NovelToon NovelToon
Ketegaran Hati Aisyah

Ketegaran Hati Aisyah

Status: sedang berlangsung
Genre:Crazy Rich/Konglomerat / Pelakor / Dijodohkan Orang Tua / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:12.6k
Nilai: 5
Nama Author: jannah sakinah

"Sayang, kita hanya dua raga yang Allah takdirkan bersama melalui perjodohan. Kalau saja aku nggak menerima perjodohan dari almarhum Papamu, kau pasti sudah bersama wanita yang sangat kau cintai. Mama mertua pasti juga akan sangat senang mempunyai menantu yang sudah lama ia idam-idamkan. Tidak sepertiku, wanita miskin yang berasal dari pinggiran kota. Aku bahkan tak mampu menandingi kesempurnaan wanita pilihan kalian. Sayang, biarkan aku berada di sisimu sampai nanti rasa lelah menghampiriku. Sayang, aku tulus mencintaimu dan akan selalu mencintaimu, hingga hembusan nafas terakhirku."

Kata hati terdalam Aisyah. Matanya berkaca-kaca memperhatikan suami dan mertuanya yang saat ini tengah bersama seorang wanita cantik yang tak lain adalah Ariella, Cinta pertama suaminya. Akankah Aisyah mampu bertahan dengan cintanya yang tulus, atau justru menyerah pada takdir?

Cerita ini 100% murni fiksi. Jika tidak sesuai selera, silakan di-skip dengan bijak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon jannah sakinah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kesedihan dan harapan

Di toilet restoran saat ini, terlihat Aisyah memegang wastafel dengan kepala yang menunduk. Ia mengeluarkan air matanya yang sudah tak mampu dibendung lagi. Tubuhnya yang mungil terlihat bergetar.

"Hiks," isak tangis Aisyah begitu menyayat hati.

Wanita itu menghapus air matanya dengan satu tangannya. Untung saja Ia hanya seorang diri di dalam sana, jadi Ia bisa sedikit lebih bebas mengekspresikan rasa sakit dihatinya.

"Bug-bug-bug!" Aisyah memukul dadanya dengan lemah. Air mata yang mengalir deras sudah membasahi cadarnya.

Aisyah mengangkat wajahnya yang menunduk, lalu memperhatikan pantulan wajahnya sendiri di cermin. Di sana, Ia melihat berapa berantakannya dirinya. Matanya sembab, dengan kilauan air mata yang semakin membuatnya terlihat menyedihkan.

Setelah memperhatikan penampilannya sesaat, Aisyah pun kembali menundukkan kepalanya, dengan tubuh yang sedikit lemah. Tangannya masih menjadi penopang tubuhnya.

Ya Rab... Ya Rab... Sakit sekali ya Rab... Kasihanilah aku ya Rab, jangan biarkan aku menunggu takdir indahmu lebih lama lagi. Aku lelah ya Rab...

Aisyah semakin menangis setelah membatin kepada Allah. Ia lemah, lelah, namun ia tak berputus asa dari rahmat Allah. Sampai sekarang hatinya masih begitu yakin kepada Allah. Harapannya untuk memiliki kehidupan bahagia di masa depan, tidak pudar sama sekali.

Jangan berputus asa dari rahmat Allah. Allah nggak mungkin menunda sesuatu, kecuali akan disempurnakan melebihi apa yang kita harapkan.

Aisyah mengulang kalimat salah satu ustadz terkenal yang memberikan nasehat emasnya. Nasehat itu seperti motivasi yang kembali membangkitkan semangatnya.

Maafkan Aisyah ya Allah... Aisyah hampir menyerah dan berputus asa.

Aisyah kembali mengangkat wajahnya, melihat pantulan wajahnya kembali di cermin. Ia terlihat sudah sedikit tenang dengan air mata yang sudah berhenti mengalir. Wajahnya kini hanya memperlihatkan bekas sisa-sisa air matanya saja.

"Tap-tap-tap." Terdengar suara langkah kaki lebih dari satu orang menuju ke dalam toilet.

Aisyah yang tak ingin terlihat menyedihkan, langsung bergegas masuk ke salah satu kloset.

Di dalam sana, Aisyah hanya diam sembari mendengarkan suara yang berasal dari luar kloset yang ia tempati.

"Tante, Ariella nggak mau kalau Adam dan Aisyah menerima tawaran Bram untuk bulan madu ke Paris. Ariella cemburu Tante... Ariella nggak suka!"

