NovelToon NovelToon
A Dangerous Man ( Balas Dendam Sang Mafia )

A Dangerous Man ( Balas Dendam Sang Mafia )

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / Kebangkitan pecundang / Dendam Kesumat
Popularitas:6.7M
Nilai: 4.8
Nama Author: DF_14

Tidak ada yang menyangka bahwa dirinya masih hidup, semua orang menganggapnya sudah mati. Padahal dia telah tumbuh dewasa menjadi seorang pria yang berbahaya.

Adam Alvarez atau pria bernama asli Marvin Leonardo, pria berusia 28 tahun itu adalah seorang mafia berdarah dingin, karena kepiawaiannya dalam menaklukkan musuh membuat dia mendapatkan julukan A Dangerous Man. Namun, ada sebuah luka di masa lalu yang membuat dia bisa berbuat kejam seperti itu.

Saat dia masih kecil, dia dan ibunya diterlantarkan oleh sang ayah, hanya karena ayahnya sudah memiliki wanita lain, bahkan wanita itu membawa seorang anak perempuan dari hasil hubungan gelap mereka. Hingga berakhir dengan peristiwa pembunuhan sadis terhadap ibunya.

Karena itu Adam memanfaatkan Nadine Leonardo, putri tercinta ayahnya sebagai alat untuk membalaskan dendam terhadap ayahnya. Adam tidak akan memaafkan siapapun yang telah tega membunuh ibunya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ganti Identitas

Sudah satu bulan berlalu, kini Marvin tinggal di Australia bersama Om Theo. Tepatnya mereka tinggal di sebuah mansion mewah di kota Adelaide.

Om Theo adalah sosok pria yang sangat dingin dan tegas, namun dibalik sifatnya yang tegas seperti itu, dia tidak akan pernah membiarkan siapapun menyakiti Marvin. Karena itu Marvin sudah menganggap Om Theo seperti ayahnya sendiri.

Malam itu Om Theo baru pulang dari dunia bisnisnya. Para pelayan menyambut dengan hormat kepulangan sang Tuan, dengan sedikit membungkukkan badan mereka.

Om Theo telah sukses di dunia gemerlapnya, salah satunya dalam transaksi penjualan senjata ilegal. Om Theo memiliki tempat khusus pembuatan senjata di Australia, selain itu dia juga memiliki beberapa tempat kasino di berbagai negara, yang pasti kekayaannya tidak dapat terhitungkan.

Walaupun dia hidup bergelimangan harta, memiliki banyak anak buah yang sangat patuh kepadanya, namun tidak cukup membuatnya bahagia. Mungkin karena di tahun 2005 ini, pria berusia 29 tahun itu sama sekali tidak tertarik untuk berkeluarga. Baginya wanita hanya tempat pelampiasan naf-su saja.

Namun kehadiran Marvin membuat Om Theo seperti memiliki seseorang yang harus dia lindungi. Karena itu setiap dia pulang ke mansion, pasti dia langsung menanyakan keberadaan Marvin kepada para pelayannya.

Marvin juga tidak kesepian tinggal disana, karena dia memiliki seorang teman, anak dari Asisten Om Theo, anak itu bernama Dewangga. Setiap hari Marvin di latih ilmu bela diri bersama Dewangga, oleh pelatih profesional.

"Dimana Marvin?" tanya Om Theo kepada salah satu pelayan disana.

"Tuan Marvin sedang belajar latihan bela diri bersama Dewangga." jawab salah satu pelayan disana.

Om Theo segera pergi ke tempat khusus latihan bela diri, tempat itu berada di belakang mansion, dia ingin melihat sejauh mana perkembangan Marvin dalam menguasai ilmu bela diri.

Om Theo memperhatikan Marvin yang sedang duel dengan Dewangga. Padahal Dewangga sudah mendapatkan pelatihan khusus dari ayahnya, namun ternyata malam ini Marvin lebih unggul dalam penguasaan ilmu bela diri dibandingkan dengan Dewangga. Mungkin karena Marvin sangat bertekad ingin menjadi lelaki yang kuat sampai dia begitu cepat menguasai ilmu bela diri.

