Sierra Leona, adalah gadis yang sepanjang hidupnya selalu berusaha menjadi seorang putri yang baik bagi keluarganya, terutama sang ayah. Tetapi apapun yang ia lakukan, akan selalu salah dimata sang ayah.
Gadis cantik, baik hati, dan penurut itu.. Selalu di kucilkan oleh ayahnya, tidak hanya di kucilkan, ia bahkan sering kali menerima tamparan apabila sang ayah merasa Sierra membuat kesalahan, dan itu atas hasutan ibu tirinya.
Pada usia 5 tahun, ibunya meninggal dunia karena menyelamatkan nyawa Sierra kecil yang hampir tertabrak. Dan sang ayah menyebut Sierra sebagai pembunuh sejak saat itu.
Sierra tumbuh besar tanpa kasih sayang sang ayah, ayahnya tidak pernah sedikitpun menaruh rasa kasihan kepadanya, bahkan hingga di detik terakhir hidup Sierra. Sierra di jatuhi hukuman mati atas tuduhan pembunuhan pada adik tirinya. Ternyata Tuhan berbaik hati kepadanya, Sierra terlahir kembali dan membalaskan dendamnya dan membalik keadaan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratna Jumillah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPS. 35 Membuatnya tersenyum.
Sierra dan Arthur masuk kedalam mobil , setelah Arthur menggendong Sierra begitu saja di hadapan Daniel.
" Maaf.. aku tidak bisa mengontrol emosiku." Ucap Sierra.
" Tidak apa apa.. Kita punya hati, jadi wajar memiliki emosi. Hanya saja pria itu ( Daniel ) saja yang tidak berperasaan." Ucap Arthur.
" Dengar.. Jangan pernah memaksa menghadapi situasi yang tidak bisa kamu hadapi sendirian. Aku tahu kamu sedang berjuang untuk membersihkan nama baikmu, dan membongkar kejahatan Julia. Tapi tolong, andalkan aku.. Bukankah aku selalu bilang padamu, andalkan aku, manfaatkan aku, aku akan senang membantumu." Ucap Arthur menatap mata Sierra lekat lekat.
Tidak ada tatapan benci atau kesal, yang ada hanya tatapan cinta yang begitu mendalam. Sierra pun akhirnya mengangguk dengan patuh.
" Terimaksih." Ucap Sierra.
" Tidak ada kata terimakasih diantara kita sayang, aku kekasihmu." Ucap Arthur.
Ring... Ring.. Ring..
Bunyi telepon Arthur.
" Malvin, ada apa.?" Ucap Arthur ketika mengangkat panggilan itu.
"..."
" Baiklah." Ucap Arthur dan panggilan pun diakhiri.
" Apakah kamu keberatan jika ikut denganku ke perusahaanku?" Ucap Arthur.
" Tidak.. Aku juga tidak ada yang bisa di lakukan, suasana hatiku sedang jelek." Ucap Sierra.
" Baiklah, kita keperusahaanku." Ucap Arthur.
" Dengan penampilanku seperti ini.??" Ucap Sierra.
Sierra lebih suka menggunakan celana jeans panjang, dengan jaket sebagai pasangan nya, atau kemeja, dan sejenisnya. Ia tidak pernah menggunakan gaun, dress atau sesuatu yang berbau feminin sebelumnya.
Karena Sierra bekerja keras, jadi tidak memperhatikan penampilannya. Beruntungnya Sierra sudah cantik apa adanya walau tidak menggunakan produk kosmetik atau sejenisnya.
" Tidak masalah seperti apapun penampilanmu, dimataku kamu tetap paling cantik." Ucap Arthur.
" Ish.. Bermulut manis." Ucap Sierra.
" Patuh yah.. Kita akan ke perusahaanku." Ucap Arthur dan mengusap kepala Sierra dengan sayang.
Akhirnya mereka berdua pun pergi daei kediaman Leon. Sementara itu, Daniel sendiri kini tengah duduk di meja kerjanya. Ia masih memikirkan ucapan terakhir Arthur padanya.
