Sukses Setelah Dibuang.

Sudah seminggu ini Lisa tidak peduli dengan semua kebutuhan rumah,setiap hari dia selalu meminta uang kepada suaminya tapi pria itu selalu saja banyak alasan agar tidak memberikan dia uang.

Bahkan malam ini token kembali berbunyi,gas habis dan semua bahan-bahan makanan tidak ada sedikit pun di kulkas membuat mertuanya marah.

" Lisa kopi sama gula sudah habis,aku mau minum kopi kenapa semuanya bisa habis? Kamu buat apa uang yang anakku kasih ke kamu setiap awal bulan,apa kamu pakai semua untuk kebutuhan mu,berapa kali aku bilang anak mu itu tidak perlu minum susu kamu susah sekali dibilang,menantu macam apa kamu hingga tidak sanggup mengatur uang belanja?" Ratih kembali dari dapur menghampiri Lisa yang sedang menemani anaknya bermain-main.

" Celin harus minum susu bu,dia sudah biasa lagian aku tidak meminta uang kepada mas Tomi untuk membeli kebutuhan Celin aku memakai uang ku sendiri." Jawab Lisa mulai kesal.

" Makanya aku bilang anak itu tidak perlu minum susu,dulu Antoni tidak minum susu dia pintar kok di sekolah makanya dia bisa sampai sarjana,dan bekerja dikantoran hingga kamu bisa menikmati gaji anakku." Ucap Ratih lagi membuat Lisa tertawa kecil mendengar ucapan mertuanya.

" Ibu terlalu percaya diri,sejak aku menikah dengan putramu itu sekalipun dia tidak pernah memberikan aku uang belanja sementara yang belanja aku sendiri, jadi bisa dipastikan selama ini kalian makan hasil kerja keras ku." Ucap Lisa mulai kesal dengan mertuanya yang selalu membahas uang anaknya seakan anaknya memberikan dia uang yang cukup banyak.

" Selain pandai menghabiskan uang ternyata kamu pandai juga membual ya,uang dari mana kamu membeli semua kebutuhan di rumah ini,jadi kamu mau bilang anakku itu tidak bertanggung jawab hah?"

"Itu ibu tau,jadi kalau ibu mau minum kopi silahkan ibu beli gula dan kopi,seprtinya gas juga sudah habis sekalian ibu minta uang untuk membeli gas." Ucap Lisa setelah itu dia pergi ke dapur setelah menggedong anaknya.

"Cih....Sok sekali kamu jadi orang,memangnya berapa sih untung jualan mu itu,aku yakin untuk membeli sayuran saja tidak akan cukup." Ucap Ratih lagi.

Antoni kembali ke rumahnya,dia menghempaskan tubuhnya di sofa lalu memijat kepalanya yang sedikit pusing karena memikirkan keuangannya.

"Untung kamu sudah kembali,ibu mau minta uang untuk membeli gula dan kopi gas juga habis,istrimu sangat keterlaluan,aku sudah bilang berulang kali anak itu tidak usah minum susu jadi uangnya bisa untuk menambah kebutuhan rumah eh dia malah ngeyel." Ratih duduk di sofa sambil mengomel di depan Antoni membuat Antoni semakin pusing.

"Uang...Uang terus yang kalian bahas,kepalaku pusing sekali?" Jawab Antoni dia memarahi ibunya.lalu memberikan uang lima puluh ribu lalu meninggalkan ibunya dengan amarah.

"Kamu kenapa sih,kalau ada masalah jangan lampiaskan sama ibu." Teriak Ratih dan kebetulan lisa melewati mereka.

"Ini semua gara-gara menantu kurang ajar itu,dia sangat jahat,sedikit pun dia tidak ada kontribusi dikeluarga ini tapi dia yang mau berkuasa." Ratih terus mengomel dia sangat kesal melihat Lisa karena Antoni memarahinya.

****

Tiga jam Antoni tertidur di kamar,kepalanya hampir meledak memikirkan kebutuhan rumah yang tidak pernah ada habisnya.Susah seminggu ini Lisa tidak mau lagi memakai uangnya untuk kebutuhan rumah hal ini membuatnya sangat kewalahan.