Om Theo menatap takjub memperhatikan duel tersebut, dia rasa suatu saat nanti Marvin lah yang akan menjadi penerusnya. Sebenarnya dia bisa saja menghancurkan perusahaan Tuan Rama sekarang. Tapi dia memberikan kesempatan kepada Marvin untuk membalaskan dendamnya, karena Marvin ingin dia sendiri yang membalas semua kesakitan yang pernah dirasakan bersama mamanya.

Sampai kini Om Theo masih mencari siapa orang yang tega membunuh kakaknya, karena bagi dia Bu Rena sudah dianggap sebagai kakaknya sendiri. Namun, karena pembunuh itu tidak meninggalkan jejak, membuat Om Theo sulit untuk menemukannya. Hanya Marvin yang tau sosok Markus, karena Marvin yang melihatnya dengan mata kepalanya sendiri.

Walaupun Om Theo yakin kematian kakaknya pasti ada sangkut pautnya dengan Tuan Rama ataupun istri keduanya. Namun di situasi sekarang, dia belum bisa kembali ke indonesia, karena para mafia ataupun gangster disana, telah bergabung menyerang Markas Athena.

Om Theo melihat Marvin yang berhasil menjatuhkan tubuh Dewangga di atas ring, namun Marvin menahan dirinya saat ingin melayangkan pukulan pada wajah Dewangga, dia tidak ingin membuat wajah sahabatnya babak belur.

Om Theo hanya bisa menghela nafas melihat Marvin yang terlihat ragu dalam menaklukkan lawannya, dia segera memasuki area latihan itu, Marvin dan Dewangga terkejut melihat kedatangan Om Theo, Marvin segera membantu Dewangga untuk berdiri, lalu mereka membungkuk badan pertanda hormat ke Om Theo.

"Selamat malam, Om." sapa Marvin

"Selamat malam, Tuan." sapa Dewangga.

"Papamu ada di luar, kamu boleh pulang." ucap Om Theo kepada Dewangga.

"Kalau begitu saya permisi, Tuan." Dewangga pun berpamitan kepada Om Theo, dia juga berpamitan kepada Marvin, "Besok aku kesini lagi."

Marvin tersenyum, menganggukan kepala. Kehadiran Dewangga sedikit bisa melupakan rasa sedihnya, walaupun dia tidak akan pernah melupakan wajah Markus, dan orang-orang yang telah menyakiti mamanya.

Dewangga pun pergi dari sana.

"Mulai besok kamu akan mulai sekolah disini. Kamu akan satu kelas bersama Dewangga." kata Om Theo, sambil menjentikan korek api gas ke rokok yang sudah dihapit oleh bibir Om Theo.

Kemudian Om Theo menghisap rokok itu, menikmati rasanya, lalu menghembuskan asap dari mulutnya.

"Iya, Om." Marvin menganggukan kepala.

"Nama kamu bukan Marvin lagi, Marvin sudah dianggap mati."

Marvin mendongakan kepala menatap Om Theo, mengatupkan bibirnya.

"Om sudah mengganti identitas kamu, nama kamu sekarang Adam Alvarez. Mulai sekarang Om akan memanggil kamu Adam."

Marvin mengangguk patuh, karena dia tau itu semua untuk kebaikannya. "Iya, Om."

Kemudian Om Theo membahas tentang duel antara Marvin dengan Dewangga yang tadi dia lihat, "Hmm... Ilmu bela diri kamu sudah ada peningkatan, namun satu hal yang harus kamu pahami, Adam."

"Apa itu, Om?"

"Jika kamu ingin menjadi pria kuat, jangan pernah ragu untuk menaklukkan lawan kamu, tidak peduli di hadapanmu teman atau musuh. Jika kamu sedang berduel itu artinya lawan kamu adalah orang yang harus kamu taklukan. Jika kamu ragu seperti itu, yang ada lawan akan balik menyerang kamu, dan kamu akan kalah." Om Theo menyesap rokoknya kembali, kemudian menghembuskan lagi asap putih dari mulutnya.

Marvin hanya menganggukan kepalanya.

"Apa kamu yakin ingin membalaskan dendam kamu?" Om Theo bertanya dengan penuh penekanan.

"Tentu saja, Om. Aku sangat yakin." Marvin mengatakannya dengan kesungguhan hati.

"Kalau begitu, kamu harus ikut Om."

...****************...