'Ada baiknya anda menyelidiki masalalu.' Kata kata itu masih terngiang di kepala Daniel.
Daniel juga memikirkan kata demi kata ysng Sierra ucapkan. Memang Daniel tidak memperdulikan Sierra lagi sejak Sophia meninggal dunia. Daniel tidak menganggap Sierra ada, itu sebabnya ia tidak tahu menahu dengan apa yang terjadi atau apa yang dialami Sierra selama ini.
Akhirnya Daniel mengirimi asisten nya sebuah pesan untuk menyelidiki tentang pertumbuhan Sierra sejak setelah Sophia meninggal dunia hingga kini.
Tok.. Tok.. Tok..
Suara pintu diketuk.
" Sayang, kapan Carine dan Hailey bisa bebas.?? Aku merindukan mereka, jam kunjung juga terbatas. Kasihan mereka menderita di dalam penjara." Ucap Julia berkaca kaca.
" Bukankah mereka sednag menuai apa yang mereka tanam? Kurang apa aku hingga mereka terlibat pengedaran obat obatan terlarang." Ucap Daniel.
" Sayang, mereka kan masih anak anak, mereka pasti hanya terseret pergaulan saja." Ucap Julia.
" Kau terlalu memanjakan mereka, dan inilah hasilnya. Aku masih tidak menyangka Carine bahkan sudah hampir memiliki seorang anak diluar nikah. Pikirkan baik baik Julia, mau aku taruh dimana mukaku.??" Ucap Daniel.
" Sayang tolong carikan seorang pengacara, afau sogok saja orang dalam agar mau membantu Hailey dan Carine." Ucap Julia.
" Jika aku bisa, maka aku sudah melakukannya. Apa yang terjadi kepada mereka juga berimbas kepadaku, perusahaanku, rekan bisnisku, semuanya. Mereka membuatku malu." Ucap Daniel.
" Apakah kamu sudah membujuk Sierra.??" Ucap Julia.
Daniel jadi menatap Julia lekat lekat. Sesungguhnya Daniel juga tidak begitu memperdulikan istrinya itu. Ia hanya memberinya hak materi yang banyak sebagai ganti atas kurangnya hak biologis untuk Julia.
Daniel hanya sesekali memberikan hak biologis kepada Julia, itupun sesungguhnya karena pengaruh obat yang di berikan oleh Julia tanpa sepengetahuan Daniel.
" Kenapa kamu malah menatapku lekat lekat begitu.?" Ucap Julia.
" Tidak ada.. " Ucap Daniel , menghembuskan nafas.
" Aku sudah berbicara pada Sierra, tapi dia menolak." Ucap Daniel.
" Benar benar anak tidak berbakti. Susah payah aku membesarkannya dengan penuh kasih sayang, rupanya ia memang tidak punya hati." Ucap Julia.
Mendengar Julia berkata demikian, kata kata Arthur kembali terngiang di telinga Daniel.
' Sebenarnya siapa yang membodohiku.' Batin Daniel.
" Keluarlah, aku sibuk.. " Ucap Daniel.
" Lalu bagaimana dengan Carine dan Hailey.??" Ucap Julia.
" Akan aku pikirkan cara lain, keluarlah." Ucap Daniel.
Akhirnya Julia pun patuh dan keluar dari ruang kerja suaminya itu. Setelah Julia keluar dari ruang kerja Daniel, Julia masuk kedalam kamarnya dan membuka sebuah tab.
Rupanya ia memasang cctv tersembunyi di ruang kerja suaminya, dan di beberapa titik lain yang tidak di sadari orang lain.
" Dia bilang dia sibuk, tapi dia malah melamun." Gumam Julia.
Julia melihat daerah lain di cctv nya, dan ia memutar rekaman yang berada di kamar Daniel saat Sierra berada disana tadi.
