Takdir memang tak bisa diduga, Akila memilih kabur dihari pernikahan, meninggalkan orangtuanya demi pria yang dia cintai.
Kenyataan tak seindah hayalan, sang kekasih justru meninggalkannya setelah tahu dia sudah tak memiliki apapun, semua kartu ATM dan kartu kreditnya di blokir oleh keluarganya, dengan terpaksa dia harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Akila tak sengaja bertemu Rasya disebuah klub malam, saat berpesta dengan teman sesama model setelah pemotretan, Dan itulah awal kekacauan hidupnya, Rasya tak terima karena Akila menamparnya.
Gimana kelanjutannya?
Ikutin terus kisahnya ya,,
Follow akun saya Instagram: mamie_kembar
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mamie kembar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rencana dimulai
"Tuan, kita pulang sekarang?" Reno bertanya melalui sambungan telepon. Rasya baru saja menghubunginya.
"Tunggu aku bersiap setengah jam lagi."
Tut....panggilan terputus.
Rasya duduk bersama di tempat tidurnya. kepala nya terasa sakit dan berdenyut-denyut. di dalam hatinya dia merutuki kebodohannya, bagaimana bisa dia mabuk, hanya karena memikirkan lili.
Lili gadis keras kepala yang mampu memporak-porandakan hatinya, apa yang harus aku lakukan?
Rasya mengusap kepalanya, memikirkan lili membuat kepalanya semakin berdenyut.
Rasya kembali menghubungi Reno.
Semenit kemudian, Reno datang, membawanya obat penghilang rasa sakit.
"Tunda kepulangan kita hingga sore. Aku masih ingin berjalan. jalan sebentar."
Lagi Reno dibuat terkejut. Tidak biasanya Rasya bersantai, biasanya dia gila kerja dan selalu tepat waktu.
"Reno, apa kau punya cara menaklukkan seorang gadis?'
"Anda bertanya pada saya pak?'
Rasya menatap kesal, jelas hanya mereka berdua disana, "aku bertanya pada tembok."
"Hehehe...maaf tuan. Boleh saya bicara jujur?"
Rasya menatap tajam. Untuk apa lagi dia bertanya, tinggal jawab saja apa susahnya, dasar asisten sialan. maki Rasya.
"Sabar bos," kembali Reno tertawa.
"Aku tahu bos menyukai nona lili, dan..."
"Tak perlu basa basi, langsung saja. Dan aku tidak menyukai lili, aku hanya penasaran, aku ingin menaklukkan nya, baru dia gadis yang tidak tertarik denganku."
Sombong sekali, padahal aku tau bos sangat menyukainya, masih juga bersifat sombong. bathin Reno.
"Nona lili berbeda bos, dia tidak menyukai harta anda seperti gadis lainnya. Dia gadis mandiri, dia cantik, supel dan ..."
"Hentikan ocehan mu, langsung saja pada intinya." bentak Rasya tak sabar.
"Heheeh.... bos gadis seperti nona lili tak butuh uang, taklukkan dia dengan cinta. Perhatian dan kasih sayang. Pasti dia jatuh dalam pelukan bos."
"Maksud mu?"
"Coba ingat, apa yang membuatnya tersipu malu, curi perhatiannya hingga tanpa sadar dia jatuh cinta pada Anda."
"Aku pernah menciumnya dan kau tahu bukan dia menamparku!" ucap Rasya kesal mengingat saat itu.
"Karena bos memaksanya, lakukan dengan lembut, dan pilih momen yang tepat. Jika anda masih seperti ini, yang ada nona lili semakin membenci anda. Bisa jadi dia jatuh ke pelukan Dirga." lagi Reno memprovokasi Rasya.
"Bos bisa menemuinya dan minta maaf, ajak dia jalan jalan, makan malam.romantis. Aku yakin nona lili pasti suka."
"Bagaimana jika memberikannya perhiasan mahal, bisa kau pesan kan sekarang?"
"Jangan bos, dia akan berpikir Anda menganggapnya seperti perempuan lain yang matre. Yang ada nanti dia malah membenci anda."
"akh....sudahlah, kamu membingungkan, bukannya dapat solusi, kau malah membuatku semakin pusing."
Reno memegang tas Rasya. "Perlakukan dia lembut, tulus dari dalam hati anda. Saya yakin anda tahu apa yang harus anda lakukan. Dan saya mohon, jangan permainkan dia."
Rasya memicingkan matanya mendengar kalimat terakhir Reno.
"Apa maksudmu? apa kau menyukainya?"
"Saya tak berani bersaing dengan anda,tapi anda bisa lihat banyak pria lain diluar sana yang menantikannya. Jangan sampai anda menyesal karena pada saat itu tiba, nona Lili sudah pergi jauh meninggalkan anda."
Rasya terdiam mencerna kalimat yang diucapkan Reno. Dia juga membenarkan ucapan Reno, ada Dirga dan Dito yang saat ini mendekati lili,huh!!!! Rasya membuang nafasnya kasar.
"Aku tidak akan kalah, aku akan mendapatkan nya, lili aku tak akan melepaskan mu."
Tian tiba dia tersenyum, sebuah ide muncul dikepalanya.
"Jam berapa kita terbang ke Indonesia?"
"Siang ini pak"
"Ok, aku akan bersiap siap."
...****************...
Dito sudah mengikuti lili beberapa hari ini, dia terus mengirimkan hadiah dan bunga. Kemaren dia sengaja menulis kartu ucapan dan memberikan tahukan namanya.
Malam ini Dito berniat untuk menemui lili, meminta maaf, bahkan bila perlu berlutut padanya. Dito masih sangat mencintainya. Memang benar kata pepatah penyesalan selalu datang terlambat.
Dito sudah bersiap siap, restoran mewah sudah di booking dan malam ini dia harus berhasil, jika cara halus tidak bisa aku akan tetap mendapatkan dengan cara lain.
Dito mengirimkan pesan pada Lili dan memintanya menemui lili di sebuah restoran malam ini jam Delapan.
Lili tak menjawab, dia hanya diam dan termenung. "Haruskah aku menemuinya dan membuka luka itu kembali, apa benar dia tulus dan benar benar menyesal?"
"Lili, giliran mu! seseorang memanggil namanya. Lili bangkit dan kembali bekerja.
Masa lalu g di selesaikan dulu sok2an mo ngelamar anak orang