" Kamu sudah bangun? Ibu akan buatkan kopi untukmu." Ucap Ratih setelah keluar dari kamarnya Antoni hanya mengangguk.Tidak lama kemudian Ratih kembali dari dapur membawa segelas kopi untuknya.

" Bu tumben ibu begitu semangat membuatku kopi,kalau ibu ada maunya tolong jangan tentang uang dulu karena aku juga lagi susah,semoga ibu paham." Ucap Antoni memberi ultimatum kepada ibunya yang selalu saja bersikap manis kalau ada maunya.

" Tidak kok,ibu tidak ingin minta uang ibu juga paham keadaan mu.Sebenarnya ibu hanya ingin mengajak mu sore ini, aku dan Mona anak bu Rina mau nongkrong di cafe,aku ingin mengajak mu,dia wanita yang cantik yang paling utama dia punya pekerjaan yang bagus."

"Aku malas bu,lagian aku tidak punya uang juga." Tolak Antoni dengan tegas.

"Sudahlah aku akan kasih kamu uang,jangan menolak siapa tau kalian cocok,jadi kamu bisa ceraikan wanita itu dan menikah dengan wanita karir." Jawab ibunya memaksa.

Walaupun Antoni sedikit keberatan akhirnya dia menuruti keinginan ibunya,karena dia anak yang sangat berbakti yang tidak bisa menolak setiap perintah ibunya.

Setelah bersiap-siap akhirnya mereka pergi ke cafe yang sudah di janjikan,Antoni membawa ibunya dengan sepeda motor miliknya.Setelah mereka sampai di cafe dari jauh dia sudah melihat punggung seorang wanita kebetulan wanita itu membelakangi pintu masuk ke dalam cafe.

" Itu dia." Ucap ibu sembari berjalan menghampiri Mona yang berada di sudut ruangan.

" Tante ternyata sudah datang."

"Mona..!!! Kamu !!?"

"Antoni....!!! "

"Kalian sudah saling kenal? Dimana kalian kenal?"

" Itu tante,Antoni teman SMA ku dulu."Jawab Mona yang tiba-tiba gugup karena Antoni adalah mantan pacarnya dulu bahkan Antoni lah pria yang telah merenggut kesuciannya dulu.

" Hmm baguslah,rupanya kalian sudah saling kenal." Jawab Ratih.

Sementara itu mata Antoni hampir tidak berkedip memandang perubahan Mona,dulu Mona saat menjadi pacarnya dia sangat jelek tidak taunya sekarang Mona begitu cantik dimatanya.

" Mona,Antoni ibu keluar sebentar ya,ibu mau mengambil pesanan ibu di toko sebelah." Ucap Ratih sengaja memberikan waktu untuk Mona dan Antoni karena dia melihat tatapan penuh kagum dari putranya itu untuk Mona dia benar-benar sengaja ingin menghancurkan rumah tangga anak dan menantunya.

" Mona aku tidak menyangka kamu bisa berubah secantik ini,aku masih mengingat semua kenangan kita yang begitu indah dulu." Antoni mulai membuka obrolan Mona tampak malu-malu jantungnya berdebar saat pertama kali melihat pria yang telah merenggut kesuciannya dulu.

" Kamu bisa saja mas,ngomong-ngomong bukannya kamu sudah menikah ya mas?" Tanya Mona.Antoni menarik napas berat seketika raut wajahnya berubah dan Mona yang melihat itu langsung tersenyum.

"Apa pernikahan mu tidak bahagia mas?" Tanya Mona menyelidiki,karena jauh di lubuk hatinya dia masih sangat mencintai Antoni.

" Seperti yang kamu lihat,aku tidak bahagia istriku wanita matre,dia selalu saja menuntutku tentang banyak hal aku lelah." Jawabnya lagi mulai menjelekkan istrinya dihadapan wanita lain.

" Sabar ya mas,banyak memang wanita jaman sekarang tidak tau malu,datanglah kepadaku kalau kamu membutuhkan tempat curhat." Ucap Mona lagi membuat Antoni semakin berani.

🌹🌹🌹 bersambung 🌹🌹🌹