NovelToon NovelToon
PANASNYA CINTA MASS ADI

PANASNYA CINTA MASS ADI

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: ELLIYANA

" kita ngomong pake bahasa kalbu sayang" ucapnya dengan tangan terulur memegang dagu ku, " cup" sekali lagi Adi Putra mencium bibirku.

Biar sekilas aku sudah seperti orang mabok minum tuak tiga jerigen, " kamu nggak bisa menolak sayang" katanya masih menghipnotis.

Aku seperti kembali tersihir, habis-habisan Adi Putra melumat bibirku. Herannya walau tidak mengerti cara membalas aku malah menikmati kelembutannya.

" Hey... son belum waktunya" suara teguran itu membuat Adi Putra berhenti m3nghi$4p bibirku, sedang aku tegang karena malu dan takut.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ELLIYANA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

# 10. Nggak mu geser

" Kenapa?" tanya mas Adi mendekat, mukanya pas didepan mukaku dan itu hanya berjarak beberapa Senti. Aku menahan nafas rasanya dadaku mau meledak entah sengaja mas Adi berbuat begitu aku sampe pejamkan mata.

" Malu mas" jawab ku terbata seperti orang terperangkap.

" klik..." kudengar suara aku baru nyadar ternyata mas Adi cuma mau buka set belt. Ternyata aku yang keterlaluan mikir jauh, aku yang saat itu merasa lega membuka mata berharap mas Adi udah nggak dekat lagi tapi nyatanya dia masih menatapku dengan jarak yang nyaris hidung kami bersentuhan.

Demi apapun Aku deg degan banget ingin aku memalingkan wajah namun tangan kokoh mas Adi memegang dagu ku tatapan nya seperti menghipnotis ku, " kenapa malu hmm.." tanyanya lagi bikin aku hampir lupa cara bernafas karena dia mengucapkan kata-kata itu pas didepan mukaku.

Hembusan nafas nya harum, " cup...kamu akan selalu jadi sayangnya mas sampai kapanpun" katanya belum sempat aku ngomong apa-apa mas Adi udah cium aku meski sesaat tetap bikin Aku nyaris pingsan di tempat.

kalian tau di saat sebagian hati ku merasa terbang atas perlakuan mas Adi, tapi aku tetap menyadari siapa diriku. mas Adi terlalu mendominasi siapa yang kusumpahin kalau nggak iren sama Vega mereka tega ninggalin aku.

" Turun yuk sayang" ucap sambil menarik diri. Aku diam karena masih mengatur detak jantungku yang nggak beraturan.

Entahlah Mas Adi seperti nya memang sengaja, entah dia sadar apa enggak akan perbuatannya pada ku , seperti nggak ada masalah mas Adi turun kemudian mengitari mobil ke sebelahku, " Ayuk turun sayang" masih manggil sayang sambil mengulurkan tangannya.

Aku menarik nafas sedalam dalamnya, ku kumpulkan semua energi yang tadi sempat menguap porak poranda akibat ulahnya mas Adi, tubuhku masih gemetar tapi aku sambut juga uluran tangannya.

Karena nggak terbiasa pakai heels aku turun dengan hati-hati, Begitu aku sudah turun mas Adi dengan seenaknya menarik aku ke dalam pelukan nya, " apaan sih mas " aku kaget langsung tolak dadanya. jengkel sekali baru juga bertemu lagi sudah main peluk peluk dulu saja nggak segitunya.

" Mas kangen sama kamu" malah narik aku lagi kedalam pelukannya, kali ini aku nggak bisa berkutik karena aku sebenarnya juga kangen sama mas Adi. badanku semakin gemetar.

" Kamu kok gemeteran. Sayang" tanya mas Adi kayak orang nggak punya fikiran dan Dia malah semakin mengeratkan pelukannya, " ya Allah" teriakku dalam hati.

 " dasar mas Adi nggak punya ot4k " pekik ku dalam hati enak saja malah tanya kenapa aku gemetaran.

Dia pikir aku bisa terima begitu saja apa yang dia lakukan tapi tubuhku berkhianat, rasa hangat malah menimbulkan sensasi baru di tubuhku, untung nya ada mobil pengunjung lain yang datang dan parkir di samping mobil kami kedatangan mobil itu menyadarkan aku yang hampir tersesat.

