Waktu pulang sekolah telah tiba, namun dua gadis cantik nan manis kesayangan sang guru BK tersebut masih setia berdebat di taman sekolah dengan membawa sapu juga pengki. Jangan tanyakan kenapa dan mengapa, karena sudah pasti itu hadiah istimewa dari sang guru BK, eh bukan istimewa sih karena kedua gadis tersebut sudah sering mendapatkan nya.
Caramel Angelica Pranata dan Fellicia Grace Sebastian, dua gadis yang selalu menjadi langganan guru BK. Bila boleh berkata Jujur sebenarnya pak Darius sudah lelah memberikan hukuman kepada dua gadis tersebut.
Padahal Cara dan Felli bukanlah siswa bodoh atau pemalas dalam mengerjakan pelajaran. Tapi entah mengapa mereka berdua selalu suka datang terlambat dan bolos di jam pelajaran.
"Ini semua gara-gara elo Fell!" ucap Cara membanting sapu nya lalu ia mendudukkan dirinya di rumput.
"Lah gue yang di salahin," kata Felli menunjuk dirinya sendiri.
"Iyalah, kalau aja tadi itu lo gak keburu keluar ruang UKS, kita gak bakal dapet hukuman kaya gini," ujar Cara cemberut.
"Lah lagian ngapain lo bohong segala combro!" ucap Felli dengan kesal. Dirinya yang jadi korban tapi dirinya juga yang selalu di salahkan.
'Dasar sepupu gak ada akhlak!' umpat Felli dalam hati.
"Huaaa andai aja ada seorang ksatria yang datang dengan menaiki kuda dan memberikan sebotol minuman dingin kepada tuan Putri disini," ucap Cara kembali berkhayal sambil menatap langit cerah.
"Ksatria berkuda putih, cih yang ada mobil putih baru tuh keren!" sungut Felli ketus.
"Mobil putih mah elo! Tuh mobil si kunyuk putih," ucap Cara malas.
"Hehehe, andai juga ya Vier disini. Duh dia pasti gak bakal ngebiarin gue sama lo begini terus!" Cibir Felli.
"Cih," decih Cara, memang benar sih bahwa Cara lah biang rusuh sesungguhnya yang selalu membawa Felli kedalam masalah nya dan mendapat hukuman bersama.
"Kenapa malah pada ngobrol itu!" Teriak pak Darius dari kejauhan yang ternyata mengawasi interaksi Cara dan Felli sedari tadi.
"Njir mamp*s ternyata pak Dar ngawasin! Buruan lo Car nyapu nya elah!" Felli segera kembali mengambil sapu nya dan menyapu taman tersebut. Memang tidak terlalu kotor hanya ada beberapa daun kering yang jatuh dan juga beberapa botol plastik.
"Pak Dar, Cara capek! Hausss!" Teriak Cara menatap pak Darius yang tengah melihat ke arah nya dari lantai dua.
"Selesaikan dengan cepat agar kalian bisa istirahat dan pulang!' ucap pak Dar santai.
"Mami, Papi, kakak! lagi-lagi Cara jadi tukang sapu!" keluh Cara dengan terpaksa akhirnya membantu Felli menyapu dengan asal.
Jam pulang sekolah yang biasanya hanya sampai jam 2 siang, kini Cara baru sampai di rumah nya saat jam 5 sore. Tentu saja karena hukuman yang ia dapatkan dan Chaca selaku Mami Cara sudah hapal betul dengan kebiasaan anak nya itu. Bahkan sebenarnya Chaca dan Dimas lah yang meminta agar memberikan hukuman kepada Cara berharap Cara jengah dan menjadi rajin. Namun nyatanya sama saja.
"Jadi apa hari ini?" Tanya Chaca santai sambil membaca majalah, saat melihat Cara memasuki rumah nya dengan gontai.
Brug!
Cara menjatuhkan tubuhnya di samping Chaca dan merebahkan kepalanya di paha Chaca.
"Cara jadi tukang sapu," ucap Cara lirih membuat Chaca berusaha menahan tawa nya.
"Sana mandi dulu dong sayang, masa langsung rebahan disini sih," kata Chaca sambil mengusap kepala Cara yang ternyata sudah memejamkan matanya.
Baru Chaca hendak meletakkan kepala Chaca di bantal, pintu rumah kembali terbuka dan terlihat Aiden serta Dimas yang baru pulang dari kantor.