Perkataan Ariella terdengar begitu jelas hingga ke telinga Aisyah. Suara wanita itu terdengar begitu manja pada Ana. Aisyah bahkan bisa membayangkan, seperti apa ekspresi yang diperlihatkan cinta pertama suaminya itu pada mama mertuanya.

"Jangan sedih sayang... Tante juga nggak mau kalau mereka sampai pergi berdua saja ke Paris. Adam nggak mungkin meninggalkanmu demi wanita kampung itu! Lagian, tadi Adam terpaksa menerima tawaran Bram, karena menghargai pemberiannya."

Ana berusaha menenangkan Ariella yang merengek seperti bayi yang di ambil empengnya.

"Iya Tante, tapi nggak mungkin mereka nggak pergi. Bram pasti akan mengecek penerbangan mereka... Ariella tau Tante, Bram itu orangnya seperti apa. Dia keras dan tak suka dibohongi."

Rengek Ariella lagi, membuat Ana kesulitan menenangkannya. Walaupun sedikit kesulitan, Ana tetap berusaha membujuk Ariella dengan lemah lembut.

"Sayang, Adam memang pergi bersama Aisyah, tapi dia pasti mengajak kita juga ikut bersamanya," ucap Ana sembari tersenyum seakan meyakinkan Ariella.

Dan benar saja, Ariella langsung menghentikan rengekannya. Wanita itu kembali tenang dan tak segelisah sebelumnya.

Baguslah kalau begitu, jadi aku bisa mengambil alih posisi Aisyah di Paris nanti. Wanita tua ini membuat aku begitu lama berdrama, bukannya dari tadi dia mengatakannya!

Ariella senang namun juga kesal pada Ana. Walaupun kesal, Ariella tetap memperlihatkan wajah tenang cerianya pada Ana.

Ya Allah... Aku harus bagaimana? Aku nggak tau mau melakukan apa ya Allah. Aku nggak ingin mengikuti sifat buruk mereka dengan menjadi orang yang pemarah dan pemberontak.

Sungguh aku sangat mencintaimu ya Allah, jika saja bukan karena engkau, pastilah aku melakukan hal buruk kepada mereka. Kuatkan aku, dan jangan biarkan aku berputus asa ya Allah.

Aisyah menghapus air matanya yang kembali menetes. Ia menahan dirinya agar tidak mengeluarkan suara. Ia tak ingin kedua wanita di luar sana mengetahui keberadaannya.

"Oya Tante, kemana menantu kesayangan Tante itu?" tanya Ariella menyindir Aisyah sebab ia yakin Aisyah berada di toilet yang sama dengannya.

"Tante mana punya menantu kesayangan, Sayang. Kalau pun ada, itu pasti kamu," uca Ana tersenyum menggoda, membuat Ariella tersenyum malu-malu mendengarnya.

"Ah, Tante bisa saja," ucap Ariella menatap Ana tanpa memudarkan senyuman di wajahnya.

"Mau berapa kali lagi Tante harus meyakinkan kamu sayang? Tante beneran menyayangimu dan hanya menganggap kamu menantu idaman Tante."

Ana masih tersenyum, namun senyumannya di sini bukan untuk menyakinkan, namun untuk menggoda Ariella yang haus validasi.

"Tante selalu saja membuat Ariella malu. Tapi ngomong-ngomong dia kemana Tante? Tadi katanya ke toilet loh, kok gak ada?"

Ariella tersenyum pada Ana, lalu memudarkan senyumannya kembali, sebab penasaran dengan keberadaan Aisyah.

Mendengar Ariella membahas hal yang sama, Ana pun jadi tersadar. Ia juga turut mencari keberadaan Aisyah.

Iya juga ya, kemana menantu kampungan itu? Apa dia pulang sendiri ke rumah karena cemburu pada Ariella?

Ana terlihat sedang berpikir sembari menatap Ariella dengan tatapan seriusnya. Ariella membalas tatapan Ana dengan ekspresi bertanya-tanyanya.

"Apa dia sudah pulang?" tanya Ana dengan wajah seriusnya.

"Entahlah Tan, tapi bisa saja," sahut Ariella masih memperlihatkan ekspresi penasarannya.

"Biarkan sajalah dia, nggak penting juga," ucap Ana dengan raut wajah nyinyirnya.

Ariella tersenyum tipis sembari menganggukkan kepalanya dengan pelan, menanggapi perkataan Ana.

