02

awan masih gelap menandakan waktu masih dini hari namun sudah terlihat seorang wanita cantik yang sedang berolahraga di halaman miliknya, zahra adalah orang yang sangat rajin di dunia nya dulu sampai saat ini pun dia tidak ingin ber malas malasan zahra yang kini bernama Ara lie tidak ingin membuang buang waktu dia harus secepatnya memperdalam seni beladiri miliknya, tanpa dia sadari ada sepasang mata yang sedang melihat ke arahnya sedari tadi, Lian xi pengawal putra mahkota heran atas apa yang dia lihat di hadapan nya, bukan kah permaisuinya itu tidak bisa melakukan apapun? bagaimana bisa dia memiliki ilmu bela diri iya walau berbeda dengan ilmu bela dirinya namun terlihat bahwa putri mahkota sangat menguasainya fikiran Lian xi terus mengajukan pertanyaan² yang dia sendiri tidak mampu menjawabnya, dan hanya bisa terus mengawasi tuan putrinya itu.

saat matahari mulai terik Ara lie mengakhiri kegiatannya, dia membersihkan diri dan bersiap, di depan cermin Ara lie memandang wajah cantik nya, terlihat putih, mulus dan sangat halus, Ara lie menyadari ada sedikit kemiripan dengan wajahnya yang dulu namun tetap saja masih cantik wajahnya yang dulu pikirnya.

Ara lie berdandan sendiri karena dia merasa trauma saat meminta sansan untuk mendandani diri nya, bagaimana tidak? selera sansan sangat buruk, dia membuat Ara lie terlihat lebih tua dari usia nya, dengan kepiawaian makeup nya ara lie terlihat natural namun terap sangat cantik.

Ara lie bosan dan ingin berjalan jalan melihat kediaman barunya itu, keadaannya sangat sejuk dan indah terdapat banyak pepohonan yang sedang berbuah lebat, banyak bunga bunga yang berwarna warni dan ada juga kolam ikan di sana, namun ara lie tidak cukup puas karna kediamannya kekurangan kolam untuk berenang

Ara lie memerintahkan beberapa pengawal untuk menghadap dirinya

" kalian ber empat buat kan kolam di sini" perintah ara lie menunjukkan lahan di belakang kediamannya

" untuk apa yang mulia putri mahkota? bukankah sudah ada kolam di depan" tanya salah satu pengawal

" itu kolam ikan, ini aku ingin membuat kolam untuk berenang" ucap Ara lie

para pengawal bingung atas perintah putri mahkota itu, kolam untuk berenang siapa? pertanyaan mereka dalam hati.

" cepat buat kenapa diam!" bentak ara lie membuyarkan fikiran mereka

mereka membuat kolam yang di minta oleh putri mahkota nya itu, sebenarnya mereka sangat kaget saat tau putri mahkota mereka bisa sangat galak, wajahnya sangat cantik namun pandangannya sangat dingin fikir mereka, saat kolam renangnya jadi Ara lie terlihat sangat puas kini kediaman nya telah sempurna ucap nya dalam hati

Ara lie duduk santai di pinggir kolam ikan sambil memberikan pakan kepada mereka, sayup sayup terdengar ada yang sedang membicarakan tentang dirinya

"apakah kau tau putri mahkota kita sangat tidak berguna?" ucap salah seorang pelayan

"apa maksud mu?" tanya teman nya

"apa kau tak pernah mendengar bahwa dia (sambil melihat ke Ara lie) sangat lemah tidak bisa melakukan apapun bahkan gampang sekali untuk di tindas" jelas pelayan itu

"benarkah, mengapa putra mahkota kita mau menikah dengan nya? sungguh kasihan putra mahkota memiliki permaisuri yang hanya seorang samp*h masyarakat seperti dirinya" timpal temanya

"iya kau benar, sayang sekali padahal banyak wanita wanita bangsawan lain yang sangat berbakat" ucap pelayan itu

"iya iya kau benar" mereka menatap sinis ke arah Ara lie

Ara lie melihat kesekeliling nya dan melihat dua pelayan yang sedang menyapu sambil mengolok olok dirinya, Ara lie yang geram dengan sikap mereka menyuruh pelayan untuk memanggil mereka kehadapan nya saat itu juga

"kalian tau apa kesalahan kalian" tanya ara lie datar

"mohon ampun yang mulia, kami tidak tau" jawab kedua pelayan itu takut

" ucapkan sekali lagi" ucap ara lie datar

" mohon ampuni kami yang mulia kami mengaku salah" mereka ketakutan langsung bersujud

" pergi dari sini aku tak ingin melihat wajah kalian!" bentak ara lie dengan hawa dingin nya, melihat hal itu kedua pelayan itu sangat ketakutan berulang kali memohon maaf namun Ara lie tidak bergeming palah justru menambah hukumannya

" pengawal seret mereka pukul 30 kali lalu buang mereka dari kediaman ini, aku tidak ingin melihat wajah mereka ada di sini lagi" kata ara lie dingin

semua yang mendengar hal itu sangat terkejut, mereka tak percaya putri mahkotanya begitu sangat mengerikan pandangan itu pun tak luput dari pantauan Lian xi yang lagi lagi di buat tidak percaya dengan apa yang dia lihat dari wanita yang saat ini menjadi putri mahkota itu, dia terbidik ngeri akan hukuman putri mahkota yang tidak kenal ampun sama hal nya seperti putra mahkota fikirnya

setelah kejadian itu tersebar luas di kediaman Ara lie jadi di takuti oleh semua orang yang ada di kediaman, tidak ada satu orang pun yang berani kepada dirinya lagi, kabar itu pun tentu sampai ke telinga putra mahkota, awalnya dia tidak percaya dengan kabar yang beredar di antara para pelayan kediaman miliknya, namun saat Lian xi yang mengatakan nya dia akhirnya jadi penasaran terhadap permaisurinya itu.

