Ara lie sedang bersantai di tepi danau teratai di kediaman nya sambil meminum teh dan cemilan kue bulan, sambil memikirkan bisnis yang akan ara lie jalan kan, menghitung segala keuntungan yang akan dia dapatkan nantinya hal itu membuat ara lie tersenyum bahagia walau hanya baru memikirkan nya saja
seorang pelayan datang menghampiri ara lie
"salam yang mulia putri mahkota semoga panjang umur" salam sang pelayan
"iya ada apa" tanya ara lie datar
"mohon ampun yang mulia atas kedatangan hamba yang mengganggu waktu luang anda" kata pelayan itu
"iya tidak masalah" singkat ara lie
"hamba di perintahkan langsung oleh yang mulia ratu untuk mengundang anda meminum teh bersama di kediaman ratu" kata pelayan itu
" baik lah aku akan segera ke sana" ara lie berfikir ini adalah kesempatan yang bagus untuknya karna dia bisa mengetahui langsung bagaimana kedekatan ratu dan juan xi selama ini, ara lie berjalan menuju kediaman ratu yang di tuntun oleh pelayan tadi, terlihat banyak kediaman di sana karna raja memiliki 7 selir di dalam harem nya, ara lie ber paspasan dengan salah satu selir di tengah perjalanan nya
"salam yang mulia selir semoga panjang umur" ara lie memberi salam
"salam putri mahkota, hendak kemana kah putri ini?" tanya selir itu
"hamba di undang oleh yang mulia ratu untuk datang kekediaman nya yang mulia' jawab ara lie
"oh begitu, silahkan lanjutkan perjalanan anda putri, saya permisi" selir itu berlalu pergi, ara lie melanjutkan perjalanan nya lagi
" salam yang mulia ratu semoga panjang umur dan selalu di berkati" ara lie memberi salam saat sampai di kediaman ratu, ternyata ratu sedang tidak sendiri melainkan bersama dengan putri Ana lie, putri Ana lie memandang sinis Ara lie, tapi di acuhkan ara lie
"siapa yang menyuruhmu berdiri" sinis putri ana lie yang melihat Ara lie berdiri
"hamba yakin yang mulia ratu tidak akan tega melihat menantunya duduk terlalu lama benar kan yang mulia" jelas ara lie sambil melihat ke arah ratu
"sudah lah putri ku, mungkin putri mahkota tidak mendalami tata krama dengan baik" sindir sang ratu
Ara lie merasa undangan saat ini tidak sesederhana yang di bayang kan, terlihat jelas putri ana lie dan ratu sedang bersekongkol
"mohon ampuni putri ini yang mulia ratu, tapi bukan kah yang mulia ratu adalah wanita yang bijaksana sehingga kesalahan kecil hamba ini bukan lah yang perlu anda risau kan" ara lie tak mau kalah
"lihat lah ibu ratu bukan kah dia sangat tidak sopan" rengek putri ana lie
"putri jaga sopan santun mu, bukan kah aku mengundang mu kemari untuk dapat menghargai ku, bukan untuk menentang ku!" marah ratu ke ara lie
"mohon ampun yang mulia namun di mana letak kesalahan hamba" balas ara lie lagi
"dia harus di ajarkan tentang tata krama ibu ratu" rayu putri ana lie kepada ratu
"kau benar putri ana lie, kau memang menantu yang aku idam idam kan bukan seperti wanita itu yang tidak memiliki sopan santun" ucap ratu membuat ara lie mulai geram
juan xi sedang berjalan jalan di kediaman nya namun tidak mendapati ara lie sama sekali, dia menanyakan hal itu kepada pelayan yang ada di kediaman, ternyata ara lie sedang berada di kediaman ratu hal itu membuat juan xi cemas lalu menyusul kesana, benar saja juan xi mendengar tentang pertengkaran mereka
"maaf yang mulia bukan kah hamba sudah kemari sesuai undangan dari yang mulia" ara lie masih mencoba bersabar
"lancang kau putri mahkota!" teriak ratu, juan xi tidak tinggal diam saya mendengar ara lie di bentak oleh ratu, dia langsung masuk dan menarik ara lie untuk keluar namun di cegat oleh putri ana lie
" kakak juan xi bukan kah tidak sopan jika kakak tidak memberi salam kepada ratu dan langsung membawa putri mahkota pergi" sambil memegang tangan juan xi namun di tepis oleh juan xi
"dia tidak di sambut dengan baik di sini, dan kau (sambil menunjuk Putri Ana lie) di mana tata krama mu, aku putra mahkota bukan kakak mu!" juan xi dingin dengan tatapan membunuh
"putra ku, putri ana lie hanya mengingatkan mu tentang kesopanan kau tidak perlu se marah itu kepadanya bukan" ucap ratu membela putri ana lie
"yang mulia jika kau tidak bisa mengajari putri mu ini sopan santun jangan pernah mengajari orang lain" juan xi semakin datar
"mohon ampun yang mulia tapi putri mahkota tadi bersikap sangat tidak sopan kepada ibu ratu" jelas putri ana lie
"putri mahkota tidak butuh di ajarkan sopan santun oleh kalian aku sendiri masih hidup" juan xi marah langsung berlalu pergi meninggalkan kediaman ratu
"lihat yang mulia, bahkan putra mahkota sangat melindungi wanita jal**g itu di hadapan yang mulia" rengek putri ana lie
"sudah lah kita fikiran saja rencana kita" kata sang ratu sambil menatap pintu keluar
Ara lie bersyukur karena juan xi datang tepat waktu, dia sudah merasa sangat geram dengan dua wanita ular itu
"terimakasih" ara lie tulus
" lain kali tidak usah menemui mereka lagi" juan xi datar
"bagaimana aku bisa menolak ajakan mereka juan xi, ratu yang mengundang ku tadi" Ara lie kesal
"kau tolak saja" enteng juan xi
"semudah itu" ara lie menatap juan xi tak percaya, tapi juan xi hanya diam saja pandangan nya juga datar, dugaan ara lie semakin kuat bahwa hubungan di antara ratu dan juan xi memang tidak baik.
