satu minggu telah berlalu, ara lie sudah terbiasa tinggal sekamar bersama dengan juan xi
juan xi sudah lebih baik saat ini sudah saat nya mereka untuk pergi keistana
"pagi permaisuri ku" ucap juan xi saat melihat ara lie terbangun dari tidurnya
"emmmm iya pagi" jawab ara lie setengah sadar
"bersiap siap lah kita akan ke istana sekarang" perintah juan xi
"baik lah" ara lie beranjak dari tempat tidurnya, berlalu untuk mandi dan bersiap siap
juan xi menunggu ara lie di depan gerbang, ara lie datang dengan menggunakan gaun putri mahkota nya, terlihat sangat cantik anggun dan berwibawa, sebenarnya ara lie tidak ingin mengenakan terlalu banyak riasan namun san san memaksa karna ara lie saat ini adalah seorang putri mahkota, suatu kewajiban baginya memakai segala aksesoris putri mahkota, ara lie hanya bisa pasrah sambil menahan berat gaun dan riasan yang ada di kepalanya itu
juan xi membantu ara lie menaiki tandu, sebenarnya ara lie keberatan menaiki kereta kuda namun juan xi tidak dapat di bantah saat ini jadi lagi lagi ara lie hanya bisa pasrah
selama perjalanan ara lie hanya diam melihat ke arah jendela
"ada apa?" tanya juan xi melihat ara lie yang hanya diam
"tidak ada" ketus ara lie
"kau marah" desak juan xi
"tidak" singkat ara lie
"lalu mengapa kau hanya diam" tanya juan xi
"hanya malas untuk bicara saja" jelas ara lie
"tidur lah, nanti jika sudah sampai akan ku bangunkan" ucap juan xi
juan xi mendekatkan diri menyuruh ara lie untuk bersandar di dada nya tak butuh waktu lama ara lie sudah tertidur
sesampainya di istana juan xi tidak tega untuk membangunkan ara lie jadi dia menggendong ara lie menuju istana, pemandangan itu tak luput dari pandangan semua orang yang menyambut kedatangan mereka termasuk jendral pang dan panglima min yang berada tidak jauh dari mereka berdua
jendral pang sangat bahagia melihat kedekatan putra mahkota dengan putrinya, dia tidak salah memilih orang untuk menjaga putrinya fikir jendral pang begitu pula dengan panglima min dia sangat bahagia karena melihat kakak yang di sayangi kini telah bahagia bersama orang yang tepat, dan sudah pasti bisa membahagiakan dirinya
tidur ara lie terganggu karena mendengar bisikan bisikan orang yang sedang membicarakan tentang dirinya dia membuka mata dan kaget saat melihat dirinya dalam gendongan juan xi apa lagi banyak kasap mata yang sedang melihat ke arah mereka saat ini.
"hai kenapa kau tidak membangunkan diriku" bisik ara lie
"tidur mu sangat lelap aku tidak tega" kata juan xi
"cepat turunkan aku" kata ara lie lagi
"tidak mau" juan xi terus melangkahkan kakinya,ara lie melihat ayah ke semua orang yang sedang memperhatikan dirinya dan juga juan xi, saat pandangan ara lie tertuju kepada ayah dan juga adiknya di depan, ara lie langsung tidak sabar meminta juan xi untuk menurunkannya, ara lie langsung berlari ke arah ayah nya itu, dia langsung melayangkan memeluknya, iya ara lie sangat merindukan kasih sayang dari orang tuanya, karna di dunia kuno ini hanya ada ayah dan adiknya saja maka dia melimpahkan segala kerinduan nya kepada mereka
"salam ayah mertua, bagaimana kabar anda?" juan xi mendekat kearah ayah dan anak yang saling berpelukan itu terlihat ara lie masih enggan melepaskan pelukannya
" salam putra mahkota, kabar saya baik dan saya mengucapkan terimakasih karena telah menjaga putri saya dengan baik" jendral pang sambil membelai lembut rambut ara lie
"sudah tugas saya sebagai suami untuk melindungi istri saya ayah mertua" kata juan xi yang di jawab dengan anggukan oleh jendral pang
jendral pang membawa putri dan menantunya ke dalam aula kerajaan untuk menemui raja yang sudah menantikan kehadiran mereka berdua, setibanya di aula mereka memberi salam kepada raja
"salam kepada raja semoga panjang umur dan selalu di berkati" ucap mereka
"silahkan kembali ketempat mu jendral" ucap raja kie pai ping
"putra mahkota bagaimana keadaan anda?" tanya raja ping
"kabar saya baik ayahanda" jawab putra mahkota datar
"ku dengan beberapa waktu yang lalu kau terluka?" tanya sang ratu