"Lian kau terus awasi dan lindungi permaisuri ku itu" ucap juan xi datar

" baik laksanakan yang mulia" kata lian xi

" baik lah kau boleh pergi" Lian xi pergi meninggalkan tuan nya menuju tempat pengintaian nya di kediaman putri mahkota

setelah semua pekerjaan nya di rasa sudah selesai, juan xi berjalan jalan entah mengapa kakinya berjalan menuju kediaman putri mahkotanya, dia melihat tempat itu kini menjadi lebih indah dari sebelumnya, pelayan yang melihat putra mahkota datang ingin memberitahukan keberadaan nya namun di cegat oleh juan xi.

Ara lie tengah memasak untuk makan malam nya, dia sangat tidak menyukai masakan zaman kuno karena menurutnya rasanya sangat hambar dan sangat tidak enak, untunglah dia pernah belajar memasak saat kuliah dulu karena dia ingin tinggal sendiri jadi di haruskan untuk bisa memasak tanpa Ara lie sadari Juan xi tengah asik memandang nya yang sedang sibuk memasak, tercium aroma yang sangat menggugah selera

" apa yang sedang kau lakukan?" tanya juan xi

" bukankah kau melihat" ketus ara lie

"bukankah ada banyak pelayan di sini,mengapa kau memasak sendiri, atau kau sudah tidak butuh mereka" ucap juan xi

" bukan seperti itu, aku hanya ingin memasak saja" sambung ara lie

"baik lah mulai besok semua pelayan aku berhentikan" enteng juan xi

" kau tidak bisa se enak nya saja juan xi, mereka tidak bersalah, lagi pula aku hanya ingin memasak saja" jelas ara lie mulai kesal dengan juan xi

" bagus kau mulai berani memanggilku dengan nama iya permaisuri" sindir juan xi datar

"bukan begitu maksud saya yang mulia" Ara lie kesal dengan juan xi namun mau bagaimana lagi juan xi pemilik kediaman ini

" baik lah untuk permintaan maaf mu, kau harus memakan itu bersama denganku dan begitu seterusnya" lanjut juan xi

" bilang saja kau ingin minta makan" ketus ara lie lagi

" apa kau bilang" tanya juan xi

" ah tidak, tidak, duduk lah dan tunggu aku akan menyiapkan makanannya" alih Ara lie

Ara lie menyiapkan makanan yang telah dia masak sendiri ada berbagai macam makanan yang tersedia di atas meja, semua nya sangat menggugah selera juan xi

"dari mana kau belajar membuat ini semua?" tanya juan xi

" aku hanya iseng saja" balas ara lie enteng

mereka melanjutkan makan dengan sesekali ngobrol, selesai makan juan xi masih duduk di tempat nya belum ingin beranjak dari sana

" mengapa kau tidak pergi?" tanya Ara lie

"memangnya kenapa ini kediaman ku" balas juan xi

"iya tapi ini sudah malam dan aku hendak istirahat" ucap ara lie

"iya sudah istirahat lah" balas juan xi tak mengerti Ara lie

"bagaimana aku bisa tenang istirahat jika kau berada di sini" kesal ara lie, juan xi yang sadar jika ia masih di kediaman permaisurinya itu sedikit tersentak namun ada rasa ingin menjahili nya, juan xi mendekat kearah ara lie, hal itu membuat ara lie reflek menjauh dari juan xi namun juan xi tetap mendekati ara lie hingga jarak mereka sangat dekat

"apa yang mau kau lakukan!" sentak Ara lie

"aku tak melakukan apapun" ucap juan xi pura pura tak mengerti

"pergi lah ini sudah sangat larut yang mulia"ara lie mendorong juan xi untuk mundur namun juan xi palah semakin dekat, juan xi mengangkat dagu Ara lie dan menc***m bi**r nya, sontak ara lie kaget dan melepaskannya dengan paksa

" kau mesum!" marah Ara lie

juan xi sadar akan apa yang di lakukan nya tadi, entah mengapa saat dia melihat bibir merah Ara lie, juan xi tida tahan ingin mencicipinya, sadar jika dirinya mulai tidak terkendali juan xi langsung meninggalkan kediaman ara lie tanpa bicara sedikitpun

" dasar juan xi bre****k, dia mengambil ciuman pertamaku" kesal ara lie saat juan xi keluar dari ruangan nya

juan xi sempat mendengar ucapan Ara lie, entah mengapa ada rasa senang di sana saat dia tau dialah orang pertama untuk ara lie, namun juan xi juga masih bingung terhadap dirinya sendiri, bukan kah selama ini dirinya tidak pernah ingin bersentuhan dengan wanita, apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya,

" sial apa yang barusan aku lakukan, ah sudah lah mungkin itu hanya ketidak sengaja an diriku saja, ya ampun juan xi kau adalah putra mahkota yang dingin jadi jaga kewibawaan mu" gerutu juan xi mencoba meyakinkan diri sendiri sambil terus berjalan kembali menuju paviliun milik nya untuk menenangkan fikiran dan hatinya.

Terpopuler

Comments

Ibuk'e Denia

Ibuk'e Denia

aq suka ceritamu thor

2023-07-22

0

Neng Niehan

Neng Niehan

hahaaaaa putra mahkota yg dingin, ya dingin" emput begitu ya Juan xi 😁😁😁😁😁

2022-06-29

0

Zulvianti

Zulvianti

ohhh... ternyata lebih bagus dari novel sebelah, aku nonton trus tak tinggal gara gara berbelit belit

2022-02-25

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!