"Tante, sebaiknya kita perbaiki make-up dulu deh, baru kembali," ucap Ariella sembari menghadapkan tubuhnya ke cermin.

"Iya Sayang," ucap Ana menyetujui perkataan Ariella.

Kini kedua wanita itu fokus mempercantik wajahnya dengan make-upnua masing-masing. Ariella mengoleskan lipstik ke bibirnya, sedangkan Ana memoles bedak di wajahnya.

Mereka melakukannya selama beberapa menit, setelah itu kembali menyimpan make-upnya. Baik Ariella maupun Ana, keduanya tersenyum puas melihat pantulan wajah cantiknya di cermin.

"Foto dulu, Tante," ucap Ariella yang tiba-tiba sudah menghidupkan kamera handphonenya.

Mereka mengambil gambar pantulan diri mereka di cermin menggunakan kamera belakang. Keduanya saling merangkul sembari memperlihatkan senyum terbaiknya.

"Sudah Tan, ayo kita kembali. Nanti Ariella kirim ya ke kontak Tante," ucap Ariella tersenyum hangat pada Ana.

"Baik Sayang, ayo," ucap Ana membalas senyuman Ariella.

Keduanya pun melangkahkan kakinya bersama, dengan tangan yang saling merangkul.

Merasa keduanya sudah pergi, Aisyah pun keluar dari dalam kloset. Dia kembali memperhatikan pantulan dirinya di cermin. Dirinya sudah kembali baik-baik saja, namun hatinya masih di balut rasa sakit.

Tak ingin membuat semua orang menunggu, Aisyah pun memutuskan untuk kembali, dan meninggalkan toilet kosong itu.

1
suratmi sihab
kenapa ga pergi aja aisyah
suratmi sihab
aisyah pergi aja thor
Jannah Sakinah: Hai kak, terimakasih sudah membaca novel ini🌺❤
total 1 replies
Lee Mbaa Young
Dr awal Baca pemeran wanita nya kurang dpt chemistry nya dng pemeran lakinya.
biasanya kl cerita bgini wanita nya berusaha upgrade dri sendiri jd lbih baik dan gk bucin serta ngemis bnget jd serunya dpt saat peran lelaki jatuh cinta ma wanita nya.
kl sprti aisyah ini jd gk greget, krn wanita nya cm sibuk caper biar diperhatikan tp gk upgrade diri sendiri.
mungkin krn merasa dah dpt laki kaya.
hrse upgrade masak gk punya kemampuan apa apa selain caper ma suaminya. jd model busana muslim kah, ndesain baju khusus busana muslim atau apapun yg bisa buat bisnis.
Lee Mbaa Young
tidak berpendidikan tp sepintar professor hrse bisa sekolah dng beasiswa kn, atau pling gk bikin apa buat mulai usaha jd bisa di banggakan suami dng rekan bisnis.
tp aisyah kn mikirnya dapatin hati suaminya, biar di cintai dan tanpa kerja dah hidup enak selamanya 🤣.
kl gk demi harta pasti aisyah milih pergi dng elegant drpd ngemis cinta.
Jannah Sakinah: Makasih ya kak sudah setia membaca cerita ini. Pintar itu gak selalu tentang pendidikan kok dan gak harus menjadi wanita karir. Dan gak semua wanita bertahan karena harta juga. Pokoknya ikutin terus ya kak, kelak segala halnya akan semakin jelas. Ada hal hal yang terkadang hanya dipahami oleh beberapa orang saja, dan Aisyah dia berada di pemahamannya sendiri. Makasih ya, bahagia terus dan jaga kesehatan🌺❤
total 1 replies
yuni ati
Menarik ceriteranya/Good/
Jannah Sakinah: Mas syaa Allah, terimakasih kak atas ranting terbaiknya 🌺❤
total 1 replies
Amalia Siswati
tau gak konsep yang di ajarkan muslim untuk wanita..menjadi lembut,rendah hati tapi melawan jika di injak2..itu semua tidak ada di diri aisyah..
Jannah Sakinah: Hai, kak makasih ya sudah membaca hingga bab ini🌺❤

Kesabaran sebagian dari iman. Allah bersama orang-orang yang bersabar. Sesungguhnya yang di alami Aisyah adalah ujian rumah tangga, dan di dunia nyata bahkan lebih parah kak dari kisah ini. Dan Jin Dasim ulah dari retaknya rumah tangga seseorang, jadi Aisyah sebagai orang beriman kepada Allah, memilih bersabar. Itu sebabnya kenapa judulnya kesabaran hati Aisyah🤣

