18. Meraih mimpi

Masih di posyandu, Mega menahan napas saat salah satu warga berjalan ke arahnya dan menunjukkan alat kontrasepsi yang berupa implan padanya.

   “Dokter,” panggilnya pada Rendra yang duduk tidak jauh darinya. “Apa sekarang giliran Saya buat menjelaskan benda ini,” ucapnya pelan sambil mengarahkan dagunya pada benda yang ada di depannya.

   “Silahkan,” jawab Rendra singkat sambil menahan senyum. “Tarik napas, tetap tenang. Oke!”

   “Baiklah, Saya tenang kok, dokter.” Mega mencoba tersenyum.

   “Mohon perhatiannya ya bu. Saya akan mulai menjelaskan tentang metode kontrasepsi implan,” ucap Mega sebelum memulai menjawab pertanyaan salah satu warga.

   “Metode kontrasepsi implan bekerja dengan cara mengentalkan lendir serviks, membuat dinding rahim lebih tipis sehingga mengganggu implantasi, menekan ovulasi, dan menghambat pergerakan silia tuba.

   Keuntungan penggunaan metode kontrasepsi jenis ini adalah efektivitas yang tinggi, dapat digunakan jangka panjang, kesuburan dapat kembali setelah implan dicabut. Tidak mengganggu hubungan seksual, serta tidak mengganggu produksi air susu ibu.

   Kerugian kontrasepsi implan merupakan akibat pengaruh hormonal di dalam tubuh, antara lain,

Gangguan haid yaitu menjadi tidak teratur atau tidak haid sama sekali,

Spotting atau bercak darah yang keluar saat sedang tidak haid,

Berat badan bertambah,

Tidak nyaman di perut, mual, muntah,

Nyeri kepala,

Nyeri payudara,

Nyeri bekas tempat susuk.

   Keluhan tidak haid saat penggunaan kontrasepsi implan merupakan hal yang umum terjadi karena pengaruh hormon langsung di dinding rahim.”

   “Paham ya ibu-ibu,” tanya Mega lagi. “Satu lagi, kalau setelah lepas implan dibutuhkan satu sampai tiga bulan untuk menyesuaikan kadar hormon dalam tubuh. Kalau sudah teratur baru boleh pasang implan lagi.”

   “Paham bu dokter,” sahut warga serempak.

   “Kalau begitu kita sudahi dulu pertemuan kita kali ini,” ucap dokter Rendra di ujung acara. “Terima kasih.”

   Di tempat lain di waktu bersamaan, Fajar sedang berada di perkebunan bersama para pekerjanya.

   Dari atas bak truk yang terbuka Fajar berdiri sambil memberi arahan pada anak buahnya untuk menata kol di bak truk dengan teratur dan baik, agar resiko kerusakan yang mungkin terjadi bisa diminimalisir.

   Fajar bukanlah bos yang hanya pandai memberi perintah saja, ia akan turun langsung membantu pekerjanya. Handuk kecil tersampir di lehernya, tidak ketinggalan topi hitam yang selalu dikenakannya menutupi rambutnya yang ikal bergelombang.

   “No, lanjutin kerjanya. Aku turun dulu,” ucap Fajar pada Warno, saat melihat kedatangan sahabatnya Arga. Ia lalu melompat turun dari atas truk dan bergegas mendatangi sahabatnya itu yang bekerja sebagai penyuluh pertanian.

   “Siap mas bos!” jawab Warno. “Ayo lanjut oper lagi,” perintah Warno pada yang lainnya.

   “Gimana hasil panennya kali ini?” tanya Arga sambil menjabat erat tangan Fajar.

   “Alhamdulillah. Berkat bantuan penyuluhan darimu, panen kali ini sukses.” Fajar mengguncang tangan sahabatnya itu.

   “Kamu bisa saja,” Arga tertawa. “Aku hanya sekedar memberi masukan. Selebihnya Kamu yang melakukan semuanya,” tambahnya lagi.

   Mereka berdua terus berbincang sambil melihat kendaraan yang mengangkut hasil panen ketiga datang.