' Apa yang mereka bicarakan, kenapa Daniel terlihat terkejut dan Sierra terlihat begitu emosional. Tidak mungkin kan mereka membicarakan aku? ' Batin Julia.
Beruntung, cctv yang Julia pasang di kamar Daniel tidak bisa menangkap suara, jadi hanya gambar saja. Diam diam rupanya Julia mengendalikan orang orang rumah itu. Apapun yang bsrkaitan dengan Sophia, telah Julia buang sedikit demi sedikit.
" Aku curiga Sierra mengetahui sesuatu. Sindirannya begitu tajam seolah dia mengetahui sesuatu." Gumam Julia.
...........
Di tempat lain..
Sierra telah sampai di perusahaan milik Arthur. Perusahaan nya begitu besar, ada beberapa gedung didalam komplek perusahaan milik Arthur itu.
" Ayo.." Ucap Arthur.
Sierra mengangguk, lalu Arthur menggandeng tangan Sierra dengan erat. Semua mata yang menatap itu sampai terkejut. Asal tahu saja, semua karyawan disana rata rata adalah laki laki, karena Arthur selalu merasa jijik jika ada salah satu karyawannya yang mencari perhatian kepadanya.
" Woah.. pemandangan langka.." Ucap salah satu karyawan Arthur.
" Hush.. Pelan pelan bicaranya bodoh." Ucap yang lainnya.
" Ternyata kabar di media itu benaran nyata? Boss favorit kita dan gadis itu benar benar pacaran." ucap yang lain lagi.
" Tapi mereka terlihat sangat serasi , walaupun gadis itu berpenampilan biasa saja. Mereka pasangan ter goals sepanjang tahun 2022 menurutku." Ucap yang lain lagi.
Sierra yang mendengar bisikan bisikan itu pun tertawa kecil.
" Kenapa sayang.?" Ucap Arthur.
" Woah.. Boss memanggilnya sayang." Ucap para karywan itu lagi.
" Aku dukung mereka." Ucap yang lain nya lagi.
" Kalian sepertinya sangat senggang? Apa perlu lemburan malam.??" Ucap Arthur.
" Ja. Jangan boss, maaf kami hanya mengagumi boss dan nona itu saja, kalian pasangan serasi." Ucap salah satu karyawan menjawab.
" Sierra.. Namanya Sierra, bukan nona itu. " Ucap Arthur malah memperkenalkan Sierra.
" Oh, iya boss maaf. Nona Sierra dan boss terlihat sangat serasi, kami pendukung boss dan nona Sierra." Ucap kryawan itu lagi.
" Siapa namamu ?" Tanya Arthur.
" Faisal Boss, biasa di panggil Ical." Ucap Ical.
" Ical, ambil bonus untukmu dan teman temanmu di pihak HRD nanti." Ucap Arthur.
" Woaah... Terimakasih boss, semoga boss dan nona Sierra langgeng selalu." ucap Ical.
" bubar." Ucap Arthur.
Arthur melakukan itu bukan tanpa alasan, sebenarnya bukan karena mereka menjadi pendukung antara dirinya dan Sierra. Dengan atau tanpa dukungan orang lain pun Arthur akan tetap bersama Sierra . Tetapi karena Arthur melihat Sierra tersenyum begitu lepas dan manis saat mendengar bisikan bisikan para karyawan nya itu, jadi Arthur memberikan mereka bonus sebagai ucaoan terimakasih.
' Semoga kedepannya senyum itu tidak akan hilang lagi darimu.' Batin Arthur.
" Hihi, karyawanmu begitu berterus terang yah.?" Ucap Sierra.
" Hm.. Kamu begitu manis saat tersenyum, pertahankan senyum manismu oke.. Ayo.." Ucap Arthur.
Akhirnya mereka memasuki lift khusus petinggi perusahaan dan menuju lantai 55 gedung itu. Lantai paling tinggi dimana para petinggi perusahaan berada.
TO BE CONTINUED..