Ku tolak dada mas Adi, " kenapa" dia malah bertanya.

" Ada orang mas Ara malu" jawab ku menunduk sambil mundur beberapa langkah.

" Yaudah kita masuk yuk" ajak mas Adi, aku hanya mengangguk dan mas Adi dengan cepat langsung menggenggam jemari tangan ku.

Aku mengikuti langkah mas Adi, " jangan jauh jauh dari mas" bisik nya begitu kami sampai di depan pintu.

Saat pintu di buka uap asap rokok langsung menyergap hidungku sampai aku batuk-batuk , mas Adi menyerahkan sapu tangan ku tutup hidung pakai saputangan yang di berikan mas Adi.

Mataku melihat sekeliling jujur aku baru pertama kali datang di tempat seperti ini, Aku hanya bisa berdecak saat lihat banyak perempuan yang rata rata berpakaian kurang bahan.

" cuek aja" bisik mas Adi seperti tau apa isi kepalaku.

Suara dentuman musik menggema seperti memekak kan telinga, jujur Aku nggak suka berada di tempat ini beberapa perempuan ku lihat lenggak lenggok seperti orang nggak punya tulang.

Beberapa pasangan mata menatap ke arah ku, mendapat tatapan seperti itu Perasaan ku langsung nggak enak, " mas sebaiknya kita pulang aja" pintaku pada mas Adi.

" Kenapa sayang?" tanya nya sok mesra bikin aku tambah nggak betah sekaligus enek lama lama di dekat nya.

" udah deh mas jangan panggil sayang terus" kataku risih memberanikan diri ngomong terang terangan.

" kenapa hmm.." Dia malah sengaja melihat mukaku.

" Nggak pa-pa" kataku ketus.

" Woyy Tiara sini" Iren memanggil ku, Aku dan mas Adi sama-sama menoleh. Aku pikir ini pas waktu nya untuk menghindari mas Adi aku langsung berlari ketempat Iren dan vega sengaja ninggalin mas Adi gitu aja.

" Duduk sini Ra .." Iren menepuk tempat duduk kosong di sebelah nya.

" iyaa..." jawab ku.

Tapi dasar mas Adi nggak ada akhlak Dia langsung nyuruh Iren pindah, Aku hanya diam saja saat dia duduk sengaja mepet ke aku.

pelayan datang membawa beberapa gelas di atas napan dan warna minuman yang ada di dalam gelas berbeda-beda warna, mas Adi mengambil satu gelas saat pelayanan menyodorkan napan kedepan kami.

" Kamu nggak ambil!?" bisik mas Adi.

" Ahh iya mas" kataku langsung meraih satu gelas.

" kamu mau mabuk " tanya mas Adi kontan bikin bikin aku melongo.

" Mbak sini..." mas Adi memanggil mbak pelayan yang baru beberapa langkah pergi.

" Ya mas " pelayan itu kembali ke tempat kami.

Mas Adi mengambil gelas yang ku ambil tadi lalu menukar dengan gelas yang isi di dalamnya air warna merah, Aku cuma diam saja.

" kamu minum ini jangan yang lain, yang lain itu minuman beralkohol" tegas mas Adi seperti sengaja memperingatkan aku.

Setelahnya Aku duduk diam di samping mas Adi, sementara Vega dan iren menyambut teman teman lain.

Aku melihat kedatangan Zhurapina salah satu teman sekelas ku di kampus, aku melambaikan tangan agar Zhura mendatangi aku dan benar Zhura datang." Nah....ini dia master kita, Aku kirain kamu nggak hadir Ra" Zhurapina teman sekampus ku yang peranakan India menyapa.

" Iya aku hadir kok, sini duduk dekat gue" ajakku kebetulan Zhura pakaiannya hampir sama dengan ku cuma bedanya dia tidak pakai jilbab dan aku memang sengaja menyuruhnya duduk dekat aku dengan maksud biar mas Adi pindah duduk.

Tapi emang dasar mas Adi kelewatan dia sedikitpun nggak mau geser atau berpindah duduk di tempat lain, malah yang bikin aku nggak habis fikir seenaknya saja dia menarik pinggang ku agar lebih rapat.

Aku benar benar salah tempat kalau aku tahu bakal kayak gini kejadiannya, mending aku nggak hadir sekalian. Ini semua gara gara iren, aku menyalahkan Iren.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!