Playgirl Kampus Vs LC Brondong

  Mata Beby langsung berbinar saat menemukan targetnya, yang sedari tadi ia cari.siapa lagi kalau bukan brondong ganteng—idola baru Bima Karsa,Rexa Neil.

  Beby mengeluarkan kaca kecil yang selalu ia bawa dari kantong jaketnya.jemarinya ia gunakan untuk menyisir rambutnya yang sedikit lepek karena terkena keringat.ia merapikan pakaiannya biar sedikit rapi,niatnya jelas agar Rexa bisa terpanah akan pesonanya.

  "..you are perfect, Beby.."monolognya sambil bercermin.

  Dirasa penampilannya sudah cukup ok—dengan langkah lebar dan percaya diri,Beby menghampiri junior nya itu.

  "Hai Rex..."sapa Beby,tak lupa ia bumbui dengan senyum manisnya.

  Rexa sedikit melirik, dan hanya mengangguk sebagai balasan.pemuda itu tampak fokus dengan ponsel ditangannya.

  "Ini nomer tenda Lo."Beby mengulurkan kertas berwarna kecoklatan ke Rexa

  Rexa menerimanya, "Thanks kak."balasnya.

  Senyum Beby melebar,hanya mendengar suara deep voice pertama dari brondong incarannya.

   "Suaranya aja deep banget..apalagi kalau mendesah.."pikirannya makin liar.

  Tanpa mereka sadar dari balik pohon,Reno mengamati interaksi antara pacarnya dengan Rexa.

   Matanya merah, rahangnya mengeras menahan emosi yang kini menyelimuti hati dan pikirannya.

  Cowok mana yang tak cemburu melihat ceweknya kegenitan dengan cowok lain.

  Rasa cemburu,membutakan hatinya—meski dia tahu Beby, seorang playgirl tapi hatinya tetap menolak menyalahkan gadis itu.

     ---

  Nerya berdiri diambang pintu toilet umum.ia tersenyum simpul sambil menatap orang yang ada di bilik kamar mandi.

  Alis Rexa berkerut, sedikit terkejut melihat kakak seniornya—yang entah sejak kapan sudah ada situ.

  "Minggir,kak!."pinta cowok itu,judes.

 Bukannya minggir tapi malah ...

  BRAAK!

  Pintu itu ditutup oleh Nerya,sedikit keras.

  CETEK!

  Dengan santainya Nerya juga menautkan slot pintu, dan pintu itupun terkunci.

  Lalu dengan wajah polosnya,gadis itu mulai mendekat.

  Reflek tubuh Rexa mundur selangkah ke belakang.

  "Lo mau apa?."tanya Rexa,tak mengerti.

Nerya menyeringai tipis, "Kamu."jawabnya.

Dan...

HAAP!

 Tangan lembut Nerya dengan lancangnya mendekap tubuh atletis cowok itu.

  FREEZE!

  Rexa terkejut, tubuhnya membeku.kakak seniornya ini benar-benar menguji kesabarannya.gak cuma centil ,tapi juga cukup frontal dan berani melakukan hal-hal yang sudah tergolong pelecehan, menurut dirinya.

 "Elo...!"ucap Rexa, mengeram tertahan.

  "Iya,..kangen gak sama bibir gue?."bisik Nerya,manja.

  "Lepasin gue,kak!."sentak Rexa menggoyang-goyangkan tubuhnya berusaha melepaskan tangan Nerya dari perutnya.

  "Huss...jangan teriak!."Nerya menempelkan telunjuknya di bibir merah alami perokok itu.

   "Lo jangan gila ya kak.ini pelecehan namanya."protes Rexa,kesal.

   Rexa menajamkan matanya, "Gue bisa kasar kalo Lo gak minggir."ancamannya.

HAHAHA..

Nerya tertawa renyah.seolah ancaman Rexa hanya angin lalu.

  Jangan menyebut Nerya playgirl sejati kalau dengan gertakan kecil dari Rexa bakal menciutkan nyali-nya.

  "Mau dong dikasari."Nerya malah menantang,tak gentar.

  Bagi seorang Nerya, semakin di tantang dia akan semakin mengganas.. contohnya sekarang,Nerya malah makin memepetkan tubuhnya dan mendekap, serta memeluk pinggang Rexa,makin erat.

  Rexa melengos,ia tak ingin terpancing dengan permainan senior mesumnya ini.

  Semakin lama Nerya semakin berani menyusuri setiap inci tubuh Rexa.

  Jari-jari tangannya mulai menjalar ke bibir merah penikmat rokok itu, "bibir Lo ini..bikin candu." bisiknya sambil menggigit bibir bawahnya dengan gaya sensual.

   Rexa melotot, mendengar rayuan mesum dari mulut mungil seniornya.rasa kesalnya makin bertambah.

  Jemari Nerya tak tinggal saja disitu, perlahan jari-jari lentiknya turun ke tengkuk pemuda itu, "Ini juga ...emmmm..wangi."sambil hidungnya mengendus area itu makin liar.

Semerbak wangi shampoo bercampur dengan sabun mandi, membuat Nerya melayang.pemuda itu memang baru saja selesai mandi.masih seger banget.

Niat awalnya sih Nerya hanya ingin menggoda Rexa,tapi malah gadis itu tergoda beneran.sudah kepalang basah,ya nyebur aja sekalian.begitu pikir Nerya.

  "Stop..it!."geram Rexa,tangan pemuda itu sudah mengepal kuat.

