03

pagi ini juan xi sudah di sibukkan dengan banyaknya tugas laporan yang harus segera dia selesaikan, tiba tiba ada seseorang yang datang langsung memeluk dirinya, sontak juan xi marah dan mendorong wanita tersebut, wanita itu merupakan

putri dari mentri keuangan kerajaan ping yaitu putri Ana lie xiao👇

putri Ana lie teman masa kecil putra mahkota juan xi, dia sangat tergila gila dengan putra mahkota namun selalu di abaikan oleh nya

"pagi kakak juan xi, kau sedang melakukan apa?" tanya putri Ana lie setelah berdiri

" siapa yang mengizinkan kau masuk kedalam ruang belajar ku! keluar!" bentak juan xi melihat putri Ana lie yang lancang memasuki ruangan nya, selama ini ruang belajar juan xi tidak pernah ada yang boleh memasuki nya kecuali juan xi dan orang orang kepercayaan nya

Ara lie sangat bosan di dalam kediaman nya, dia ingin mengajak san san pergi keluar untuk menikmati suasana di dunia kuno ini fikirnya.

" san san mari kita pergi keluar, aku sangat bosan" kata ara lie

" kita harus meminta izin dari yang mulia putra mahkota dulu sebelum keluar dari kediaman putri" jawab san san

" ah mengapa harus meminta izin kepada es balok itu" jawab ara lie kesal karena hanya ingin keluar saja dia harus meminta izin kepada juan xi benar benar merepotkan pikirnya

"itu sudah seharusnya tuan putri" jelas san san

" baik lah, kau sangat bawel sekali san san" akhir ara lie

"maaf yang mulia" ucap san san

ara lie berjalan menuju paviliun putra mahkota, kediaman putra mahkota ternyata sangat lah luas fikir Ara lie, terdapat 7 paviliun, walau hanya 2 paviliun yang paling besar milik juan xi dan ara lie, dua di antaranya tempat tinggal para penjaga dan pelayan, sisanya kosong karena juan xi tak memiliki selir sama sekali

saat ara lie di depan ruangan juan xi dia mendengar ada suara seorang wanita, ara lie berfikir mungkin juan xi sedang sibuk, belum sempat ara lie beranjak pergi dari tempatnya kasim sudah memberi tahukan tentang keberadaan nya sehingga dia tidak bisa pergi dari sana sama sekali, juan xi yang mendengar permaisurinya datang langsung keluar ruangan meninggalkan putri Ana lie di belakang.

" maaf mengganggu waktu kesenangan anda yang mulia" ucap Ara lie saat melihat juan xi membuka pintu dan melihat ada putri Ana lie di dalam

" kau tidak mengganggu diriku permaisuri ku" jawab juan xi

" untuk apa kau kemari permaisuri? kakak juan xi sedang sibuk bersamaku" sinis putri Ana lie melihat Ara lie di depannya, dia ingin memanas manasi Ara lie

"seharusnya saya yang bertanya kepada anda putri, siapakah gerangan diri anda ini, dan mengapa berada di dalam ruangan milik suami saya" jawab Ara lie santai

" aku akan segera menjadi permaisuri juan dan kau, kau akan keluar dari kediaman ini secepatnya" sambil bergelut di tubuh putra mahkota, namun di tepis oleh juan xi yang sangat risih atas sikap putri ana lie itu

"ku rasa anda salah putri, karena sepertinya suami ku tidak menginginkan hal demikian, bukan kah begitu suamiku" ara lie sambil menatap juan xi, dan hanya di balas tatapan datar, ara lie merasa sedikit kesal kepada juan xi yang tidak bisa peka terhadap akting yang sedang dia lakukan, namun ara lie tetap tidak mau kalah dengan pelakor di depan nya itu

"suami ku, aku sangat bosan di kediaman, mari kita pergi" ara lie menggandeng juan xi lalu memberi tatapan mengejek ke arah putri Ana lie, putri ana lie sangat marah belum sempat dia berkata sudah terpotong oleh juan xi

"jika tidak ada keperluan silahkan putri Ana kembali kekediaman anda" kata juan xi datar

"pintu ada di sebelah sana putri" kata Ara lie menunjuk pintu keluar sambil masih terus menggandeng tangan juan xi, putri Ana lie yang di penuhi rasa cemburu akhirnya keluar dari kediaman putra mahkota dengan amarah yang sangat menggebu

"awas saja kau jal*ng aku tak akan melepaskan mu, kau hanya seorang sam*h yang tidak berguna, tak pantas bersanding dengan putra mahkota, hanya aku, aku yang pantas menjadi pendamping putra mahkota"gerutunya di sepanjang jalan, ara lie yang melihat putri Ana lie keluar dengan wajah penuh amarah nya tertawa puas

