"Lo sariawan? diem mulu dari tadi?" tanya Cara saat berjalan menuju kelas nya. Sedari tadi sarapan dan dalam perjalanan, Felly hanya diam dan seperti memikirkan sesuatu, namun Cara tidak tau apa itu.
"Gapapa gue cuma kangen sama Vier," jawab Felly. "Oh ya nanti gue pulang sekolah mau nonton, lo mau ikutan gak?" tanya Felly mengajak Cara nonton bioskop.
"Ogah, yang ada gue jadi obat nyamuk," kata Cara cemberut kesal.
"Astaga Ra, pagi-pagi gue berasa dapet vitamin," ucap Felly saat melihat anak anak tim basket tengah latihan untuk pertandingan dengan sekolah Cempaka Mas minggu depan.
"Siapa idola lo?" tanya Cara ikut terpesona kala melihat anak anak basket yang begitu semangat dan berkeringat menambah kesan sexy.
"Semua nya tapi kayaknya pesona Jo di kalahin deh sama Satria," ucap Felly yang matanya fokus kepada murid baru.
"Gue aduin kunyuk baru tau rasa lo," ucap Cara marah.
"Dih, jangan dong Ra! lo kan tau dia cemburuan nya kaya gimana," ucap Felly mendesah pelan. "Tapi biar begitu gue bahagia banget, dia begitu perhatian sama gue," imbuh Felly.
"Bodo amat!" ucap Cara ketus, karena dirinya belum pernah merasakan pacaran seumur hidup nya.
"Dih marah, oh ya gue lupa dia kan jomblo abadi hihihi," ucap Felly terkekeh lalu ia segera mengejar Cara yang berjalan duluan menuju kelas.
"Oke kita istirahat dulu!" teriak Jo selaku ketua tim basket.
"Permainan lo hebat juga Sat? lo sebelumnya ketua ya?" tanya Herry sambil meneguk air di botol sakua.
"Gue gak pernah mau ikut main basket di sekolah yang dulu," kata Satria cuek seperti biasa.
"What! serius lo? kenapa? padahal permainan lo hebat banget lo, bahkan lebih hebat dari ketua tim?" ucap Alvin melirik Jo yang sedang menatapnya horor.
"Males," jawab Satria singkat lalu ia menyiram sisa air minum sakua nya ke kepala dan mengacak acak rambutnya.
"Lo lahir di luar negri?" tanya Jo penasaran dengan kisah hidup Satria.
"Yang jelas di rumah sakit," jawab Satria singkat lalu ia segera beranjak dari duduknya dan berjalan menuju kamar mandi.
"Astaga, dingin banget tu anak," kata Herry menatap punggung Satria yang semakin menjauh.
"Tau ah, yang penting dia sudah mau bergabung sama tim kita, dan kita bisa basmi cempaka mas besok!" ucap Jo tersenyum menyeringai.
"Eh Jo, btw lo gak pengen coba nyatain perasaan lo?" tanya Alvin.
"Gak usah! gue gak mau bernasib sama kaya Kevin," ujar Jo santai.
"Ck, lo itu jadi cowok penakut banget sih! menyerah sebelum berperang," cibir Herry mengejek.
"Sialan lo!" sungut Jo dengan kesal sambil melemparkan botol minuman kepada Herry.
"Tapi gue serius bro, lo kan udah lama juga suka sama tu anak! mungkin aja dia menolak Kevin karena dia nungguin lo?" kata Alvin serius. "Lo kan tau, dia deket banget sama lo. Masa lo gak ngerasa gimana gitu sih?" tanya Alvin
"Bukan gue cemen atau apa, tapi gue emang lebih nyaman jadi sahabat sama dia. Nih ya kalau gue tembak terus gue di tolak nasib gue bakal kaya si Kevin. Dan kalau gue di terima terus gue sama dia gak bertahan lama lalu putus, alamat kita jadi orang asing lagi. Jadi bukan kah lebih baik menjadi sahabat? ya gak?" jelas Jo panjang lebar membuat Herry dan Alvin terdiam dan membenarkan ucapan Jo.
'Lebih baik menjadi sahabat tapi selalu bisa di dekat lo, daripada gue harus jadi pacar lo tapi hanya sesaat,' gumam Jo dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Ney Maniez
👍👍
2022-06-14
1
💫R𝓮𝓪lme🦋💞
pinter c Jo
2022-03-29
0
Nesa Satria
siiiip pinter tuh si jo
2022-03-24
0