   Sebelumnya sudah dua mobil yang mengangkut hasil panen kali ini untuk dibawa ke pembeli yang berada di pasar lokal dan yang ada di kota.

   Fajar mengusap peluh di keningnya, ia tersenyum puas melihat hasil panen kali ini. Jumlahnya melimpah, lebih banyak berkali-kali lipat dari panen sebelumnya.

   Tanaman yang dihasilkan berkualitas tinggi, besar dan padat berkat pemakaian pupuk yang sesuai. Tidak ada lagi hama ulat yang biasanya menyerang, yang membuat kol menjadi kosong, enteng dan berlubang. 

   Para pekerja datang silih berganti membawa keranjang yang berisi tanaman hasil panen. Senyum cerah terus menghias wajah mereka.

   Sebagian dari mereka adalah para pekerja perkebunan di lahan milik Fajar, dan sebagian lagi adalah tenaga lepas yang ikut bekerja hanya pada saat panen berlangsung saja. Mereka semua ikut senang karena upah kerja yang mereka dapatkan besar, dan Fajar tidak segan-segan memberi bonus pada para pekerjanya jika hasil panennya berhasil.

   “Seperti mimpimu, Kamu berhasil membantu perekonomian warga desa ini. Membuka lapangan kerja dan membuat mereka terus bekerja dan tidak merasa takut untuk kehilangan mata pencaharian lagi,” Arga mengungkapkan rasa kagumnya.

   “Hanya itu yang bisa Aku lakukan buat warga desaku,” jawab Fajar tersenyum.

   “Kamu selalu merendah,” Arga tertawa pelan. “Hanya satu kekuranganmu.”

   “Apa itu?”

   “Kamu berhasil dalam usaha, tapi gagal dalam hal asmara.” Arga tergelak.

   “Ish! Lebih nyaman seperti sekarang ini, tidak perlu dipusingkan dengan hal yang berkaitan dengan perasaan.”

   “Ayolah, man! Bersama lebih baik daripada harus berjalan sendiri,” cetus Arga yang dibalas dengan gelengan kepala Fajar.

   “Mentang-mentang sudah punya pasangan,” Fajar meninju pelan bahu Arga. “Oke, tunggu saja. Dalam waktu dekat Aku bakal kenalkan dia sama Kamu,” imbuhnya lagi sambil membayangkan wajah Mega.

   “Weh! Ternyata sudah ada toh, hahaha.”

   “Ish!”

   Sementara itu di tempat lain, di terminal bis kota. Seorang wanita muda turun dari bis dengan koper besar berada di tangannya. Matanya sibuk mencari keberadaan seseorang, lalu diputuskannya untuk menghubungi lewat telepon.

   “Halo, Yu. Mba sudah sampai di terminal, jemput sekarang yo.”