" sebenarnya bagaimana hubungan kau dan ratu juan xi?" ara lie bertanya saat sudah di kamar mereka
"kau ingin tau" ucap juan xi
"iya sungguh aku sangat penasaran" ara lie bersemangat
"kau tak perlu tau, yang perlu kau tau, kau jangan berdekatan dengan ratu maupun putri ana lie" jelas juan xi datar
"memang susah berbicara dengan es balok" gerutu ara lie lalu meninggalkan juan xi
ara lie duduk di belakang kediaman, san san datang menghampiri nya untuk mengantarkan kue bulan kepada nya
"san san bagaimana?" tanya ara lie
"bagai mana apanya yang mulia" san san bingung
"informasi yang ku minta pada mu" kata ara lie
" oh tentang itu, saya mendengar dari koki kerajaan yang telah bekerja sedari yang mulia putra mahkota kecil, bahwa yang mulia putra mahkota dan ratu tidak memiliki hubungan yang baik yang mulia" jelas sansan
"lalu" ara lie semakin penasaran
"sebenarnya yang mulia putra mahkota bukan lah anak dari ratu yang mulia" jawab san san
"benarkah, terus" ara lie semakin tertarik mendengar cerita dari san san
"iya, putra mahkota adalah anak dari mendiang ratu terdahulu، raja sangat menyayangi mendiang ratu terdahulu sampai saat ini, oleh karena itu raja hanya memiliki satu keturunan yaitu putra mahkota saja"
"teruskan" ucap ara lie
"saat ratu terdahulu masih hidup sebenarnya putra mahkota adalah anak yang sangat periang namun setelah mendiang ratu meninggal sifat putra mahkota menjadi seperti sekarang, semenjak itu pula putra mahkota menjaga jarak dengan semua wanita dan sangat dingin dengan ratu saat ini, ratu sendiri dulu merupakan seorang selir raja, dan juga merupakan sepupu dari sang ratu"
"lanjutkan" kata ara lie
"ratu di angkat setelah mendiang ratu tiada selama 2 tahun karena dia lah yang merawat putra mahkota, namun semenjak ratu diangkat kedekatan putra mahkota dan ratu semakin renggang hal itu sudah menjadi rahasia di dalam istana yang mulia" jelas san san
"terus" ara lie masih penasaran
"mohon ampun yang mulia hanya itu yang hamba ketahui" kata san san
"tidak apa apa, kau melakukan tugas mu dengan sangat baik san san terimakasih" ucap ara lie tulus
"sudah menjadi tugas hamba yang mulia" san san menunduk
ara lie berfikir dari seluruh cerita yang san san katakan berarti juan xi menjadi seperti ini setelah ratu meninggal itu terlihat normal jika di lihat oleh orang lain namun itu terlihat janggal jika di lihat oleh ara lie, mungkin kah ada sesuatu yang di sembunyikan bertahun tahun lamanya oleh juan xi, fikir ara lie
" san san, bisa kah kau mengirim mata mata di kediaman ratu untuk ku" perintah ara lie
"untuk apa yang mulia?" tanya san san
" kau tak perlu tau bawakan saja orang untuk menjadi mata mata di kediaman ratu dan ingat putra mahkota tidak boleh sampai mengetahui nya" jelas ara lie.
