Nania, seorang wanita pekerja kantoran yang tengah merantau di Kota B, tinggal sendirian di sebuah apartemen. Meski berasal dari keluarga berada di sebuah desa di S, ia memilih hidup mandiri. Namun, kemandirian itu tak menutupi sisi lugu dan cerobohnya.
Suatu pagi, saat bersiap menuju kantor, mood Nania langsung terganggu oleh suara musik metal yang keras dari apartemen sebelah. Kesal, ia memutuskan mengetuk pintu untuk menegur tetangganya. Tapi alih-alih menemukan seseorang yang sopan, yang muncul di depannya,muncul seorang lelaki dengan telanjang dada dan hanya mengenakan boxer membuka pintu dan memandangnya dengan acuh tak acuh.
Akankah pertemuan pertama yang tak terduga ini justru menjadi awal dari sesuatu yang manis?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Messan Reinafa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Honeymoon yang tertunda
dibawah ini akan ada adegan ++ nya, bagi yang jomblo dskip aja ya sayang 🤭🤭
khusus yang udah nikah aja
***
oh ya, jangan lupa baca karya author lainnya "Terjebak Hasrat Bos Mafia" check di profile atau klik novel yang tersemat ya.
* jangan lupa like dan komen serta tonton iklan dengan mengklik ikon hadiah dibawah! 🙏🙏🙏🙏,
Terimakasih atas supportnya
...----------------...
Sementara itu, disebuah vila tersembunyi di desa di negara S
"Sial kepalaku pusing sekali" gerutu Hanny seraya memijit pangkal alisnya. Ia masih terkena jetlag karena penerbangan yang panjang.
seseorang mengetuk pintu diluar "siapa?" tanya nya penasaran.
"Buka saja" seru Gerard dengan wajah tenang, padahal sebelumnya ia begitu panik saat melarikan diri.
"Ini paketnya Nyonya" seorang kurir menyerahkan sebuah kardus besar kepada Hanny.
matanya mengerjab, kardusnya lumayan berat. Ia buka dengan tidak sabar. "Apa seseorang mengirimi kita bom?" tanya nya meledek. Gerard meliriknya sinis dengan ekor matanya.
"pakaian? tas? banyak sekali? tapi.." suara nya terhenti menatap label pakaian itu satu persatu. dahinya mengernyit.
"pakai saja dulu, kita mungkin akan lama disini, jadi aku hanya bisa belanja online, mengertilah, lagian kau tidak bawa apa-apa kan?!" ujarnya dengan nada mengiba. Ia tahu wanita itu akan jengkel menerima barang murah pemberiannya.
"ck.. kamu pakai nembak orang segala! depan umum lagi?! ga bisa main cantik apa?!" gerutunya kesal.
Gerard hanya menggeleng-geleng melihat tingkah manja kekasihnya itu. Padahal isi kepalanya sedang kacau memikirkan cara untuk balas dendam kepada Kai Hanson karena sudah menghancurkan keluarganya.
Tapi setidaknya ada seseorang yang bisa menemaninya pikirnya. sorot mata nya yang sedari tadi menatap televisi beralih pada Hanny yang baru saja keluar dari kamar mandi mengenakan dress yang ia belikan ditoko online.
"Kau mesum sekali memilihkan ku gaun ini" serunya kepada Gerard yang memandangnya tidak berkedip sedari tadi.
Gerard memperhatikan kekasih simpanan nya itu mengenakan dress bunga-bunga selutut yang ketat dengan tali tipis dipundaknya.
Buah da-danya semakin menonjol apalagi ukurannya bertambah besar setelah melahirkan.
Ia tersenyum nakal bangkit berdiri menatap Hanny dari ujung kaki hingga ke dadanya yang mengetat karena ukuran baju yang lebih kecil dari tubuhnya.
"Entahlah, mungkin saja benar, aku pria mesum yang siap melumatmu" ujarnya seraya merangkul Hanny dari belakang, meremas2 dua gunung kembarnya yang menantang.