Kakaknya bersabar juga ya dan jangan lupa jaga kesehatan❤
total 1 replies
Lee Mbaa Young
oalah aisyah segitu nya demi dpt perhatian, tp maklum sih dia gk punya skil apapun yg di banggakan jd demi dpt cinta Adam hrs rela sakit 🤣🤣.
demi apa coba demi bisa menang biar gk di cerai lah. kl cerai balik miskin lagi.
knp gk mencoba Berubah jd wanita sukses tnp ngemis ke lelaki. gk mandiri blas. hrse Berubah biar bisa di banggakan kl bersanding dng Adam. tp mau Berubah gimana skil gk punya, pendidikan gk mumpuni, walau Dr desa dan pendidikan gk mumpuni kl punya skill dan sukses akn jd kebanggaan juga.
tp aisyah kn gk kerjaane tiap hari cm caper ke Adam biar gk di cerai makane mlh jd ilfil.
Jannah Sakinah: Terimakasih ya kak sudah membaca hingga bab ini🌺❤
total 1 replies
Amalia Siswati
ach gak suka karakter aisyah,gak tegas.
Jannah Sakinah: Terimakasih ya sudah berkenan membaca novel ini🌺❤
total 1 replies
ChikoRamadani
⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️ Sangat menarik
Alur ceritanya bagus dan konfliknya tidak begitu terlalu rumit...
pemilihan kosakata sangat baik dan mudah untuk dipahami...

terimakasih buat kk othor,
semoga sukses ❤️
Jannah Sakinah: Maa syaa Allah, terimakasih atas penilaiannya dan terimakasih sudah berkenan membaca novel ini🌺❤
total 1 replies
ChikoRamadani
Aisyah, harus lebih bisa sabar dan kamu harus belajar untuk tegas jangan hanya ingin ditindas saja .... adam nih laki kok plin-plan banget..
ariella mau sama adAm karena hartanya , jadi gak heran lihat pelakor mana mau dia hidup susah.
Jannah Sakinah: Makasih ya, sampai begadang ya bacanya. Jaga kesehatan ya❤🌺
total 1 replies
Lee Mbaa Young
Sebagai wanita aisyah hrse jng ngemis cinta bgitu, dah tau suami gk cinta, mertua gk suka ttp bertahan. untuk apa untuk harta. krn Adam orang kaya.
coba kl pinter cerai mumpung blm punya anak trus mandiri blas dng kesuksesan tp kl mampu sih 🤣🤣🤣.
pling gk demen karakter cewek yg ngemis cinta, krn yg bucin aisyah si istri bukan si suami.
Lee Mbaa Young
Syukurin terlalu polos sih, hari gini mengandalkan kepolosan ya gk bisa.
kl mengandal kan kepintaran dan otak baru bisa.
tp sayang aisyah gk punya keahlian yg memukau jd ya mnding cerai lah drpd mengemis sprti itu.
tp gk tau aisyah bertahan krn apa berharap jd Cinderella 🤣..
jmn sdh Berubah yg mengandal kan kepolosan bisa menang.
coba buktikan kl bisa sukses tanpa harta Bara baru keren dan bisa membungkam mereka yg jahat.
Lee Mbaa Young
trus aisyah dng polosnya naik tangga, 🤣🤣🤣. hadechh polos atau bodoh sih. kl lift rusak kn Ada tulisan nya. trus mau saja jd kacung jln di belakang kayak babu.
kl wanita pinter walau gk punya harta tunjuk in kl masih punya harga diri yg tak bisa di injak.
Jannah Sakinah: Terimakasih sudah singgah ya kak🌺❤
total 1 replies
Lee Mbaa Young
hnya wanita bodoh saja sih yg bertahan dng rumah tangga sprti ini, kcuali lakinya mncintai nya lbih Dr segalanya. la lakinya saja gk cinta ngapain bertahan. kl wanita mandiri pasti lbih baik cerai to. trus kerja sukses tunjuk in kl bisa lbih bhgia tanpa suami mumpung blm punya anak.
partini
wasiat sih wasiat tapi mereka ga welcome, lagian kamu bukan siapa " mereka terkesan kamu maksain
Jannah Sakinah: Terima kasih sudah singgah kak🌸💓
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!