17

dalam perjalanan menuju kediaman jendral pang, tepat di tengah hutan rombongan ara lie di hadang oleh para bandit yang tak lain adalah orang orang suruhan raja han, semua pengawal di kalah kan dan ara lie di bawa pergi oleh para bandit itu.

di wilayah utara, juan xi sidang di sibukkan dengan masalah kekeringan yang sangat terlihat mengenaskan untuk di pandang, dia sedang mencoba menyelesaikan nya secepat mungkin, entah mengapa hati nya selalu merasa sangat gusar, namun juan xi harus tetap memfokuskan fikiran nya kepada tugas tugas nya, ada masalah lain selain kekeringan di wilayah itu, bahan pokok makanan yang di bicarakan dalam rapat kerajaan selama ini tak pernah sedikit pun sampai kepada rakyat, koin yang kerajaan kirimkan pun hanya sampai seperempat nya saja, hal itu menyebabkan banyak nya orang kelaparan, dehidrasi dan juga banyaknya angka kematian, juan xi mulai berfikir semua ini, ulah dari seseorang yang ingin menyalahkan dirinya dalam kasus ini, juan xi terus berusaha mengupayakan segala kemampuan yang dia miliki untuk memperbaiki situasinya saat ini.

waktu sudah mulai menunjukan bahwa sekarang sudah pukul dini hari namun juan xi masih di sibukkan dengan pekerjaan milik nya, seekor burung merpati tiba tiba hinggap di samping nya, terlihat ada sebuah gulungan kertas di sana, juan xi mengambil gulungan kertas itu dan membacanya, alangkah terkejutnya dia saat tau ada orang yang sedang memata matai kediaman permaisuinya selama ini, juan xi menjadi semakin khawatir terhadap permaisurinya, rasa gelisah tak henti hentinya muncul pada dirinya.

"xi huan" teriak juan xi memanggil pengawal nya

"saya tuan" xi huan langsung menemui junjungannya

"kau kembali kekediaman ku sekarang, cek bagaimana keadaan permaisuri ku saat ini" perintah juan xi dengan aura membunuh

"memang ada masalah apa yang mulia?" tanya xi huan

"ada mata mata di kediaman permaisuri ku, kau kembali cari tau bagaimana keadaan nya, jika dia tidak ada di kediaman cek di kediaman jendral pang, pastikan permaisuri ku baik baik saja" aura membunuh juan xi sangat kuat, xi huan di buat merinding karena nya, tanpa berfikir panjang dia langsung kembali menuju kerajaan saat itu juga

juan xi tak pernah bisa tentang setiap hari dia selalu di bayang bayangi rasa cemas dan khawatir akan keselamatan permaisurinya, saat ini yang sedang dia lakukan hanya terus berusaha agar cepat dapat menyelesaikan pekerjaan nya.

perjalanan dari kerajaan ke wilayah utara cukup jauh membutuh kan waktu setidaknya paling cepat 1 minggu lamanya, sehingga juan xi harus menunggu kabar paling tidak 2 minggu lamanya, juan xi sangat tak sabar untuk mendengar kabar bahwa permaisuinya dalam keadaan baik baik saja.

2 minggu kemudian

juan xi sudah menyelesaikan tentang masalah pangan dan juga kendala tentang uang dia sudah menemukan banyak bukti namun masih belum ingin melaporkan kepada raja karena dia masih memiliki rencana lain, xi huan datang dengan muka yang sangat ketakutan saat menghadap ke pada juan xi.

"bagaimana? permaisuri ku baik baik saja bukan" tanya juan xi

"ampun beribu ampun yang mulia, hamba kembali dengan kabar buruk" xi huan sedikit takut namun tetap harus memberitahukan kabar buruk itu kepada junjungan nya

"kabar buruk tentang apa" suara juan xi mulai terasa sangat dingin dan aura di sana sudah sangat menakutkan

"permaisuri telah hilang yang mulia" ucap huan xi

"apa!" (brak!!!) juan xi memukul meja sampai mejanya terbelah menjadi dua

"permaisuri di culik saat perjalanan hendak ke arah kediaman jendral pang, tepat saat di hutan yang mulia" jelas xi huan

"bagai mana itu bisa terjadi? " kemarahan juan xi sudah sangat meluap luap

"mereka kalah jumlah yang mulia, huan jie dan lian xi juga tertangkap oleh mereka yang mulia, saat hamba kembali ke kediaman putri mahkota hamba tak menemukan putri mahkota berada di kediaman anda, kata para menjaga putri mahkota telah pergi menuju kediaman jendral pang namun saat hamba sedang dalam perjalanan menuju kediaman jendral pang, hamba menemukan ini yang mulia" juan xi menemukan kain jubah lian xi dan belati milik huan jie dan juga terdapat nama ara lie di tulis menggunakan darah lian xi, menunjukan apa yang dia temukan kepada juan xi.