"baik yang mulia" san san berlalu pergi
sementara itu di ruang belajar juan xi sedang bersama ketiga pengawal setianya
"lian untuk acara nanti malam kau ku tugaskan untuk selalu mengawasi dan melindungi permaisuri ku" ucap juan xi datar
"jie kau ikut di dalam bersama ku, dan xi kau tetap di kediaman" perintah juan xi lagi
"memangnya ada apa yang mulia, bukan kah nanti malam hanya lah pesta penyambutan untuk panen saja" kata lian xi
" aku memiliki firasat yang kurang baik, sepertinya perayaan nanti malam tidak sesederhana itu, jadi kita harus meningkatkan kewaspadaan kita" jelas juan xi dengan aura membunuh nya
"baik yang mulia" trio macan itu langsung bergegas pergi untuk menjalankan tugas masing masing
juan xi berjalan jalan dan melihat ara lie sedang duduk di halaman belakang
"sedang apa kau di sini?" juan xi menghampiri ara lie
"ah tidak, hanya sedang menikmati kue bulan di sore hari saja" ucap ara lie
"apa kau telah bersiap untuk acara nanti malam" tanya juan xi
"memang apa yang perlu di siap kan" ara lie heran
"biasanya wanita akan sangat sibuk jika ada perayaan apa pun, atau kau bukan wanita" ledek juan xi
"sepertinya bukan aku yang perlu kau curigai" seringai ara lie
"lalu" juan xi bingung
"kau" enteng ara lie
"mengapa aku" elak juan xi
"iya kau, sepertinya kau yang terlalu banyak mengenal wanita namun sayang nya aku tidak termasuk kedalam jumlah wanita mu itu, karna aku berbeda dengan mereka" jelas ara lie meremehkan
"itu bukan salah ku, salah mereka sendiri yang tergila gila dengan ketampanan ku ini" ucap juan xi bangga
"cuih, narsis" ejek ara lie
"sudah lah mari pergi" ajak juan xi
"kemana?" tanya ara lie
"ikut saja" juan xi menarik ara lie keluar kediaman lalu menaiki kuda kesayangan nya bersama, sontak semua orang di istana yang melihat kejadian itu menjadikan hal itu sebagai gosip utama di kerajaan.
gosip itu pun sampai ke telinga putri Ana lie
brakkkk suara meja keras
"awas saja kau jal**g berani beraninya kau menggoda kakak juan xi ku" teriak putri ana lie penuh dengan rasa iri dan cemburu sehingga dirinya di penuhi dengan amarah yang meluap luap
"aku harus merencanakan sesuatu yang akan membuat mu tau bahwa kau berurusan dengan siapa" putri ana lie menyeringai penuh ancaman dia yakin rencana nya akan berhasil
juan xi mengajak ara lie ke suatu butik tidak jauh dari kerajaan
"salam yang mulia putra mahkota dan putri mahkota semoga panjang umur dan sehat selalu" ucap pedagang itu saat melihat juan xi dan ara lie masuk ke tokonya
"hmmm" jawaban juan xi (biasa lah es balok memang begitu 😉 jadi mohon di maklumi😂)
"ada yang perlu hamba bantu yang mulia" tanya pedagang itu
"carikan aku gaun" juan xi datar
"untuk apa kau mencari gaun?" tanya ara lie heran
"ini yang mulia gaun terbaik di sini" pedagang itu menunjukan gaun merah yang sangat indah juan xi yang melihat gaun itu berfikir sepertinya dia mempunyai jubah yang cocok dengan gaun itu, juan xi mengambil gaun itu
"coba lah" memberikan nya pada ara lie, ara lie keluar dengan gaun itu, terlihat sangat cantik membuat jantung juan xi berdebar sangat kencang
"ada apa yang mulia" ara lie heran melihat juan xi yang tidak mengedipkan mata sama sekali
" apa tidak cocok" lanjut nya
"ehem, itu bagus" ucap juan xi menetralkan dirinya
"bungkus gaun itu antar kan ke paviliun bulan di istana" ucap juan xi datar lalu pergi besama ara lie untuk kembali ke istana
"benar benar pasangan yang sangat serasi" pikir penjual tadi
"apa kau tidak membeli untuk mu" tanya ara lie dalam perjalanan
"tidak, aku sudah ada" datar juan xi
"ooohhh" jawab ara lie, mereka melanjut kan kembali ke istana mengingat waktu sudah sore dan acara akan segera di mulai
putri ana lie yang sangat penasaran akan kebenaran dari berita yang tersebar mendatangi paviliun putra mahkota tapi tidak menemukan siapapun pun hingga langit sudang mulai gelap tidak ada tanda tanda putra mahkota kembali
saat gerbang di buka, hati putri ana lie sudah ber bunga bunga karna dia yakin juan xi tidak pergi bersama ara lie namun sayang dugaan nya salah, juan xi kembali dengan ara lie bersama apa lagi mereka menggunakan kuda kesayangan juan xi, putri ara lie sangat marah melihat hal itu
juan xi membantu ara lie turun dari kuda, lalu bergegas ke kediaman besama
"bersiap siap lah, sebentar lagi acara akan di mulai"perintah juan xi
"baik lah, kau juga" ara lie meninggalkan juan xi masuk kekediaman untuk membersihkan diri dan bersiap, begitu juga dengan juan xi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Neng Niehan
nama x mirip ya
2022-06-29
1
Anisa Lisdianti
ara lie vs ana lie,ketuker tukerkan,semarga ya 😊
2021-07-23
2
abc
bagus critanya semangat...
2021-07-05
3