"hahahaha, kau lihat itu juan xi, wajahnya sangat merah karena marah" tawanya tak henti henti, juan xi yang melihat Ara lie tertawa terkekeh

"sudah puas kau tertawa permaisuri ku" ucap juan xi

"hahaha iya ya, siapa suruh dia berani berhadapan dengan direktur muda ini" kata Ara lie bangga

"apa itu direktur?" tanya juan xi bingung karna baru mendengar kata yang menurutnya aneh itu

"ah aku lupa, ini kan zaman bahela" kekeh Ara lie

"direktur itu pemimpin iya pemimpin" lanjut ara lie

"bahasa yang sangat aneh" ucap juan xi

"sudah lah, aku kemari ingin meminta izin mu untuk keluar dari kediaman bersama san san boleh kan" ucap ara lie yang tidak ingin berlama lama lagi bersama dengan juan xi

"siapa sansan?" tanya juan xi

"pelayan ku"singkat ara lie

"bukan kah beberapa hari lalu kau baru saja mengusir pelayan kediaman ku, dan kau belum menjelaskannya kepada diriku permaisuri" sindir juan xi

" oh soal itu, itu salah pelayan pelayan mu" kata ara lie

" salah mereka? apa memangnya?" tanya juan xi

" mereka berani berbicara tentang diriku yang tidak tidak jadi aku usir saja mereka, aku tidak butuh orang yang tak menyukai diriku ada di sekitar ku" jelas ara lie

" bukan kah banyak yang tidak menyukai dirimu, apa kau akan mengusir mereka semua" sindir juan xi

"iya kalo di perlukan" enteng ara lie

" termasuk diriku?" tanya juan xi

" itu tergantung, ah sudah lah mengapa jadi membahas tentang hal itu, jadi bagaimana tentang permintaan ku tadi" kesal ara lie yang tidak kunjung mendapat jawaban

"permintaan yang mana?" kata juan xi pura pura tak tau

"ayo lah suami ku" ara lie mulai kesal kepada juan xi

"aku benar benar tidak tau permaisuri ku" elak juan xi

"ah kau ini, sudah lah aku kembali saja kekediaman" ara lie sudah sangat kesal dengan juan xi, juan xi yang melihat wajah kesal ara lie tersenyum karna menurutnya itu sangat menggemaskan

"kenapa kau tersenyum, sungguh jelek sekali" kesal ara lie, padahal dalam hati dia terpesona dengan senyum juan xi yang sangat menawan membuat juan xi terlihat sangat tampan

"benar kah?" juan xi mendekat

"iya, tidak perlu dekat dekat, aku ingin kembali kekediaman" ara lie mendorong juan xi lalu bergegas untuk keluar namun di cegat oleh juan xi

"siapa yang mengizinkan kau untuk keluar" ucap juan xi

"saya sudah tidak ada urusan lagi di sini yang mulia" jelas ara lie

"kata siapa?" tanya juan xi yang membuat ara lie bingung terhadap nya, ara lie mengerutkan keningnya

"aku belum makan siang, bukan kah seharusnya kau menemaniku makan sekarang, apa kau lupa permaisuri ku?" ucap juan xi

"oh itu, baik lah, aku akan meminta pelayan untuk menyiapkan makanan untuk mu" ucap ara lie meninggalkan ruangan

Ara lie menunggu juan xi di ruang makan, menyiapkan makanan untuk nya

"memangnya kau mau pergi kemana?" tanya juan xi di sela sela makannya

"ke pasar mungkin untuk menghilangkan bosan" kata ara lie

"apakah semembosankan itu didalam kediaman ku ini?" kata juan xi lagi

"tidak juga, tapi akan lebih menyenangkan jika sesekali dapat keluar" balas ara lie

"kita keluar bersama" ucap juan xi

"benarkah" Ara lie antusias

"iya selepas makan segera lah bersiap" jelas juan xi

" terimakasih" ucap Ara lie

mereka makan dengan sangat hikmat setelah nya, selepas selesai makan juan xi kembali kekediaman nya untuk bersiap pergi dengan ara lie, ara lie pun kembali kekediaman nya untuk bersiap siap.

Terpopuler

Comments

Na

Na

PARAH ⚡️💥⛈💥⚡️

2024-09-15

1

나의 햇살

나의 햇살

palingan bakatmu hanya nari dengan pakaian kurang bahan dan menggoda orang dengan tubuhmu

2023-03-09

1

Zulvianti

Zulvianti

lha ko' gak tau diri, yg jalang siapa coba....... orang yg kamu panggil jalang aja lho istri sah

2022-02-25

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!