🌹🌹🌹

Terpopuler

Comments

YuWie

YuWie

jgn2 mantan fajar balik desa

2022-02-13

0

Kidung Mesra

Kidung Mesra

aku hadir ya tor .. kalau ada waktu datang ke NVL aku ya tor .. terimakasih

2022-01-19

0

Kidung Mesra

Kidung Mesra

jejak lagi kakka...
salam dari Resa Deon dan Merlin Jecko

2022-01-13

0

lihat semua
Episodes
1 1. Kembali
2 2. Kenangan
3 3. Aku baik-baik saja
4 4. Lambung kronis
5 5. Lambung kronis 2
6 6. Sarapan bareng
7 7. Tanaman obat
8 8. Donatur desa
9 9. Pria di mobil hitam
10 10. Getah bening
11 11. Puskesmas desa
12 12. Bertemu kembali
13 13. Menyebalkan
14 14. Hari pertama kerja
15 15. Makan siang
16 16. Di kantin puskesmas
17 17. Posyandu
18 18. Meraih mimpi
19 19. Epilepsi
20 20. Kenangan
21 21. Sakit
22 22. Mengantar pulang
23 23. Mas bos demam
24 24. Kekesalan Astri
25 25. Berpamitan
26 26. Menjemputmu
27 27. Ular!
28 28. Panen
29 29. Itu bukan canda
30 30. Lihat saja nanti
31 31. Terluka
32 32. Mengobati lukamu
33 33. Saraf terjepit
34 34. Monoton
35 35. Gudang sebelah rumah
36 36. Surat bersampul biru
37 37. Di bawah pohon pinus
38 38. Melewati waktu bersamamu
39 39. Rencana Fajar
40 40. Suatu pagi di hari Minggu
41 41. Teman baru
42 42. Gula Darah
43 43. Ungkapan hati
44 44. Bunda Rini
45 45. Kartu Undangan
46 46. Posesif
47 47. Ke pantai
48 48. Banana Boat
49 49. Saat Bahagia
50 50. Kolesterol
51 51. Radang
52 52. Sudah sehat
53 53. Makan siang
54 54. Klinik kesehatan
55 Bab 55. Ngambek?
56 56. Pikiran sehat
57 57. Keringat berlebih
58 58. Terapi alami
59 59. Kejutan istimewa
60 60. Luka bakar
61 61. Libur telah tiba
62 62. Kencan
63 63. Kencan 2
64 64. Maukah kau menjadi istriku
65 65. Misi kemanusiaan
66 66. Misi berhasil
67 67. Ganti warnanya
68 68. Syukuran
69 69. Pria kepo
70 70. Menikahlah denganku
71 71. Menikah
72 72. Ide bagus
73 73. Mencintaimu
74 74. Akhir pekan bersamamu
75 75. Persalinan
76 76. Kelahiran Rumi Algifari
77 77. Teman hidup
78 78. Bonus Chapter 1
79 79. Bonus Chapter 2
Episodes

Updated 79 Episodes

1
1. Kembali
2
2. Kenangan
3
3. Aku baik-baik saja
4
4. Lambung kronis
5
5. Lambung kronis 2
6
6. Sarapan bareng
7
7. Tanaman obat
8
8. Donatur desa
9
9. Pria di mobil hitam
10
10. Getah bening
11
11. Puskesmas desa
12
12. Bertemu kembali
13
13. Menyebalkan
14
14. Hari pertama kerja
15
15. Makan siang
16
16. Di kantin puskesmas
17
17. Posyandu
18
18. Meraih mimpi
19
19. Epilepsi
20
20. Kenangan
21
21. Sakit
22
22. Mengantar pulang
23
23. Mas bos demam
24
24. Kekesalan Astri
25
25. Berpamitan
26
26. Menjemputmu
27
27. Ular!
28
28. Panen
29
29. Itu bukan canda
30
30. Lihat saja nanti
31
31. Terluka
32
32. Mengobati lukamu
33
33. Saraf terjepit
34
34. Monoton
35
35. Gudang sebelah rumah
36
36. Surat bersampul biru
37
37. Di bawah pohon pinus
38
38. Melewati waktu bersamamu
39
39. Rencana Fajar
40
40. Suatu pagi di hari Minggu
41
41. Teman baru
42
42. Gula Darah
43
43. Ungkapan hati
44
44. Bunda Rini
45
45. Kartu Undangan
46
46. Posesif
47
47. Ke pantai
48
48. Banana Boat
49
49. Saat Bahagia
50
50. Kolesterol
51
51. Radang
52
52. Sudah sehat
53
53. Makan siang
54
54. Klinik kesehatan
55
Bab 55. Ngambek?
56
56. Pikiran sehat
57
57. Keringat berlebih
58
58. Terapi alami
59
59. Kejutan istimewa
60
60. Luka bakar
61
61. Libur telah tiba
62
62. Kencan
63
63. Kencan 2
64
64. Maukah kau menjadi istriku
65
65. Misi kemanusiaan
66
66. Misi berhasil
67
67. Ganti warnanya
68
68. Syukuran
69
69. Pria kepo
70
70. Menikahlah denganku
71
71. Menikah
72
72. Ide bagus
73
73. Mencintaimu
74
74. Akhir pekan bersamamu
75
75. Persalinan
76
76. Kelahiran Rumi Algifari
77
77. Teman hidup
78
78. Bonus Chapter 1
79
79. Bonus Chapter 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!