kecurigaan Tara!
70
Vasa hilang!
71
Arkasa Family
72
Belum saatnya
73
Dede!
74
Berita Bahagia
75
Devan Gak waras
76
Kembalinya Anna
77
Puncaknya!
78
Puncaknya (2)
79
Kemana?
80
Percobaan memenangkan hati Liz!
81
Telepon!
82
Akhirilah Ken!
83
Time to Ayah dan Anak
84
Belum pulang
85
END
86
Diary Dinda: I'm Heroine!
87
Ayo Move On Suamiku!
88
Shiren Arkasa Story

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!