"hanya luka ringan yang mulia" jawab juan xi dingin
ara lie yang mendengar juan xi tidak memanggil ratu dengan sebutan ibunda menjadi bingung bukan kah ratu ibunya juan xi tanya ara lie dalam hati
" bagus lah kalau begitu, tinggal lah beberapa hari di sini, kerajaan kita akan merayakan penyambutan untuk panen rakyat seberapa hari lagi" kata sang raja
"baik ayah handa kami akan tinggal beberapa hari di sini sampai penjamuan selesai" ucap juan xi
setelah itu rombongan putra mahkota di bawa menuju paviliun mereka yang telah di siapkan dan di antar langsung oleh sang ratu, Ara lie merasa ada yang janggal dengan sikap ratu dan juan xi yang tidak mengatakan apa pun dalam perjalanan bahkan keduanya terlihat sangat acuh, rombongan putra mahkota di bawa ke paviliun bulan karna itu memang paviliun putra mahkota di dalam kerajaan, setelah mengantar ratu langsung bergegas pergi, ara lie menjadi sangat penasaran
"juan xi ada apa dengan dirimu dan ratu?" tanya ara lie
"kenapa"tanya juan xi datar
"ckk tak usah sedatar itu ke pada ku" kesal ara lie
juan xi tidak ingin menjawab pertanyaan ara lie, dia langsung menuju ruang belajar nya untuk melihat laporan yang dia bawa karena harus segera di selesaikan, namun ara lie yang sangat penasaran itu tak berhenti untuk tidak kepo.. 😂
"san san" panggil ara lie
"saya yang mulia" jawab san san
"carikan informasi tentang putra mahkota dengan sang ratu" perintah ara lie
"mohon ampun yang mulia bukan kah itu tidak baik, mengingat kita sadang berada di dalam kerajaan" ucap san san sedikit khawatir
"carikan saja informasinya aku sangat penasaran terhadap mereka" kata ara lie, san san hanya bisa mematuhi junjungan nya itu
sementara itu di tempat lain sang ratu sedang bersama dengan putri ana lie, iya putri ana lie sudah di anggap seperti anak sendiri oleh ratu, sudah menjadi rahasia umum jika putri ana lie di beri gelar putri kerajaan oleh sang raja karna keinginan dari sang ratu
"putri bagaimana kedekatan mu dengan putra mahkota?" tanya sang ratu
"mohon ampun ibu ratu, putra mahkota masih sangat dingin kepada hamba dan hamba sangat bingung jadi nya, mohon bantuan dari ibu ratu" jawab putri Ana lie
"berusaha lah lebih keras lagi putri" balas sang ratu
ratu pie sie ping👇
ratu sangat membenci putra mahkota karena dia adalah anak dari ratu terdahulu, iya ratu bukanlah ibu kandung putra mahkota itu sudah menjadi rahasia kerajaan ping, ratu terdahulu telah meninggal dunia, dan ratu saat ini adalah sepupu dari ratu terdahulu yang di angkat oleh sang raja menjadi ratu karena dia yang merawat putra mahkota kecil, raja tidak memiliki anak selain juan xi karna raja hanya mencintai ratu terdahulu saja semua selir selir nya tidak pernah satu pun yang dia datangi sampai setelah ratu meninggal pun keadaan harem tetap sama hal itu membuat hati ratu yang saat itu berpangkat selir kehormatan menjadi sangat membenci ratu dan juga putra mahkota
ratu ingin menggulingkan kedudukan putra mahkota dengan mengirim putri ana lie sebagai mata mata di kediaman putra mahkota namun selalu gagal karna putra mahkota selalu menolak putri ana lie, terlebih putra mahkota sangat sulit di kendalikan bahkan oleh raja sendiri
raja naik tahta hanya karna dukungan dari orang lain oleh karena itu posisinya sangat mudah di goyangkan, dia juga tidak memiliki cukup kuasa di kerajaan nya sendiri hal itu membuat raja gampang di kendalikan oleh orang lain, berbeda dengan putra mahkota dia berdiri di atas kakinya sendiri tanpa bantuan siapapun sehingga posisinya sangat kuat melebihi raja sendiri, sang raja sangat bangga terhadap putra nya itu, dia berharap putra nya tidak memiliki nasib yang sama seperti dirinya yang selalu di kendalikan oleh orang lain.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Ibuk'e Denia
nggak ada kultivasi nya
2023-07-22
0
Cleydra
mirip wanita penggoda
2023-06-22
0
Aisyah Nk
thorr aku mau nnya itu visualny ambil dr komik ap sh,, aku og msh kepo sm visual² ini dr kmrin aku baca kbnyk an visualny pd pke gmbr ini,, dpt dr mna sh thorr,, klo komik aku pngen baca
2021-07-22
1