"jadi hamba berfikir huan jie dan lian xi saat telah kalah jumlah mereka meninggalkan jejak untuk yang mulia, dan mereka ikut serta bersama putri mahkota yang mulia" jelas xi huan

"kita harus segera mencari keberadaan permaisuri ku secepatnya! dan menghabisi orang yang telah berani menyentuh permaisuri ku!" seringai amarah juan xi muncul, hawa menjadi terasa sangat menakutkan, xi huan sudah terbiasa dengan hawa kemarahan juan xi sedari mereka remaja oleh karenanya dia tak merasakan takut sama sekali, xi huan juga merasakan apa yang di rasakan juan xi, segalak apapun putri mahkotanya, dia akan selalu baik hati terhadap setiap orang yang mau setia kepadanya, alasan lain nya karena xi huan sangat dekat dengan putra mahkota sedari dulu, dia tak ingin ada seseorang yang mengusik ketenangan junjungan nya saat ini yang sudah mulai tersenyum kembali karena kehadiran permaisuinya, sudah bertahun tahun lamanya juan xi menjadi orang yang sangat dingin dan datar semenjak kematian ibu ratu dan kenaikan ratu saat ini, xi huan menghela nafasnya kasar.

juan xi langsung mengutus utusan untuk kembali ke kerajaan menyampaikan kan ke pada raja, untuk mengutus seseorang yang akan menggantikan dirinya, karena juan xi akan mencari permaisuinya.

sontak kabar tentang hilangnya putri mahkota tersebar sangat luas di kerajaan ping, jendral pang dan panglima min sangat khawatir terhadap wanita kesayangan mereka, kediaman jendral pang menunda acara putri sie sie sampai putri mahkota di temukan kembali.

ada beberapa orang yang sangat senang dengan kabar hilangnya putri mahkota, siapa lagi jika bukan ratu pie sie, putri ana lie, putri sie sie dan juga tentunya selir bai, mereka sangat senang mendapatkan kabar bagus ini, mereka berharap ara lie tak akan pernah kembali lagi,

"ibu ratu anda memang sangat hebat"puji putri sie sie

"tentu kalau tidak bagaimana aku bisa di posisi ku saat ini" jawab sang ratu bangga

"aku berharap wanita sialan itu tak akan pernah kembali lagi, aku sangat muak melihat wajah nya itu" ketus putri ana lie

"tenang lah, percaya pada ku dia tidak akan pernah bisa kembali" balas sang ratu percaya diri

di sisi lain kediaman jendral pang

"ayah kita harus mencari mei mei secepatnya" panglima min sangat khawatir

"iya kita harus segera berangkat untuk mencari kakak mu, ayah tak ingin ada hal buruk yang terjadi kepada kakak mu, jika sampai itu terjadi entah bagaimana ayah mu ini dapat melanjutkan hidup" jendral pang sangat sedih karena ara lie satu satunya orang yang dapat mengobati kerinduan nya kepada mendiang permaisuri lie

"kau benar ayah" jendral pang dan panglima min langsung bergegas membatalkan semua acara di kediaman nya, berlalu pergi untuk mencari keberadaan ara lie wanita kesayangan mereka

"ibu ini kabar yang sangat baik" ucap putri sie sie sangat senang

"kau benar sayang, tak akan ada batu penghalang untuk kita lagi" selir bai berseri seri

"semoga wanita jal**g itu tak akan pernah kembali lagi agar aku dapat bersama dengan putra mahkota ku" kata putri sie sie

"ibu yakin kau akan segera mendapatkan apa yang kau ingin kan putri ku" kata selir bai sambil mengelus lembut rambut putrinya itu

"iya ibu, ini sangat menggembirakan☺️ walaupun pesta ulang tahun ku di batalkan namun kabar ini lebih dari cukup untuk menggantikan nya, hahahah" putri sie sie tertawa,

mereka ber empat sangat senang di kala semua orang sibuk mencari keberadaan putri mahkota mereka, banyak rakyat yang mendoakan keselamatan untuk putri mahkota dan juga ketabahan untuk putra mahkota.

jangan lupa dukung terus karya mimin ini iya gaes😘😘😘

terimakasih yang sudah mau mampir😉

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***