Satria

Sedari tadi Caramel hanya berdiam diri di mobil dan terus menatap ke arah luar jendela. Dirinya tengah menahan malu yang sangat luar biasa, bagaimana tidak bila ia sudah memarahi Redy habis-habisan karena ia kira mogok padahal ternyata Redy gak mau nyala karena kelaparan. Yups bensin nya habis, dan bodoh nya Caramel tidak mengecek bensin nya. Sungguh wajah nya kini sudah sangat memerah karena sedari tadi dirinya di jadikan bahan ledekan oleh cowok mesum yang kini mengantarkan nya pulang.

"Berhenti mentertawakan ku!" sentak Cara kesal.

"Heh lo itu PD banget sih? gue ketawa karena tuh lihat orang di pinggir jalan marah-marah gak jelas," ucapnya menahan tawa.

"Terserah," ucap Cara dengan ketus.

Perjalanan sore ini sangat lah macet, di tambah karena hujan begitu deras di sertai angin dan geluduk membuat Cara sedikit merasa takut.

"Lo gak mau tau nama gue?" tanya cowok yang berada di supir kemudi tersebut.

"Gak perlu, gue udah tau siapa lo!" jawab Cara dengan cepat.

"Siapa?" tanyanya dengan dahi berkerut.

"Cowok mesum!" ucap Cara datar, namun mampu membuat sang empunya tertawa terbahak bahak.

Duaaarrrrr!

Suara petir tiba-tiba bergelegar seolah menggetarkan seluruh jagat raya, seketika itu juga Cara berteriak dan merasakan tubuhnya semakin bergetar.

Cara sangat tidak menyukai hujan, terlebih angin dan petir, entah mengapa setiap kali dirinya mendengar suara petir tubuhnya reflek langsung bergetar, jantung nya berdebar begitu kencang dengan napas yang memburu.

"Mamiiii!" Teriak Cara dan langsung menutup kedua telinganya sambil menekuk kaki nya ke kursi.

Mobil segera berhenti menepi dan reflek tubuh Cara langsung di tarik dan di dekap oleh cowok tersebut. Hangat dan nyaman, itulah yang Cara rasakan.

"Sssttthhh i'm here," bisik nya di telinga Cara seketika membuat air mata Cara menetes.

"Panggil gue Satria, dan gue akan selalu ada di sisi lo," bisik nya lagi membuat Cara semakin mendekap erat tubuh itu. Entah mengapa Cara merasa sangat nyaman di pelukan Satria namun entah mengapa kepalanya juga berdenyut sangat nyeri kala sekelebat bayangan bayangan masa lalu terlintas di kepalanya.

Setelah memastikan Cara tenang, Satria kembali melajukan mobilnya, ia melihat Caramel kini tengah tertidur pulas dengan posisi kaki meringkuk. Ia pandangi lekat - lekat wajah Caramel, lalu ia menghembuskan napasnya pelan.

Pagi hari, Caramel terbangun saat baru menunjukkan pkl.05:00. Cara membuka matanya dan menatap langit-langit kamar nya dengan napas memburu.

Keringat berkucuran di dahinya dan napasnya semakin memburu.

Yah, dia selalu seperti ini kala tidur di sore hari dan ia pasti akan bermimpi buruk LAGI.

Baru jam 6 pagi, Caramel sudah turun dari kamar nya menuju meja makan, di sana ia melihat Chaca yang tengah menyiapkan sarapan untuk keluarga nya.

Ia pun langsung memeluk sang mami dari belakang dan mencium bahu mami nya.

"Morning Mam!" ucap Cara.

"Eh anak gadis Mami sudah bangun dan rapi mau ke sekolah," ucap Chaca sedikit terkejut. Pasalnya biasanya meskipun Cara sudah bangun pagi, ia akan tetap keluar kamar saat mepet jam setengah delapan.

"Mami, kemarin kok tiba-tiba Cara udah di kamar dan baju Cara udah di ganti? Mami yang ganti?" tanya Cara sambil mendudukkan dirinya di bangku.

"Iyalah, kalau bukan Mami siapa lagi? Masa iya pacar kamu itu," ucap Chaca berdecak hingga membuat Cara menyemburkan susu yang tengah ia minum.

Byuurrr!

"What Pacar!" pekik Cara tak percaya. Sejak kapan dirinya punya pacar, pikirnya.

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Oh ini yg namanya Satria toh mom,Anak baru itu ya?? Waah Jodohnya si Cara ya mom?👏🏻👏🏻👍🏻👍🏻😄

2023-11-22

0

💝GULOJOWO💝

💝GULOJOWO💝

🤦🤦😂😂😂😂😂😂

2022-07-12

1

Ney Maniez

Ney Maniez

😲🤔

2022-06-14

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!