Marvin mengikuti Om Theo ke ruang bawah tanah yang ada di mansion.

Marvin terkejut saat melihat ada seorang pria disana dengan kondisi kaki dan tangannya diikat, dia semakin terkejut saat melihat wajah pria itu dengan jelas, ternyata pria itu adalah salah satu pengawal pribadi Om Theo.

Marvin menelan salivanya, pasti dia sangat ketakutan melihatnya. Namun dia harus berpura-pura berani di depan Om Theo.

"Dia adalah penghianat, ternyata selama ini dia menjadi mata-mata musuh Om." Om Theo menujuk pengawal itu.

Pengawal itu ingin memohon ampun, namun sayangnya mulutnya di bekap oleh lakban hitam. "Mmh...mmhhh..."

"Yang namanya seorang pengkhianat tidak akan termaafkan." Om Theo berkata seperti itu sambil menyudutkan rokok ke tangan si pengkhianat itu.

"Mmhhh... mmhhh." Pengkhiat itu mengerang kesakitan.

Marvin mengeluarkan keringat dingin di wajahnya, dia sangat merasa ngeri melihat apa yang telah Om Theo lakukan kepada pengkhianat itu.

Lalu Om Theo mengambil pistol yang terpanjang di dinding, di dinding itu ada banyak sekali macam senapan, om Theo memilih membawa pistol yang berukuran paling kecil.

Om Theo memberikan pistol itu pada Marvin. "Cepat tembak dia!" Om Theo memang sudah mengajarkan Marvin cara menembak, walaupun hanya menembak benda di area latihan.

Marvin terbelalak mendengarnya, badannya gemeteran, "A-aku harus bunuh dia, Om?"

"Om ingin melihat seberapa besar tekad kamu untuk membalaskan dendam kamu itu. Kalau kamu tidak berani, biar Om yang akan membalaskan dendammu kepada mereka."

Marvin menarik nafas dalam-dalam, dia sangat yakin dengan keputusannya untuk membalaskan dendam kepada Markus, Tuan Rama, Sonya, dan seseorang yang paling berarti untuk ayahnya, Nadine.

Marvin membawa pistol dari tangan Om Theo, dia membidikan pistol itu ke arah si pengkhianat, pandangannya fokus ke titik mana yang ingin dia tembak, rupanya dia langsung menuju ke arah kepala.

"Mmhhh... mmhh..." Si pengkhianat sangat ketakutan sekali, dia ingin memohon ampun pada Marvin untuk tidak menembaknya.

Namun...

Zdoor...

Sebuah peluru melesat dengan cepatnya mengenai kepala si pengkhianat itu, membuatnya mati seketika dalam keadaan mata yang masih terbuka. Darah segar bercucuran keluar dari kening pria tersebut. Bahkan darahnya ada yang muncrat mengenai wajah Marvin.

Nafas Marvin tak beraturan memandangi pria yang sudah dia bunuh itu, dialah orang yang pertama Marvin bunuh.

Om Theo tersenyum puas, dia tidak akan meragukan Marvin lagi. Dia menepuk-nepuk pundak Marvin, "Bagus, Adam. Jadilah pria yang kuat, kamu harus membuat semua orang takut padamu."

1
Bajang Kirek
Thank to author, ceritanya bagus..../Good//Good//Good//Good//Good//Good//Good/
Supiah Susilawati
Luar biasa
Indah Hidayat
film india
aura
Lumayan
Meta Nokia Sahra
hay
maria handayani
/Shy/
BePe Cerita
cerita dengan bahasa yg enak dan mudah serta mampu menggambarkan situasi dg baik
Rizkaa
Luar biasa
Rizkaa
Lumayan
gempi
ba
maria handayani
/Silent/
Novie Arizzta
Luar biasa
Ndari Misidah
bikin deg2an campur aduk perasaan sedih, senang, geram tegang dll mengikuti alur ceritanya...pokoknya ceritanya bagus mengesankan
Anik Ekawati
bonus dong thor marvin junior dan dewangga junior trus anak mereka pacaran
Iwayan Merto
Kecewa
Hari Yanti
Luar biasa
Hari Yanti
Lumayan
Kuma Bear
Luar biasa
Ridwani
👍👍👍👍👍
Haryati Atik Atik
Jgn dibunuh om itu anak mu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!