Kael pemuda yang menjalani hidup yang damai di dunianya dia hanya peduli dengan game, Novel , latihan, bertarung, dan mengasah berbagai ilmu bela diri yang ia kuasai.
Semua terasa biasa… sampai hari itu tiba.
Dalam perjalanan pulang dari tempat latihan, Kael hanya ingin tidur dan memulihkan tenaga agar dia bisa membaca dan bermain game nya.
Namun saat membuka mata, ia bukan lagi berada di rumah.
Ia terbangun di tengah hutan, di bawah pohon, dengan suasana yang bisa di bilang terlalu nyata… namun anehnya, semua pemandangan ini persis seperti dunia dalam game dan novel yang pernah ia baca dan mainkan.
tanpa petunjuk dan sekarang dia harus tau cara bisa bertahan di dunia ini.
"haha...ini gila...."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuu Ri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CHAPTER 8
MALAM HARI DI DALAM MANSION CLARIS.
Claris di dalam kamarnya bergumam sambil menyisir rambutnya karna dia baru selesai mandi "Apa sih tadi, Kael ada di atas ku dan aku ada di bawahnya....Apa yang tadi ku pikirkan sehingga aku menerjang dia." Pipinya kembali memerah.
Di meja makan paya pelayan sudah menyiapkan makan malam untuk Claris dan Kael ,Claris menuruni tangga menuju ke ruang makan dan dia masih sedikit tersipu, Claris melihat ke sekitar melihat dimana Kael ada dimana.
Claris menghela nafas karna belum melihat keberadaan Kael dia lalu duduk di depan hidangan yang sudah di siapkan sambil menunggu Kael datang agar mereka bisa makan bersama "Tch...kemana dia pergi?"
Kael mendekat ke arah meja makan "Aku.... lama yah?"
Claris mendesah "Tentu kau sangat lama...ini sudah lewat beberapa menit dari jadwal mak–" dia belum menyelesaikan kata-katanya lalu menganga saat pandangannya ke arah Kael yang mengenakan kemeja berwarna biru tua dan rompi yang selaras milik ayah Claris yang sekarang sedang di pakai Kael , Claris seketika semakin tersipu dan hampir pingsan melihat Kael menggenakan itu.
"Uhhh?Claris kau baik baik saja?kenapa muka mu sangat merah begitu?." Kael bertanya lalu duduk di di kursi yang ada di depan Claris di meja makan.
"Kau...ummm...lumayan...untuk seorang warga biasa..." Suara Claris nyaris seperti bisikan.
Kael tidak dapat mendengar apa yang di katakan Claris tapi para pelayan yang ada di belakangnya mereka semua tersenyum melihat Claris yang salah tingkah begitu.
Kael gak peduli dan gak mau tau dia makan dengan tenang,Claris yang melihat Kael yang gak peduli apa pun walau telah membuat dia tersipu begini jelas berdecak kesal.
Claris mendesah kesal lalu memakan makanannya , keadaan hening sat mereka makan lalu Claris berdehem yang seketika membuat Kael melirik ke arahnya "Kenapa?"
"Ummm....jadi Kael uhhh..karna besok aku luang dan pembagian kelasnya itu lusa ,besok kalau kau mau... bisakah temani aku berbelanja? tapi kalau kau sibuk tidak apa-apa kok." Ucap Claris dengan malu-malu.
"Boleh saja ,aku tidak keberatan sama sekali lagi pula aku besok luang jadi aku bisa menemani mu." Kael menjawab sambil mengunyah makanannya.
"Eh? beneran?kamu gak keberatan kan?" mata Claris berbinar cerah mendengar Kael setuju untuk menemaninya.
"Tidak masalah ,Claris." Kael tersenyum ke arah Claris.
Claris membalas dengan senyum cerah dia jelas sangat menantikan besok saat mereka jalan-jalan berdua saja.
Setelah kurang lebih tiga puluh menitan mereka selesai makan dan para pelayan mulai membersihkan dapur dan meja makan , sementara Claris menarik Kael ke kamarmya lalu mereka duduk berduaan di balkon.
Kael duduk bersandar di kursi sebelah Claris, mereka berdua menikmati pemandangan malam yang terpampang jelas karna mereka ada di lantai dua.
Claris sangat menikmati momen ini dia bersenandung lembut sehingga membuat Kael meliriknya karna terkesan ,Claris juga melirik Kael sejenak dan mata mereka bertemu satu sama lain sehingga membuat Claris dengan cepat memalingkan pandangannya dengan cepat.
Kael tersenyum "Kenapa kau selalu menghindar begitu?"
"Bukan apa-apa, itu tidak penting...." Jawab Claris masih tersipu.
"Ekhm...yang lebih penting aku sangat menikmati momen ini hanya ada kita berdua... sejujurnya aku hampir tidak pernah menunjukkan sifat ku yang seperti ini di depan laki-laki tapi...entah bagaimana kau berbeda..aku merasa nyaman itu saja." Claris mengatakan itu sambil melihat ke arah lain.
