hanya dengan melihat mu satu kali pertemuan dalam pesta itu membuat hatiku berdetak dan aku tidak bisa melupakan mu
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mbak mel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
sersan butuh saran
dua hari lagi keberangkatan sersan untuk pergi ke Kairo. yang sudah di siapkan oleh Abi mertuanya abintara.
"kak apa sebaiknya aku ikut saja bersama kakak.." tutur Arum.
sersan Langsung menoleh ke arah istrinya karena dirinya sedang berkutak dengan leptopnya.
"tidak usah Arum..." jawab sersan lalu sersan kembali melihat leptopnya.
"kenapa gak boleh kak" Arum langsung memicing kan matanya menatap suaminya.
"aku gak mau karena aku cita-cita mu tidak tercapai... disana aku hanya menempuh tiga tahun saja.."
"lalu Arum disini sendirian begitu"
"kata siapa?" sersan langsung mengerutkan keningnya.
"kenapa kita tidak bersama saja kak"
sersan langsung menutup leptopnya kemudian mendongak melihat istrinya. lalu sersan menghela nafasnya.
"Arum..sini duduk dulu" sersan menepuk di sebelahnya agar Arum segera duduk.
setelah Arum duduk kemudian sersan mengelus elus kepala Arum.
"katakan apa yang kamu khawatirkan hmmm" tanya sersan. dirinya tahu pasti sesuatu telah hinggap di hati nya makanya dari tadi istrinya selalu banyak tanya.
Arum menjadi ragu untuk mengatakannya melihat wajahnya suaminya yang begitu lembutnya memandang nya.
"katakan saja..tidak usah takut Arum" jelas sersan kembali melihat Arum yang begitu ragu.
"di sana pasti ada cewek cantik dari pada Arum, terus agama nya lebih dalam di banding kan Arum... apalagi itu kak..kita sudah melakukan hubungan suami istri, gimana kalau Arum hamil..terus kakak tidak ada di samping Arum" Arum langsung mengeluarkan semua yang ada di pikirannya yang kerap kali menjadi ketakutannya.
takut jika suaminya nanti mempunyai wanita lain pas sudah berada di Kairo secara suaminya begitu tampan.
sersan langsung mengulum senyumnya mendengar penjelasan dari istrinya.
"jadi ada yang cemburu nih"
tapi penjelasan Arum tentang hamil ada benarnya juga apalagi mereka telah melakukan hubungan badan sudah dua kali tidak kemungkinan bahwa benihnya akan bertumbuh kembang di rahim nya istrinya.
sersan kemudian berpikir langkah apa yang harus ia ambil selanjutnya.
"aku akan memikirkan nya lagi" ucap sersan.
"kamu beristirahat lah dulu...aku lihat kamu begitu mengantuk" ujar sersan dan langsung di angguki oleh Arum karena dirinya memang merasa mengantuk sekarang.
kemudian Arum berbaring di sisi suaminya dan sersan pun mengelus elus kepala istrinya seperti seorang ayah yang sedang menidurkan bayi nya.
cup...
"selamat tidur istriku "
setelah istrinya tertidur kemudian sersan beranjak untuk segera menemui Daddynya karena kali ini sersan sangat membutuhkan saran dari Daddy nya.
sersan segera ke ruang kerja Daddynya karena dirinya yakin pasti Daddy nya lagi berada di sana.
tok..tok..tok..
"dad ini sersan"
"masuk nak.." jawab Adam dari dalam.
cklekk...
ternyata Daddy nya tidak sendirian melainkan adik kembarnya juga berada di tempat ruang kerja Daddynya.
"hai ta.." sapa Ethan dengan tersenyum dan sersan membalas senyuman juga.
"ta San.." sapa Najwa juga kemudian melanjutkan kembali kegiatannya yaitu mencoret coret sebuah kertas kosong.
"perlu sesuatu.." tanya Adam tanpa melihat ke arah putranya dengan sibuk mengetik sesuatu.
"sersan butuh saran dari Daddy"
dan barulah Adam melihat ke arah putranya dan menghentikan kegiatan nya dengan serius menatap sersan
"saran apa hmmm... "
"dua hari lagi sersan akan berangkat... permasalahan sersan berniat pergi sendiri tidak membawa Arum dad..."
"tapi kalau sersan pergi gimana kalau nanti Arum hamil..dan sersan tidak ada di samping Arum dimana saat-saat Arum sangat membutuhkan seorang suami"
"jadi kamu sudah memberikan nafkah batin untuk menantu Daddy "
sersan langsung mengangguk kan kepalanya.
"kalau Daddy jadi kamu Daddy tidak akan pernah meninggalkan Arum..." ucap Adam sedikit menjeda ucapan nya.
"jika kamu mencintai orang itu kamu tahu yang terbaik untuknya. kamu tahu nak masa-masa ibu hamil adalah yang paling sulit apalagi di trimester pertama. di situlah sosok suami sangat di perlukan."
"nanti di situ dia akan membutuhkan seorang suami untuk mendampingi nya apalagi kalau sudah melahirkan kan"
"Arum juga masih muda, masih terlalu labil belum tahu bagaimana nanti kalau dirinya hamil. kalau kamu sudah berpengalaman mengalami hal itu"
"nanti kamu juga akan melewatkan perkembangan bayi mu hal itu sangat di sayangkan...tapi kembali lagi dengan kalian"
"kalau Arum setuju dengan kepergian mu dan sanggup menjalani semuanya Daddy juga bisa apa"
"memperdalam ilmu agama juga tidak harus pergi ke Kairo nak, mengerti kan maksud Daddy "
kemudian Adam beranjak dari tempatnya dan menepuk-nepuk bahu Putra nya.
"berpikir lah yang matang....tidak kemungkinan Arum jika akan hamil "
sersan langsung mengangguk kepalanya dan tersenyum.
"terimakasih Dad, sekarang sersan tahu langkah sersan selanjutnya"
"bicarakan lah baik-baik dengan Arum...jangan hanya memikirkan dirimu sendiri. sekarang kamu sudah mempunyai istri "
Adam lalu menggendong putri nya karena putrinya hampir saja memakan kertas nya.
"kalau begitu sersan pergi duluan...sersan akan berbicara dengan Arum dad" pamit sersan dan di angguki oleh adam.
Ethan yang melihat kepergian kakaknya juga ikut melambaikan tangan nya.