"Kenapa Mi?" tanya Aiden menunjuk Cara yang masih mengenakan seragam sekolah dan tidur di pangkuan Chaca.
"Biasa, baru pulang abis nguli jadi kang sapu di sekolah," kata Chaca terkekeh.
"Astaga Queen, kapan ilangnya sih itu gelar," decak Aiden menggelengkan kepalanya.
"Pi, angkat anak gadis kamu Nih," kata Chaca.
"Aiden, angkat adek kamu!" ucap Dimas lelah.
"Tenaga Papi udah tua Mi, jadi biar Aiden aja yang ngangkat si Queen," ucap Aiden meledek Dimas.
"Bukan tenaga Papi tua, tapi Papi itu baru pulang kerja dan capek banget!" kata Dimas tak terima di katai tua oleh anak sulung nya.
"Sudah sudah kalian ini selalu saja bertengkar!" lerai Chaca karena jengah, suami dan anak nya ini saling berdebat dan tidak ada yang mau mengalah.
"Aiden kamu jangan meledek Papi kamu begitu terus, dan kamu Mas memang sudah tua jadi terima saja nasib nya." kata Chaca sukses membuat Aiden tertawa terbahak bahak hingga membuat Cara terbangun dari tidur cantik nya.
"Aiden!" seru Dimas semakin kesal lalu ia segera berjalan cepat ke kamar nya.
"Aiden kamu ini," Chaca pun langsung mengejar suami nya menuju kamar karena Cara sudah terbangun juga dari pangkuan nya.
"Kakak," gumam Cara pelan sambil mengucek matanya.
"Tidur di kamar Queen, pulang sekolah bukan nya mandi dulu malah tidur di sofa. Kamu ini ck," ujar Aiden menggelengkan kepalanya.
"Kakak gendong ke kamar," kata Cara merentangkan kedua tangan nya ke arah Aiden.
"Ayo," Aiden selalu memanjakan Cara sedari kecil, dan sejak kepulangan nya dari luar Negri beberapa tahun yang lalu membuat Cara semakin menjadi manja nya kepada nya.
"Kakak, tadi Cara jadi kang sapu. Pak Dar itu ngeselin deh, padahal kan Cara cuma mau bantuin Felli beli makan ke kantin eh di hukum juga sama dia. Dan Felli juga ngeselin, dia kan pura-pura sakit tapi malah dengan santai nya keluar dari UKS dan pas banget pak Dar di depan UKS sama Cara. Ya sudah jadi deh kita berdua di jadiin kang sapu lagi." Aiden selalu setia mendengarkan celotehan dan curhatan sang adik saat di sekolah nya. Aiden tidak pernah mengeluh atau berkata lelah saat Cara selalu bermanja dengan nya.
"Terus tadi kamu ke sekolah sama siapa?" tanya Aiden menurunkan Cara di atas kasur.
"Sama Redy hehehe," ucap Cara menyengir kuda dan memasang wajah melas nya agar sang kakak tidak memarahi nya.
"Tadi terpaksa Kak, kakak tau semalam si Felli telfon Cara nangis-nangis gara-gara si kunyuk. Karena Cara adalah sepupu yang baik jadi Cara temenin Felli curhat eh akhirnya telat bangun. Salah Mami juga sih gak bangunin Cara." Kata Cara menyalahkan orang lain dan Aiden hanya bisa menghela napasnya kasar.
"Sekarang kanu mandi terus turun ke bawah!" ucap Aiden tegas pura-pura marah.
"Iya sekarang juga Cara mandi!" Kata Cara langsung berlari menuju kamar mandi.
'Jangan cepat dewasa Queen, tetap jadilah princess kecil kakak," gumam Aiden tersenyum melihat ke arah kamar mandi Cara.
.
.
.
Hayoo sudah terjawab kan siapa Felli sebenarnya? Felli anak siapa udah tau kan? Jadi jangan tanya-tanya lagi oke 😘😘🥳🥳🥳🤣
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Nami chan
anak fahmi sebastian ya? mom kisah aiden dimana 😭 pengen kisah percintrongan si anak tuyul
2024-04-22
0
Lusi Hariyani
oalah...ini crt ank y pa duda itu ya...br inget...
2023-05-22
2
Fara Dina
baru mampir thoor 😃😃
2022-08-14
0