Pagi hari Mega terbangun dengan perasaan yang nyaman dan lebih tenang. Sinar mentari pagi masuk melewati celah jendela kamarnya yang masih tertutup rapat.
Perlahan disibaknya selimut yang menutupi pinggang hingga kaki, lalu turun menapakkan kakinya melangkah menuju jendela kamar dan membukanya lebar.
Dingin rasanya, saat kakinya bersentuhan langsung dengan lantai kamar. Udara sejuk pegunungan terasa begitu menyejukkan dan menyenangkan hatinya, menyerbu masuk meniupkan hawa segar yang menyehatkan paru-parunya.
Mega merentangkan kedua tangannya ke atas, dipejamkannya matanya sesaat. Mega bisa bernapas lega setelah semalaman dia tertidur dengan nyenyak sesudah melewati perjalanan jauh yang melelahkan.
Suara orang menyapu halaman terdengar jelas, sentuhan sapu lidi dengan tanah menimbulkan irama yang teratur. Mega tersenyum mendengarnya, sambil menata rambut panjangnya yang sedikit berantakan Mega keluar dari kamarnya.
"Sudah bangun, sayang," suara mama menyambut Mega, dengan kedua tangan yang sibuk mengatur sarapan di meja makan.
"Mega kesiangan, Ma," kata Mega setengah menguap, kemudian menutup mulutnya dengan tangan kanannya.
"Masih ngantuk?" Mama menghentikan gerakan tangannya, memandang wajah anak gadisnya itu dengan senyum hangat yang selalu tersungging di bibirnya.
"Ngantuk dikit. Hemm wanginya, Mama masak nasi goreng ya, wihh paket komplit ini. Ada telor ceplok, ada ayam goreng, bawang goreng, serondeng, dendeng." Mega menunjuk satu persatu masakan di atas meja makan.
"Sengaja Mama masak spesial buat menyambut kedatangan anak kesayangan Mama," kata mama sambil menuangkan teh di cangkir dan meletakkannya di atas nampan.
Mega memeluk mamanya dari belakang, menyusup dan menyatukan kedua tangannya melingkar di pinggang sang mama.
"Makasih ya, Ma. Mega kangen masakan Mama, rasanya sudah lama banget Mega nggak makan masakan buatan Mama," kata Mega sambil menyandarkan kepalanya di punggung mama.
"Sudah, mandi dulu sana. Setelah itu kita sarapan bareng, itu ada nak Pras yang datang mau ajak Kamu jalan-jalan katanya," kata mama menepuk tangan Mega yang berada di pinggangnya.
"Pras siapa, Ma?" Mega menegakkan kepalanya, menatap dengan wajah bertanya pada mamanya.
"Masa Kamu lupa, itu loh anak pakde Inu yang rumahnya dekat empang eyang Sastro. Dulu kan Kamu suka mancing bareng sama dia," kata mama mengingatkan.
"Ohh Prasetyo, yang suka pinjem pancing mas Iky? Kalau itu sih Mega ingat, Ma. Kok dia tahu Mega pulang, Ma?"
"Kakakmu yang kasih tahu, semalam kan dia mampir kemari. Kakakmu sama nak Pras kerja sama, menjalankan usaha perkebunan. Dia sekarang sukses loh, petani berdasi."
"Oh, gitu. Terus kalau sukses?"
"Dia mau cari istri katanya, kalau ..."
"Ma, Mega mandi dulu. Kasian yang pada nunggu mau sarapan," kata Mega memotong ucapan mamanya dan langsung berbalik kembali ke kamarnya. Kalau diteruskan, yang ada mamanya akan terus menceritakan tentang laki-laki itu.
Setelah menyelesaikan ritual paginya, dengan tubuh yang sudah terlihat segar dan wangi, Mega pun bergabung dengan yang lainnya untuk sarapan pagi bareng.
"Ayo jangan malu-malu, kalau mau nambah lagi silahkan. Ini semua masakan kesukaan Mega, sengaja Bude masak buat menyambut kedatangan Mega kembali ke rumah ini lagi," mama mulai melancarkan aksinya, menyodorkan kembali nasi goreng spesial buatannya kepada tamunya yang sedari tadi diam-diam selalu melirik pada Mega.
"Ekhem, Mega nambah dong nasi gorengnya Ma." Mega menyodorkan piring kosongnya pada mama yang menatapnya dengan kening berkerut.
"Mega, cukup ya sayang. Ini sudah yang ketiga kalinya Kamu nambah," kata mama mengingatkan.
Pras dan yang lainnya hanya bisa menahan senyumnya melihat Mega yang dengan cueknya meminta tambahan makanan pada mamanya tanpa merasa malu pada tamunya.
"Sekali ini lagi saja kok, Ma. Kan nambahnya juga nggak banyak, cuman seujung centong nasi juga," sahut Mega menawar.
"Iya sayang, Mama percaya. Cuman seujung centong nasi ya," jawab mama sambil menyendokkan nasi ke dalam piring Mega, yang disambut Mega dengan acungan jempol tangan kirinya.
"Masakan Mama memang yang terbaik," kata Mega kemudian. Suasana hangat di meja makan membuat Mega merasakan kembali suka cita berkumpul bersama keluarganya. Semoga saja kepulangannya kali ini adalah pilihan tepat.
🌹🌹🌹
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔 𝑵𝒂𝒚𝒍𝒂 𝑨𝒊𝒔
tulisannya bagus
2021-12-21
1
ᵀᵃˡˡʸ❥
semangat
2021-12-18
2
Tyas Quinta
ga da yang bisa menandingi masakan dari seorang ibu..
2021-12-17
1