"setidaknya aku bisa sejenak melupakan masalah ku dan menikmati ini" ucapnya dengan tatapan yang berbinar.
Ia membalikkan tubuh Hanny dan menggendong nya, melebarkan kedua pangkal paha wanita itu dengan sebelah lengannya agar mengapit ketat di pinggangnya.
Hanny membalas dengan menciumi bibir Gerard dengan ganas dari atas.Ia menghisap dalam lidah pria itu. helaan nafas Gerard semakin berat, mencium aroma Jasmine dari kibasan rambut Hanny yang basah.
Ia mendorong tubuh Hanny, merebahkannya dikasur. "aku tidak tahan lagi" suaranya tertahan seraya menelanjangi Hanny tanpa sehelai benangpun. Ia menurunkan celananya yang sudah mengetat hingga tersembul rudal yang kokoh berdiri meski ia sudah berumur.
ia menghujamkan rudal miliknya kedalam pangkal paha Hanny dengan kasar seiring lenguhan kenikmatan yang keluar dari bibir wanita itu.
Segera ia lumat kembali bibir itu meremas dan memilin pucuk gunung kembarnya dengan kasar, tubuh Hanny menegang geli. "Auuh... sayang!" desahnya seperti tertahan.
"Lepaskan saja suaramu, tidak ada orang disini!" bisiknya disela melumat lidah wanita itu...
"Aaaahhhhh..... nikmat sayang" teriak Hanny benar-benar semakin membuat nafsu Gerard naik.
Ia menarik kedua tangan Hanny dengan kasar, menyuruhnya berbalik. Kini posisi Hanny seperti bersimpuh menyajikan bo-kongnya yang besar tepat mengarah ke rudal Gerard yang menjulang ke atas.
tanpa basa-basi ia kembali memasukkan nya dengan kasar menghujamnya dengan cepat hingga Hanny meraih puncak kenikmatannya. Tubuhnya bergetar, milknya menegang di sela hantaman rudal Gerard yang masih memasukinya.
mereka sama-sama mencapai klimaks, tubuh mereka bergetar. mata Hanny terpejam nikmat merasakan sesuatu menembus rahimnya. Begitu juga dengan Gerard ia mendecis nikmat menghapus sakit kepalanya yang sudah ia rasakan berhari-hari seakan luruh seiring keluarnya cairan kehidupannya.
"Sayang..bagaimana nanti kalau aku hamil lagi?" tanyanya khawatir disela sela lenguhan kenikmatan keduanya.
"Aku tidak peduli kau harus mau menampungnya kapanpun!, toh Amira sudah tak mau menerimaku lagi" umpatnya ke telinga Hanny seraya menciumi titik demi titik pangkal lehernya sembari mengatur nafasnya yang ngos-ngosan.
"Ternyata kau masih memikirkan dia?" Hanny membalikkan tubuhnya kesal. Tidak terima, ia segera bersiap melanjutkan ronde selanjutnya. Kali ini ia yang lebih agresif. melumat bibir Gerard dengan rakus tidak menyisakan ruang bernafas untuk pria itu.
Gerard merem melek, baru saja ia mengeluarkan begitu banyak air kehidupan wanita itu malah mau tambah lagi?
"Kau benar-benar wanita jalang yang handal" ucapan nya yang kasar semakin membuat nafsu Hanny naik.
Kali ini Hanny berdiri diatas pinggang Gerard, mendorong dada pria itu merebahkan dirinya di kasur. Ia memasukkan liang miliknya dari atas, menggerakkan panggulnya naik turun. Ia lebih buas dari biasanya. Apa karena sudah lama menahan atau beneran kesal dengan perkataan pria itu barusan.
Lantas hari itu menjadi hari yang panjang untuk mereka berdua. Mereka melakukannya sepanjang hari, berhenti untuk melepaskan dahaga dan mengisi perut mereka, kemudian melanjutkannya kembali.
"sekarang kau milikku, kau mengerti pria tua" bisik Hanny tersenyum nakal tepat sebelum kembali melumat bibir pria nya itu.