Rexa menatap nyalang.ingin rasanya ia menendang tubuh cewek genit bin mesum ini.tapi dia sadar—ia gak akan berbuat kasar dengan cewek.itu prinsipnya.

  Sedangkan Nerya,senyum gadis itu semakin lebar.bahkan ia tak menghiraukan peringatan Rexa.anggap lah ia gila...sikap judes,cuek dan acuh tak acuh brondong itu membuat sisi bad girlnya,bangkit.

Ditambah lagi mulut pedas pemuda itu semakin memacu dirinya untuk bisa menaklukkan brondong ganteng ini.

   Nerya mendongakkan kepalanya,lalu ia berjinjit dan...

  Cup!

  Bibir mungil berisi itu tanpa ragu mengecup leher kokoh Rexa.tak sampai disitu,dengan ganasnya bibir mungil Nerya menjilati dan menghisapnya kuat-kuat.sehingga kulit bersih itu berubah kemerahan.

  Tubuh Rexa meremang.bulu kudunya terasa berdiri semua.

  Aksi Nerya tak berhenti disitu.kini tangannya makin liar,turun kebawah hingga ia menemukan sesuatu yang keras di bawah selakangan cowok itu.

  Jemarinya terus bermain-main,dengan berani mengelus sesuatu dibalik celana jeans Rexa.

  Rexa kaget dan tangannya bersiap menampik tangan nakal Nerya,namun Nerya begitu cerdik ia malah meremasnya, sedikit kencang.

   "Awww."

   Suara ringisan pemuda itu lolos begitu saja,keluar dari mulutnya.

  "Punyamu udah keras, sayang..mau aku enakin gak?."bisik Nerya,makin menjadi.

  "Ouuh...Shit!."umpat Rexa.

  Rexa berusaha untuk tak goyah.Ia memalingkan wajahnya,seolah tak mendengar ucapan Nerya yang menggoda kewarasannya.

  Mata Rexa reflek terpejam,ia menggigit bibir bawahnya.ia merasakan sensasi nikmat yang belum pernah ia rasakan—menjalar ke seluruh tubuhnya.

   Sebagai laki-laki normal,bohong kalau Rexa tak terangsang dengan serangan-serangan ganas Nerya.kakak seniornya itu begitu lihai bak pemain profesional.ia bahkan tahu titik-titik terlemah untuk membuat lawannya tak berdaya.

   Tapi logikanya ia paksa untuk sadar.ia tak mau berbuat terlalu jauh dengan seniornya ini.

  Nerya yang melihat reaksi Rexa yang makin terangsang,ia berjinjit lagi..

  Cup!

  Bibir mungilnya ia satukan dengan bibir merah alami perokok itu.

  "Bales.."bisik Nerya disela-sela ciuman mereka,suaranya sedikit serak.makin menuntut.

   Lagi, Rexa kehilangan kesadaran.pikiranya menolak tapi tubuhnya mengkhianati dirinya.perlahan matanya terpejam, malah menikmati.

  Cpcpcp.

  Hmmmmpppt

  Rexa tersadar, seketika memutus pagutan bibir mereka.

"Lepas!."ia langsung mendorong tubuh Nerya,kasar.

  Tubuh Nerya berhuyung mundur setengah langkah kebelakang.

  Nafas mereka sama-sama memburu, hampir kehabisan nafas.

  Sesaat ..

  Bilik sempit itu..

 Hening

  Hanya terdengar deru nafas kedua insan tanpa status itu—saling bersahutan.

  "Hentikan!atau gue laporin ke dosen pembimbing."ancam Rexa, murka.

   "Lo cewek .. harusnya Lo punya harga diri.!"lanjutnya.terdengar menasihati.

  "Jangan kayak jalang kurang belaian, anjing."makinya ,raut wajah pemuda itu sudah memerah ditambah lagi suhu bilik sempit terasa makin panas.

   Nerya menyeringai miring, tangannya bersedekap dada seolah ancaman Rexa tak berarti apa-apa baginya.

  "Laporin aja kalau bisa."Nerya malah balik menantang.

  Tak ada raut takut yang ditunjukkan primadona Bima Karsa itu.Nerya malah terkesan santai.

  Tangan Rexa mengepal kuat, rahangnya mengeras dan sorot matanya tajam menatap sosok gadis cantik yang ia ketahui anak dari pemilik yayasan Universitas Bima Karsa.

   Melawan Nerya ataupun berurusan dengan gadis cantik ini—jelas tidak menguntungkan baginya sekarang.karena ia sedang dalam misi menyelidiki kasus kematian sang kakak.dan ada indikasi keluarga Nerya terlibat dalam kasus Ayumi.

  Meski ia tahu keluarga Nerya diduga ikut terlibat,tapi Rexa tak ingin melibatkan pewaris Bimantara grup itu.kalau mau,bisa saja dia memanfaatkan gadis itu—toh Nerya terang-terangan tertarik padanya.tapi Rexa tak sepicik itu.

Makanya demi misinya berhasil,ia memilih tak berinteraksi dengan banyak orang, termasuk dengan senior mesumnya ini.

  Sikap agresif Nerya, benar-benar berbahaya bagi kesehatan jiwa dan otaknya.dan tentu itu sedikit merusak fokusnya sekarang.

  Karena tak ingin berlama-lama dalam satu ruangan dengan Nerya, Rexa membuka pintu kamar mandi dan melangkah pergi, tanpa menanggapi lagi —ketua panitia kampus Bima Karsa ini.

  "Lumayan,, malem-malem dapet mood booster dari brondong."kekeh Nerya, senang.

   To be continued..