“Siapa yang nelpon barusan, mas?” tanya Alya sambil menggandeng Rio di tangannya, melangkah mendekati Bayu yang sedang menyalakan mesin motornya.
“Mba Astri,” sahut Bayu melirik arloji di tangannya. “Minta dijemput di terminal.”
“Mba Astri pulang?” gumamnya lirih. “Sendirian atau bareng sama suaminya?” tanya Alya kemudian.
“Suami yang mana toh, dek? Kalau mba Astri nikah, masa tega nggak ngundang kita.”
“Ya, mungkin saja kedatangannya kali ini bersama dengan suaminya. Bukannya terakhir nelpon bilang kalau mau ngenalin calon suaminya sama kita,” ucap Alya mengingatkan.
“Itu kan dulu. Nyatanya mba kamu itu masih jomblo sampai sekarang,” ucap Bayu ringan. “Tolong ambilkan helm mas, di meja dek.”
Alya meringis mendengarnya, setelah sekian lama tidak berkirim kabar kakaknya itu akhirnya pulang juga. Ia lalu mengambil helm di atas meja dan memberikannya pada Bayu.
“Yo wes, Aku berangkat dulu.” Bayu memasang helm di kepalanya. “Rio, Ayah jemput bude dulu ya.” Bayu mengacak rambut anaknya, yang dibalas dengan lambaian tangan Rio.
“Dadah ayah,” ucap Rio sambil terus melambaikan tangannya, mengantar kepergian ayahnya hingga menghilang di ujung jalan yang berbelok.
Bayu melajukan motornya dengan kecepatan sedang. Jarak terminal dengan rumahnya memang tidak terlalu jauh, sekitar dua kilo meter saja. Karena jalan raya di dekat rumahnya terbilang baik dan mulus, hanya butuh waktu lima belas menit saja untuk sampai ke tempat tujuan.
Di tengah perjalanan hujan turun, cuaca yang berubah-ubah membuat Bayu harus selalu siap sedia dengan jas hujannya.
Baru saja Bayu membuka jok motornya, hendak mengambil jas hujannya. Dari arah berlawanan sebuah motor tiba-tiba saja jatuh dan menimpa pengendaranya. Mungkin jalan yang licin membuat ban motor tergelincir, pikir Bayu lalu bergegas mendekat hendak menolong korban yang ternyata masih remaja.
Saat sudah berada di dekatnya, Bayu terkejut mendapati tubuh pemuda remaja itu kejang-kejang. Sesaat ia termangu tidak tahu harus berbuat apa.
Suara ban berdecit di dekatnya membuat Bayu terkejut dan sontak menengadahkan wajahnya melihat siapa yang datang.
“Mega,” bisiknya saat melihat Mega dan Rendra turun dari mobil dan berjalan mendekat.
Mega hanya menatapnya sekilas, lalu kembali beralih melihat pada pemuda di depannya itu.
“Cepat bawa ke tempat yang teduh! Ayo mas, bantu saya mengangkatnya,” ucap Rendra pada Bayu, lalu bergegas mengangkat tubuh pemuda itu dibantu Bayu dan langsung membawanya ke teras rumah warga yang berada tak jauh dari pinggir jalan raya.
Mega lalu meminjam sendok pada pemilik rumah, setelah mendapatkannya ia langsung memasukkannya ke dalam mulut pemuda itu. Sementara Rendra melepaskan baju pemuda itu, dan atas ijin pemilik rumah Rendra dan Bayu membawanya masuk dan berteduh di dalam rumah hingga si pemuda normal kembali dan tidak mengalami kejang lagi.
“Epilepsi,” bisik Rendra pada Mega.
“Ayan, dokter?” tanya Bayu dengan wajah terkejut yang dijawab dengan anggukan kepala oleh Rendra.
“Beruntung kita cepat datang dan menolongnya,” ucap Rendra kemudian.
“Kenapa penyakit ayan kalau lagi kumat pas dekat air langsung kejang, dokter?” tanya Bayu penasaran, sejenak Bayu lupa kalau dirinya ditunggu Astri di terminal.
“Iya, benar. Kejang itu diakibatkan adanya listrik di otak bila terkena air maka si penderita akan kejang-kejang,” jawab Rendra.
“Di otak ada listrik, dokter?” Bayu memegang kepalanya.
Penyakit epilepsi atau ayan merupakan kondisi yang dapat menjadikan seseorang mengalami kejang secara berulang. Epilepsi bisa menyerang seseorang ketika terjadinya kerusakan atau perubahan di dalam otak.
Di dalam otak manusia terdapat neuron atau sel-sel saraf yang merupakan bagian dari sistem saraf. Setiap sel saraf saling berkomunikasi menggunakan impuls listrik. Pada kasus epilepsi, kejang terjadi ketika impuls listrik tersebut dihasilkan secara berlebihan dan menyebabkan perilaku atau gerakan tubuh yang tidak terkendali.
Stroke, cedera otak, faktor keturunan, riwayat kejang sejak usia balita dan berbagai faktor lainnya yang menyebabkan epilepsi. Epilepsi sendiri ada berbagai kategori baik anak kecil atau orang dewasa, remaja termasuk dalam kategori orang dewasa.
Tapi epilepsi dapat dicegah asal kita tahu gejala umum penderita epilepsi. Depresi berlebihan siapa pun bisa terkena epilepsi tergantung tingkatannya. Siapa pun kalau mengalami stres berlebihan bisa kejang-kejang, dan kejang-kejang tidak harus termasuk ke dalam epilepsi.
Untuk mengetahui apakah epilepsi atau bukan dokter akan menyarankan seperti berikut ini, EGG atau Elektroensefalografi. Tes EGG dilakukan untuk mengetahui masalah aktifitas listrik yang ada di otak. Tes darah, tes ini untuk mengetahui tanda infeksi atau masalah kesehatan lain. Sejauh ini penyakit epilepsi sulit disembuhkan karena belum ada obat yang tepat.
“Kalau situasi lagi hujan seperti saat ini, atau pas si penderita ada di dalam kamar mandi, atau dalam keadaan basah. Pertolongan pertama bawa si penderita ke tempat teduh, gunakan sendok atau alat lain supaya si penderita menggigit sendok. Lepaskan pakaiannya, dan jauhkan dari tempat basah atau air. Nanti dia akan normal kembali.” Rendra mengakhiri penjelasannya.
“Paham-paham dokter,” ucap Bayu manggut-manggut.
Saat ponselnya berbunyi nyaring, ia berjengkit kaget dari duduknya. Sambil meminta diri sejenak, Bayu menjawab telpon.
“Ya, mba Astri. Ada apa ya?” Bayu setengah berbisik.
“Bayuuuu!”
Bayu menjauhkan ponsel dari telinganya saat mendengar rentetan suara Astri padanya.
“Astaga! Lali aku, mba. Yo wes, sekarang aku berangkat kesana. Lima menit, ya lima menit lagi,” katanya sambil melihat arlojinya, lalu melangkah keluar rumah setelah terlebih dahulu berpamitan pada Rendra dan Mega.
🌹🌹🌹
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
𓂸ᶦᶰᵈ᭄🇪🇱❃ꨄ𝓪𝓢𝓲𝓪𝓱࿐
semangat author
2022-02-24
1
Teteh Neng(IG: teteh_neng2020)
kasihan Astri
2022-01-01
0
🤍
Next
2021-12-31
1