"Yaaa...kalau keberadaan ku bisa membuat mu merasa nyaman maka tidak apa..aku akan ada selalu untuk mu." Kael bersandar semakin santai nyaris tertidur karna ngantuk.
Pipi Claris semakin memerah sampai ke telinganya "Uhhh...kenapa kamu sangat suka menggoda ku–" Claris menatap ke arah Kael tapi dia udah tidur, Claris menghela nafas dan tersenyum.
"Dasar...." Claris menatap wajah Kael yang tertidur sambil tersenyum.
Claris menyingkirkan sehelai rambut yang menutupi wajah kael "Wajah mu lumayan tampan untuk seorang warga biasa..."
Claris tersenyum dan mengelus pipi Kael dalam sekejap dia langsung tersipu saat menyadari apa yang dia lakukan, Claris langsung menarik tangannya "Apa yang ku lakukan sih?"
KE ESOKAN HARINYA
Claris ada di kamarnya berdandan sambil memilih gaun apa yang akan dia kenakan untuk pergi berduaan bersama Kael untuk berbelanja dan dia sangat bersemangat, sementara Kael ada di kamar mandi membasuh mukanya karna dia baru bangun tidur dan berjalan ke ruang tengah menunggu Claris siap berdandan.
"Kenapa semua wanita selalu membutuhkan waktu lama untuk berdandan?ugh... sepertinya aku harus menunggu." Kael duduk di sofa sambil menghela nafas.
Claris menuruni tangga dan siap untuk pergi dan matanya langsung melihat Kael yang sedang tiduran di sofa "Huh?apa kau sudah menunggu selama itu?" Ucap Claris dengan nada sarkastik.
Kael duduk "Menurut mu?" Kael mengangkat alisnya.
"Uhhh....ayolah itu hanya beberapa menit saja bukan lebih dari lima jam kau menunggu." Claris menatapnya tajam "lupakan saja ,ayo kita pergi sekarang."
Claris menarik tangan Kael untuk menunju pusat kerajaan,Kael hanya pasrah di tarik-tarik oleh Claris.
DI PUSAT KERAJAAN.
Jalan di penuhi warga dan beberapa tokoh penting lainnya,Claris menarik Kael ke satu toko menuju ke toko lainnya sambil terus-menerus membeli apa yang dia suka sementara Kael di belakangnya sambil membawa tas belanjaan Claris.
Claris sedang memilih gaun yang bagus untuk ia kenakan "Kael, menurut mu yang mana yang cocok buat aku?" Claris memegang dua gaun yang satu berwarna biru tua dan yang satu berwarna unggu cerah.
"Yang mana saja, apa pun yang kau kenakan kau akan tetap terlihat cantik." Kata kael sambil tersenyum paksa karna jelas dia sudah lelah.
"Ummm....baiklah aku akan beli keduanya" Calaris tersenyum cerah.
"Ughhh....barang tambahan lagi." Kael menggerang lelah.
Claris ingin membayar gaun tapi dia melihat baju yang menarik perhatiannya lalu dia mendekat, kemeja hitam lengkap dengan jas dan rompi serta sedikit hiasan berwarna emas , Claris tersenyum dia ingin membelikannya untuk Kael.
"Uhhh...pemilik toko aku ingin kamu bungkus gaun-gaun ini dan baju di sana itu."
"Baik nona Claris." Jawab penjaga toko sambil membungkus dan menghitung harga.
Setelah beberapa saat Claris memberikan tas belanjaannya ke Kael
"Ini lagi ,tolong bawakan barang-barang ku ya." Ucap Claris dengan manis.
"Kau mengajak ku ikut berbelanja agar aku membawakan semau belanjaan mu kan?." Tanya Kael.
"Ah....tidak juga tapi sebagian sih...iya." Claris tersenyum.
Sore harinya mereka berdua sudah sampai di mansion, Claris berjalan masuk dengan senyum cerah sementara Kael di belakangnya memegang dan membawa seluruh barang-barang Claris ,Para pelayanan menyambut mereka saat kembali dan mengambil tas belanjaan Claris dari Kael untuk menyusunnya di ruang tengah.
Calaris duduk di sofa sambil membuka seluruh barang belanjaannya memeriksa satu persatu "Ah....ini dia seluruh barang ku, sempurna."
Kael duduk bersandar jelas kelelahan ,Claris meliriknya sejenak lalu tersenyum dan dia memberi satu kantung belanjaan pada Kael
"Untuk mu , ambilah." Claris sedikit tersipu.
"Uh?apa ini?" Kael mengambil katung itu dan membukanya.
"Woah...kau serius membelikan ku pakaian ini?" Kael memandangi baju itu.
"Maksud ku...kau tau kan ini mahal?dan kau membelikan ku ini?" tanya Kael.
"Kenapa tidak?kamu tau itu bisa kau anggap hadiah dari ku." Claris tersenyum
"Terima kasih,Claris"
Claris tersenyum lebar "Tidak masalah~."
Kael memandangi pakaian itu dengan senyum "Akhirnya aku punya pakaian ganti."
Calaris tertawa kecil mendengar Kael mengatakan itu.